Dijelaskan dengan anggaran statis tercapai atau terlampaui. Pada contoh Texas Rex, volume
produksi adalah 140 unit lebih tinggi daripada jumlah asli yang di anggarkan. Oleh karena
itu, efektivitas manajer itu tidak perlu dipertanyakan lagi.
Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja para manajer. Bonus, kenaikan gaji, dan
promosi adalah hal yang dipengaruhi oleh kemampuan seorang manajer untuk mencapai atau
melampaui tujuan yang direncanakan. Karena status keuangan dan karier seorang manajer
dapat dipengaruhi, anggaran dapat memiliki pengaruh perilaku yang signifikan. Apakah
pengaruh tersebut positif atau negative sebagian besar bergantung pada bagaimana anggaran
digunakan.
Perilaku positif muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi
dan manajer memiliki penggerak untuk mencapainya. Sejalannya tujuan manajerial dan
tujuan organisasional sering disebut sebagai kesesuaian tujuan (goal congruence). Jika
anggaran tidak dikelola dengan baik, para manajer tingkat bawah dapat menggagalkan tujuan
organisasi. Perilaku disfungsional (dysfunctional behavior) adalah perilaku individual yang
pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi.
Sistem anggaran yang ideal adalah system anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan
secara utuh dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak bagi manajer untuk mencapai
tujuan organisasi secara etis. Sementara tidak ada system anggaran yang ideal, penelitian dan
praktek telah mengidentifikasi beberapa fitur penting yang akan mendorong perilaku positif
pada tingkat yang wajar. Fitur tersebut meliputi umpan balik yang sering atas kinerja, insentif
uang dan nonuang, anggaran partisipatif, standar yang realistis, kemampuan pengendalian
biaya, dan berbagai ukuran kinerja.
Umpan Balik yang Sering Atas Kinerja Para manajer perlu mengetahui kinerja mereka
sejalan dengan berlalunya tahun. Dengan menyediakan laporan kinerja secara sering dan
tepat waktu, mereka akan mengetahui ukuran keberhasilan usaha mereka selama ini dengan
tujuan mengambil tindakan korektif dan mengubah rencana sebagaimana diperlukan.
Insentif Uang dan Bukan Uang Sistem anggaran yang baik mendorong perilaku yang sesuai
dengan tujuan. Cara yang digunakan organisasi untuk memengaruhi manajer agar melakukan
lebih banyak usaha dalam mencapai tujuan organisasi disebut insentif. Teori organisasional
berasumsi bahwa orang yang motivasi utamanya adalah penghargaan berupa uang, akan
menolak pekerjaan, tidak efisien, dan tidak berguna. Jadi, insentif uang (monetary incentive)
digunakan untuk mengendalikan kecenderungan seorang manajer untuk melalaikan dan
membuang-buang sumber daya dengan menghubungkan kinerja anggaran pada kenaikan gaji,
bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan adalah sanksi ekonomi terbesar untuk kinerja yang
buruk. Pada kenyataannya, orang termotivasi dengan banyak faktor selain ekonomi. Orang
juga dapat termotivasi dengan faktor intrinsik psikologis dan sosial, seperti kepuasan bila
pekerjaan dilakukan dengan baik, penghargaan, tanggung jawab, harga diri, dan sifat
pekerjaan itu sendiri. Jadi, insentif bukan uang (nonmonetary incentive) termasuk
memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan yanggung jawab dan otonomi,
program penghargaan nonuang, dan lain-lain dapat digunakan untuk meningkatkan sistem
pengendalian uang.
Keterkendalian Biaya Idealnya, para manajer hanya dianggap bertanggung jawab atas
biaya-biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya yang dapat dikendalikan (controllable
cost) adalah biaya yang tingkatnya dapat dipengaruhi oleh manajer. Sebagai contoh, para
manajer divisi tidak memiliki kuasa untuk mengotorisasi biaya ditingkat korporasi, seperti
penelitian dan pengembangan, serta gaji para manajer atas. Oleh karena itu, mereka tidak
seharusnya dianggap bertanggung jawab atas munculnya biaya tersebut. Jika biaya yang tidak
dapat dikendalikan muncul dalam anggaran manajer tingkat bawah untuk membantu mereka
memahami bahwa biaya tersebut juga perlu dicakup, maka mereka seharusnya dipisahkan
dari biaya yang dapat dikendalikan dan disebut tidak dapat dikendalikan.