Anda di halaman 1dari 12

BAB III

MOLEKUL PEMBAWA

Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt.


Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt.
DAFTAR ISI

BAB III : MOLEKUL PEMBAWA

Halaman

1. Pengantar 3.1

2. Tujuan Instruksional Umum 3.1

3. Tujuan Instruksional Khusus 3.1

4. Kegiatan Belajar
4.1 Kegiatan Belajar I : POMPA ION
Uraian 3.2
Rangkuman 3.4
Tes Formatif 1 3.5
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 3.5

4.2 Kegiatan Belajar II : MOLEKUL PEMBAWA MEMBRAN


Uraian 3.6
Rangkuman 3.9
Tes Formatif 2 3.9
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 3.10
5. Referensi 3.10

6. Kunci Jawaban Tes Formatif 3.10


MOLEKUL PEMBAWA

1. Pengantar
Farmakologi Molekuler merupakan mata kuliah yang mempelajari aksi obat pada
tingkat molekuler, meliputi berbagai molekul biologis sebagai target obat, interaksi dengan
obat serta efek yang dihasilkan. Mata kuliah ini memerlukan pengetahuan dasar tentang
biologi molekuler dan reaksi-reaksi biokimia.
Pada bab ini akan dibahas tentang jenis dan fungsi molekul pembawa sebagai target
obat serta tinjauan farmakologi molekuler obat-obat yang bekerja pada molekul pembawa.

2. Tujuan Instruksional Umum


Dengan mempelajari buku ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang aksi obat pada tingkat kompleksitas organisasi, konsep reseptor,
interaksi obat-reseptor, reseptor enzim, neurotransmitter, efek dan mekanisme kerja obat
dan pada neurotransmiter, hormon.

3. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai
jenis dan kinerja molekul pembawa sebagai target obat serta menjelaskan aksi obat pada
berbagai molekul pembawa dan efek farmakologis yang dihasilkan.

3.1
4. Kegiatan Belajar

4.1. Kegiatan Belajar 1

POMPA ION

4.1.1. Uraian
Pompa ion merupakan kanal ion yang tergantung ATP. Pompa ion bekerja
menggunakan secara langsung energi (ATP) untuk mentransport molekul melintasi
membran melawan gradien konsentrasi. Pompa ini mengandung satu atau lebih sisi
pengikatan (binding site) untuk ATP, yang ada di bagian sitosolik dari membran.
Secara struktur, pompa ini sebetulnya merupakan enzim. Jenis pompa yang penting
adalah : pompa Na (Na+/K+ ATPase), pompa Ca, dan pompa Na+/H+ (di sel gastrik).

Pompa Na
Pompa Na berguna untuk transport/pertukaran ion Na dan K, yaitu mengeluarkan 3 Na+
dan memasukkan 2 K+. Pompa Na berperan untuk menjaga potensial membran sel dan
berperan juga dalam regulasi osmotik sel.
Kerja Pompa Na adalah sebagai berikut (gambar 1) :

Gambar 1. Kerja Pompa Na


1. Pompa Na dengan binding site (3 untuk Na+, 2 untuk K+) dengan posisi terbuka
pada sisi sitoplasma
2. Konformasi menunjukkan afinitas yang lebih tinggi terhadap Na+ dibanding K+
3. Ion Na terikat

3.2
4. ATP terikat dan memfosforilasi permukaan sitoplasma dari pompa, yang
menyebabkan perubahan konformasi ATPase sehingga binding site terbuka ke arah
luar.
5. Konformasi ini menunjukkan afinitas yang lebih rendah terhadap Na+ dibanding K+
6. Ion Na dilepaskan, dan...
7. Ion K terikat
8. Glikosida digitalis menghambat pompa dengan berikatan pada 1 tempat K+
9. Defosforilasi terjadi, mengubah konformasi ATPase
10. Binding site sekarang terbuka ke dalam, dengan afinitas lebih rendah terhadap K+
dibanding Na+
11. Ion K dilepaskan  kembali ke konformasi awal

Farmakologi
Glikosida jantung (digoxin, ouabain) bekerja menghambat pompa Na. Penghambatan ini
menyebabkan kadar Na intrasel tinggi sehingga Na/Ca exchanger kurang berfungsi.
Selanjutnya hal ini menyebabkan tingginya kadar Ca intrasel yang memicu peningkatan
kontraksi otot jantung.

Gambar 2. Mekanisme kerja glikosida digitalis

3.3
Pompa H+/ K+ lambung (pompa proton)
Pompa proton lambung merupakan enzim yang bertanggung jawab mengasamkan
lambung. H+/K+ ATPase mentransport satu H+ dari sitoplasma sel parietal dan
memasukkan satu K+ dari lumen lambung. Pompa ini mampu melawan gradien konsentrasi
karena menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Sebuah gugus fosfat ditransfer dari
adenosine triphosphate (ATP) kepada enzim H+/K+ ATPase selama siklus transport,
menghasilkan perubahan konformasi yang memfasilitasi transport ion (gambar 3). Contoh
inhibitor pompa proton adalah Omeprazol, yang digunakan untuk terapi tukak lambung.

Gambar 3. Mekanisme kerja pompa proton

4.1.3. Rangkuman
Pompa ion merupakan kanal ion yang tergantung ATP, untuk mentransport molekul
melintasi membran melawan gradien konsentrasi.
Pompa ini mengandung satu atau lebih sisi pengikatan (binding site) untuk ATP, yang
ada di bagian sitosolik dari membran.
Jenis pompa yang penting adalah : pompa Na (Na+/K+ ATPase), pompa Ca, dan
pompa Na+/H+ (di sel gastrik).
Contoh inhibitor pompa Na adalah glikosida digitalis, untuk meningkatkan kontraksi
otot jantung.

3.4
Contoh inhibitor pompa proton adalah omeprazol yang digunakan dalam terapi tukak
lambung.

4.1.4. Test Formatif 1


1. Berikut ini yang merupakan sifat pompa ion adalah :
A. Bekerja berdasarkan perubahan voltage membran
B. Mentransport molekul melintasi membran mengikuti gradien konsentrasi
C. Tidak membutuhkan energi
D. Mempunyai binding site untuk ATP di bagian sitosolik sel
2. Pada pompa Na, tahapan yang terjadi setelah ATP terikat dan memfosforilasi permukaan
sitoplasma adalah:
A. Afinitas lebih tingi terhadap Na+ dari pada K+
B. Ion Na terikat pada binding site-nya
C. Binding site terbuka ke arah luar sel
D. Binding site terbuka ke arah sitoplasma
3. Penghambatan pompa Na menyebabkan respon berikut, kecuali:
A. Terjadi pelepasan Ca2+ dari cadangan intrasel
B. Na/Ca exchanger menjadi kurang berfungsi
C. Terjadi peningkatan kontraksi otot jantung
D. Kadar Na+ intrasel rendah
4. Pernyataan berikut benar mengenai pompa proton, kecuali:
A. mampu melawan gradien konsentrasi karena menggunakan energi dari hidrolisis ATP
B. mentransport 1 H+ dari sitoplasma sel parietal
C. dihambat oleh simetidin
D. merupakan enzim yang bertanggung jawab mengasamkan lambung
5. Kanal ion tergantung ATP yang ada di sel gastrik:
A. pompa Na D. Pompa Ca
+ +
B. H /K ATPase E. Na+/K+ ATPase

4.1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 1 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik

3.5
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.

4.2. Kegiatan Belajar 2

MOLEKUL PEMBAWA MEMBRAN

4.2.1. Uraian dan Contoh


Transporter merupakan molekul pembawa membran yang memfasilitasi
perpindahan substrat melintasi membran sel. Jenis transporter meliputi (gambar 1) :
uniporter : Transporter yang memfasilitasi perpindahan searah sebuah substrat melintasi
membran.
symporter : Transporter yang mengko-transport dua substrat terpisah dengan arah yang
sama
antiporter : Transporter yang memindahkan dua substrat melintasi membran dengan arah
yang berlawanan.

Gambar 4. Jenis-jenis transporter

3.6
NaCl dan NaKCl Cotransporter
Thiazide sensitive NaCl co-transporter (NCC) merupakan jalur utama untuk masuknya
NaCl ke tubulus distal. NCC mengandung 12 domain transmembran dan amino
intraselular dan ekor-karboksil yang panjang.

Contoh inhibitor NCC adalah thiazida yang digunakan sebagai diuretik (gambar 5).

Gambar 5. Mekanisme penghamabatan NCC oleh thiazida

MDR(multidrug resistance)-ABC Transporters


ABC (ATP-binding cassette) transporter merupakan protein membran integral yang
menyebabkan resistensi-silang terhadap banyak senyawa sitotoksik dalam tumor manusia
dan sistem model sel. Transporter ini termasuk famili protein ATP-Binding Cassette
(ABC). ABC transporter merupakan pompa membran plasma, yang mengeluarkan
senyawa dari sitosol ke ekstraseluler.
Substratnya meliputi : obat sitotoksik, metabolit terdetoksifikasi, toksin dan
senyawa karsinogen yang terdapat dalam makanan dan senyawa endogen.
MDR merupakan hambatan penting dalam dunia kesehatan, karena transport aktif
oleh protein ABC, yang memompa molekul kimia asing keluar dari sel, termasuk
antibiotik, antimalaria dan kemoterapi. Sekitar 40% tumor manusia berkembang menjadi

3.7
resisten terhadap kemoterapi disebabkan overekspresi protein ABC. Perlu dilakukan
modifikasi struktur obat agar tidak lagi menjadi substrat ABC transporter, tanpa
mengurangi kemampuan obat menembus membran dan mencapai targetnya.

Na+/H+ Exchangers (Antiporter)


Na+/H+ Exchangers (NHE) memediasi pertukaran proton (H+) dan ion Na+
melintasi membran, sehingga berperan dalam regulasi homeostatis pH, volume sel dan
transport Na transepitelial. NHE terlibat dalam berbagai proses patologis seperti hipertensi,
congenital secretory diarrhoea dan ischemia-reperfusion injury.
Contoh inhibitor NHE : amiloride (diuretik K-sparing, klonidin, simetidin).
Pertukaran Na-H terjadi melalui domain transmembran, dimana regulasinya sangat
ditentukan oleh domain C-terminal. Pertukaran ion terjadi dalam stokhiometri 1:1 sehingga
bersifat elektronetral. Pertukaran ini merupakan transport pasif, tidak membutuhkan energi,
tapi diperlukan kadar ATP fisiologis untuk pertukaran optimal. Normalnya proses ini
dikendalikan oleh gradien Na inward (masuk), yang diatur oleh Na+-K+-ATPase (pompa
Na+-K+), suatu enzim yg tergantung ATP.

Struktur:

Gambar 6. Struktur NHE

3.8
4.2.3. Rangkuman
Transporter merupakan molekul pembawa membran yang memfasilitasi perpindahan
substrat melintasi membran sel.
Jenis transporter meliputi uniporter, symporter dan antiporter.
NaCl Cotransporter merupakan jalur utama untuk masuknya NaCl ke tubulus distal,
dihambat oleh thiazid.
MDR(multidrug resistance)-ABC Transporters merupakan hambatan penting dalam
dunia kesehatan, karena transport aktif oleh protein ABC, yang memompa molekul
kimia asing keluar dari sel, termasuk antibiotik, antimalaria dan kemoterapi.
Na+/H+ Exchangers (NHE) memediasi pertukaran proton (H+) dan ion Na+ melintasi
membran, sehingga berperan dalam regulasi homeostatis pH, volume sel dan transport
Na transepitelial. Salah satu inhibitor NHE adalah amilorid.

4.2.4. Test Formatif 2


1. Protein yang merupakan kanal dengan rantai asam amino hidrofilik, berfungsi untuk
uptake zat nutrient dan membuang zat tak berguna keluar sel, adalah:
A. Membrane transporter C. Pompa ion
B. Reseptor terkopling kanal ion D. Reseptor sitosolik
2. Diuretik thiazid bekerja dengan cara menghambat:
A. Na/Ca exchanger C. NaCl cotransporter
B. Na+/K+-ATPase D. Na/H Exchanger
3. Amilorid bekerja dengan cara menghambat:
A. Na/Ca exchanger C. NaCl cotransporter
B. Na+/K+-ATPase D. Na/H Exchanger
4. Simporter adalah transporter yang :
A. memfasilitasi perpindahan searah sebuah substrat melintasi membran
B. mengko-transport dua substrat terpisah dengan arah yang sama
C. memindahkan dua substrat melintasi membran dengan arah yang berlawanan
D. memfasilitasi perpindahan substrat secara tidak selektif
5. Contoh substrat ABC transporter, kecuali:
A. obat sitotoksik C. metabolit terdetoksifikasi
B. toksin dan senyawa karsinogen D. hormon

3.9
4.2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 1 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.

5. Daftar Pustaka
1. Korolkovas, A., 1970, Essentials of Molecular Pharmacology : Background for
Drug Design, Wiley-Interscience, New York.
2. Brody, T. M., Larner, J. and Minneman, K. P. (Eds.), 1998, Human Pharmacology :
Molecular to Clinical, 3th ed., Mosby Inc., St. Louis, Missouri.
3. Offermanns,S. and Rosenthal,W.,(Eds), 2008, Encyclopedia of Molecular
Pharmacology, USA.

6. Jawaban Tes Formatif :


Jawaban Tes Formatif 1 :
1. A 2. C 3. D 4. C 5. B
Jawaban Tes Formatif 2 :
1. A 2. B 3. C 4. B 5. D

3.10

Anda mungkin juga menyukai