Endometriosis
Endometriosis
Kista Endometriosis
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani
Kepaniteraan Klinik Senior Pada Bagian/SMF Obgyn
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara
Oleh :
Preseptor :
Dr. Hj. Cut Elfina Zuhra, Sp.OG (K)
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah
satu syarat untuk menyelesaikan stase Obstetric dan Ginecologyc (Obgyn) di RSU
Cut Meutia Aceh Utara pada pendidikan profesi dokter umum Fakultas
terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
kasih kepada
2. Dr. Hj. Cut Elfina Zuhra, Sp.OG (K) selaku presptor penulis yang
Semoga Allah SWT memberi rahmat, hidayah dan balasan atas segala
bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa laporan
kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian penulis berharap
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
oleh perempuan usia reproduksi yang ditandai dengan adanya glandula dan stroma
nyeri haid, nyeri saat senggama, pembesaran ovarium, dan infertilitas. Di negara
endometriosis.
ini bisa berwarna bening, putih, coklat, merah, hitam, atau biru. Jaringan
dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah disebut sebagai kista
endometriosis atau kista coklat. Kista ini disebut kista coklat karena terdapat
penumpukan darah berwarna merah coklat hingga gelap. Kista ini bisa berukuran
2
kecil seukuran kacang dan bisa tumbuh lebih besar dari buah anggur.
menjadi tumor ovarium adalah 15-20%, angka kejadian infertilitas berkisar 30-
40%, dan risiko berubah menjadi ganas 0,7-1%. Endometriosis yang sudah
operator, biaya tinggi dan kemungkinan dapat terjadi komplikasi dari yang ringan
BAB II
STATUS PASIEN
No. RM : 39.52.76
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Suami
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Guru
2.2 Anamnesis
Pasien masuk dari Igd Rumah Sakit Umum Cut Meutia pada
tanggal 28 September 2016 pukul 20.00 Wib dengan keluhan tidak lancar
2
Tidak diketahui
Obatan (-)
7. Riwayat menstruasi :
Menarche : 12 tahun
Lama : 7 Hari
Siklus : 28 Hari
9. Riwayat seksual :
2
P1A0H1
bidan kampung
A. Status Present
Temperatur : 36,0C
a. Kulit
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
2
Oedema : (-)
Anemia : (-)
b. Kepala
Bentuk : Normal
jernih/jernih
warna kemerahan
(-)
c. Leher
Palpasi : Pembesaran KGB (-), distensi vena jugularis (-), massa (-)
2
d. Thorax
Paru
Perkusi :Sonor
Jantung
Abdomen
Superior Inferior
Sianosis - - - -
Oedema - - - -
Fraktur - - - -
Inspekulo :-
Pemeriksaan dalam: -
a. Laboratorium
5-10-2016
Darah Rutin
Hb 14,4 12-16
LED - <20
2
MCV 87 76-96
Analisa Urine
Makroskopis
Protein - Negatif
Bilirubim - Negatif
Uronilinogen - Negatif
Keton - Negatif
Nitrit - Negatif
Sediment (Mikroskopis)
Bakteri - Negatif
c. USG
2.7 Diagnosis
1. Kista Endometriosis Sinistra
2.9 Terapi
Non Operatif
Pre OP
- Informed consent
- Konsultasi spesialis anestesi dan spesialis penyakit dalam
- Cek laboratorium kimia darah dan urin lengkap
- Puasa minimal 6 jam sebelum tindakan
- Pasang intravena line
Laporan operasi
2.10 Prognosis
Quo Ad vitam : Dubia ad bonam
Quo Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Quo Ad sanctionam : Dubia ad bonam
2.11 Follow Up
Tanggal SOAP Terapi
5-10- S/ Perdarahan pervaginam (Flek) (+) -IVFD RL 20 gtt/i
2016 Nyeri bekas OP (+)
- Injeksi :
(H +1) Nyeri kepala (-) Flatus (-)
Mual (-) muntah (-) Cefotaxime Inj 1 Amp/12 jam
BAK (+) BAB (-) Nyeri di pinggang
Drip Tramadol 1 Amp/8 jam
Kiri (+)
Ranitidine Inj 1 Amp/12 Jam
0/ TD= 100/60; HR= 64x/menit;
Ketorolac Inj 1 Amp/8 jam
RR=20x/menit; T:36,6C
P/ Hb = 12,3
PBJ
Tabel 2. Follow Up Pasien
2
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini terdiri atas kelenjar-
kelenjar dan stroma.4 Kista endometriosis adalah suatu jenis kista yang berasal
dari jaringan endometrium. Ukuran kista bisa bervariasi antara 0.4-4 inchi. Jika
kista mengalami ruptur, isi dari kista akan mengisi ovarium dan rongga pelvis.5
(American Society)
2
3.2 Etiologi
Teori pertama yaitu teori retrograde menstruasi, juga dikenal sebagai teori
rongga peritoneum
proliferasi.6,7
endometrium melalui tuba pada saat haid dapat berimplantasi dan tumbuh di mana
saja. Teori ini disokong oleh adanya regurgitasi darah haid melalui tuba,
didapat pada wanita dengan bendungan darah haid pada kelainan alat genital.
Teori ini tidak dapat menerangkan kejadian endometriosis diluar pelvik, misalnya
endometriosis di paru, umbilikus, pleura, dan tempat lain. teori ini pernah
dibantah oleh Rosenfeld dan Lecher dengan alasan mereka pernah menemukan
berbagai perubahan yang menyerupai desidua pada serosa apendiks wanita hamil,
haid, ditemukan darah haid berbalik dalam cairan peritoneum pada 75-
peritoneum.
Teori ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-20 oleh Meyer. Teori ini
dalam sel-sel mesotelial yang berasal dari epitel soelom (terletak dalam
beberapa faktor seperti infeksi, hormonal dan rangsangan induksi lainnya. Teori
pubertas dan gadis remaja, pada wanita yang tidak pernah menstruasi, serta yang
2
terdapat di tempat yang tidak biasanya seperti di pelvik, rongga toraks, saluran
kencing dan saluran pencernaan, kanalis inguinalis, umbilikus, dimana faktor lain
juga berperan seperti transpor vaskular dan limfatik dari sel endometrium.6,7
Semua teori diatas tidak dapat menjawab kenapa tidak semua wanita yang
penyakitnya berat, wanita lain tidak, dan juga tidak dapat menerangkan beberapa
tampilan dari lesi. Penelitian tentang genetik dan fungsi imun wanita dengan
Endometriosis 6-7 kali lebih sering ditemukan pada hubungan keluarga ibu
Tampilan MMP meningkat pada awal siklus haid dan biasanya ditekan oleh
progesteron selama fase sekresi. Tampilan abnormal dari MMP dikaitkan dengan
endometriosis, MMP yang disekresi oleh endometrium luar biasa resisten (kebal)
menyebabkan pembuangan debris pada darah haid yang membalik tidak efektif.
Makrofag merupakan bahan kunci untuk respon imun alami, bagian sistem imun
mikroorganisme yang jahat dan juga bertindak sebagai pemakan, membantu untuk
tipe sel yang lain. Makrofag terdapat dalam cairan peritoneum normal dan jumlah
dan lebih jelas terlihat pada wanita dengan stadium endometriosis yang lanjut.6,7
hati-hati seperti saat seksio sesaria, operasi bedah lain, atau perbaikan episiotomi,
e. Faktor endokrin
2
estradiol. Aromatase ini ditemukan dalam banyak sel manusia seperti sel
suatu perangsang poten terhadap aromatase dalam sel stroma yang berasal dari
dehidrogenase (17HSD), yang terdiri dari 2 tipe: tipe-1 merubah estron menjadi
estradiol (bentuk estrogen yang lebih poten) dan tipe-2 merubah estradiol menjadi
tipe-2 dalam kelenjar epitelium, enzim tipe-2 ini sangat banyak ditemukan pada
tipe: PR-A dan PR-B, keduanya ini ditemukan pada endometrium eutopik normal,
3.3 Epidemiologi
Endometriosis terjadi pada 10-14% wanita usia reproduksi dan mengenai 40-
menjadi tumor ovarium adalah 15-20%, angka kejadian infertilitas berkisar 30-
40%, dan risiko berubah menjadi ganas 0,7-1%. Endometriosis yang sudah
3.4 Histogenesis
Teori histogenesis dari endometriosis yang paling banyak dianut adalah teori
dari Sampson. Menurut teori ini, endometriosis terjadi karena darah haid mengalir
bahwa dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup. Sel-sel
pelvis. 4
Teori lain dikemukakan oleh Robert Meyer bahwa endometriosis terjadi karena
rangsangan pada sel-sel epitel berasal dari selom yang dapat mempertahankan
hidupnya di daerah pelvis. Rangsangan ini akan menyebabkan metaplasia dari sel-
FSH, LH dan E2. Pendapat yang sudah lama dianut ini mengemukakan bahwa
Pendapat ini mulai diragukan karena pada tahun 1989 Baziad dan Jacoeb
pada tahun 1990 pun menemukan kadar E2 serum pada setiap kelompok derajat
endometriosis hampir semuanya tinggi. Keadaan ini juga tidak bergantung pada
apabila kadar E2 dalam tubuh maka senyawa ini akan diubah kembali menjadi
meninggi. Tetapi kenyataannya pada penelitian ini, kadar T tidak berubah secara
11
bermakna menurut beratnya penyakit. Sedangkan teori terakhir, endometriosis
sama, oleh karena itu sel-sel endometriosis akan sejenis dengan mesotel. Telah
diketahui bahwa CA-125 merupakan suatu antigen permukaan sel yang semula
sel yang bersifat destruktif, maka lesi ini tentu akan meningkatkan kadar CA-125.
karena memiliki kriteria yang cenderung lebih banyak pada wanita, bersifat
3.5 Patologi
terdapat ialah pada ovarium dan biasanya bilateral. Pada ovarium tampak kista-
kista biru kecil sampai besar berisi darah tua menyerupai coklat. Darah tua dapat
keluar sedikit-sedikit karena luka pada dinding kista dan dapat menyebabkan
perlekatan antara permukaan ovarium dengan uterus, sigmoid dan dinding pelvis.
2
rongga peritoneum karena robekan dinding kista dan menyebabkan akut abdomen.
yakni kelenjar-kelenjar dan stroma endometrium dan perdarahan bekas dan baru
Disekitarnya tampak sel-sel radang dan jaringan ikat sebagai reaksi dari jaringan
di dalam uterus dapat dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron. Sebagai akibat
regresi sarang endometriosis. Pengaruh baik dari kehamilan kini menjadi dasar
3.6 Klasifikasi
a. Endometriosis Interna
hematosalping.
b. Endometriosis Eksterna
2
sigmoid, kandung kencing, umbilikus sampai pada kulit dan paru paru-
paru).
nodular dalam.
3. Peritoneal endometriosis
2
berwarna merah dapat berubah menjadi lesi hitam tipikal dan setelah
itu lesi akan berubah menjadi lesi putih yang miskin vaskularisasi dan
sering digunakan adalah sistem American Fertility Society (AFS) yang telah
direvisi (Tabel 1). Klasifikasi ini menjelaskan tentang lokasi dan kedalaman
penyakit berikut jenis dan perluasan adhesi yang dibuat dalam sistem skor.
Permukaan 1 2 4
Peritoneum
2 4 6
Dalam
Kanan Permukaan 1 2 4
4 16 20
Dalam
Kiri Permukaan 1 2 4
Ovarium
Dalam 4 16 20
4 40
1 2 4
Tipis
Kanan 4 8 16
Tebal
1 2 4
Tipis
Ovarium
Kiri Kiri 4 8 16
Tebal
2
1 2 4
Kanan Tipis
4 8 16
Tebal
1 2 4
Tipis
Kir Kiri 4 8 16
Tuba
Tebal
cairan coklat.
Tingkat 3 : Pasti endometriosis Lesi jaringan parut gelap, lesi merah dengan
dengan area mottle merah dan gelap dengan latar belakang putih.
2
pertama.
a. Nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan
selama haid (dismenore). Sebab dari dismenore ini tidak diketahui tetapi
sarang endometriosis pada waktu sebelum dan semasa haid. Nyeri tidak
Nyeri yang hebat dapat menyebabkan mual, mntah, dan diare. Dismenore
dengan usia saat melahirkan anak, dan biasanya hal ini tidak berhubungan
semakin meningkat dengan pertambahan usia. Hal ini bisa menjadi tanda
tersebut.
2
mekanisme, yaitu :
dihydroprostaglandin.
oosit tidak dapat dilepaskan pada saat folikel pecah yang menyebabkan
infertilitas.
2
3.8 Diagnosis
Perlu dilakukan anamnesis yang cermat. Yang paling khas adalah pasien
mengeluh nyerihaid, yaitu menjelang haid dan puncaknya pada hari pertama dan
muntah. Pada umumnya pasien sampai menggunakan obat penghilang rasa sakit.
Pasien yang sudah menikah ti-dak jarang mengeluh nyeri saat sanggama. Pada
pasangan suami istri yang sulit mendapatkan anak (infertilitas) perlu dipikirkan
endometriosis.1,8,11
Melalui pemeriksaan rektovaginal (satu jari di dalam vagina dan satu jari lagi di
dalam rectum) akan teraba nodul (jaringan endometrium) di belakang uterus dan
di sepanjang ligamentum yang menyerang dinding pelvis. Suatu saat bisa saja
nodul tidak teraba, tetapi pemeriksaan ini sendiri dapat menyebabkan rasa nyeri
3.10 Penatalaksanaan
atau menghilangkan dampak klinik yang ada, hanya secara simptomatis. Pada
sering dilakukan.1,2
memperbaiki fertilitas.6,13,14
1. Terapi konservatif
dilakukan adalah:
hormone (GnRH).
2. Terapi interval
fertilitas subsekuen.
dan analog GnRH. Semua obat ini memiliki efek yang sama dalam
endometrium.
korpus luteum.
3. Terapi Bedah
2
Terapi bedah bisa diklasifikasikan menjadi terapi bedah konservatif jika fungsi
dikurangi tetapi fungsi ovarium masih ada, dan radikal jika uterus dan ovarium
a. Pembedahan konservatif
endometriosis.
2
Bundel saraf yang dilakukan transeksi adalah pada vertebra sakral III,
b. Pembedahan semikonservatif
Terapi medis pada wanita yang telah memiliki cukup anak yang juga
c. Pembedahan radikal
anterior.
(Bedah Laparoskopi)
3.11 Prognosis
setelah dilakukan terapi pembedahan adalah 20% dalam waktu 5 tahun. Ablasi
komplit dari endometriosis efektif dalam menurunkan gejala nyeri sebanyak 90%
kasus. Beberapa ahli mengatakan eksisi lesi adalah metode yang baik untuk
BAB IV
KESIMPULAN
oleh perempuan usia reproduksi yang ditandai dengan adanya glandula dan stroma
nyeri haid, nyeri saat senggama, pembesaran ovarium, dan infertilitas. Di negara
endometriosis.
ini bisa berwarna bening, putih, coklat, merah, hitam, atau biru. Jaringan
nodul.
bagian dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah disebut sebagai kista
endometriosis atau kista coklat. Kista ini disebut kista coklat karena terdapat
penumpukan darah berwarna merah coklat hingga gelap. Kista ini bisa berukuran
kecil seukuran kacang dan bisa tumbuh lebih besar dari buah anggur.
menyebabkan nyeri panggul kronis berkisar 70%. Risiko untuk menjadi tumor
ovarium adalah 15-20%, angka kejadian infertilitas berkisar 30-40%, dan risiko
2
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asrm.org/Patients/patientbooklets/endometriosis.pdf [diakses 7
Juni 2009]
endometrioticpatients. http://www.unsjournals.com/DD0703D070302.pdf
http://www.library.nhs.uk/womenshealth/ViewResource.aspx?resID=2589
Endometriosis---Cyst-in-the-Walls-of-the-Womb&id=1794678 [diakses 7
Juni 2009]
http://www.obgyn.net/medical.asp?page=/english/pubs/features/mcgill-
http://www.gfmer.ch/GFMER_members/pdf/Endometriosis_Kandeel_200
2016]
2016]
http://www.medicinenet.com/endometriosis/page3.htm#tocg [diakses 18
Oktober 2016]