1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : By. C
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 0 Hari
Agama : Islam
Alamat : Singkawang
Anak ke : 2 (Dua)
Suku Bangsa : Melayu
b. Data Medik
Diagnosa medik
a) Saat masuk : asfiksia
b) Saat pengkajian : asfiksia ringan
c.genogram
h. Pemeriksaan fisik
2) Head to Toe
Kepala : Bentuk Normal
Mata : Bentuk Simetris
Sekret : Tidak ada
Conjungtiva : Ananemis
Sklera : Anikterik
Mulut : Bibir Normal
Gigi : Belum Tumbuh
Hidung : Simetris, Teraba dingin
Telinga : Bentuk Simetris
Thorax&Abdomen : Bentuk: Normal
Nafas : Megap-megap
Denyut Jantung : Bradi Cardia
Tali Pusat : Tidak ada Perdarahan
Ekstremitas : Tonus Otot Lemah
Teraba dingin
3) Nilai APGAR skor bayi
TANDA 0 1 2 JUMLAH
Frekuensi Tidak ada <100x/m >100x/m 2
jantung
Usaha bernafas Tidak ada Lambat tidak Menangis kuat 1
teratur
Tonus otot Lemas Ekstremitas fleksi Gerakan aktif 1
sedikit
Refleks Tidak ada respon Gerakan sedikit Menangis batuk 1
Warna Biru /Pucat Tubuh:kemerahan Tubuh dan 1
Ekstremitas:biru ekstremitas
kemerahan
Jumlah 6
i. Terapi
-IVFD dx 5% 4 tts/i menggunakan infus set mikro.
-O2 2 Liter/menit
-Ranitidin 2x3 mg
-Cefotaxime 3x300 mg
-Genta 1x15 mg
-Dexametaxon 3x0,5 mg
-Amino 3x6 mg
-Vit K 1 ampul 21/3 hari
Pemeriksaan LAB
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Basofil 0% 0-1
Eosinofil 2% 1-4
Batang 3% 2-5
Segmen 77% 36-66
Limfosit 16% 20-40
MCV 102.8 si 80.0-100.0
MCH 37.1pg 26.0-34.0
MCHC 36.1g/dl 31.0-35.5
RDW 11.8% 10.0-16.0
PLT/Thrombocyt 195.000/mm^3 150.000-440.000
MPV 7.1si 7.0-11.0
PCT 0.14% 0.20-0.50
PDW 13.3% 10.0-18.0
WBC 20.600/mm^3 5.000-10.000
RBC 5.23m/uL 4.00-6.20
HGB 19.4g/dl 12.0-16.0(pr)13.5-18.0(lk)
HCT 53.8% 35.0-55.0
Monosit 6% 4-8
Glukose Ad random 95.0mg/dl 70-110
2. Analisa Data
2. DS :
Bidan T mengatakan By. C setelah dilahirkan
tidak segera menangis Penumpukan cairan Bersihan
ketuban jalan
Bidan T mengatakan pernafasannya tidak
nafas tida
teratur
efektip
DO :
Bayi tampak sulit bernapas
RR : 15x/i
N : 90x/i
Klien tampak terpasang O2 2 liter.
3. DS :
Ayah klien mengatakan cemas dengan keadaan
anaknya. Ancaman kematian Ansietas
DO :
Keluarga klien tampak cemas
Keluarga klien tampak gelisah melihat anaknya
masih belum menangis.
Keluarga klien tampak cemas melihat anaknya
terpasang alat pembantu pernapasan (oksigen 2
liter), dan terpasang infus.
3. Diagnosa Keperawatan
Kolaborasi 5. Memaksimalkan
5. Berikan oksigen bernapas dan
tambahan menurunkan kerja
napas
NO DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
2 Bersihan jalan nafas Tujuan Mandiri Mandiri
tidak efektif b/d Pola napas 1. Auskultasi suara 1. Pernapasan ronki
penumpukan cairan kembali efektif nafas sebelum dan dan mengi
ketuban d.d bidan T sesudah suction. menunjukkan
mengatakan bahwa KH : obstruksi jalan
sebelumnya By. C Bayi tidak sesak2. Beritahu keluarga napas.
terdapat penumpukan napas tentang suction 2.Megurangi rasa
sekret pada mulut TTV normal ( RR3. Observasi adanya kecemasan
bayi, tonus otot bayi C 30-0x/menit N tanda-tanda distres 3.distres pernapasan
fleksi ektremitasnya 45x/menit S 36- pernafasan sering terjadi
tampak lemah, RR: 37C) pada bayi
15x/I, N: 90x/i 4. Posisikan bayi 4. agar makanan
miring kekanan yang sudah
setelah memberikan masuk tidak
makan keluar kembali
Kolaborasi
5. Hisap mulut dan 5.untuk
mengeluarkan
nasopharing dengan
cairan yng di
spuit sesuai mulut
kebutuhan
NO DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
3 Asietas b/d ancaman Mendemostrasikan 1. Evaluasi tingkat1. Orang terdekat
kematian d.d ayah hilangnya ansietas dan pemahaman mendengar dan
klien mengatakan memberikan keluarga klien mengasimilasi
cemas dengan informasi tentang tentang diagnose. informasi baru
keadaan anaknya, proses penyakit. yang meliputi
keluarga klien tampak KH: perubahan ada
cemas, keluarga klien gambaran diri.
2. Berikan
tampak gelisah 1. Menunjukan rentang 2. membuat
kesempatan untuk
melihat anaknya perawatan yang tepat kepercayaan
bertanya dan jawab
masih belum dan penampilan wajah dan
dengan jujur antara
menangis, keluarga tampak rileks atau menurunkan
keluarga dan
klien tampak cemas istirahat. kesalahan
perawat.
melihat anaknya 2. Mengakui dan persepsi
mendiskusikan takut
terpasang alat terhadap
atau masalah.
3. Libatkan orang
pembantu pernapasan informasi.
terdekat dalam
(oksigen 2 liter), dan 3. dapat
perencanaan
terpasang infus. membantu
keperawatan.
dalam
memperbaiki
beberapa
4. Berikan
perasaan
kenyamanan fisik
cemas.
4. sulit menerima
dengan isu
emosi bila tidak
kenyamanan
fisik menetap.
CATATAN PERKEMBANGAN
P : intervensi
dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
Kolaborasi :
4. Memberikan terapi
oksigen.
H : Klien terpasang O2
2liter