Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN SYNCOPE

UPTD PUSKESMAS
No. Dokumen : BAKUNASE

SOP/215/PKM.BAKUNASE/2017

S P O No. Revisi : -

DINAS KESEHATAN Tanggal Terbit : 01 Juli 2017


KOTA KUPANG
Halaman : 1 dari 2 dr. Maria V. Ivonny D. Ray
NIP.19770323 201101 2 007

Pengertian Syncope disebut pula fainting adalah bentuk neurogetic shock disebabkan oleh
cerebral ischemia dan timbul sekunder setelah terdapat vasodilatasi atau suatu
kenaikan volume darah pada peripheral vascular bed disertai suati penurunan
dalam tekanan darah dengan tanda-tanda
Sering dijumpai sebagai komplikasi setelah perlakuan anestesi local
Tidak selalu diikuti dengan hilangnya kesadaran
Merasa mau pingsan
Merasa mau muntah
Merasa pusing dan ringan di kepala
Kulit berubah warna menjadi pucat
Berkeringat dingin
Tekanan pulsus kecil
Kalau terlambat ditangani maka tampak pasien sudah tak sadarkan diri,
pupil mata dilatasi lebar dan kaki penderita menunjukan kejang-kejang
Penatalaksanaan syncope adalah tindakan untuk mengatasi syncope
Tujuan Sebagai acuan kerja dalam melaksanakan tindakan pertolongan pertama untuk
pasien dengan syncope di BP Gigi
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cigugur No.821/066/KAPUS/2016 Tahun 2016 tentang
layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan.
Refrensi 1. Standar Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia, Dpkrs RI.
Direktorat jendral Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi Tahun
1992
2. Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus Besar
Persatuan Dokter Gigi Indonesia ( PB PDGI ) Tahun 1999
3. Eliastarn M., dkk, 1998, Penuntun kedaruratan Medis, EGC, Jakarta
Prosedur 1. Petugas membaringkan pasien dengan kaki lebih tinggi dari kepala
dengan cara :
Merebahkan sandaran punggung kursi gigi ke belakang, dan
dalam keadaan pasien berbaring di kursi gigi, petugas
mengangkat kaki pasien sehingga kepala penderita lebih rendah
dari kakinya, atau apabila sandaran kursi gigi tidak bisa
direbahkan maka dilakukan dengan cara.
Mendorong kepala pasien kedepan sewaktu masih di posisi
duduk hingga badan terbungkuk sampai kepala pasien berada
pada posisi antara kedua kaki yang terbuka lebar dan dengan
berat badan petugas tekan badan pasien beberapa lama pada
posisi tertunduk ini

PENATALAKSANAAN SYNCOPE

UPTD PUSKESMAS
SOP/215/PKM.BAKUNASE/201
No. Dokumen : 7 BAKUNASE

No. Revisi : -
SPO
DINAS KESEHATAN Tanggal : 01 Juli 2017
KOTA KUPANG Terbit
dr. Maria V. Ivonny D. Ray
Halaman : 2 dari 2 NIP.19770323 201101 2 007

2. Petugas melonggarkan pakaian penderita yang terlalu ketat


3. Petugas memberikan aplikasi air dingin pada muka penderita
4. Petugas memberikan kapas alcohol 70% ( sebagai pengganti ammonia
aromatic ) pada lubang hidung pasien
5. Petugas memberikan O2 dengan kecepatan aliran 2-4 liter/menit dan
obat vasopressor ( missal epinephirine ) apabila kondisi penderita
melanjut menjadi pingsan
6. Petugas mempertahankan kedudukan penderita dengan posisi terlentang
sampai penderita benar-benar siuman
7. Petugas memperhatikan terus pulpus penderita, pernafasannya da ukur
tekanan darah
Unit Terkait BP Gigi

Rekaman historis perubahan


Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai