ENERGY SYSTEM

& METABOLISM
ANDREANY
KUSUMOWARDANI
 Energy: kapasitas utk melakukan kerja
Chemical energy:
glycogen atau triglycerides (berisi molekul
glucose) dan triacylglycerols (molekul asam
lemak)
Bioenergetics:
Energi tdk dpt diciptakan atau dimusnahkan,
hanya dpt berubah bentuk (Hk.
Termodinamika I)
Transfer energi menghasilkan peningkatan
entropy & pelepasan energi bebas (Gibbs free
energy, G, units = kcal/M)
 Metabolisme seluler:
Katabolisme:
pemecahan nutrisi penghasil energi (carb, fat,
protein), pelepasan free energy & elektron,
pembentukan low-energy end products
Anabolisme:
pengikatan elektron, proton, & molekul kecil utk
menghasilkan molekul yg lebih besar
Reaksi catabolic & anabolic terjadi bersamaan. Free
energy yg diperlukan utk anabolisme berasal dr
peningkatan heat & entropy yg berasal dr proses
katabolisme
 Sumber energy
carbohydrates - glucose = (C6H12O6)
fats - fatty acids = (C16H18O2)
proteins - amino acids + nitrogen
Jumlah energi yg dilepaskan dlm reaksi
biologis dihitung berdasarkan jumlah
energi panas (heat) yg diproduksi
1 Kilocalorie (kcal) = jumlah heat yg
diperlukan utk meningkatkan suhu 1C dr
1 kg air
TRANSFER ENERGI DALAM TUBUH
Makanan diubah menjadi energy-rich
nucleotidecompound yang disebut Adenosine
triphosphate (ATP)
ATP:
molekul besar terdiri dari 1 komponen adenosine, 1 ribose
sugar, & 3 phospate (PO3)
setiap 1 mole ATP yg dipecah mjd Adenosine diphosphate
(ADP) & 1 free phosphate (PO3 atau Pi) di dlm sel akan
melepaskan energi sebesar 14 kcal.
ATP ADP + Pi G = -14 kcal/M

ATP yg dihasilkan digunakan utk proses selular, spt

kontraksi otot, sekresi hormon, konduksi saraf, dsb
Sel tubuh menyimpan ATP dlm jumlah kecil harus
terus diresintesis utk memenuhi kebutuhan
Tahap 1:
Digesti, absorpsi, dan asimilasi
makanan menjadi unit-unit
kecil.

Tahap 2:
Degradasi asam amino, glucose,
asam lemak dan glycerol
menjadi
acetyl-coenzyme A (CoA).

Tahap 3:
CoA degradasi menjadi CO2 dan
H2O serta menghasilkan ATP.
BIOENERGETIC DLM TUBUH
Utk mensintesis ATP, phosphate group ditambahkan ke ADP:
phosphorylation
Proses ini harus disertai reaksi kimia lain yg melepaskan energi:
ADP + Pi ATP G = +14 kcal/M
PCr + H+ Cr + Pi G = -14 kcal/M
PCr + ADP + H+ ATP + Cr G = 0 kcal/M
Pembentukan ATP dpt dilakukan melalui 3 proses:
ATP-PCr system (phosphagen system)
Glycolytic system (glycolysis)
Oxidative system (oxidative phosphorylation)
Reaksi pembentukan ATP yg tjd tanpa oksigen: anaerobic
metabolism (ATP-PCr & glycolytic system), jika reaksi tsb
memerlukan oksigen: aerobic metabolism (oxidative system)
Phosphagen system
Sistem energi yg paling sederhana & paling cepat utk
menghasilkan ATP krn tdk memerlukan oksigen
Dikatalisasi oleh enzim creatine kinase yg bekerja pd
PCr utk memisahkan Pi dr creatine
creatine kinase
PCr + ADP + H+ ATP + Cr
Kapasitas utk mempertahankan ATP dr energi yg
berasal dr PCr sangat terbatas (3-15 det pd sprinting)
Menghasilkan 1 mol ATP dr 1 mol PCr
Glycolytic metabolism
Pembentukan ATP yg menghasilkan free energy melalui
pemecahan (lysis) glucose, tjd dlm sitoplasma sel
ATP dr glucose maupun glycogen dikonversi mjd
glucose-6-phosphate (G6P) sebelum masuk dlm sistem.
Utk glucose, proses ini memerlukan 1 mol ATP
Glycogenolysis:
katabolisme glycogen: glycogen dipecah mjd glucose
(glucose-1-phosphate) diubah mjd G6P dg bantuan
enzim phosphorylase (kerja enzim ini meningkat oleh Pi
& jika konsentrasi Ca2+ meningkat)
Kerja otot meningkat pemecahan ATP mjd ADP + Pi
meningkat akumulasi Pi glycogenolysis G6P yg
berguna dlm proses glycolysis
 Glycolysis: reaksi yg melibatkan katabolisme glucose
mjd pyruvic acid diubah mjd asam laktat (lactic acid)
(terakumulasi sebanyak 25 mmol/kg otot saat aktiv)
Akumulasi asam laktat:
Melemahkan glycolysis mengganggu fungsi enzim glycolysis
Menurunkan kemampuan serabut otot utk mengikat Ca2+
melemahkan kontraksi otot
Prosesnya diawali dg masuknya glucose pd jar.otot
(difasilitasi oleh GLUT 4 proteins) atau menggunakan
G6P yg telah terbentuk melalui glycogenolysis
Menghasilkan 3 mol ATP per 1 mol glycogen atau 2 mol
ATP per 1 mol glucose
Meskipun tdk menghasilkan ATP dlm jumlah banyak,
sistem ini memampukan otot utk menghasilkan energi
saat supply oksigen terbatas (pd 1-2 menit awal exercise
berintensitas tinggi)
Oxidative system
Mrp sistem energi yg paling kompleks
= respirasi seluler: sel tubuh memecah substrate
dg bantuan oksigen utk menghasilkan energi
aerobic process
Tjd dlm mitochondria
Diperlukan utk aktivitas berdurasi panjang
(endurance events) krn lambat dlm proses,
tetapi menghasilkan energi cukup besar
Meliputi oksidasi carbohydrate, fat, & protein
Oksidasi karbohidrat
Melibatkan 3 proses:
Aerobic glycolysis: menghasilkan pyruvic acid yg diubah mjd
acetyl coenzyme A (acetyl CoA) dg bantuan oksigen,
membentuk 2 -3 mol ATP
Krebs (citric acid) cycle: serial reaksi kimia yg memproses
oksidasi acetyl CoA, menghasilkan tambahan 2 mol ATP, CO2,
&H
Electron transport chain: memisahkan proton & elektron H+ &
menggabungkan H+ dg O2 shg membentuk air & mengurangi
keasaman. e- yg terpisah masuk dlm rantai reaksi & memberi
energi utk phosphorylation
Menghasilkan 37-39 molekul ATP dr 1 molekul glycogen
otot atau 38 molekul ATP dr glucose
1 gr carb menghasilkan energi 4.2 kcal.
Oksidasi karbohidrat
Oksidasi lemak
Glycogen liver & otot menyimpan 2500 kcal energi, lemak (dlm
serabut otot & sel lemak) 70.000-75.000 kcal
Sumber energi utama: triglycerides harus dipecah mjd 1 molekul
glycerol & 3 FFA lipolysis dg bantuan enzim lipase
FFA masuk dlm darah & berdifusi dlm serabut otot meningkatnya
konsentrasi FFA dlm darah akan meningkatkan kecepatan transport
dlm serabut otot
-oxidation: katabolisme enzymatic dr lemak dlm mitochondria
membentuk 1 molekul acetyl CoA dr 2 rantai karbon FFA
Krebs cycle & electron transport chain: pd proses ini metabolisme
lemak = karbohidrat, tetapi pembakaran FFA memerlukan lebih
banyak O2 krn mengandung lebih banyak carbon lebih banyak
acetyl CoA terbentuk menghasilkan lebih banyak energi (129
molekul ATP dr 1 molekul palmitic acid)
1 gr lemak menghasilkan energi 9.4 kcal
Oksidasi protein
Beberapa amino acids dpt dikonversi mjd glucose
(melalui gluconeogenesis) & beberapa dpt dikonversi
mjd pyruvate atau acetyl CoA
Proses oksidasinya lebih sulit utk ditentukan krn protein
mengandung nitrogen yg sebagian tdk dpt dioksidasi dlm
tubuh dikonversi mjd urea disekresi melalui urine
(proses ini memerlukan ATP)
Kontribusi protein utk pembentukan energi relatif kecil,
kurang dari 5%
Energi yg dihasilkan dr pembakaran protein 5.65 kcal/g,
tetapi krn sebagian digunakan utk konversi urea, net
product mjd 4.1 kcal/g
Grafik energi yg dihasilkan dr berbagai sistem energi
Interaksi sistem energi
Ketiga sistem tdk bekerja secara terpisah, mereka
memberikan kontribusi thd kebutuhan energi total tubuh
saat beraktifitas
Scr umum, satu sistem energi akan mendominasi pd
suatu waktu, kecuali saat tjd transisi dr satu sistem ke
sistem yg lain
Pd 100 m sprint dlm 10 det, ATP-PCr system akan
mendominasi, tetapi anaerobic glycolytic & oxidative
system tetap berkontribusi meskipun kecil
Pd lari 10.000 m dlm 30 menit, oxidative system
dominan, tetapi ATP-PCr & anaerobic glycolytic
memberikan kontribusi energi juga
 ATP-PCr dpt menyediakan energi dlm
waktu yg cepat, tetapi kapasitasnya utk
menghasilkan energi rendah support
aktifitas yg intensif tetapi dlm waktu
singkat
Oksidasi lemak membutuhkan waktu yg
lama dlm proses & memproduksi energi
lebih lambat, tetapi jumlah energi yg
dihasilkan tdk terbatas
Kapasitas oksidasi otot
Mengukur kapasitas maksimal otot utk menggunakan
oksigen, bergantung pd:
aktifitas enzym
komposisi tipe serabut otot
supply oksigen melalui sistem cardiovascular
Tdp hubungan yg kuat antara kemampuan otot utk
melakukan aerobic exercise dlm waktu yg lama dg
aktifitas oxidative enzyms (i.e. succinate
dehydrogenase & citrate synthase mitochondrial
enzyms pd Krebs cycle) pd otot endurance
athletes 2-4x untrained men/women
 Komposisi serabut otot menentukan
kemampuan oksidasinya:
slow twitch (type I)
Kapasitas oksidasinya > type II mitochondria lebih banyak
& konsentrasi oxidative enzym lebih tinggi
fast twitch (type II)
Terbagi mjd type IIa & IIx
Lebih banyak sarcoplasmic reticulum berkembang
mengantar Ca2+ ke sel otot lebih cepat kecepatan
kontraksi lebih tinggi drpd type I
Motor unit type II memiliki sel body yg lebih besar &
menginervasi > 300 serabut otot peak tension lebih cepat
& tenaga yg dihasilkan lebih besar
Lebih cocok utk produksi energi melalui glycolitic system
 Endurance Training
enhances mitochondria density
enhances enzymes for -oxidation

Cardiovascular Function
improved rate/depth of respiration
increased gas exchange & H.R.
Max VO2