Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
Karakteristik dari suatu waduk adalah bagian pokok dari waduk itu yaitu tampungan
mati, tampungan efektif, tampungan banjir, muka air minimum, muka air normal, muka air
banjir. Karakteristik tampungan waduk akan memberikan pengaruh pada pola operasi waduk
baik untuk suplai irigasi, PLTA maupun pengendalian banjir. Karakteristik waduk sangat
diperlukan dalam penyusunan pola operasi suatu waduk. Data karakteristik waduk terdiri dari
data phisik dari waduk tersebut serta data hubungan antara elevasi luas dan volume dari
waduk.
Data fisik dari waduk terdiri dari data pelimpah (lebar dan elevasinya), data ada /
tidak adanya pintu diatas pelimpah, data outlet dari waduk, data elevasi maksimum
pengoperasian, data tampungan mati dan efektif storage dll. Data tersebut diatas mutlak perlu
diketahui bila suatu waduk akan dioptimalkan pola operasinya.
Data hubungan antara elevasi luas dan volume didapatkan dari hasil pengukuran
/ pemeruman kedalaman waduk. Selanjutnya dapat dilakukan pemetaan dan penggambaran serta
perhitungan besarnya storage untuk setiap perubahan elevasi dari waduk.
Dari karakteristik fisik waduk didapat hubungan anatara elevasi dan volume yang
disebut juga lengkung kapasitas waduk. Lengkung kapasitas tampungan waduk merupakan data
yang menggambarkan volume tampungan air di dalam waduk pada setiap ketinggian muka air.
Berikut macam-macam tampungan waduk :
a) Tampungan Mati
Tampungan mati (dead storage) adalah volume air yang terletak dibawah permukaan
genangan minimum, dan air ini tidak dimanfaatkan dalam pengoperasian waduk. Air
yang ada pada tampungan mati ini tidak dapat digunakan serta diperuntukkan untuk
menampung sedimen yang masuk ke waduk. Untuk mencari besar tampungan yang
dibutuhkan perlu diketahui tentang laju erosi yang terjadi pada DAS waduk tersebut,
berapa sedimen yang masuk sungai dan berapa sedimen yang mengendap di waduk.
b) Tampungan Efektif
Tampungan efektif atau tampungan berguna (usefull storage), menurut Seyhan
(Seyhan, 1979:24), adalah volume tampungan diantara permukaan genangan minimum
(Low Water Level = LWL) dan permukaan genangan normal (Normal Water Level =
NWL). ). Tampungan inilah yang nantinya dioperasikan/ digunakan untuk memenuhi
kebutuhan.
c) Tampungan Banjir
d) Tampungan banjir atau tampungan tambahan (surcharge storage) adalah volume air
diatas genangan normal selama banjir. Untuk beberapa saat debit meluap melalui
pelimpah. Kapasitas tambahan ini biasanya tidak terkendali, dengan pengertian adanya
hanya pada waktu banjir dan tidak dapat dipertahankan untuk penggunaan selanjutnya
(Linsey, 1985:65). Flood routing adalah suatu proses perhitungan untuk memperlihatkan
aliran hidrograf banjir pada suatu sistem di wilayah yang ditinjau, dalam hal ini waduk.
e) Muka Air Minimum
f) Muka Air Normal
g) Muka Air Banjir
Ditanyakan :
Tentukan kapasitas tampungan waduk dengan Metode Simulasi , bila diketahui :
a) Besarnya debit Outflow berdasarkan pola tata tanam
b) Padi-Padi Palawija, dengan kebutuhan air irigasi padi 1,1 lt/det/ha dan Palawija 0,6
lt/dt/ha, dan luas sawah (ha) ditentukan sendiri dari data kontur/lengkung kapasitas
maksimal
c) Kapasitas Tampungan Waduk adalah : 330 juta M3
d) Probabilitas kegagalan sekitar 5%
Perhitungan :
Perhitungan metode dilakukan dengan menggunakan data yang telah tersedia. Dengan
data kapasitas waduk yang telah diketahi, maka digunakan coba coba pada luas area
sawah yang akan di beri air irigasi. Berikut adalah perhitungannya:
a) Kapasitas tampungan coba-coba = 127.5 m
b) Data 5% gagal yang berarti dari 96 data yang tersedia hanya diperbolehkan gagal
sebanyak 5 kali saja, atau bisa dikatakan hanya boleh gagal sebanyak 5 bulan.
c) Inflow diketahui pada soal
d) Outflow tergantung dengan pola tata tanam. Diasumsikan bahwa untuk lama tanam
padi dan palawija masing masing 4 bulan. Kemudian dicoba coba luas sawah
hingga kegagalan 5 kali atau 5 bulan saja dari 96 data yang tersedia.
e) Volume = Tampungan + inflow outflow
f) Pelimpahan terjadi apabila volume lebih besar daripada Tampungan.
g) Simulasi dikatakan sukses apabila Volume tidak bernilai negatif dan gagal apabila
sebaliknya.
h) Berdasarkan hasil coba coba, maka didapatkan luas yang sesuai adalah 61800 ha
areal sawah yang harus dibangun dengan tampungan 330 juta m3 dan kegagalan 5%.
Contoh Perhitungan:
Bulan ke-1
Outflow = Luas sawah Keb. Air irigasi padi
= 61800 0,0011
= 67,98 m3/dt
Kesimpulan :
1. Waduk penuh pada awal simulasi
2. Volume Aktif Rencana, dicoba-coba sebesar (juta) : 330 juta M3
3. Banyak Data analisis adalah : 8 x 12 bulan : 96 Bln
4. Probabilitas kegagalan direncanakan 5 % : 5 Bln
5. Hasil Analisis menunjukkan C Rencana sudah sesuai dg rencana N Waduk kosong = 5 Bln