PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pasangan suami dan istri dan tidak menimbulkan akibat buruk baik fisik maupun
psikis termasuk dalam hal ini pasangan lansia.
B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Keperawatan Gerontik
2. Tujuan Umum
- Untuk mengetahui perubahan sistem reproduksi pada laki-laki lanjut
usia
- Untuk mengetahui perubahan sistem reproduksi pada perempuan lanjut
usia
- Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan perubahan reproduksi baik
Laku-Laki maupun Perempuan Lanjut Usia
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Perubahan Sistem Reproduksi Pada Perempuan Lanjut Usia
Menopause merupakan perubahan tubuh dan emosi secara umum terjadi
pada saat menopause, tetapi tidak berlaku disebabkan atau berhubungan dengan
keadaan tersebut. Berhentinya menstruasi hanya merupakan salah satu aspek dari
menopause. Sistem reproduksi menurun dan berhenti sebagai akibatnya, maka
tidak lagi memproduksi hormon ovarium dan hormon progesteron (Jahja, 2011).
Di samping itu, terjadi pengurangan pelumasan selama bangkitnya gairah seksual.
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama bersenggama
(Hawton, 1993)
a. Pengertian Menopause
Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berati
bulan dan peusis artinya penghentian sementara yang digunakan untuk
menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik yang lebih tepat
adalah Menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi Menopause
diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti,
hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan (Smart, 2010, p.17).
b. Etiologi
Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Sepanjang
kehidupan seksual seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi
folikel vesikuler dan berevulasi. Sementara beratus ratus dan ribuan ovum
berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel
primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan LH, dan pembentukan
estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol.
Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi
menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus
ovulasi.
c. Periode Menopause
1. Pre menopause (klimakterium)
Merupakan masa perubahan antara pramenopause dan pasca
menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada
kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan sisanya <18
4
hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada alat-alat seksual wanita dan
faalnya karena proses menua, terutama disebabkan oleh menciutnya indung telur
(dengan akibat menurunnya dan kemudian hilangnya hormon kewanitaan
terutama estrogen. Perubahan-perubahan itu dapat diringkaskan sebagai berikut :
a. Menstruasi menjadi tak teratur dan semakin sedikit, lalu lama-kelamaan
berhenti sama sekali.
b. Buah dada menipis, menjadi lembek dan menggantung.
c. Rahim dan indung telur menciut dan kemudian fungsinya sangat
berkurang. Hal ini mengakibatkan vagina kehilangan elastisitasnya,
kebasahannya, sehingga seringkali meradang. Lama-kelamaan mengecil
juga dan pada persetubuhan menimbulkan rasa nyeri.
d. Rangsangan menurun, kemampuan reaksi terhadap rangsangan langsung
semakin menurun pula, oleh karena itu ada kaitannya dengan kepekaan
persyarafan alat kelamin (Marsetio, M. 1991)
Perubahan organ reproduksi yang terjadi pada wanita yaitu penurunan
estrogen yang bersikulasi. Implikasi dari hal ini adalah atrofi jaringan payudara
dan genital. peningkatan androgen yang bersirkulasi menyebababkan penurunan
massa tulang dengan risiko osteoporosis dan fraktur, dan peningkatan kecepatan
aterosklerosis.
Secara umum pengaruh penuaan fungsi seksual wanita sering dihubungkan
dengan penurunan hormon,seperti berikut ini :
1. Lubrikasi vagina memerlukan waktu lebih lama
2. Pengembangan dinding vagina berkurang pada panjang dan
lebarnya
3. Dinding vagina menjadi tipis dan mudah teriritasi
4. Selama hubungan seksual dapat terjadi iritasi pada kandung kemih
dan uretra
5. Sekresi vagina berkurang keasamannya, dapat memungkinan
terjadi infeksi.
5
C. Asuhan Keperawatan pada pasien lanjut usia yang mengalami prostat
a. Pengkajian
Identitas Klien ( mis : nama, umur ,alamat , pekerjaan, penanggung jawab, no
register,status pernikahan )
Keluhan utama dan keluhan penyerta , biasanya pada pasien yang
mengidap prostat didapatkan keluhan utama sulit buang air kecil. Keadaan seperti
ini dapat terjadi karena terdapat obstruksi pada saluran kencing bagian bawah,
yang dapat disebabkan oleh batu buli buli atau uretra, serta pembesaran prostat.
Selain itu didapatkan keluhan lain, seperti harus mengedan saat ingin
berkemih (hesitancy), pancaran urin lemah, aliran kencing terputus-putus
(intermittency), rasa tidak puas setelah berkemih, dan menetes setelah berkemih
(terminal dribbling), susah menahan kencing (urgency), sering-sering berkemih
(frequency), dan sering terbangun tengah malam untuk BAK (nocturia).
Kumpulan gejala tersebut disebabkan adanya obstruksi dan iritasi pada saluran
kencing bagian bawah yang disebut Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS), hal
ini sesuai dengan penelitian bahwa 76,7% pasien kanker prostat datang dengan
keluhan utama mengenai buang air kecil (LUTS) namun dengan gejala yang
bervariasi (Mahadi, 2009).
Riwayat penyakit sekarang Pada pasien BPH keluhan keluhan yang ada
adalah frekuensi , nokturia, urgensi, disuria, pancaran melemah, rasa tidak puas
sehabis miksi, hesistensi ( sulit memulai miksi), intermiten (kencing terputus-
putus), dan waktu miksi memanjang dan akhirnya menjadi retensi urine
Riwayat penyakit dahulu Kaji apakah memilki riwayat infeksi saluran
kemih (ISK), adakah riwayat mengalami kanker prostat. Apakah pasien pernah
menjalani pembedahan prostat / hernia sebelumnya.
Riwayat kesehatan keluarga Kaji adanya keturunan dari salah satu anggota
keluarga yang menderita penyakit BPH.
A. Keadaan umum klien
Tanda-tanda dari distress :
Penampilan dihubungkan dengan usia :
Ekspresi wajah, bicara, mood :
6
Berpakaian dan kebersihan umum :
Tinggi badan, BB, gaya berjalan :
B. Tanda-tanda vital
Suhu :
Nadi :
Pernafasan :
Tekanan darah :
7
Inspeksi : lihat ada atau tidak pembesaran kelenjar tiroid atau , tumor , dan lihat
tekanan vena jugularis
Palpasi : terdapat atau tidak benjolan dan nyeri tekan dibagian leher
Dada :
Inspeksi : Bentuk dada (normal,barrel,pigeon chest) , Perbandingan ukuran
anterior posterior dengan transversi , Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada
retraksi)
Auskultasi : Suara nafas (trakhea, bronchial, bronchovesikular) Apakah ada suara
nafas tambahan ?
Perkusi : periksa apakah suara dada klien sonor atau hipersonor Apakah ada suara
nafas tambahan ?
Palpasi : apakah terdapat benjolan atau nyeri tekan pada bagian dada
Abdomen
Inspeksi : lihat bagian perut apakah terdpat asites atau tidak , warna dan lihat
apakah terdapat lesi atau tidak , ada edema atau tidak
Auskultasi : dengarkan bising usus klien aktif atau hiperaktif
Perkusi : periksa suara perut klien apakah tympani atau hipertympani searah jatum
jam
Palpasi : apakah terdapat benjolan atau nyeri tekan pada bagian perut dengan
searah jarum jam
Genetalia :
Inspeksi : Keadaan gland penis (urethra) , Testis (sudah turun/belum) ,
terdapat lesi atau tidak,
Palpasi : apakah terdapat benjolan atau nyeri tekan pada bagian batang penis dan
testis
Sistem integumen
Rambut ( distribusi ditiap bagian tubuh, texture, kelembaban, kebersihan ) :
Kulit (perubahan warna, temperatur, kelembaban,bulu kulit, erupsi, tahi lalat,
ruam, texture ) : Kuku ( warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan ) :
8
Sistem immun
Allergi ( cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia ) , Immunisasi , Penyakit yang
berhubungan dengan perubahan cuaca
Riwayat transfusi dan reaksinya :
A. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Nutrisi
Selera makan :
Menu makan dalam 24 jam :
Frekuensi makan dalam 24 jam :
Makanan yang disukai dan makanan pantangan :
Pembatasan pola makanan :
Cara makan ( bersama keluarga, alat makan yang digunakan ) :
Ritual sebelum makan :
2. Cairan
Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam :
Frekuensi minum :
Kebutuhan cairan dalam 24 jam :
3. Eliminasi ( BAB & BAK)
Tempat pembuangan :
Frekuensi ? Kapan ? Teratur ? :
Konsistensi :
Kesulitan dan cara menanganinya :
Obat-obat untuk memperlancar BAB/BAK :
4. Istirahat Tidur
Apakah cepat tertidur :
Jam tidur (siang/malam) :
Bila tidak dapat tidur apa yang dilakukan :
Apakah tidur secara rutin :
5. Olahraga
Program olahraga tertentu :
Berapa lama melakukan dan jenisnya :
9
Perasaan setelah melakukan olahraga
6. Rokok / alkohol dan obat-obatan
Apakah merokok ? jenis ? berapa banyak ? kapan mulai merokok ?
Apakah minum minuman keras ? berapa minum /hari/minggu ? jenis
minuman ? apakah banyak minum ketika stress ? apakah minuman keras
mengganggu prestasi kerja ? :
Kecanduan kopi, alkohol, tea atau minuman ringan ? berapa banyak /hari
Apakah mengkonsumsi obat dari dokter (marihuana, pil tidur, obat
bius) :
7. Personal hygiene
Mandi (frekuensi, cara, alat mandi, kesulitan, mandiri/dibantu) :
Cuci rambut :
Gunting kuku :
Gosok gigi :
8. Aktivitas / mobilitas fisik
Kegiatan sehari-hari:
Pengaturan jadwal harian :
Penggunaan alat bantu untuk aktivitas :
Kesulitan pergerakan tubuh :
1. Analisa Data
No Data DO/DS Masalah
10
DS : dengan kurangnya informasi
Ny. H myakini bahwa sperma yang
masuk pada vagina tidak akan keluar
lagi sehingga menyebabkan penyakit
busung
11