Anda di halaman 1dari 8

A.

ANALISA DATA
Nama : An. A
Umur : 12 tahun
NO. DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. DS : Nyeri Akut Agen cidera fisik
O : Nyeri akut (00132)

P :Terkena sinar matahari


Q : Seperti terbakar
R : Nyeri di daerah pipi dan leher
S : Skala 8
T : membeli obat di apotek
U : rasa sakit yang dialami
V : ingin sembuh
DO :
- Suhu 38,50 C
- WBC 15.000/mm3
- Hb11 gr/dl
2. DS : Gangguan Integrasi Kulit Gangguan mobilitas
Anak mengatakan kulitnya memerah pada daerah pipi dan (00046)
leher
DO :
- Ruam pada pipi dengan terbatas tegas.
- Lesi pada daerah leher
3. DS : Intoleransi Aktivitas Tidak seimbangnya suplai
Klien mengatakan, nyeri dan persendian terasa kaku, (00092) dan kebutuhanO2.

utamanya dipagi hari.


DO :
Peradangan pada siku.
4. DS: Perubahan eliminasi disfungsi medula spinalis
Klien mengatakan adanya impoten urinarius dan defaksi
Klien mengatakan kesulitan mencapai orgasme
Klien mengatakan berkurangnya sensasi divagina
DO:
Klien nampak stress
Klien nampak lelah
TTV:
o TD:100/80mmHg
o ND:50x/i
o RR:20x/i
o S :36,5 Disfungsi medula spinalis Perubahan eliminasi
urinarius
5.
6.
7.

B. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul


1. Nyeri Akut (00132) b.d Agen cidera fisik.
2. Gangguan Integrasi Kulit (00046) b.d Mobilitas fisik
3. Intoleransi Aktivitas (00092) b.d Tidak seimbangnya suplai dan kebutuhanO2.

C. INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional Paraf
1. Nyeri akut b.d agen cidera 1. Tentukan karakteristik nyeri, 1. Nyeri dada biasanya ada dalam
fisik. missal : tajam, atau seperti beberapa derajat pada pneumonia, juga
Tujuan : Setelah ditusuk. dapat timbul komplikasi pneumonia
Dilakukan tindakan 2. Pantau TTV seperti perikarditis dan endokarditis.
keperawatan selama 2x24 3. Berikan tindakan untuk 2. Perubahan frekuensi jantung
jam, diharapkan meningkatkan kenyamanan, menunjukkan klien merasa nyeri.
rasa nyeri teratasi. missal: relaksasi, latihan nafas 3. Tindakan nonanalgesik diberikan
Kriteria Hasil : dalam dengan sentuhan lembut dapat
1. Menyatakan nyeri 4. Anjurkan untuk sering menghilangkan ketidaknyamanan dan
hilang/terkontrol mengubah posisi. Bantu pasien memperbesar efek analgesic
2. Menunjukkan rileks, untuk bergerak diatas tempat 4. Mencegah terjadinya kelelehan umum
istirahat tidur, peningkatan tidur, hindari tindakan yang dan kekakuan sendi, mengurangi
aktivitas dengan cepat menyentak gerakan/rasa sakit pada sendi.
3. Menggabungkan 5. Anjurkan untuk mandi dengan 5. Panas meningkatkan relaksasi otot dan
ketrampilan relaksasi dan air hangat. Sediakan handuk mobilitas, menurunkan rasa nyeri dan
aktivitas hiburan ke dalam hangat untuk mengompres melepaskan kekakuan di pagi hari.
program control/nyeri sendi-sendi yang sakit 6. Memberikan dukungan untuk
beberapa kali sehari menghilangkan nyeri
6. Kolaborasi
Bantu dengan terapi fisik
2. Gangguan integritas kulit b.d 1. Kaji integritas kulit, catat perubahan 1. Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi
gangguan mobilitas fisik turgor, warna, dan eritema dan mobilitas jaringan dapat menjadi
Tujuan : setelah dilakukan 2. Bantu untuk melakukan ROM rapuh dan cenderung untuk infeksi berat.
tindakan keperawatan selama (Range Of Motion) 2. Untuk meningkatkan sirkulasi jaringan
2 x 24 jam, diharafkan 3. Inspeksi kulit/ titik tekan secara dan mencegah statis
gangguan integritas kulit teratur untuk kemerahan, berikan 3. Potensial jalan masuk organisme
berkurang. pijatan lembut pathogen pada adanya gangguan sistem
Kriteria Hasil : 4. Awasi tungkai terhadap kemerahan, imun, hal ini meningkatkan resiko
1. Mempertahakan integritas perhatikan dengan ketat terhadap infeksi dan pelambatan proses
kulit pembentukan ulkus. penyembuha
2. Mengidentifikasi faktor 4. Meningkatkan abalik vena menurunkan
risiko /perilaku klien untuk Kolaborasi statis vena/pembentukan edema.
mencegah cidera dermal Gunakan pelindung, misalnya lotion 5. Menghindari kerusakan kulit dengan
3. Melakukan aktivitas sesuai dengan indikasi. mencegah/menurunkan tekanan pada
sehari-hari permukaan kulit.
4. Observasi perbaikan luka /
penyembuhan lesi bila ada.
3. Intoleransi aktivitas 1. Kaji kemampuan pasien untuk 1, Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.
b.d tidak seimbangnya suplai melakukan aktivitas. 2. Manifestasi kardiopulmonal dari upaya
dan kebutuhan O2 2. Catat laporan kelelahan dan jantung dan paru untuk membawa jumlah
(anemia) keletihan. oksigen adekuat ke jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan 3. Awasi TD, nadi, pernapasan, selama 3. Meningkatkan secara bertahap tingkat
intervensi keperawatan 2x24 dan sesudah aktivitas. aktivitas sampai normal dan memperbaiki
jam, diharapkan 4. Rencanakan latihan aktivitas dengan tonus otot tanpa kelemahan.
menunjukkan penurunan pasien, termasuk aktivitas yang pasien 4. Mendorong pasien melakukan banyak
tanda fisiologis intorelansi pandang perlu. dengan membatasi penyimpangan energi dan
Kriteria Hasil : Kolaborasi : mencegah kelemahan
1. Adanya peningkatan Berikan terapi oksigen tambahan 5. Memaksimalkan sediaan oksigen untuk
toleransi aktivitas (termasuk kebutuhan seluler.
aktivitas sehari-hari)
2. Berpartisipasi dalam
aktivitas sehari-hari sesuai
tingkat kemampuan
4. Perubahan eliminasi urinarius catat frekuensi berkemih, adanya memberikan informasi mengenai derajat
dan defaksi b.d dispungsi berkemih yang tidak dapat ditahan gangguan eliminasi atau mungkin merupakan
medulla spenalis Setelah indikasi adanya infeksi kandung kemih
dialakukan intervensi
keperawatan selam 2x24 jam lakukan program latihan kandung membantu untuk mempertahnkan fungsi
diharapakan tidak adanya kemih kandung kemih yang adekuat
perubahan eliminasi pada
urinariaus dan defaksi tingkatkan latihan secara terus menurunkan resiko berkembangnya infeksi
mampu mengungkapakan menerus pada saluran kemih atau pada kandung
pemahamannya kemih
mengenai keadaannya anjurkan pasien untuk
mengobservasi sedimen/darah dalam merupakan indikasi adanya infeksi yang
mendemonstrasikan urine memerlukan evaluasi/pengobatan
teknik/prilaku / untuk selanjutnya
mencegah/menurunkan kolaborasi:
infeksi Mandiri: pasang kateter sesuai dengan mungkin diperlukan jika pasien tidak
kebutuhan mengosongkan kandung kemih atau adanya
retensi urine

membantu pasien untuk mempertahankan


otomi dan meningkatkan perawatan pribadi
ajarkan mengenai kateter mandiri
berikan pengobatan sesuai dengan obat bakteoristik yang menghambat
kebutuhan seperti: anti microbial, pertumbuhan kuman, infeksi dengan segera
mkkrodantin adalah penting untuk mencegah komplikasi
yang serius

membantu pasien untuk mempertahankan


ajarkan mengenai kateter mandiri otonomi dan meningkatkan perawatan
pribadi

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall.1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC

Ramali, Ahmad.2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan

www.perdossi.com.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

Brunner, Suddarth.2001. Keperawatan Medikal Bedah Vol 3. Jakarta: EGC

Price, Sylvia. A. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC

Read more: http://www.perkuliahan.com/makalah-kesehatan-sistemik-lupus-eritmatasus/#ixzz3Ezea95oA

Anda mungkin juga menyukai