Anda di halaman 1dari 13

MODUL

FISIOLOGI AKTIVITAS

ENERGI & NUTRISI

DISUSUN OLEH:

ANDREANY KUSUMOWARDANI

JURUSAN OKUPASI TERAPI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2016

1
PEMBELAJARAN 1
TUJUAN:

Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai system energi dan metabolisme sebagai bahan bakar untuk
latihan maupun beraktivitas

URAIAN:

SISTEM ENERGI

Sebelum masuk dalam uraian materi tentang energy, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah yang kamu ketahui tentang energi?

Pada manusia, digunakan untuk apakah energi yang dimiliki dan berasal dari manakah energi
tersebut?

Cocokkan jawabanmu dengan uraian materi tentang Energi berikut ini:

Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja. Energi tersebut memungkinkan manusia untuk bergerak
dan melakukan setiap aktivitas. Energi itu pula yang memungkinkan setiap organ tubuh manusia untuk
bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada manusia, energy yang dimiliki disebut energy
kimia, karena energy tersebut berasal dari bahan kimia yang bersumber dari makanan yang dikonsumsi.

2
Energi kimia tersebut berbentuk glikogen atau trigliserid (yang berisi molekul glukosa) dan triasilgliserol
yang berupa molekul asam lemak.

Bagaimana? Apakah jawabanmu sesuai dengan uraian di atas?

Lebih lanjut tentang system energy dapat dilihat pada uraian di bawah ini:

Hukum Termodinamika I menyatakan bahwa Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya
dapat berubah bentuk. Setiap perubahan atau transfer energy yang terjadi menghasilkan peningkatan
entropi (bentuk energy yang tidak dapat digunakan) dan pelepasan energy bebas, yang dinyatakan
dengan G, unit = kcal/M

Penggunaan energy di dalam sel disebut sebagai metabolisme seluler, meliputi reaksi katabolisme dan
anabolisme. Katabolisme merupakan pemecahan nutrisi penghasil energi (karbohidrat, lemak, protein)
serta pelepasan energy bebas dan elektron, sedangkan Anabolisme merupakan pengikatan elektron,
proton dan molekul kecil untuk menghasilkan molekul yang lebih besar. Reaksi katabolik dan anabolik
terjadi bersamaan, karena energy bebas yang diperlukan untuk anabolisme berasal dari peningkatan
panas (heat) & entropy yang berasal dari proses katabolisme. Panas (heat) yang dihasilkan dalam reaksi
biologis menyatakan jumlah energi yang dilepaskan. Satuan yang digunakan untuk menyatakan energy
yang dihasilkan adalah kilocalorie. 1 Kilocalorie (kcal) = jumlah panas yang diperlukan untuk
meningkatkan suhu 1C dari 1 kg air.

Transfer energi di dalam tubuh manusia dilakukan oleh ATP (Adenosine Tri Phospate) yaitu suatu
molekul besar yang terdiri dari 1 komponen adenosine, 1 ribose sugar, & 3 phospate (PO3). Makanan
dalam tubuh diubah menjadi ATP oleh system energy tubuh. ATP yg dihasilkan digunakan utk proses
selular, spt kontraksi otot, sekresi hormon, konduksi saraf, dsb.

Sel tubuh menyimpan ATP dlm jumlah kecil sehingga ATP harus terus diresintesis utk memenuhi
kebutuhan. Pembentukan ATP dpt dilakukan melalui 3 proses yaitu ATP-PCr system (phosphagen
system), Glycolytic system (glycolysis), dan Oxidative system (oxidative phosphorylation). Metabolisme
dalam ATP-PCr & glycolytic system merupakan metabolism anaerobic, karena reaksi pembentukan ATP
terjadi tanpa bantuan oksigen. Sedangkan metabolism dalam Oxidative system memerlukan oksigen
sehingga disebut metabolism aerobic.

Phospagen System

Merupakan sistem energi yg paling sederhana & paling cepat utk menghasilkan ATP krn tdk memerlukan
oksigen. Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim creatine kinase yg bekerja pd PCr utk memisahkan Pi dr
creatine. Dalam system ini kapasitas utk mempertahankan ATP sangat terbatas (3-15 det) misal pada lari
cepat (sprint). ATP yang diproduksi melalui system ini adalah 1 mol ATP dari 1 mol PCr.

3
Glycolytic system

Merupakan pembentukan ATP yg menghasilkan energy bebas melalui pemecahan (lysis) glucose, tjd dlm
sitoplasma sel. ATP yang dihasilkan dapat berasal dari glukosa atau glikogen (glycogenolisis). Pada
system glikolitik menghasilkan asam laktat yang berasal dari asam piruvat (piruvic acid). Akumulasi asam
laktat tersebut melemahkan glycolisis karena mengganggu fungsi enzim glycolisis, serta menurunkan
kemampuan serabut otot untuk mengikat calcium sehingga melemahkan kontraksi otot. Sistem
glikolisis ini menghasilkan ATP sedikit lebih banyak dibandingkan Phospagen system, yaitu 3 mol ATP per
1 mol glikogen atau 2 mol ATP per 1 mol glukosa. Meskipun tdk menghasilkan ATP dlm jumlah banyak,
sistem ini memampukan otot utk menghasilkan energi saat supply oksigen terbatas (pd 1-2 menit awal
exercise berintensitas tinggi).

Oxidative System

Mrp sistem energi yg paling kompleks, di mana sel tubuh memecah substrate dg bantuan oksigen utk
menghasilkan energi . Sering juga disebut sebagai respirasi seluler. Proses ini terjadi dalam mitokondria.
Sistem oksidatif diperlukan utk aktivitas berdurasi panjang (endurance events) krn lambat dlm proses,
tetapi menghasilkan energi cukup besar. Oksidatif system ini meliputi oksidasi karbohidrat, lemak, dan
protein.

a. Oksidasi karbohidrat:

Melibatkan 3 proses:

Aerobic glycolysis: menghasilkan pyruvic acid yg diubah mjd acetyl coenzyme A (acetyl
CoA) dg bantuan oksigen, membentuk 2 -3 mol ATP

Krebs (citric acid) cycle: serial reaksi kimia yg memproses oksidasi acetyl CoA,
menghasilkan tambahan 2 mol ATP, CO2, & H

Electron transport chain: memisahkan proton & elektron H+ & menggabungkan H+ dg O2


shg membentuk air & mengurangi keasaman. e- yg terpisah masuk dlm rantai reaksi &
memberi energi utk phosphorylation

Menghasilkan 37-39 molekul ATP dr 1 molekul glycogen otot atau 38 molekul ATP dr glucose

1 gr carb menghasilkan energi 4.2 kcal.

b. Oksidasi lemak:

Menghasilkan energy dalam jumlah besar. Jika dibandingkan, Glycogen liver & otot menyimpan
2500 kcal energi, lemak (dlm serabut otot & sel lemak) 70.000-75.000 kcal

Sumber energi utama: triglycerides

Meliputi 3 proses:

4
-oxidation: katabolisme enzymatic dr lemak dlm mitochondria membentuk 1
molekul acetyl CoA dr 2 rantai karbon FFA

Krebs cycle & electron transport chain: pd proses ini metabolisme lemak = karbohidrat,
tetapi pembakaran FFA memerlukan lebih banyak O2 krn mengandung lebih banyak
carbon

Menghasilkan lebih banyak energi (129 molekul ATP dr 1 molekul palmitic acid)

1 gr lemak menghasilkan energi 9.4 kcal

c. Oksidasi Protein:

Beberapa amino acids dpt dikonversi mjd glucose (melalui gluconeogenesis) & beberapa dpt
dikonversi mjd pyruvate atau acetyl CoA

Proses oksidasinya lebih sulit utk ditentukan krn protein mengandung nitrogen yg sebagian tdk
dpt dioksidasi dlm tubuh dikonversi mjd urea disekresi melalui urine (proses ini
memerlukan ATP)

Kontribusi protein utk pembentukan energi relatif kecil, kurang dari 5%

Energi yg dihasilkan dr pembakaran protein 5.65 kcal/g, tetapi krn sebagian digunakan utk
konversi urea, net product mjd 4.1 kcal/g

Ketiga sistem energy tersebut tidak bekerja secara terpisah, mereka bersama-sama memberikan
kontribusi terhadap kebutuhan energi total tubuh saat beraktifitas. Secara umum, satu sistem energi
akan mendominasi pada suatu waktu, kecuali saat terjadi transisi dari satu sistem ke sistem yang lain.
Contoh: Pada 100 m sprint dalam 10 det, ATP-PCr system akan mendominasi, tetapi anaerobic glycolytic
& oxidative system tetap berkontribusi meskipun kecil. Pada lari 10.000 m dlm 30 menit, oxidative
system dominan, tetapi ATP-PCr & anaerobic glycolytic memberikan kontribusi energi juga.

ATP-PCr dapat menyediakan energi dalam waktu yang cepat, tetapi kapasitasnya untuk menghasilkan
energi rendah sehingga system ini memberikan support aktifitas yang intensif tetapi dalam waktu
singkat. Sedangkan oksidasi lemak membutuhkan waktu yang lama dalam proses dan memproduksi
energi lebih lambat, tetapi jumlah energi yang dihasilkan tidak terbatas.

5
TUGAS:

Setelah membaca paparan tentang Energy di atas, diskusikan dengan temanmu 2 jenis aktivitas yang
menggunakan energy yang dihasilkan melalui: 1) Phospagen system, 2) Glycolisis system, dan 3)
Oxydative system!

Jelaskan mengapa kamu memasukkan aktivitas tersebut pada masing-masing system energy seperti di
atas!

6
TES:

1. Sebutkan 3 jenis system pembentukan energy!


2. Saat anda berjalan dari kampus menuju rumah selama 15 menit, system energy apa yang
digunakan oleh tubuh anda untuk menghasilkan ATP yang memampukan anda menempuh
perjalanan tersebut? Jelaskan jawaban anda!
3. Jelaskan 3 proses yang terjadi dalam oksidasi karbohidrat!

7
PEMBELAJARAN 2
TUJUAN:

Mahasiswa mampu menjelaskan sumber energi dalam makanan yang diperlukan tubuh untuk
beraktifitas

URAIAN:

NUTRISI PENGHASIL ENERGI

Tahukah kamu, nutrisi apa saja yang terdapat dalam makanan yang kita makan sehari-hari?

Menurutmu, jenis-jenis makanan apa saja yang memberikan energy cukup besar pada kita untuk
bergerak dan melakukan aktivitas?

Secara umum, nutrisi dalam makanan terbagi menjadi 2, yaitu makronutrisi dan mikronutrisi.
Makronutrisi meliputi karbohidrat, lemak, dan protein dan menjadi bahan bakar biologis utama dalam
tubuh yang menghasilkan energy. Fungsi lain dari makronutrisi adalah untuk mempertahankan integritas
struktur dan fungsi organisme. Sedangkan mikronutrisi terdiri dari vitamin, mineral, dan air yang
berfungsi untuk memfasilitasi transfer energi dan sintesa jaringan. Meskipun diperlukan dalam jumlah
kecil (kecuali air), mikronutrisi penting bagi katabolisme makronutrisi yang optimal.

a. KARBOHIDRAT

Karbohidrat terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida / oligosakarida (sukrosa,
laktosa, maltosa), dan polisakarida (glikogen, serat, tepung). Monosakarida dan disakarida dikategorikan
dalam karbohidrat / gula sederhana (simple sugar), sedangkan tepung (starch) masuk dalam
karbohidrat kompleks.

8
Sebanyak 375-475 g karbohidrat tersimpan pada manusia, sebagian besar dalam bentuk glikogen.
Glikogen disintesa dari glukosa dan disimpan dalam otot dan hati (liver). Glikogen akan dipecah menjadi
glukosa kembali (glycogenolisis) jika kebutuhan energi dalam tubuh cukup tinggi, misalnya saat
seseorang melakukan olah raga. 1 gr glikogen mengandung 4 kalori energy, dan tiap orang rata-rata
menyimpan 1500 2000 kalori. Jumlah ini senilai dengan kebutuhan energi untuk lari sejauh 20 mil.

Karbohidrat berperan penting sebagai salah satu sumber energy tubuh, menjadi pemeran utama dalam
proses metabolisme, serta menjadi bahan bakar bagi system saraf pusat. Selain itu, jika jumlah
karbohidrat dalam tubuh mencukupi, maka protein jaringan akan terpelihara. Pada kasus-kasus
kelaparan parah, di mana jumlah glikogen tubuh menipis dan tidak ada masukan karbohidrat ke dalam
tubuh, maka tubuh akan menggunakan protein dalam jaringan otot sebagai sumber energy. Akibatnya,
ukuran otot akan berkurang dan tubuh terlihat kurus.

Meskipun karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh, namun mengkonsumsi karbohidrat secara
berlebihan juga dapat membahayakan bagi tubuh. Mengkonsumsi makanan berkabohidrat tinggi secara
terus menerus akan meningkatkan resiko obesitas, penyakit jantung koroner, dan diabetes tipe 2.

Pada aktivitas olah raga, atau aktivitas fisik lain yang berintensitas tinggi atau berdurasi lama, dalam 20
menit awal 40-50% suplai energi untuk beraktivitas diperoleh dari glikogen otot dan liver, sisanya dari
oksidasi lemak. Jika aktivitas berlanjut , maka glikogen tubuh akan berkurang sehingga suplai energi dari
metabolisme lemak meningkat. Pada aktivitas yang dilakukan selama 90 menit , akan terjadi penurunan
glukosa darah / hipoglicemia (<45 mg glucose per 100 ml blood) dalam tubuh dan meningkatkan
kelelahan. Rasa lelah (fatigue) terjadi karena jumlah glikogen otot dan liver rendah walaupun
kebutuhan oksigen pada otot dan simpanan lemak masih mencukupi. Oleh karena itu, penting untuk
mendapat asupan karbohidrat yang cukup sepanjang aktivitas yang dilakukan, terutama jika berdurasi
lama. Aktivitas lama yang dilakukan tanpa mendapat pasokan karbohidrat, akan menurunkan jumlah
plasma glukosa dalam tubuh, dan meningkatkan jumlah serum asam lemak dan plasma protein.
Peningkatan kedua komponen ini mengindikasikan bahwa kebutuhan energi tubuh dilakukan melalui
oksidasi lemak dan protein. Hal ini berdampak pada penurunan intensitas aktivitas yang dilakukan.
Mengkonsumsi glukosa (berupa 70 gr gula dalam 140 ml air) setelah 20-30 menit berolah raga dengan
intensitas tinggi berpengaruh positif pada performance dan menunda rasa lelah selama 15-30 menit.
Jika konsumsi air gula dilakukan sebelum olah raga, maka sebaiknya dilakukan minimal 30 menit
sebelumnya agar tidak memicu terjadinya hipoglicemia saat berolah raga.

b. LEMAK

Lemak memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh, antara lain:


Sebagai sumber energy, terutama saat istirahat karena 70% dari total energy saat istirahat
berasal dari lemak
Merupakan komponen esensial membran sel & serabut saraf
Melindungi organ vital
Kolesterol, yang merupakan bagian dari lemak, berguna untuk memproduksi hormon steroid
tubuh
Vitamin yang larut dalam lemak akan masuk, tersimpan, & diedarkan ke tubuh melalui lemak

9
Menyimpan panas tubuh
Lemak dikategorikan menjadi lemak jenuh (saturated fat) dan lemak tak jenuh (unsaturated fat). Lemak
jenuh banyak ditemukan pada lemak hewan dan olahannya serta minyak kelapa. Konsumsi yang
berlebih akan meningkatkan resiko berbagai penyakit, khususnya penyakit jantung. Sedangkan lemak
tak jenuh banyak berasal dari tumbuhan, seperti alpokat, minyak jagung, minyak zaitun, dan tidak
beresiko menimbulkan penyakit. Konsumsi lemak direkomendasikan tidak lebih dari 35% total kalori
yang dikonsumsi, dengan komposisi lemak jenuh < 10% dari seluruh asupan kalori dan kolesterol < 300
mg / hari.

c. PROTEIN

Protein tersusun atas asam amino esensial dan non esensial. Asam amino esensial diambil dari luar
tubuh karena tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri. Semua komponen dalam asam amino esensial
harus terpenuhi karena absen salah satu komponen saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Bahan
pangan yang berasal dari hewan mengandung semua komponen asam amino esensial sehingga disebut
protein komplit, misalnya: daging, telur, ayam, ikan, susu. Sedangkan asam amino non esensial dapat
diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga tidak bergantung dari asupan luar.

Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:


Komponen struktural utama dari sel
Untuk pertumbuhan; pembentukan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh
Digunakan untuk produksi hemoglobin, enzyms, dan hormon
Mengatur kualitas asam-basa cairan tubuh
Mempertahankan tekanan osmotic yang normal dalam plasma darah
Digunakan dalam pembentukan antibodi
Penting dalam kontraksi otot (actin & myosin)
Dapat digunakan untuk menghasilkan energy

Konsumsi protein direkomendasikan sebanyak 15% dari total kalori, sebanyak 0.8 g/kg BB. Untuk atlet
dan olahragawan lain yang melakukan aktivitas fisik tinggi, kebutuhan protein disesuaikan dengan
aktivitas yang dilakukan. Atlet yang melakukan olah raga pembebanan (strength training), seperti angkat
besi, tolak peluru, binaragawan membutuhkan protein yang lebih tinggi dibandingkan atlet olah raga
jarak jauh / endurance training (mis. marathon, rally sepeda, renang jarak jauh). Kebutuhan protein
untuk strength training adalah 1.6-1.7 g/kg BB dibandingkan endurance training 1.2-1.4 g/kg BB.
Pemberian suplemen protein saat pemulihan setelah melakukan aktivitas olah raga berdampak positif
karena membantu sintesis glikogen dan protein otot.

Meskipun protein sangat penting bagi tubuh, tetapi asupannya tidak boleh berlebihan. Intake protein
berlebihan (>1.7 g/kg BB) dapat meningkatkan kerja ginjal untuk mengeluarkan kelebihan asam amino.

10
TUGAS:

Menentukan Komposisi Makronutrisi dan Energi yang Dihasilkan

Label dalam makanan harus memberikan indikasi makronutrisi dalam makanan tersebut (dinyatakan
dalam gr) dan total kalori (dalam kcal). Penghitungan komposisi makronutrisi memberikan petunjuk
tentang banyaknya energy yang dihasilkan oleh makanan tersebut sehingga dapat menjadi
pertimbangan konsumen, terutama dalam mempertahankan berat badan.

Tabel di bawah ini merupakan komposisi makronutrisi dalam 1 sajian Large McDonalds French fries

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Nutrisi Berat Atwater Factor Kcal % Berat % Kcal
Protein 6 4 kcal/gr ..
Karbohidrat 45.9 4 kcal/gr ..
Lipid 21.6 9 kcal/gr .. ..
Air 45.6 .. .. ..
Total 119.1 .. .. ..

Kalkulasi:

1. Hitunglah jumlah kalori yang dimiliki (kolom 4) dengan mengalikan berat tiap nutrisi (kolom 2)
dengan Atwater Factor (kolom 3) dan tuliskan hasilnya pada tabel di atas!
2. Hitunglah prosentase berat tiap nutrisi (kolom 5) dengan membagi berat tiap nutrisi (kolom 2)
dengan berat total dan tuliskan hasilnya pada tabel!
3. Hitunglah prosentase kalori tiap nutrisi (kolom 6) dengan membagi kalori tiap nutrisi (kolom 4)
dengan total kalori keseluruhan dan tuliskan hasilnya pada tabel!
Apakah yang dapat kamu pelajari dari hasil penghitungan dalam tabel di atas?

11
Ambillah 1 contoh label makanan yang umumnya terdapat dalam kemasan makanan, kemudian tuliskan
menjadi tabel seperti contoh di atas (terutama untuk melihat komposisi karbohidrat, lemak, dan
protein). Berikan penjelasan terkait hasil penghitungan kalori dari label makanan tersebut, sehingga
dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen saat mengkonsumsi makanan tersebut!

12
TES:

1. Meliputi unsur apa sajakah makronutrisi? Apakah fungsi makronutrisi dalam tubuh?
2. Jelaskan peran karbohidrat dalam aktivitas!
3. Dalam pembelajaran 1 telah dijelaskan bahwa pembentukan energy melalui oksidasi lemak
menghasilkan energy yang paling besar dibandingkan melalui proses yang lain.Seorang atlet
membutuhkan energy yang besar untuk dapat melakukan aktivitas olah raga yang dilakukannya,
karena itu ia mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak agar memperoleh
energy yang besar. Bagaimana menurut pendapatmu?

13

Anda mungkin juga menyukai