KERUSAKAN LAHAN
A. Tanah sebagai anasir lahan
Lahan (land) merupakan bagian dari permukaan bumi yang yang berupa
daratan yang dibatasi oleh surut terendah dari permukaan air laut, termasuk di
dalamnya atmosfer di atasnya, lithosfer, hidrosfer, troposfer, biosfer dan tanah.
Semua anasir lahan saling berinteraksi satu dengan yang lain menghasilkan satu
unit lahan yang khas. Tanah yang merupakan benda alami yang heterogen
sebagai hasil interaksi (kerjasama) antara iklim (atmosferik, hidrosferik) dan jasat
hidup (biosferik) terhadap batuan induk (lithosferik) yang dipengaruhi oleh relief
atau bentuk permukaan bumi (troposfer) dan waktu. Dari proses pembentukan
tanah, di satu sisi bahwa tanah sebagai anasir lahan dan disisi yang lain tanah
merupakan hasil kerja anasir lahan yang lain. Dengan demikian karakteristik
lahan sebenarnya tercermin ke dalam karakteristik tanah yang ada di lahan
tersebut Tanah yang terbentuk di suatu wilayah, akan mencerminkan kondisi
lahan di wilayah tersebut. Pemahaman tentang tanah secara tidak langsung
telah memahami lahan secara keseluruhan.
Tanah sebagai sumberdaya alam, terutama di bidang pertanian secara
luas mempunyai dua fungsi utama (Arsyad, 1989) yaitu : (1) sebagai sumber
hara (nutrisi) bagi tumbuhan dan (2) sebagai matrik tempat akar tumbuhan
menghunjam, tempat air tanah tersimpan dan tempat unsur hara dan iar
ditambahkan. Kedua fungsi tanah ini dapat menurun atau hilang sama sekali.
Kehilangan atau penurunan fungsi tanah inilah yang dikenal sebagai kerusakan
tanah atau degradasi tanah. Kehilangan fungsi sebagai sumber nutrisi, akan
mudah terus menerus diperbaharui dengan memberikan masukan berupa pupuk,
sedang kehilangan fungsi sebagai matrik, tidak mudah untuk diperbaharui.
Pengembalian fungsi kedua ini memerlukan usaha yang besar dan dalam jangka
panjang. Melihat tanah yang merupakan sentral dari anasir lahan, maka
kerusakan tanah identik dengan kerusakan lahan.