(PLTA)
Disusun Oleh:
AHMAD RENDI MAULANA
(161910101035)
1. Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut dengan
tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian ada
suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air
dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.
2. Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu menggerakkan
turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan juga menjadi
energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga air
sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut kemudian
diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer supaya
sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan, daya dan
lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.
Dimana :
P = daya (Watt)
= densitas (masa jenis) air (~1000 kg/m3),
h = tinggi air (intake terhadap generator),
r = flow rate (m3/s)
g = gravitasi ( 9.8 m/s2)
k = koefisien efisiensi dari 0 sampai 1. Energi lebih besar dapat diperoleh
dengan menambah turbin atau menggunakan turbin yang lebih besar.
2. Menghitung Debit dalam PLTA
Q = V / t = (A.L) / (L/v) = A.v
Dimana :
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (detik)
A = luas penampang (m2)
v = kecepatan aliran (m/detik)
Q = debit aliran fluida (m3/detik)
3. Kecepatan Spesifik
,
NS = N
,
Dimana :
Ns = Kecepatan spesifik (m.Kw)
N = Kecepatan putar (rpm)
P = Output turbin (Kw)
H = Tinggi (m)
.
N=
Dimana :
f = Frekuensi (Hz)
P = Jumlah Kutub
4. Diameter Spesifik
Diameter Spesifik (Ds) adalah diameter turbin yang menghasilkan daya
sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang.
/
=
E. CONTOH KASUS PROYEK DALAM PLTA