BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Masyarakat adalah kesatuan unit hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama (Koentjaraningrat,1990). Salah satu unit masyarakat adalah
komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah
nyata, dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh suatu
rasa identitas. Suatu komunitas dengan suatu system yang saling berinteraksi seperti
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan keluarga.
Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga
ataupun perilaku-perilaku sekelompok masyarakat dalam banyak hal, diantaranya
adalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, pemeliharaan kesehatan
individu, pemanfaatan fasilitas kesehatan, kebiasaan yang telah membudaya serta
persepsi masyarakat terhadap kesehatan akan memberikan kontribusi besar dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
Faktor-faktor diatas dapat mendukung ataupun menghambat masyarakat untuk
maju terutama dalam bidang kesehatan.Sebenarnya masyarakatlah yang harusnya
memiliki kreativitas dalam membangun komunitasnya, menemukan masalah-masalah
yang menjadi sorotan yang kemudian mampu mengangkat masalah tersebut untuk
dicarikan solusinya. Namun beberapa faktor misalnya tingkat pendidikan /
pengetahuan yang kurang menjadikan masyarakat tergantung pada pihak-pihak yang
berkontribusi terhadap kesehatan di wilayahnya.
Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa dalam kegiatan
praktek kerja lapangan keperawatan komunitas merupakan suatu cermin kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Kegiatan praktek lapangan
ini menggunakan beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan proses
keperawatan komunitas (pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi), pendekatan pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat untuk menggali potensi dan sumber daya masyarakat agar dapat
memecahkan masalah kesehatan yang dihadapinya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan berfokus pada komunitas dengan
berbagai aspek (bio, psiko, sosio, cultural ) dan dalam memberi perawatan melibatkan
seluruh potensi yang ada dalam masarakat, bekerja sama dengan lintas program dan

1
lintas sektoral, melaksanakan upaya kesehatan dasar melalui program yang
dilaksanakan secara bersama dengan puskesmas setempat.
Oleh karena itu, kegiatan praktek lapangan oleh mahasiswa di RT 03 RW 04
Dusun Kranjan II, Dusun Kranjan II, Desa Betak, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten
Tulungagung yang masih dalam wilayah kerja Puskesmas Tunggangri berusaha untuk
menemukan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini dan melakukan kerja
sama dengan pihak puskesmas dalam melaksanakan intervensinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan secara optimal melalui asuhan
keperawatan komunitas secara komprehensif dengan melibatkan peran serta
masyarakat secara aktif dalam mengatasi masalah kesehatan,
mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi
masalah kesehatan yang sedang dan akan dihadapi dalam mewujudkan
masyarakat yang mandiri terhadap kesehatan

2. Tujuan Khusus
a. Terbina hubungan baik dengan masyarakat dalam mengenali
wilayahnya, tokoh formal dan informal serta mengenali masalah
kesehatan yang dihadapi
b. Mengidentifikasi keadaan kesehatan masyarakat di RT 03 RW 04,
Dusun Kranjan 2, Desa Betak,Kecamtan Kalidaiwir, Tulungagung
c. Merumuskan masalah kesehatan komunitas di RT 03 RW 04, Dusun
Kranjan 2, Desa Betak,Kecamtan Kalidaiwir, Tulungagung sesuai
dengan data yang telah diperoleh
d. Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas terkait dengan
masalah yang muncul dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
e. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dan mengevaluasi
hasilnya.

C. Langkah Kegiatan dan Teknik Pengumpulan Data

1. Langkah Kegiatan
a. Tahap Persiapan
1). Pendekatan jalur Formal

2
 dilakukan terhadap instansi birokrat yang bertanggung jawab pada
wilayah komunitas dengan cara:
- Pengajuan proposal dan perijinan
- Penjelasan tujuan dan program
Hasil : surat ijin/persetujuan
2). Pendekatan jalur informal
dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari instansi dari birokrat,
dengan melakukan pendekatan kepada :
- Tokoh – tokoh masyarakat
- Ketua RT 04 RW 03
Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan
dan parsitisipasi serta kontrak kerjasama
3). Pengenalan Masalah
Tujuan : Untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh
yang benar – benar menjadi kebutuhan komunitas saat ini.
Tahap – tahap pengenalan masalah
a). Pembuatan instrumen pengkajian/pengumpulan data diawali
dengan suvey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi:
- Survey wilayah
- Survey populasi
- Survey masalah utama dan faktor penyebab
- Survey kebijakan program dan fasilitas layanan kesehatan
- Survey potensi – potensi, sumber – sumber pendukung
komunitas
- Membuat instrument pengumpulan data
b). Tabulasi data :
-Membuat table tabulasi data
-Menghitung frekuensi distribusi
-Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
c). Analisa data
1). Analisa Deskritif
- Membuat gambaran suatu keadaan dari objek yang diteliti,
- Mendiskripsikan/menguraikan/menceritakan
hasil wawancara terhadap:
 Tokoh Masyarakat
 Petugas kesehatan

3
  Kader kesehatan
2). Analisa korelatif
Menganalisa tingkat hubungan, pengaruh, dari dua atau lebih
subvariabel yang diteliti dengan menggunakan penghitungan
stastistic.
d). Perumusan masalah
- Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas
yang dikaji dengan menggunakan analisa data
- Menggunakan klasifikasi masalah OMAHA
- Formulasi
 Problem
 Etiologi
 Data yang menyokong
4). Tahap Penyadaran Komunitas
Tujuan :
a). Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh
komunitas
b). Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
c). Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk komunitas untuk terlibat
menjadi tenaga pontensial dalam kegiatan pemecahan masalah
Kegiatan :
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini
dengan langkah:
a). Penyajian data hasil survey
b). Diskusi kelompok
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah:
 Bentuk kegiatan
 Waktu
 Tempat
 Penanggung jawab
c). Penyajian hasil diskusi kelompok
d). Tanggapan – tanggapan dari tokoh formal, informal dan puskesmas
b. Tahap Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan – kegiatan yang telah direncanakan
dengan melibat aktifkan kelompok kerja yang telah dibentuk melalui

4
 kerja sama dengan aparat Desa/ Kelurahan, Puskesmas/ Dinkes, yang
meliputi kegiatan:
1). Penyuluhan kesehatan
2). Pelayanan kesehatan langsung
c. Tahap Evaluasi
Hal – hal yang perlu dievaluasi:
1). Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
2). Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
3). Efektifitas dan efensiensi tindakan/ kegiatan yang telah dilakukan
4). Rencana tindak lanjut
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada PKMD kali ini dilakukan dengan cara
a. Observasi langsung
Keadaan kesehatan dariindividu maupun keluarga dapat dilihat dari
berbagai sikap, tingkah laku atau lingkungan
b. Tatap muka (Interview)
Dapat dilakukan terhadap kepala keluarga atau mereka yang
mempunyai kedudukan terpandang dilingkungan masyarakat.
c. Dokumentasi
Data dapat diambil dari pecatatan dan pelaporan yang sudah ada,
misalanya Kartu klinik pasien, KMS, Dss. Agar mudah dalam
pengumpulan data.
3. Teknik Interpretasi data
Data yang telah didapat diklasifikasikan dengan cara distribusi
frekuensi, kemudian diinterpretasikan dengan criteria sebagai berikut :
Seluruhnya : 100 %
Hampir seluruhnya : 76%– 99 %
Sebagian besar : 50% – 75 %
Hampir setengahnya : 26% – 49 %
Sebagian kecil : 1% – 25 %
Tak satupun : 0%
(Arikunto,1998)
D. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan kerangka sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

5
 B. Tujuan
C. Langkah Kegiatan dan Teknik Pengumpulan Data
D. Sistematika Penulisan
BAB II HASIL KEGIATAN
A. Pengkajian
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN