2. Pengetasan tersebut perlu didokumentasi dan ada pihak buyer, pakar dan pemilik sehingga
apabila lolos tes nantinya bisa langsung ditransaksikan di tempat.
3. Pola pembagian pemilik adalah pemilik dari guci tersebut, pakar adalah tenaga ahli yang
menentukan guci tersebut asli / bukan dr pihak buyer, mediator adalah kita sebagai penghubung
antara pemilik ke buyer.
5. Cara transaksi ke 2
Sama dg transaksi yg pertama namun dilakukan di tempat buyer.
Perbedaanya kalo transaksi pertama mediator mendatangkn buyer dengan menjamin segala urusan
meliputi transportasi, jaminan keamanan (pengawalan) karena buyer membawa uang dalam jumlah
banyak, biaya blok dana, ijin PPATK semua ditanggung mediator kurang lebih perlu biaya 20 sd 30
juta (untuk area jawa).
Kalo transaksi ke 2, biaya blok dana, pajak , dan ijin PPATK ditanggung oleh buyer. mediator / pemilik
tidak mengeluarkan biaya2 atas ijin2 tersebut.