Anda di halaman 1dari 4

VIROLOGI BAGIAN KELOMPOK 2

1. Uji HA
Uji HA adalah uji serologis yang digunakan untuk mendeteksi
mikroorganisme yang mempunyai glikoprotrin permukaan hemaglutinin dan untuk
mengukur titer mikroorganisme. Antigen yang berbentuk partikel direaksikan dengan
antibodi spesifik dan membentuk aglutinasi. Prinsip pengujian Haemaglutination
Assay (HA) adalah reaksi ikatan antara antigen dan RBC (Red Blood Cell) maka akan
terjadi aglutinasi yang menunjukkan bahwa virus tersebut mempunyai kemamuan
mengaglutinasi eritrosit. Titer virus ditentukan dengan mengamati dasar sumuran
paling akhir yang menunjukan adanya agregat. Jika terdapat endapan homogen, pada
dasar microplate, maka dapat dinyatakan HA + (positif). Sebaliknya jika tidak terjadi
perubahan (tidak ada endapan homogen), dapat dinyatakan dengan HA - (negatif).
Penggumpalan eritrosit terjadi karena asam sialat pada permukaan eritrosit terikat
oleh hemaglutinin yang dimiliki oleh virus (Nugraha, 2021).
Uji haemagglutation (HA) mengikuti standar OIE, Uji HA dilakukan dengan
menggunakan microplate battom v. reagen yang digunakan diantaranya adalah PBS,
antigen AI (H5N1), RBC 1% dengan antikoagulan. Larutan PBS dimasukkan kedalam
sumuran microplate sebanyak 25 μl. Suspensi antigen ditambahkan ke dalam sumuran
pertama pada microplate lalu dilakukanpengenceran sampel sampai dengan sumuran
ke -11. Sumuran 12 sebagai kontrol negatif tanpa antigen. Eritorist atau RBC 1%
ditambahkan sebanyak 25 μl pada setiap sumuran. Komponen tersebut dicampur dan
diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar. Hasil penilaian kontrol pada sumuran
ke 12 sudahterjadi endapan sel darah merah yang menunjukkan tidak adanya
aglutinasi atau antigen yang bereaksi terhadap RBC. Hasil hemaglutinasi
menunjukkan adanya antigen virus dengan konsentrasi yang cukup untuk
menggaglutinasi sel darah merah. Titer antigen ditentukan oleh pengenceran tertinggi
dari antigen yang mampu mengaglutinasi sel darah merah unggas secara keseluruhan
(Irawan, 2020).

2. Uji HI
Uji HI adalah uji yang mendeteksi reaksi pengikatan antibodi dengan antigen.
Antibodi adalah zat kebal tubuh yang dilepaskan oleh sel darah putih limfosit,
sedangkan antigen adalah zat yang bisa memicu dilepaskannya antibodi. Bibit
penyakit seperti virus dan bakteri adalah contoh antigen (Nugraha, 2021). Organisme
tertentu mampu mengaglutinasi eritrosit ungags dan mamalia. Organisme yang
melakukan hemaglutinasi diantaranya adalah virus dari family Orthomyxoviridae.
Prinsip dari pengujian HI adalah reaksi ikatan antara antibodi yang terkandung
dalam serum yang diperiksa dan jumlah antigen hemaglutinin AI yang digunakan
sebanyak 4 HAU (Haemaggutination Unit). Aglutinasi sel darah merah oleh virus atau
antigen AI dapat dihambat oleh antibodi atau zat kebal terhadap AI. Tujuan dari uji
HI adalah mengukur titer antibodi agar diketahui status kekebalan tubuh dan
identifikasi suatu virus. Bila terdapat antibodi dalam jumlah mencukupi untuk
membentuk kompleks dengan virion, hemaglutinasi akan terhambat dan menunjukkan
adanya endapan eritrosit pada dasar sumuran (Hasil HI positif). Sebaliknya bila
antibodi dalam jumlah yang tidak mencukupi, atau tidak ada antibodi yang bereaksi
maka eritrosit akan diaglutinasi oleh antigen (Hasil HI negatif).
Pengujian HI merupakan metode yang relatif murah dan sederhana untuk
mengukur antibodi haemaglutinin spesifik pada serum yang sudah divaksinasi. Uji HI
dilakukan setelah diperoleh hasil positif pada uji HA. Secara singkat, metode kerja uji
HI adalah pengenceran bertingkat serum sampel hingga pengenceran terbesar yang
masih sanggup menghambat aglutinasi sel darah merah. Hasil yang didapat
diformulasikan sehingga diketahui titer antibodinya (Selleck, 2007). Pemeriksaan
serologi yang dilakukan dengan uji HI dianggap positif apabila titer antibodi ≥
24dengan antigen 4 HAU (OIE, 2012).

3. Uji pullorum
Pullorum Disease (PD) disebabkan oleh Salmonella pullorum merupakan
penyakit infeksius pada unggas yang menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dan
kematian yang tinggi pada anak ayam umur kurang lebih dua minggu. Pullorum
Disease bersifat karier pada ayam dewasa. Unggas karier tidak menunjukkan gejala
klinis yang signifikan dan dapat menyebarkan secara horizontal maupun vertikal. Uji
Rapid Serum Agglutination (RSA) merupakan uji serologis yang dapat digunakan
untuk mendeteksi PD dengan menggunakan antigen Pullorum (K. polyvalent). Uji ini
sangat praktis dan sederhana dalam mencari reaktor positif. Prosedur yang biasa
dilakukan adalah 'biakan bakteri dimurnikan kemudian ditanam pada agar alkalis
dalam botol universal secara miring dan diteamkan pada suhu 37°C selama 24 jam.
Masing-masing bakteri pada agar miring ini dibuat suspensi dengan aquades steril
sebanyak 1 ml, kemudian dari masing-masing suspensi diuji secara aglutinasi cepat
pada kaca alas (object glass) dengan antiserum : O : 9, O : 122 dam O : 123
(Poernomo, JS, 2004).

4. Uji RBT
5. Uji Mycoplasma
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Endhi. 2020. Deteksi Avian Influenza (AI) dengan Uji HA/HI dan Rapid Test.
Researchgate.
Nugraha, R. 2021. Deteksi Virus Avian Influenza dengan Uji HI pada Sampel Darah Ayam
di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jambi [Karya Tulis Ilmiah]. Fakultas
Peternakan Universitas Jambi.
OIE, 2012. OIE. Terrestrial manual, Avian Influenza. Chapter 2.3.4.
Poernomo, JS. 2004. Variasi Tipe Antigen Salmonella Pullorum Yang Ditemukan Di
Indonesia Dan Penyebaran Serotipe Salmonella Pada Ternak. Bogor:
WARTAZOA Vot. 14 No. 4 Th. 2004.
Selleck, P. 2007. Serological Tests for The Detection of Antibodies Againts Avian Influenza.
CSIRO Australian Animal Health Laboratory, Geelong, Australia.

Anda mungkin juga menyukai