MOLEKUL PEMBAWA
Halaman
1. Pengantar 3.1
4. Kegiatan Belajar
4.1 Kegiatan Belajar I : POMPA ION
Uraian 3.2
Rangkuman 3.4
Tes Formatif 1 3.5
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 3.5
1. Pengantar
Farmakologi Molekuler merupakan mata kuliah yang mempelajari aksi obat pada
tingkat molekuler, meliputi berbagai molekul biologis sebagai target obat, interaksi dengan
obat serta efek yang dihasilkan. Mata kuliah ini memerlukan pengetahuan dasar tentang
biologi molekuler dan reaksi-reaksi biokimia.
Pada bab ini akan dibahas tentang jenis dan fungsi molekul pembawa sebagai target
obat serta tinjauan farmakologi molekuler obat-obat yang bekerja pada molekul pembawa.
3.1
4. Kegiatan Belajar
POMPA ION
4.1.1. Uraian
Pompa ion merupakan kanal ion yang tergantung ATP. Pompa ion bekerja
menggunakan secara langsung energi (ATP) untuk mentransport molekul melintasi
membran melawan gradien konsentrasi. Pompa ini mengandung satu atau lebih sisi
pengikatan (binding site) untuk ATP, yang ada di bagian sitosolik dari membran.
Secara struktur, pompa ini sebetulnya merupakan enzim. Jenis pompa yang penting
adalah : pompa Na (Na+/K+ ATPase), pompa Ca, dan pompa Na+/H+ (di sel gastrik).
Pompa Na
Pompa Na berguna untuk transport/pertukaran ion Na dan K, yaitu mengeluarkan 3 Na+
dan memasukkan 2 K+. Pompa Na berperan untuk menjaga potensial membran sel dan
berperan juga dalam regulasi osmotik sel.
Kerja Pompa Na adalah sebagai berikut (gambar 1) :
3.2
4. ATP terikat dan memfosforilasi permukaan sitoplasma dari pompa, yang
menyebabkan perubahan konformasi ATPase sehingga binding site terbuka ke arah
luar.
5. Konformasi ini menunjukkan afinitas yang lebih rendah terhadap Na+ dibanding K+
6. Ion Na dilepaskan, dan...
7. Ion K terikat
8. Glikosida digitalis menghambat pompa dengan berikatan pada 1 tempat K+
9. Defosforilasi terjadi, mengubah konformasi ATPase
10. Binding site sekarang terbuka ke dalam, dengan afinitas lebih rendah terhadap K+
dibanding Na+
11. Ion K dilepaskan kembali ke konformasi awal
Farmakologi
Glikosida jantung (digoxin, ouabain) bekerja menghambat pompa Na. Penghambatan ini
menyebabkan kadar Na intrasel tinggi sehingga Na/Ca exchanger kurang berfungsi.
Selanjutnya hal ini menyebabkan tingginya kadar Ca intrasel yang memicu peningkatan
kontraksi otot jantung.
3.3
Pompa H+/ K+ lambung (pompa proton)
Pompa proton lambung merupakan enzim yang bertanggung jawab mengasamkan
lambung. H+/K+ ATPase mentransport satu H+ dari sitoplasma sel parietal dan
memasukkan satu K+ dari lumen lambung. Pompa ini mampu melawan gradien konsentrasi
karena menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Sebuah gugus fosfat ditransfer dari
adenosine triphosphate (ATP) kepada enzim H+/K+ ATPase selama siklus transport,
menghasilkan perubahan konformasi yang memfasilitasi transport ion (gambar 3). Contoh
inhibitor pompa proton adalah Omeprazol, yang digunakan untuk terapi tukak lambung.
4.1.3. Rangkuman
Pompa ion merupakan kanal ion yang tergantung ATP, untuk mentransport molekul
melintasi membran melawan gradien konsentrasi.
Pompa ini mengandung satu atau lebih sisi pengikatan (binding site) untuk ATP, yang
ada di bagian sitosolik dari membran.
Jenis pompa yang penting adalah : pompa Na (Na+/K+ ATPase), pompa Ca, dan
pompa Na+/H+ (di sel gastrik).
Contoh inhibitor pompa Na adalah glikosida digitalis, untuk meningkatkan kontraksi
otot jantung.
3.4
Contoh inhibitor pompa proton adalah omeprazol yang digunakan dalam terapi tukak
lambung.
3.5
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.
3.6
NaCl dan NaKCl Cotransporter
Thiazide sensitive NaCl co-transporter (NCC) merupakan jalur utama untuk masuknya
NaCl ke tubulus distal. NCC mengandung 12 domain transmembran dan amino
intraselular dan ekor-karboksil yang panjang.
Contoh inhibitor NCC adalah thiazida yang digunakan sebagai diuretik (gambar 5).
3.7
resisten terhadap kemoterapi disebabkan overekspresi protein ABC. Perlu dilakukan
modifikasi struktur obat agar tidak lagi menjadi substrat ABC transporter, tanpa
mengurangi kemampuan obat menembus membran dan mencapai targetnya.
Struktur:
3.8
4.2.3. Rangkuman
Transporter merupakan molekul pembawa membran yang memfasilitasi perpindahan
substrat melintasi membran sel.
Jenis transporter meliputi uniporter, symporter dan antiporter.
NaCl Cotransporter merupakan jalur utama untuk masuknya NaCl ke tubulus distal,
dihambat oleh thiazid.
MDR(multidrug resistance)-ABC Transporters merupakan hambatan penting dalam
dunia kesehatan, karena transport aktif oleh protein ABC, yang memompa molekul
kimia asing keluar dari sel, termasuk antibiotik, antimalaria dan kemoterapi.
Na+/H+ Exchangers (NHE) memediasi pertukaran proton (H+) dan ion Na+ melintasi
membran, sehingga berperan dalam regulasi homeostatis pH, volume sel dan transport
Na transepitelial. Salah satu inhibitor NHE adalah amilorid.
3.9
4.2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 1 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.
5. Daftar Pustaka
1. Korolkovas, A., 1970, Essentials of Molecular Pharmacology : Background for
Drug Design, Wiley-Interscience, New York.
2. Brody, T. M., Larner, J. and Minneman, K. P. (Eds.), 1998, Human Pharmacology :
Molecular to Clinical, 3th ed., Mosby Inc., St. Louis, Missouri.
3. Offermanns,S. and Rosenthal,W.,(Eds), 2008, Encyclopedia of Molecular
Pharmacology, USA.
3.10