Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MAGANG 1

DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

Disusun oleh
Muhammad Bahrul Ulum
NIM. K2516047

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2017
LAPORAN MAGANG 1
DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

Disusun oleh
Muhammad Bahrul Ulum
NIM. K2516047

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan Laporan ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Profesi Guru tahun ajaran 2016/2017.
Dalam penulisan Laporan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun Makalah ini. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan Ilmu
dan Pendidikan, yang memfasilitasi dengan kebijan-kebijakannya.
2. Dr. Suharno, M.T selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin.
3. Valiant Lukad Perdana Sutrisno S.Pd., M.Pd dan Dr. Suharno, M.T
selaku Dosen Pembimbing magang 1, atas bimbingan dan arahannya
mulai proses magang 1 hingga tersusunnya laporan ini.
4. Putut Wahudi, S.Pd selaku guru model
5. Kedua orang tua yang telah memberi motivasi dan bantuannya dalam
bentuk moral dan materil.
6. Teman-teman yang telah memberi saran dan masukan dalam
penyelesaian Makalah ini.
Semoga Laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.

Solo, 2 Juni 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat .............................................................................................2
C. Tempat dan Waktu ...............................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN .........................................................................................4
A. Hasil Setiap Aspek ...............................................................................................4
1. Aspek Kompetensi Pedagogik........................................................................... ...4
2. Aspek Kompetensi Kepribadian ............................................................................5
3. Aspek Kompetensi Sosial ......................................................................................6
4. Kultur Sekolah .......................................................................................................7
B. Faktor Pendukung dan Penghambat ......................................................................8
C. Hasil yang Diperoleh .............................................................................................9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................11
A. Simpulan ................................................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 (satu lembar logbook kegiatan magang 1) ......................................13
2. Lampiran 2 ( foto kegiatan observasi kegiatan magang 1) ...................................14

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menjalankan peranannya untuk menghasilkan pendidik yang
memiliki kualitas unggul, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Sebelas Maret Surakarta melakukan berbagai upaya, diantaranya
adalah memberikan pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa, pengadaan sarana atau
fasilitas laboratorium dan komputer, pengembangan kurikulum, kegiatan program
pengalaman lapangan (PPL), serta program magang.
Program magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam
kurikulum semua program studi yang ada di lingkungan FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Sesuai dengan visinya yaitu Menjadi pusat pengembangan
ilmu, teknologi, dan seni di bidang keguruan dan ilmu pendidikan bereputasi
internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional. Maka
dilaksanakanlah program magang tersebut bagi mahasiswa FKIP UNS Surakarta
huna menghasilkan calon pendidik yang berkualitas dan profesional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 mengamanatkan
bahwa guru harus memiliki kompetensi profesional, paedagogik, kepribadian dan
sosial sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait. Untuk itu dalam
upaya menciptakan calon pendidik yang berkompeten maka melalui kegiatan
magang 1 ini calon pendidik diharapkan mampu mengembangkan kompetensinya
yaitu melalui observasi kegiatan pembelajaran di sekolah mitra, melakukan
wawancara dengan salah satu guru di sekolah tersebut mengenai perilaku peserta
didik, serta mengamati kultur budaya dari sekolah tersebut.
Agar calon Guru atau Mahasiswa menjadi pendidik yang professional, untuk
itu harus mengetahui tentang masyarakat sekolah, serta masalah-masalah yang di
alami oleh para guru dalam proses pembelajaran, termasuk langkah-langkah yang
pernah di lakukan untuk mencari solusi terhadap permaslahaan pendidikan, agar
menjadi guru yang benar-benar berkompeten.

1
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan :
a. Pengamatan langsung terhadap kultur sekolah SMK Murni 1 Surakarta
b. Pengamatan terhadap kompetensi dasar pedagogik, kepribadian dan sosial
guru
c. Pengamatan terhadap karakteristik profesi guru
2. Manfaat :
a. Manfaat Bagi Mahasiswa
1) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksankan
pembelajaran di sekolah.
2) Memperoleh pengetahuan tentang cara guru dalam menangani masalah
proses belajar dan pembelajaran serta permasalahan yang dihadapi
siswa.
3) Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang perangkat yang
diperlukan dalam pembelajaran.
b. Manfaat Bagi Sekolah
1) Sekolah mendapat bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu dari adanya
mahasiswa praktikan.
2) Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan pendidik pemula
yang berdedikasi dan profesional.
3) Sekolah mendapat masukan dan saran yang dapat membangun sekolah
kearah yang lebih baik.
c. Manfaat Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta
1) Tujuan untuk menghasilkan pendidik yang berkompeten dan profesional
tercapai
2) Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai
sebagai bahan pertimbangan penelitian dan pendidikan.
3) Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, instansi terkait
dan sekolah untuk pengembangan tridarma perguruan tinggi.

2
Tempat dan Waktu
1. Tempat Pelaksanaan :
SMK Murni 1 Surakarta
(Jl. Dr. Wahidin No.33, Penumping, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa
Tengah 57141)
2. Waktu Pelaksanaan :
HARI/TANGGAL AGENDA
Senin, 22 Mei 2017 Pertemuan pertama perizinan
Selasa, 23 Mei 2017 Pertemuan kedua wawancara dengan
guru model
Rabu, 24 mei 2017 Pertemuan kedua observasi di kelas

3
BAB II

PELAKSANAAN
A. Hasil Setiap Aspek
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMK Murni 1 Surakarta,
maka didapatkan hasil observasi sesuai dengan tiga aspek dan kultur sekolah
sebagai berikut:

1. Kompetensi Pedagogik
a. Aspek potensi peserta didik
Untuk potensi yang ingin dikembangkan sekolah yaitu agar setelah lulus
nanti bisa langsung terserap didunia industri maupun bekerja di bidang yang
lain, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi lagi.
Kemudian metode yang diterapkan oleh guru-guru di SMK Murni 1 yakni
mengamati nilai- nilai yang diperoleh dari KBM siswa selama beberapa
waktu, karena SMK Murni 1 merupakan SMK swasta, maka guru-guru
disana lebih memprioritaskan nilai dari praktek dibanding pembelajaran di
kelas, karena mereka sadar bahwa kemampuan akademis siswa-siswanya
masih kalah jauh dibanding dengan SMK Negeri dan SMK swasta yang lebih
maju.
Lalu pihak guru dan sekolah akan memberikan bimbingan khusus kepada
siswa-siswanya sekitar 4 sampai 5 orang yang dianggap memiliki
kemampuan/keterampilan lebih dibandingkan teman-temannya. Kemudian
mereka yang telah mendapatkan bimbingan khusus akan dikirim lomba
tingkat SMK untuk mewakili sekolahnya sesuai dengan bidangnya masing-
masing dan juga untuk membantu mengajarkan teman-teman lain yang
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan guru.

b. Mandiri dan etos kerja


Dari wawancara yang sudah dilakukan, untuk kemandirian sendiri sudah
dibilang wajar, para siswa sebagian sudah menunjukan sikap positif, namun
tidak sedikit yang masih perlu perhatian lebih. Para siswa masih butuh

4
bimbingan dan pendampingan dari para guru, dikarenakan tidak semua siswa
memiliki kedewasaan dalam berfikir, namun rata-rata memiliki semangat
belajar tinggi sesuai dengan jurusan masing-masing dan mampu menyesaikan
tugas secara mandiri.

c. Berpengaruh positif dan disegani


Dampak positif dari pembelajaran di SMK Murni 1 Surakarta khususnya
jurusan TKR, mereka mendapatkan dasar-dasar dari jurusan mereka, sehingga
ketika mereka menjadi mekanik, mereka akan menjadi mekanik yang
profesional. Karena, ketika seorang mekanik belajar secara otodidak dan tidak
mendapatkan pembelajaran dasar-dasar di sekolah, mereka akan kesulitan
saat melaksankan fisinishing. Sehingga pembelajaran memberikan pengaruh
positif kepada peserta didik, sehingga ketika di dunia kerja besok, mereka
akan menjadi orang yang disegani.

2. Aspek Kompetensi Kepribadian


a. Jujur
Dalam masalah kejujuran di SMK Murni 1 Surakarta menurut apa yang
saya amati ketika melakukan observasi adalah kurang baik tapi juga masih
ada beberapa yang cukup baik. Kebetulan saat itu sedang diadakan ulangan
harian untuk kelas X TSM yang dilaksanankan setelah baberapa materi
disampaikan. Hal tersebut saya amati bahwa masih terjadi kecurangan-
kecurangan di dalam proses ulangan harian misalnya.

b. Menarik
Cara agar peserta didik tidak bosan saat mengikuti pembelajaran, setiap
guru harus pintar dalam mengurus bagaimana metode pembelajaran secara
baik. Agar para siwa tidak merasakan kejenuhan saat berada didalam kelas,
sehingga siswa dapat merasa betah dan nyaman. Sebagai contoh ketika
pembelajaran di kelas, guru di SMK Murni 1 Surakarta biasanya lebih
menggunakan LCD proyektor untuk menjelaskan materi yang dibawakan

5
dalam bentuk animasi maupun video agar siswa tidak bosan dengan
pembelajaran yang hanya mendengarkan guru berbicara saja.

c. Empati
Sikap empati ditunjukkan pada peserta didik dengan memberi contoh yang
baik kepada peserta didik mengenai perilaku empati. Seperti ketika ada orang
yang butuh bantuan, maka selagi bisa kita bantu. Sikap empati peserta didik
ditanamkan dengan cara mengkondisikan peserta didik untuk saling tolong
menolong. Misalnya dalam pembelajaran apabila ada yang merasa butuh
bantuan, maka akan dibantu supaya lebih paham
Kemudian selain tolong menolong dalam hal tugas sekolah, peserta didik
diajarkan untuk saling memperhatikan temannya. Sebagai contoh saling
bekerjasama saat piket kelas, waktu jajan ada yang meminjamkan uang, jika
ada masalah guru bisa dijadikan tempat untuk curhat dan memberikan solusi.

d. Kolaboratif
Untuk masalah kolaboratif sendiri, peserta didik mampu menunjukkan
sikap kerja sama dan kolaboratif. Sebagai contoh ketika diberi tugas
kelompok siswa mampu mengerjakannya dengan baik. Guru model
mempunyai sikap kolaboratif yang ditanamkan dengan cara pemberian tugas
kelompok sehingga peserta didik mampu untuk bekerja sama dalam sebuah
kelompok dengan baik. Manfaat dari diskusi kelompok ini adalah siswa dapat
belajar menghormati dan menghargai pendapat orang lain, dan tidak bersikap
egois.

3. Aspek Kompetensi Sosial


a. Menjadi Panutan
Di SMK Murni 1 Surakarta, peserta didik rata-rata belum mampu
menunjukkan sifat kepemimpinan, belum dewasa dalam berfikir dan masih
ikut-ikutan tetapi juga sudah ada beberapa yang bisa digunakan sebagai
panutan. Namun pihak sekolah terus berupaya mengembangkan sifat
kepemimpinan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

6
b. Komunikatif
Di SMK Murni 1 Surakarta peserta didik mampu menunjukkan sikap
komunikatif. Hal ini ditunjukkan dengan cara peserta didik sering bertanya
dan membantu temannya yang belum bisa. Peserta didik juga mampu untuk
bersosialisasi dengan baik, baik dengan warga sekolah, lingkungan sekolah,
maupun lingkungan tempat tinggalnya.

c. Kooperatif
Sikap kooperatif sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal. Guru model telah memiliki sifat
kooperatif sebagaimana tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang beliau
pimpin dengan sering membuat diskusi kelompok. Dan beliau percaya yang
mana peserta didik telah memiliki bekaal keterampilan yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan permasalahan. Namun ketika ada permasalahn yang
belum bisa dipecahkan oleh peserta didik, guru model akan membantu dalam
menyelesaikannya sehingga terjadilah kooperasi antara guru model dan
peserta didik.

4. Aspek Kultur Sekolah


a. Taat azas dan disiplin terhadap aturan sekolah yang menaungi,
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
Di SMK Murni 1 Surakarta ini, peserta didik cukup mampu mentaati
peraturan sekolah. Walaupun ada dari siswa yang kurang dalam kedisiplinan
seperti datang terlambat, tidak membawa dasi, tidak membawa wearpack saat
jam praktek dan lain sebagainya. Sedangkan untuk sanksi yang diberikan
biasanya berupa sanksi fisik dan mereka tidak pernah mengeluh dengan apa
yang telah diperintahkan oleh guru karena hal tersebut sudah menjadi
peraturan yang harus mereka taati.

7
b. Norma religius dan diteladani
Di SMK Murni 1 Surakarta ini, peserta didik mampu melaksanakan ajaran
agama yang dianut, sebagai contoh setiap hari peserta didik melaksanakan
ibadah sholat wajib di masjid. Walaupun ada yang memanfaatkan sela-sela
waktu sholat untuk mencuri waktu jajan ke kantin sekolah.

c. Norma hukum dan sosial, rasa bangga, konsisten dgn norma


Tata tertib yang berlaku di SMK Murni 1 Surakarta sudah mencakup
seluruh aspek norma2 yang ada. seperti terdapat beberapa Tata tertib seperti
memakai dasi, rambut tidak boleh panjang, tidak boleh merokok saat masih
disekolah. Pelaksanaan tata tertib yang berlaku di sekolah sudah
menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik telah menaati tata tertib
yang berlaku. Apabila ada peserta didik yang melanggar, untuk sanksi yang
ringan ditegur tetapi kalau masih mengulanginya, dengan cara memanggil
orangtua siswa.

d. Hubungan sosial antar warga sekolah


Hubungan sosial yang dilakukan warga SMK Murni 1 Surakarta dapat
dikatakan baik, antara siswa kepada guru, anatara siswa kepada tenaga
kependidikan, antara tenaga kependidikan kepada guru, ataupun sebaliknya.
Walaupun ada beberapa siswa yang kurang mencerminkan hal tersebut.
Kepada warga sekitarpun SMK Murni 1 Surakarta dalam bermasyarakat
terbilang cukup baik karena dari pihak sekolah sendiri sebagai agenda
tahunan mengadakan kegiatan service yang dibuka untuk masyarakat mulai
dari ganti oli, ganti kampas rem, service ringan yang di lakukan oleh siswa-
siswa kelas 2 dan 3 yang tentu saja dengan biaya yang di bawah harga
bengkel pada umumnya. Tentu saja hal ini di sambut positif oleh masyarakat
di sekitar SMK Murni 1 Surakarta.

8
B. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a. Dalam mengurus surat perijinan Magang, pihak Prodi Pendidikan Teknik
Mesin melayani dan mengarahkan tugas dengan baik.
b. Warga SMK Murni 1 Surakarta yang sangat ramah dalam menyambut
kami yang sedang melakukan kegiatan Magang 1.
c. Anggota kelompok yang saling bekerjasama dan berbagi tugas dengan
baik membuat proses Magang 1 berjalan lancar.
d. Dalam melakukan wawancara daftar pertanyaan sudah disediakan.
e. Lokasi SMK Murni 1 yang letaknya cukup dekat dari tempat tinggal

2. Faktor Penghambat
a. Waktu magang yang mendekati ujian akhir sekolah sehingga
pembelajaran dan praktek sudah hampir selesai.
b. Adanya kesibukan tersendiri yang dilakukan oleh pihak sekolah
sehingga kami kesulitan untuk menemui guru model maupun observasi
di kelas

C. Hasil yang Diperoleh


Setelah melakukan wawancara dengan guru model SMK Murni 1
Surakarta, Bapak Putut Wahudi, S.Pd dapat dikatakan bahwa beliau sudah
baik dalam menerapkan aspek-aspek yang mendukung proses pembelajaran
peserta didik. Sehingga beliau mampu menjadi orang tua peserta didik di
sekolah.
Siswa SMK Murni 1 Surakarta dapat mengembangkan potensi diri,
kemandirian, serta dapat menguasai konsep-konsep pembelajaran yang telah
diajarkan. Mereka juga dapat mencontoh sikap yang telah ditunjukkan oleh
guru model baik di dalam kelas maupun di bengkel. Sehingga siswa SMK
Murni 1 Surakarta mampu menguasai materi dengan baik, memiliki sikap
empati, mampu bekerja sama serta senang menolong sesama. Dalam
masyarakat siswa SMK Murni 1 Surakarta dapat menjadi panutan dan

9
memiliki sikap kepimimpinan, komunikatif, dan dapat bersosialisasi dengan
baik, serta kooperatif. Menurut Bapak Putut Wahudi, S.Pd selaku guru model,
kultur sekolah sangat mendukung pengembangan siswa sehingga menjadikan
siswa taat dengan peraturan sekolah, religius, taat dengan norma, serta
mampu menjalin hubungan yang baik dengan warga sekolah lainnya.

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari observasi atau program magang 1 yang telah saya lakukan di SMK
Murni 1 Surakarta. Dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi seorang
pendidik yang profesional harus dapat menguasai kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, kultur sekolah. Seorang guru harus bisa memahami
peserta didik, mantap, arief, berwibawa, berakhlak mulia, dapat bergaul
dengan lingkungan, serta paham tentang kultur lingkungan dimana dia
bekerja. Sehingga siswa dapat mencontoh sikap dan perilaku penddidik
tersebut. Oleh karena itu saya sebagai calon guru dapat mengambil informasi
dari kegiatan Magang ini, bahwa masih banyak ilmu, sikap, dan perilaku yang
harus terus diperbaiki guna manjadi guru yang patut diteladani.
Dan guru profesional yang berkompetensi adalah guru yang memiliki
kemampuan penguasaan metode pembelajaran yang beragam dan mendalam
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
dapat melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dengan tindakan yang
cerdas serta penuh tanggung jawab.

B. Saran
1. Setiap sekolah disarankan untuk lebih memperhatikan bagaimana keadaan
siswa jika dipandang melalui aspek pedagogik, aspek kepribadian, aspek
social, dan kultur sekolah, karena tentu semua itu akan mempengaruhi sikap
peserta didik.
2. Pihak sekolah harus lebih memaksimalkan setiap potensi dari peserta didik.
3. Agar program magang 1 dapat lebih bermanfaat, peserta magang harus bisa
menyikapi program tersebut dengan serius dan memahami esensi dari
program magang 1 ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2001. buku 1 manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis


sekolah. Jakarta: depdikbud.
Ariefa, Efianingrum. 2009. Mengurai Akar Kekerasan (Bullying) di Sekolah.
Jurnal Dinamika. Dosen FSP FIP UNY

Buchari Alma. 2008. Guru Profesional. Bandung : Alfabeta.

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sagala Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.


Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri, Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

12
Lampiran 1 (satu lembar logbook kegiatan magang 1)

13
Lampiran 2 ( foto kegiatan observasi kegiatan magang 1)

14

Anda mungkin juga menyukai