Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH :

KELOMPOK III

ARI RAMADHANI B21828809701

REGULER TRANSER STIKES WIYATA HUSADA

SAMARINDA
A. Keperawatan komunitas

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang


ditujukan pada masyarakat dalam upaya pencapaian derajat kesehatan optimal
melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan dan
rehabilitasi dengan penekanan pada kelompok beresiko tinggi seperti lansia,
ibu hamil, remaja, balita dan lain-lain (Sismulyanto dkk, 2017).

Fokus keperawatan komunitas adalah pemberian asuhan keperawatan dalam


pencegahan primer, sekunder, tersier terhadap masyarakat dengan masalah
kesehatan yang bersifat aktual, resiko dan potensial. Penerapan pengetahuan
tentang konsep keperawatan komunitas menyelesaikan masalah-masalah
keperawatan yang muncul di lingkungan masyarakat sebagai akibat dari
masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Sesuai dengan teori Betty
Neuman bahwa pengkajian keperawatan didasarkan pada inti komunitas dan
8 subsistem, sehingga teori ini menjadi patokan bagi perawat komunitas
dalam melakukan tahapan pengkajian. Pengkajian keperawatan komunitas
merupakan suatu proses untuk memahami masyarakat dalam lingkup
kesehatan khususnya keperawatan dimana masyarakat sebagai mitra dalam
menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat (Sismulyanto dkk, 2017).
Pengkajian keperawatan merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar
dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan
dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy,
1998). Secara umum dalam pengkajian keperawatan komunitas terdiri dari
beberapa metode yaitu meliputi: survey, asset inventory, focus group
discussion, community meeting.
B. METODE PENGKAJIAN
Dalam melakukan pengkajian keamana dan transportasi menggunakan
metode Assessment: Survey

a. Pengertian
Pengertian Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat
dan kader setempat dibawah bimbingan pertugas kesehatan atau perawat
di desa (Efendi & Makhfudli, 2009). Perawat dan kader yang ditugaskan
untuk melakukan Survei Mawas Diri meliputi :
1. Penentuan sasaran, baik jumlah KK maupun lokasinya.
2. Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan
dikumpulkan.
3. Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan (mis. pengamatan
atau wawancara)
4. Pembuatan instrumen atau alat memperoleh informasi kesehatan
(mis. kuisioner).

Survei tentang “Learning about the Community on Foot” diadaptasi dari


versi sebelumnya “Windshield Survey” yang telah diperluas dengan
memasukkan semua komponen roda pengkajian komunitas. Pedoman ini
terdiri atas tiga bagian: (1) inti komunitas, (2) subsistem komunitas, (3)
persepsi (Anderson & McFarlane, 2007).
b. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan kegiatan pengkajian survey
keperawatan komunitas, perawat komunitas mampu mendapatkan
data pengkajian yang reliabel.
2. Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan pengkajian survey
keperawatan komunitas, perawat komunitas mampu:
a) Menerapkan model pengkajian survey keperawatan komunitas
pada masyarakat
b) Mendapatkan data inti komunitas yang reliabel
c) Mendapatkan data 8 subsitem komunitas yang reliabel
c. Manfaat
1. Data dapat dikelompokkan sesuai agregat
2. Data yang didapatkan dapat bersifat lebih representatif
d. Waktu Pengkajian survey dilakukan pada saat yang memungkinkan
masyarakat untuk memberikan informasi, misal sore hari atau tidak pada
saat jam kerja.
e. Kekuatan dan Kelemahan
1. Kelebihan/Kekuatan Survey :
a) Untuk mengumpulkan data dan informasi demografi suatu
komunitas, opini, pengetahuan atau pengalaman anggota
masyarakat menggunakan seluruh indera (penglihatan,
pendengaran, rasa, penciuman, dan kelemahan masyarakat)
b) Survei dilakukan mulai dari individi, kelpompok, atau populasi
khusus untuk mengidentifikiasi masalah atau situasi spesifik.
c) Survei sangat bermanfaat dalam pengumpulan data untuk
perencanaan program, menambah data dalam pengkajian
komunitas, dan kontribusi untuk program evaluasi
d) Survei sangat sangat bermanfaat dalam memperbaharui atau
melengkapi informasi yang di butuhkan untuk mengkaji
kesehatan komunitas secara lebih baik dan perencanaan program
langsung
e) Survei sangat relatif murah
f) Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email
atau telepon
g) Banyak pertanyaan diterapkan mengenai suatu topik sehingga
memiliki fleksibilitas tinggi
h) Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat
i) Memiliki kemampuan tinggi mengeliminasi subyektivitas
pengkajian
2. Kekurangan/Kelemahan Survey
a) Data yang dikumpulkan bersifat subjektif, maka bagian dari data
terkadang tidak dapat di gunakan sebagai fakta dalam
pengkajian komunitas.
b) Data hasil windshield survey masih harus dikombinasikan
dengan jenis dan sumber data lain untuk menetapkan diagnosis
keperawatan komunitas karena satu bagian data saja tidak
adekuat untuk membuat kesimpulan.
c) Metode pengumpulan informasi dari orang orang melalui
kuesioner ataupun face to face intervius sehingga memerlukan
banyak waktu
d) Ketika menggunakan metode sampel survey terkadang tidak
mewakili populasi
e) Pengkajian harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel
memberikan respon (bebas respon bias)
f) Mungkin sulit bagi responden mengingat informasi atau
mengatakan kebenaran tentang pertanyaan kontroversial.
f. Persiapan
1. Alat/Media
a) Buku Panduan Pengkajian Survey Keperawatan Komunitas
b) Buku Tulis
c) Pensil/Bolpoin
d) Kamera
2. Orang yang melakukan pengkajian
a) Menguasai metode pengkajian survey keperawatan komunitas
b) Menguasai demografi lokasi pengkajian keperawatan
c) komunitaMenguasai interaksi dan komunikasi terapeutik
a.
j)
Keamanan dan transportasi

a. Keamanan
1. System keamanan lingkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi, udara dan air tanah
b. Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki
3. Sarana transportasi yang ada

Anda mungkin juga menyukai