Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:
INOVASI PEMANFAATAN KUNING TELUR DAN MADU SEBAGAI
OBAT PERTOLONGAN PERTAMA PADA KUCING YANG
KERACUNAN

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Muhammad Helmi Fauzi Danuwijaya 175130107111017 Angkatan 2017


Novi Aprilia Shania Putri 175130100111042 Angkatan 2017
Malinda Gunda Handayani 175130107111036 Angkatan 2017
Septyaning Palupi 175130107111023 Angkatan 2017

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kucing rentan terkena keracunan. Keracunan adalah masuknya suatu zat


kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat
mengakibatkan kematian.(Supraptini, 2012). Kasus keracunan pada hewan
peliharaan seperti kucing masih kurang mendapat perhatian dan sering kali
diabaikan akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan animal welfare. Kucing
kampung adalah jenis yang paling rentan terkena keracunan. Penyebab dari
keracunan pada kucing ada beberapa macam. Salah satunya adalah pola makan dan
jenis makanan yang dimakan oleh kucing yang sembarangan dan tidak sesuai
prosedur. Pola makan dan jenis makan yang sembarangan ini sering terjadi pada
kucing kampung. Namun sebenarnya, kucing jenis apa saja dapat saja terkena
keracunan. Kucing jenis persia dan anggora bisa saja terkena penyakit ini. Sifat
alami kucing yang merupakan pemakan daging merupakan kontribusi terbesar
kucing keracunan. Beberapa kucing memiliki intuisi untuk menerkam tikus dan
menjadikannya sebagai makanan yang lezat. Padahal tikus adalah jenis hewan
pemakan segalanya atau omnivora. Tikus yang dimakan oleh kucing ini dapat
membahayakan kesehatan kucing. Kucing yang telah memakan tikus ini dapat
tertular penyakit yang mungkin diidap oleh tikus tersebut. Tikus merupakan hewan
pengerat yang paling banyak dibenci manusia. Tikus sering kali dijebak manusia
dan diracun oleh manusia. Apabila tikus yang telah terkontaminasi racun ini
dimakan oleh kucing maka metabolisme kucing akan ikut terganggu dan kucing
akan mengalami keracunan.
Selain faktor pola makan dan jenis makanan, faktor lingkungan juga bisa
membahayakan kucing. Lingkungan yang banyak mengandung zat kimia dapat
meracuni kucing. Faktor kebiasaan atau pola hidup kucing juga merupakan pemicu
munculnya keracunan pada kucing. Kebiasaan menjilati bulu-bulu kucing adalah
kebiasaan alami dan tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kebiasaan hidup kucing.
Bulu kucing adalah bagian yang sering terpapar zat-zat asing. Jika zat-zat asing ini
masuk ke dalam tubuh kucing melalui air ludah tentu saja dapat mengakibatkan
kondisi yang parah apabila konsentrasi zat asing yang masuk ke tubuh kucing
diambang batas normal. Keracunan sebenarnya adalah kondisi di mana masuknya
zat asing yang akan mengubah metabolisme tubuh dan mengganggu fungsi organ-
organ tubuh serta jika parah akan mengakibatkan kematian.
Kucing termasuk hewan peliharaan yang banyak disayang oleh manusia.
Sebagai hewan yang paling banyak diminati oleh manusia maka tidak jarang
banyak manusia yang akan mengupayakan kesembuhan kucingnya apabila
kucingnya sedang dalam kondisi tidak sehat. Seperti pada kondisi kucing yang
keracunan, hal ini tentu akan mengkhawatirkan pemiliknya. Kondisi keracunan
pada kucing adalah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan
pertolongan pertama yang cepat untuk mencegah kemungkinan yang lebih parah
yang mungkin terjadi. Sedangkan waktu untuk membawa kucing yang keracunan
ke dokter hewan akan membutuhkan waktu yang lama. Dalam waktu yang singkat
tersebut, nyawa kucing akan menjadi pertaruhan. Melihat hal tersebut mendorong
kami menciptakan sebuah inovasi obat dari bahan alami yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat pertolongan pertama pada kucing yang keracunan. Obat pertolongan
pertama pada kucing yang kami tawarkan berbahan alami dari kuning telur mentah
dan madu.
Kuning telur memiliki banyak khasiat yang ditawarkan. Kuning telur
memiliki kandungan yaitu bau amis yang dapat menarik selera kucing untuk minum
di saat racun masih menguasai tubuhnya yang lemas.(Mustika,2014). Kuning telur
dapat membangkitkan gairah dan energi kucing yang lemas akibat racun yang
menguasai tubuhnya. Kuning telur dapat menggugah selera makan kucing ketika
badannya lemas akibat racun dalam tubuhnya. Sedangkan madu memiliki
kandungan antioksidan yang dapat menetralisir racun(bersifat detoksikan) dan
radikal bebas dengan cepat. Diharapkan obat alami ini nanti dapat menjadi
pertologan pertama pada kucing yang keracunan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja pembuatan obat berbahan alami kuning telur dan
madu sebagai obat pertolongan pertama untuk kucing?
2. Bagaimana metode perancangan dan pendistribusian obat berbahan alami
kuning telur dan madu sebagai obat pertolongan pertama pada kucing yang
keracunan?
3. Bagaimana efektifitasan dan kemampuan obat berbahan alami kuning telur
dan madu sebagai pertolongan pertama pada kucing yang keracunan?

1.3 Tujuan Khusus


Berdasarkan latar belakangan yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui prinsip kerja pembuatan obat berbahan alami kuning telur dan
madu sebagai obat pertolongan pertama untuk kucing.
2. Mengetahui metode perancangan dan pendistribusian obat berbahan alami
telur dan madu sebagai obat pertolongan pertama pada kucing yang
keracunan.
3. Mengetahui tingkat keefektifitasan dan kemampuan obat pertolongan
pertama pada kucing yang keracunan.

1.4 Kegunaan Program


a. Bagi Masyarakat
Memberikan wacana baru yang efektif dan murah mengenai inovasi obat
berbahan alami kuning telur dan madu sebagai obat pertolongan pertama
pada kucing yang keracunan.

1.5 Luaran yang diharapkan


a. Potensi Paten
Untuk membantu kucing yang keracunan, pencegahan yang
dilakukan dapat menggunakan obat berbahan alami dari kuning telur dan madu.
Potensi obat berbahan alami dari kuning telur yang dicampurkan dengan madu.
Daftar Pustaka

Isbagio, D. 2012. Keracunan pada Hewan dan Manusia.


ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/download/2397/66

Mustika, A.A. dan Wientarsih,I. 2014. Kemampuan Berbagai Kuning Telur


Unggas Sebagai Kelator dalam Mengatasi Keracunan. Jurnal Veteriner.
Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
18(2) : 225-227.

Anda mungkin juga menyukai