Pendahuluan
Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya melalui gigitan
nyamuk anopheles betina (vector penyakit malaria). Penyebab penyakit malaria adalah genus
plasmodia family plasmodiidae dan ordo coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4
macam parasit malaria yaitu:
Epidemiology
Dari gambar diatas yang bersumber dari Ditjen PP & PL Depkes RI angka kesakitan
malaria (Annual Parasite Insidance / API) tahun 2009 adalah 1,85 per 1000 penduduk,
sehingga masih harus dilakukan upaya efektif untuk menurunkan angka kesakitan 0,85 per
1000 penduduk dalam waktu 4 tahun, untuk mencapai target Rencana Strategis Kesehatan
Tahun 2014.
Berdasarkan Ditjen PP & PL Depkes RI dari tahun 2008 2009 anggka API menurun
dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk. Bila dilihat per provinsi dari
tahun 2008 2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah Papua Barat, NTT dan Papua
terdapat 12 provinsi yang diatas angka API nasional.
Pada tahun 2009 penyebab malaria yang tertinggi adalah plasmodium vivax (55,8%;
warna hijau), kemudian plasmodium falsifarum(40,2%, warna kuning), plasmodium
campuran dilaporkan sebanyak 3,92% (warna merah) dan plasmodium malaria sebanyak
0,07% (warna biru), sedangkan plasmodium ovale tidak dilaporkan.
Gejala Penyakit
Gejala utama demam mengigil secara berkala dan sakit kepala kadang- kadang
dengan gejala klinis lain sperti lemas, pucat, nafsu makan menurun, mual, muntah, sakit
kepala, pembesaran limpa, kejang-kejang atau penurunan kesadaran dan pada anak anak
gejala klinisnya krang jelas tetapi yang menonjol adalah diare dan anemia serta adanya
riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria.
Gejala klasik malaria merupakan suatu paroksisme biasanya terdiri atas 3 stadium yang
berurutan yaitu :
Ada beberapa jenis vektor malaria yang perlu diketahui diantaranya adalah
An.Aconitus, An.Sundaicus,An.Maculatus dan An.Barbirostris.
An. Sundaicus lebih sering menghisap darah manusia dari pada darah binatang.
Vektor An. Slmdaicus biasanya berkembang biak di air payau, yaitu campuran antara air
tawar dan air asin juga tempat terbuka yang mendapat sinar matahari langsung, seperti pada
muara sungai dan tambak ikan. Penyebaran jentik ditempat-tempat tertutup seperti diantara
tanaman air yang mengapung, sampah dan rumput rumput dipinggir sungai atau pun parit.
An. Maculatus lebih sering mengiisap darah binatang daripada darah manusia
Nyamuk ini berkembang biak di daerah pegunungan dimana tempat perindukannya seperti di
sungai yang kecil dengan air jernih atau mata air yang mendapat sinar matahari langsung.
An. Barbirostris sering menghisap darah manusia ataupun hewan. Tempat istirahat
nyamuk ini adalah di alam terbuka. Paling sering hinggap pada pohon-pohon seperti pahon
kopi, nenas dan tanaman perdu disekitar rumah. Tempat berkembang biak (Perindukan)
vektor ini biasanya di sawah sawah dengan saluran irigasinya kolam dan rawa-rawa.
Analisis
Dari data epidemiology memperlihatkan bahwa angka penyakit malaria masih tinggi
dan hal ini membuktiakan bahwa malaria merupakan masalah kesehatan di indonesia,
terkuhus pada daerah yang pembangunannya lambat. Daerah sepeti papua mimiliki luas
hutan, rawa dan sungai yang luas dan di tambah dengan iklim indonesia yang mendukung
tempat berkembang biak nyamuk anophles. Dengan kata lain, dari faktor alamya sendiri
menyediakan tempat perkembang biakan nyamuk jenis ini. Di tambah dengan kurangnya
tenaga kesehatan, pengetahuan masyarakat, kepercayaan terhadap pengobatan tradisional
(dukun) dan kurangnya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat mendukung tingginya
anggka malaria di daerah tersebut. Hal ini terbukti dari hasil survei yang di lakukan oleh
sejumlah mahasiswa Universitas Hassanudin Makassar dalam laporan surveinya yang
berjudul Perilaku Etnis Papua Mengenai Penyakit Malaria di Kabupaten Nabire Papua oleh
ester dkk.
Penanggulangan Malaria
Saya mengambil contoh pada program kesehatan yang di keluarkan oleh dinas
kesehatan papua untuk menanggulangi masalah malaria. Program pencegahan malaria
tersebut berupa distribusikan kelambu gratis kepada masyarakat, pengasapan atau fogging,
dan focus screening bagi ibu hamil untuk mencegah dampak malaria pada janin.Adapun
solusi untuk pengendalian jentik nyamuk dilakukan dinas kesehatan bekerja sama dengan
dinas terkait dan lembaga non-pemerintah dengan menebarkan bibit ikan.
3. Explain why coronary heart disease can be both a personal health problem and a
community problem
Sehingga dari semua factor individu tersebut berubah menjadi masalah masyarakat akibat
naiknya angka kematian akibat penyakit tersebut