LEMBAR KUNCI JAWABAN PTS

Nama Sekolah : SMK Bhakti Norma Husada Nganjuk

Kelas : X Farmasi
Mapel : Perundang-undangan Kesehatan
A. MULTIPEL CHOISE
1. A. Pengertian bahan berbahaya
2. B. PP No. 101 Tahun 2014
3. B. Timbal azida
4. C. Alfa benzopiren
5. C. Beracun
6. D. Nomer 472/Menkes/Per/V/1996
7. D. Karsinogenik
8. E. Beracun
9. B. Mudah robek
10. A. Mudah meledak
11. D. Oxidizing
12. D. Beracun
13. A. Zat warna berbahaya
14. A. Mengiritasi
15. C. Permenkes RI No. 239/MenKes/Per/V/85
16. D. Ditulis tinta biru
17. B. Merah K10
18. B. Badan POM
19. D. Oil olive
20. B. Dua minggu
21. A. Menyebabkan iritasi
22. A. Mutagenik
23. C. Bahan tambahan pangan
24. A. Biologis dan kimia
25. C. Kesehatan manusia
26. B. Tidak menjijikkan dan bermutu baik
27. A. Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
28. C. Meningkatkan kandungan nilai gizi
29. B. Permenkes RI No. 033 Tahun 2012
30. A. Pemanis buatan
31. A. Pengemulsi
32. E. Badan POM
33. B. Persyaratan kesehatan berdasarkan bukti ilmiah
34. A. Nomer kadaluarsa BTP
35. A. Pangan khusus penderita Diabetes harus diberi tanda khusus
36. B. Dinas Kesehatan Provinsi
37. C. 5 tahun
38. C. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP)
39. E. Tidak lagi menyampaikan laporan PBF 2 kali berturut-turut
40. A. Toko obat
41. C. Toko obat, apotek, instalasi farmasi
42. A. Obat bebas dan obat bebas terbatas
 43. D. Cara pembuatan obat yang baik
44. C. SK Menkes RI No. 43/Menkes/SKII/1988
45. B. Tahun 2012

B. ESAI
46. 5 Contoh sifat bahan berbahaya dari racun
a. Merkuri
b. Sianida
c. Hiosiamin
d. Akonitin
e. Atropin
47. Klasifikasi bahan berbahaya mudah meledak yaitu, bahan yang pada suhu dan
tekanan standart dapat meledak melalui reaksi kimia dan menghasilkan gas
dengan suhu tekanan tinggi yang dapat dengan cepat merusak lingkungan.
48. PERMENKES RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
49. a. Menjual perbekalan farmasi secara eceran
b. Melayani resep dokter
c. melakukan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran narkotika tanpa izin
khusus dari Menkes
50. 1. Lebih menjamin mutu obat
2. Meningkatkan kepercayaan konsumen
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi
4. meningkatkan keuntungan bagi perusahaan
5. memperkecil kemungkinan kerja ulang (Rework)