Anda di halaman 1dari 10

PERUBAHAN SOSIAL DI KOTA MAGELANG

Perubahan social di setiap daerah pasti ada. Entah karena kemajuan IPTEK ataupun pengaruh
budaya dari luar. Contohnya saja di daerah kami. Terhadap aspek kebudayaan IPTEK, pola pikir,
serta interaksi social. Pada semua aspek ini telah banyak terjadi perubahan , yang bergulir sejak
jaman kolot hingga menuju masa modernisasi. Jika mereka tidak mengikuti jaman modernisasi,
mungkin mereka dapat dikatakan manusia yang jadul, kuno, atau ketinggalan jaman. Bahasa gaul
jaman sekarang yang di kenal dengan istilah kamseupay yang melejit di kalangan masyarakat
luas., bahkan di kawasan anak anak. Budaya dari luar pun telah mempengaruhi perubahan di
daerah, terutama dari daerah barat yang cara berpakaian tidak sesuai dengan norma dan aturan
yang berlaku, tetapi tetap di terapkan pada anak anak muda untuk menjadi trend. Mereka yang
menyukai dan mengikuti trend yang baru, akan selalu mengikuti dan menerapkan pada dirinya
sendiri. Padahal, masih banyak pilihan baju yang lebih pantas dan sopan untuk di jadikan trend.
Inilah salah satu factor keterpurukan budaya kita yang di jajah oleh Negara barat.

Dengan adanya hal yang demikian, sebenarnya dapat di ubah dengan pola kebiasaan individu,
dan kesadaran mereka akan budaya daerah. Dan kita tidak bias hanya menyalahkan budaya barat,
karena orang di daerah kita yang menjadikan keharusan, bahkan trend yang mengikuti budaya
barat.

Yang kedua adalah perubahan social karena berkembangnya IPTEK. Teknologi jaman sekarang
yang berkembang, menjadikan teknologi jaman dulu menjadi punah. Contoh pertama pada alat
komunikasi yang disebut HP. Dulu alat komunikasi yang sering di pakai seperti surat dan
telegram. Berjalan seiring berkembangnya jaman telegram dan surat telah di gantikan oleh
adanya HP dan jejaringan social. Dengan jejaringan social, mereka dapat berhubungan dengan
orang lain, bahkan di lain kota / Negara, yang disebut dengan Facebook, twitter. Mereka
bersibuk untuk membuat akun jejaringan social untuk mengikuti perkembangan. Setelah itu di
ganti lagi dengan adanya komunikasi canggih itu. Saking canggih alat komunikasi itu, alat
electronic yang seperti camera, handycam hampir punah, apalagi seperti radio yang disetiap
rumah sudah hampir tidak ada. Alat komunikasi yang canggih ini sudah banyak di miliki hampir
di semua kalangan, dari orang yang mampu, hingga pedagang, bahkan tukang ojek motor pun
memiliki. Sudah tidak heran bahwa kemajuan IPTEK telah merebah dimana mana.
Tidak hanya pada kemajuan IPTEK, alat transportasi pun telah mengikuti kemajuan jaman. Yang
dulunya masih dikenal yang sering di sebut becak, delman, angkot. Sekarang pun hampir punah,
walaupun masih sering di jumpai di beberapa daerah. Kebanyakan orang sekarang mempunyai
mobil pribadi untuk bepergian . mobilnya pun sudah banyak yang bermerk dan keluaran baru.
Tidak tanggung tanggung untuk bepergian keluar kota mereka kadang menggunakan
transportasi udara dan air. Mungkin karena itu memang yang dapat ditempuh atau mungkin juga
karena gengsi.

TEORI PERUBAHAN SOSIAL PERSPEKTIF EVOLUTIONER DAN TEORI


PERUBAHAN PERSPEKTIF KONFLIK

Pola pikir orang modern dan jaman dulu sangatlah berbeda, orang jaman dulu, masih
berpedoman pada adat istiadat yang di turun temurunkan dari nenek moyang mereka. Bahkan
kata kata pamali yang sering dikatakan dalam kehidupan dulu, juga masih terdengar di jaman
modern. Walaupun mungkin kata kata itu berati kiasan belaka atau bahasa gaulnya
imposible. Pola pikir orang jaman dulu masih terlalu acuh pada kemajuan di jaman modern.
Mereka berfikir kebelakang dan berfikir yang penting kita masih bisa makan dan hidup kata
kata itu yang sering saya dengar dari orang jaman dulu. Tetapi, orang jaman dulu jiwa sosialnya
sangatlah tinggi. Mungkin mereka di kehidupannya yang dulu, banyak bersosialisasi tanpa
membedakan agama, ras, suku, adat, dan budaya. Walaupun ada orang yang jaman dulu yang
mampu beradaptasi dengan kemajuan jaman, tetapi hanya beberapa. Pendidikan orang jaman
dulu mungkin hanya sampai SMP atau SMA paling tinggi, mereka masih menganggap sekolah
tidak terlalu penting, yang penting mereka sudah mendapat pendidikan, walaupun hanya tamatan
SMP atau SMA. Pemikiran orang jaman dulu yang primitiv, masih saja ada di jaman modern
walaupun hanya beberapa. Tidak seperti orang jaman sekarang, yang sering berpikiran untuk
melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi, hanya karena ingin pamer atau mendapat
gelar saja. Tetapi tidak semua orang jaman sekarang berpikir seperti itu. Karena di jaman
sekarang, untuk mendapat pekerjaan yang layak dan menjadi pegawai yang tetap haruslah
memenuhi persyaratan. Kebanyakan syarat adalah lulusan S1. Itupun juga masih di banding
bandingkan dengan saingannya yang medapti IPK lebih tinggi. Jika di bandingkan dengan yang
hanya lulusan SD,SMP, ataupun SMA, pastilah mereka para pemilik tempat kerja akan memilih
tingkatan lulusan sekolah yang lebih tinggi. Dan dengan alasan ini, orang jaman sekarang mulai
menyadari bahwa untuk mendapat pekerjaan haruslah dengan menyelesaikan jenjang sekolah
yang lebih tinggi pula.

Berbeda lagi dengan pola pikir orang modern yang berfikir untuk kedepan. Orang modern yang
kebanyakannya mengikuti trend, berfoya foya dan selalu royal itu dapat kita jumpai juga di tiap
daerah, contohnya saja di daerah kami, ada banyak pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi untuk
keluarga. Mereka yang hanya mengandalkan gengsi , akan menuju pusat perbelanjaan untuk
berfoya foya dan royal tanpa memikirkan kebutuhan apa yang dibutukan. Yang membeli
barang barang mahal, bermerk, dan mungkin nilai gunanya hanya sementar dan masih dapat
tergeser lagi dengan trend selanjutnya. Jadi, seakan akan kehidupan orang modern hanyalah
boros. Dan contoh lain pada acara acara khusus, pada ulang tahun, 7 bulanan pada ibu hamil,
pesta perkawinan, sunatan, dll. Mereka berfikir hal itu wajar untuk di buat pesta yang mewah.
Tetapi mereka sudah mengabaikan adat adat, makna dan arti pesta dan selamatan acara tersebut
yang sesungguhnya, mereka hanya berfikir pesta hanya sekedar pesta yang di adakan secara
merih dan besar besaran tanpa tidak tahu maknanya. Tradisi jaman dulu yang disebut
genduren dan nyadran pun sudah nyaris dan hamper tidak ada, walaupun ada tetapi hanya
sedikit.

Pada orang jaman dulu, mereka berfikirnya macam macam. Ada yang sudah maju, mampu
beradaptasi dengan jaman modern, walaupun masih ada unsure primitive, dan ada pula yang
masih berfikir super primitive. Dan tidak dapat mengikuti kemajuan jaman. Mereka terkesan
cuek dengan kemajuan jaman. Entah urusan dengan IPTEK, bahkan dengan kilauan ramainya
pusat perbelanjaan mereka terkesan cuek. Dengan adat istiadat mereka masih melekat, contohnya
pada acara acara khusus mereka masih menggunakan kebudayaan pada jaman dulu. Pada acara
7 bulanan mereka masih menggunakan memandikan ibu yang sedang hamil, pada saat ada orang
yang meninggal mereka masih ada acara tahlilan sampai 7 hari setelah meninggal mereka juga
masih mengenal dan menjalani tradisi genduren dan nyadran di setiap tahun.

Selain aspek aspek di atas, ada satu aspek lagi yang menjadikan perubahan social di daerah
yaitu interaksi social. Dimana 2 orang atau lebih saling melakukan komunikasi. Aspek ini adalah
salah satu hal terpenting dalam perkembangan jaman. Karena tanpa ada interaksi sosial kita tidak
akan bisa mengerti dan mengenal perkembangan jaman. Tetapi kita sering jumpai banyak orang
kaya yang tergolong orang yang sombong yang tidak mau berhubungan dengan orang yang
kurang mampu. Mereka yang orang kaya tergolong orang yang bersifat individual, tidak mudah
bergaul. Interaksi yang seperti ini sangatlah kurang. Karena orang yang sudah mengenal
kemajuan jaman tidak mau mengenalkan kepada orang yang masih kurang tahu tentang
perkembangan jaman. Biasanya, interaksi yang kurang baik seperti ini sering terjadi di daerah
perkotaan elit, tidak jarang juga terjadi di daerah yang tergolong kampung. Didaerah kami
(khususnya) interaksi sosial masih tergolong baik, karena tiap indivu masih ada rasa saling
menghargai dan membutuhkan. Walaupun tidak kenal satu sama lain, masih mau memberi salam
atau dengan senyuman, bahkan saling menyapa.

Bagi pendatang baru di daerah kami (khususnya), tidak terlalu berpengaruh pada budaya
pendatang. Karena setiap pendatang, kebanyakan mengikuti budaya daerah yang di datangi. Dan
para pendatang kebanyakan mau berinteraksi dengan yang lain dan mengenal. Tetapi, ada juga
pendatang yang selalu ingin berperan utama pada budaya daerah kami. Aturan aturan yang ada,
ingin mereka rubah demi kebaikan mereka. Kadang, di daerah lain,pendatang dapat
mempengaruhi perubahan sosial. Itupun juga tergantung dari masyarakat sekitar.

Tetapi, jika pendatang itu memberi pengaruh yang bersifat positif, ada baiknya juga kita
mengikuti tanpa harus meninggalkan budaya sebelumnya. Terkadang, para pendatang tidak
hanya ingin mempengaruhi masyarakat yang di datangi. Tetapi mungkin mereka ingin
mengetahui perbedaan budaya apa dan bagaimana yang ada di daerah yang di datangi itu, dengan
budaya daerah asal pendatang. Contohya saja pada para turis turis dari berbagai daerah luar
negeri, mereka datang ke daerah kami, karena ada rasa penasaran dan ketertarikan pada tempat
wisata yang ada di daerah saya (tepatnya di Candi Borodudur). Mereka berkunjung ke Candi
agar mereka mengerti asal usul Candi Borobudur dan keunikan apa saja yang ada pada Candi
Borobudur. Dam ada rasa ketertarika pada kebudayaan yang ada di daerah saya. Begitu juga
sebaliknya dengan kedatangan para turis kita juga bisa tahu bagaimana kebiasaan keseharian
para turis. Dan bagaimana tingkah laku para turis dari berbagai daerah Luar Negeri. Dengan cara
mereka berpakaian, tingkah laku, cara bicaranya. Jadi, dengan contoh contoh tersebut tidak
semua para pendatang dapat mempengaruhi kebudayaan kita. Tinggal bagaimana kita
mensikapinya.

Perlu kita sadari, perubahan sosial dari daerah kita sudah sangatlah banyak. Apalagi di era
globalisasi ini yang semakin maju dan berkembang, mental kita juga harus kuat agar tidak
terjajah oleh perubahan ini. Adakalanya kita harus mengikuti kemajuan ini, dan kita juga harus
bisa membatasi dan mengerem kemajuan kemajuan ini.

Dari segi perekonomian, di daerah saya sudah merata. Tetapi masih ada yang kesusahan, di
sebabkan dari beberapa faktor. Diantaranya adalah pengangguran, singgle parent. Sehingga
pelampiasan para orang tua kepada anak anak, yang dapat menyebabkan anak anaknya putus
sekolah dan menjadi anak yang nakal (badung ). Dengan itu pula, maraknya kenakalan remaja di
daerah saya, anak anak yang merasa kurang perhatian dari orang tuanya, mereka akan
melampiaskan di jalanan. Kadang ada pula yang terlihat di lampu merah, anak kecil yang
mengamen sementara orang tuanya melihat dari pinggir jalan. Pemandangan seperti ini juga
sering kita jumpai di kota kota besar, karena perubahan sosial yang semakin menggebu,
menjadikan semua orang buta akan kerasnya kehidupan sekarang. Dengan hal ini pula, ,
pentingnya peran pemerintah untuk membangun masyarakat yang lebih berkembang.

Berpindah alih ke pembangunan gedung gedung dan pembetulan jalan yang rusak. Di daerah
saya masih ada pembangunan gedung gedung dan semakin berkembangnya pusat oleh oleh ,
rumah makan, dan pusat perbelanjaan untuk mendapat pelanggan atau pembeli. Tetapi
disamping itu ada pihak pihak yang merasa dirugikan. Contohnya pada warung makan yang
sederhana akan kalah saing dengan rumah makan yang mewah dan terkenal. Dengan hal ini para
penjual di warung makan yang sederhana akan kehilangan para pengunjung, sehingga banyak
pemilik warung makan kecil gulung tikar. Tetapi tidak pada pemilik warung angkringan, yang
tidak pernah kehilangan para pelangan tetapnya. Mungkin karena harga makanannya terjangkau
di masyarakat sekitar.

Selain dari tuturan di atas kita juga membahas tentang sosialisasi anak muda di daerah saya.
Banyak anak anak muda yang menjadi ABG yang masih silau dengan pergulan di luar sana.
Hampir setiap malam, banyak para ABG yang menghabiskan waktunya di Alun alun. Entah
hanya tongkrong, main main, makan, bahkan ada yang kumpul kumpul antar genk. Terkadng
hal seperti ini juga dapat menjadi bumerang bagi kehidupan mereka. Karena mereka hnya
bersenang senang. Dari kalangan semua umur berkumpul menjadi satu. Jadi yang ditakutkan
dan akan menjadi bumerang adalah pengaruh hal negatif dari yang berumur lebih dewasa ke
yang umur masih dapat dikatakan ABG. Dari sinilah peran orang tua sangatlahpenting bagi
kehidupan sosial.

Perubahan sosial sekarang berbanding terbalik dari kehidupan sosial jaman dulu. Mungkin
karena orang orang jaman sekarang tidak pernah puas dengan apa yang mereka punya
sekarang, sehingga mereka menjadi orang yang konsumerismenya tinggi. Mereka yang mampu
bekerja menjadi PNS, gaji juga sudah tetapi. Tetapi mereka memilih untuk mencari tambahan
uang dengan cara menjadi pengrajin, dan wirausaha.

Perubahan sosial dalam sektor perekonomian di daerah kami juga cukup melonjak. Contohnya,
dengan bertambahnya pusat perbelanjaan dan home industri yang dapat menyerap tenaga kerja.
Ini juga dapat mengurangi pengangguran dan dapat menambah perekonomian para tebaga kerja
yang kurang mampu. Sehingga dapat memberikan dorongan dan moptivasi untuk para
masyarakat sekitar dalam bidang perekonomian.
TUGAS AKHIR SEMESTER 2

MATA KULIAH PERUBAHAN SOSIAL

MENGAMATI PERUBAHAN SOSIAL DI KOTA MAGELANG

DI SUSUN OLEH :

LEOLITA CHAIRUNISHA

1201411020

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011 / 2012
PENDAHULUAN

Sebelum masa medern ini, kita juga pernah mengalami dimana masa belum atau masih kurang
mengenal kemajuan teknologi dan perubahan sosial di sekitar kita. Khususnya orang orang
yang sebelum kita terlahir. Masih sangat bisa dikatakan orang yang belum mengenal IPTEK dan
masih kehidupan sosialnya masih dapat dikatakan belum maju. Masih serba apa adanya dan
dalam kehidupan yang serba kekurangan. Dengan adanya keturunan dan perubahan sosial
menjadi modern, hampir semua orang menikmati hasil dari perubahan sosial di masa modern ini.
Tetapi, masih ada orang jaman dulu yang susah untuk di ajak mengenal perubahan perubahan
sekarang ini. Untuk itu perlu upaya penyempurnaan dan pengembangan yang selalu dilakukan
guna mendukung pelaksanaan pemerataan kemajuan ini agar dapat semakin berdaya guna dan
berhasil guna. Dan masalah pendidikan, harusnya masyarakat mampu menyesuaikan dengan
kehidupan jaman sekarang. Dan pemerintah juga harus lebih teliti dalam mengurus pendidikan
masyarakatnya.

Dan dengan kekhawatiran masyarakat bagi para pendatang yang mungkin dapat merubah budaya
mereka saat pendatang mngunjungi daerah kita. Pengertian seperti itu haruslah kita jauhkan,
karena tidak semua pendatang, dapat memepengaruhi perubahan kebudayaan kita. Hanya kita
yang dapat membatasi dan menanggapi bagaimana para pendatang yang masuk ke budaya kita.
Tidak perlu menyalahkan orang orang luar, karena masyarakat kita juga telah mengikuti
budaya barat, malahan di jadikan trend centere bagi kalangan para remaja bahkan anak- anak.
Seperti, cara berpakaian dan cara bargaulnya yang tidak pantas untuk di contoh dan kadang yang
dapat melanggar norma.
Ini adalah beberapa gambaran dari kota magelang tempo dulu dan sekarang yang telah
mengalami perubahan.

MAGELANG TEMPO DOLOE

MAGELANG SEKARANG
TEORI PERUBAHAN SOSIAL PERSPEKTIF SIKLUS

Daerah saya masih ada beberapa yang masih menganut adat nenek moyang. Ada juga yang telah
lepas dari adat itu. Contoh dari beberapa adat yang turun temurun dan masih dilaksanakan di
daerah saya :

1. Sadranan
2. Slametan
3. Genduren
4. Sekaten
5. Mitoni (7 bulanan bagi ibu hamil )

Tetapi , di perkembangan jaman sekarang sudah langka yang masih menganut adat yang turun
temurun itu. Mereka menganggap hal tersebut itu sudah kuno. Bahkan ada yang mengkaitkan
dengan hal yang ghaib. Padahal semua itu hanya upacara ucpan terimakasih dan penghormatan
bagi leluhur. Selain itu, ada juga upacara atau seperti festival yang di adakan di daerah Candi
Borobudur.

Walaupun adat jaman dulu hampir punah, tetapi di jaman sekarang telah mulai berkembang dan
mengalami perubahan, sehingga lebih menarik dan lebih disegani para masyarakat dan mau
mengikutinya kembali.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL FUNGSIONAL

Dalam sebuah lingkungan masyarakat, pastinya ada aturan aturan yang mengikat, yang wajib
di taati para warga di lingkungan tesebut. Dan apabila aturan aturan itu di langgar, akan
mendapat sanksi tegas. Aturan yang di tetapkan adalah aturan yang disepakati oleh warga
sekitar, yang di ketahui pula oleh perangkat desa tersebut. Masyarakat sekitar juga menaati
aturan aturan yang berlaku.

Untuk belajar menaati aturan aturan itu, dimulai dari hal yang kecil, seperti aturan pada
perkumpulan ibu PKK, jika tidak memakai seragam saat kumpulan akan di kenakan sanksi.Dan
diharapkan, dengan dimulainya aturan hal yang kecil, akan terus berkembang dan dapat di
terapkan di kehidupan sehari hari.

Bagi warga sekitar saya, hukuman adat masih ada. Hukuman ini diberlakukan pada semua warga
yang melanggar atauran aturan yang berlaku di daerah saya. Untuk itu, butuh kesadaran untuk
menaati aturan aturan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai