Anda di halaman 1dari 13

Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Landak

Nomor : 44.2/331/RSUDL/VIII/2016
Tentang : Panduan Pemberian Informasi dan Edukasi

PANDUAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam
asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhannya. Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarganya. Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau
perawatnya. Demikian juga petugas kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara
spesifik, diantaranya terapi diet, rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien
berkelanjutan. Mengingat banyak staf terlibat dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal
ini penting diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus
pada kebutuhan pembelajaran pasien.

Pendidikan yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan pembelajaran pasien dan
keluarganya. Asesmen ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi
juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran akan lebih
efektif ketika disesuaikan dengan keyakinan, pilihan pembelajaran yang tepat, agama, nilai
budaya dan kemampuan membaca, serta bahasa. Demikian juga ketika ditemukan hal yang
dibutuhkan dalam proses pelayanan pasien.

2. Tujuan

Tujuan dari pemberian informasi dan edukasi adalah memberikan pengetahuan dan
panduan bagi petugas kesehatan mengenai cara berkomunikasi dengan pasien dan
ataukeluarganya. Selain itu juga diharapkan dapat membantu petugas kesehatan
dalammelakukan komunikasi secara efektif dengan pasien atau keluarganya, untuk mencapai
pelayanan medis secara optimal.

3. Pengertian
Pemberian Informasi dan Edukasi adalah pemberian materi- materi edukasi kepada
pasien dan atau keluarga berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

Asesmen Pasien Mengenai Kebutuhan Edukasi adalah pengkajian yang dilakukan


oleh staf rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan masing-masing pasien
dan keluarganya.

Cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif adalah bentuk perbuatan
menyampaikan kumpulan pesan yang berhubungan dengan proses penambahan pengetahuan
dan kemampuan seseorang untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan

Verifikasi pasien dalam memahami edukasi adalah suatu bentuk penilaian terhadap
proses penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang setelah dilakukan pendidikan.
BAB II
TATA LAKSANA

A. Proses Pemberian Informasi dan Edukasi


Proses komunikasi saat memberikan edukasi kepada pasien atau keluarganya
berkaitan dengan kondisi kesehatannya:

1. Tahap pengumpulan informasi pasien (asesmen pasien)


Sebelum melakukan edukasi, petugas menilai dulu kebutuhan edukasi pasien dan
keluarga berdasarkan (data ini didapatkan dari Rekam Medis dan observasi):

1. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga.


2. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan.
3. Hambatan emosional dan motivasi (emosional : depresi, senang dan marah)
4. Keterbatasan fisik dan kognitif.
5. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi.

2. Tahap penyampaian informasi dan edukasi yang efektif


Setelah melalui tahap asesmen pasien, kemungkinan ditemukan:

1. Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses
komunikasinya mudah disampaikan.
2. Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna
wicara), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada pasien
dan keluarga sekandung (istri, anak, ayah, ibu, atau saudara sekandung) dan
menjelaskannya kepada mereka.
3. Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien
marah atau depresi), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi
edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet. Apabila pasien tidak mengerti
materi edukasi, pasien bisa menghubungi medical information.
4. Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan kendala bahasa, maka segera
menghubungi supervisi yang bertugas. Supervisi akan menghubungi penerjemah.
Tata laksana pemberian informasi dan edukasi:

a. Edukator yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentang materi
yang akan diedukasikan, memiliki rasa empati dan keterampilan berkomunikasi
secara efektif. Dalam hal ini, edukator harus berkompeten di bidangnya.
b. Pemberian informasi dan edukasi dilakukan melalui tatap muka dan berjalan
secara interaktif, dimana kegiatan ini bisa dilakukan pada saat pasien dirawat,
akan pulang atau ketika datang kembali untuk berobat.
c. Kondisi lingkungan perlu diperhatikan untuk membuat pasien atau keluarga
merasa nyaman dan bebas, antara lain:
1. Dilakukan dalam ruang khusus atau yang dapat menjamin privasi.
2. Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan
mereka.
3. Penempatan meja, kursi atau barang-barang lain hendaknya tidak
menghambat komunikasi.
4. Suasana tenang, tidak bising dan tidak sering ada interupsi (contoh: edukator
menerima telepon atau mengerjakan pekerjaan lain).
d. Pada pasien yang mengalami kendala dalam berkomunikasi, maka pemberian
informasi dan edukasi dapat disampaikan kepada keluarga atau pendamping
pasien.
e. Edukator perlu membina hubungan yang baik dengan pasien atau keluarga agar
tercipta rasa percaya terhadap peran edukator dalam membantu mereka.
f. Mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien (termasuk adanya
keterbatasan kemampuan fisik maupun mental.
g. Mendapatkan informasi mengenai latar belakang sosial budaya, pendidikan dan
tingkat ekonomi pasien atau keluarga.
h. Informasi dan edukasi yang dapat diberikan kepada pasien atau keluarga adalah:
1. Penggunaan obat yang aman dan efektif
Pasien perlu mengetahui:
a. Berapa banyak obat yang harus diambil, kapan harus mengambil dan
untuk berapa lama.
b. Kemungkinan interaksi obat dan makanan.
c. Reaksi obat yang diharapkan dan efek samping yang mungkin ada.
d. Apa yang dilakukan jika dosis tidak sesuai.
e. Petunjuk khusus untuk pencampuran dan pemberian obat.
f. Penyimpanan yang tepat dan pembuangan.
1. Peralatan medis dan perlengkapannya
Pasien dan atau anggota keluarga harus tahu bagaimana menggunakan
perlengkapan dan peralatan yang akan dibutuhkan di rumah.
2. Diet dan nutrisi
Pasien atau keluarga mungkin perlu mengetahui:
a. Makanan yang harus dihindari, terutama untuk mencegah interaksi
makanan dan obat.
b. Instruksi diet khusus
c. Bagaimana membaca label makanan.
3. Rehabilitasi
Pasien atau keluarga mungkin perlu mengetahui (tergantung pada kebutuhan
fisik pasien):
a. Teknik Rehabilitasi (contoh: latihan khusus, terapi bicara, dan lain-lain)
b. Penggunaan peralatan yang aman dan efektif.
4. Manajemen nyeri
a. Memahami rasa nyeri dan risiko nyeri
b. Bagaimana untuk menggambarkan nyeri
c. Bagaimana mengelola rasa nyeri
5. Kebersihan Pribadi
Petunjuk untuk mandi dan buang hajat yang mungkin diperlukan.
6. Psikososial
Informasi tentang reaksi emosional yang mungkin ada, fungsi interpersonal
atau perasaan yang normal muncul terhadap diagnosis atau pengobatan.
7. Sumber Komunitas
Keluarga pasien mungkin perlu sumber komunitas di sekitar pasien yang dapat
membantu:
a. Jasa transportasi
b. Klinik kesehatan
c. Agen perawatan di rumah
d. Rawat jalan dialisis
e. Kelompok pendukung
8. Hak Pasien:
Semua pasien atau anggota keluarga harus diberitahu tentang hak-hak mereka
sehubungan dengan:
a. Informed consent
b. Privasi
c. Pilihan pengobatan
d. Tindak lanjut
9. Tanggung Jawab Pasien
Pasien atau keluarga harus diberi tahu tanggung jawab mereka untuk
mengkomunikasikan:
a. Keluhan sekarang
b. Penyakit sekarang
c. Perawatan sebelum rawat inap
d. Jenis obat atau pengobatan alternatif yang sedang digunakan atau telah
digunakan pasien
e. Masalah kesehatan lain yang terkait isu-isu atau masalah
f. Pertanyaan tentang diagnosis atau rencana perawatan.
10. Tindak lanjut Perawatan
Instruksi dalam perencanaan pulang:
a. Ke mana mencari perawatan lanjutan
b. Kapan harus mencari bantuan (misalnya: melaporkan adanya efek
samping obat)
c. Ke mana untuk mendapatkan peralatan medis atau obat-obatan.

3. Tahap verifikasi (memastikan pasien dan keluarganya menerima edukasi yang


diberikan)
1. Apabila pasien dalam kondisi pasien baik dan senang, maka verifikasi yang
dilakukan adalah menanyakan kembali edukasi yang telah diberikan.
(Pertanyaannya adalah: Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira
apa yang bapak atau ibu bisa pelajari?)
2. Apabila pasien mengalami hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan
pihak keluarganya dengan pertanyaan yang sama: Dari materi edukasi yang telah
disampaikan, kira-kira apa yang bapak atau ibu bisa pelajari?.
3. Apabila pasien mempunyai hambatan emosional (marah atau depresi), maka
verifikasinya adalah dengan tanyakan kembali sejauh mana pasiennya mengerti
tentang materi edukasi yang diberikan dan pahami. Proses pertanyaan ini bisa via
telepon atau datang langsung ke kamar pasien setelah pasien tenang.
4. Apabila pasien merupakan difabel (different abilities people atau orang dengan
kemampuan yang berbeda), maka verifikasinya dengan pendamping pasien.

Dengan diberikannya informasi dan edukasi pasien, diharapkan komunikasi yang


disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien. Dengan pasien mengikuti
semua arahan dari rumah sakit, diharapkan mempercepat proses penyembuhan pasien.
Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien, wajib untuk
mengisi formulir edukasi dan informasi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara
dokter dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan
keluarga pasien sudah diberikan edukasi dan informasi yang benar.

B. Kategori Materi Pendidikan atau Penyuluhan


Materi pendidikan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu :
1. Bahan Tertulis
Secara praktis bahan tertulis dapat didistribusikan secara bebas bagi semua orang
untuk diambil dan digunakan sesuai keperluan.
2. Bahan Audiovisual
Materi ini tidak tersedia secara mudah untuk digunakan dirumah kecuali disiarkan di
radio atau televisi.
3. Bahan Lainnya.
Sumber dari bahan materi ini adalah peralatan-peralatan dan materi-materi yang
digunakan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pengajaran.

Bahan Materi Edukasi


MATERI PENGGUNAAN KELEBIHAN CATATAN
Materi Tertulis Untuk inisiatif dan Dapat a. Beberapa pasien
Selebaran, memulai bacaan dipergunakan dan keluarga tidak
leaflet, mandiri berulangkali dan mampu untuk
buku, berbagi dengan membaca
dll. yang lain. b. Beberapa pasien
dan keluarga tidak
mampu melihat
cukup baik untuk
membaca.
Materi Audio Untuk Media lebih
Visual mempengaruhi populer terhadap
Kaset Video pengetahuan, sebagian besar
rekaman dan perilaku, dan pasien dan
film keterampilan. keluarganya.
Untuk mereka-ulang Berguna bagi Lihat kembali sebelum
situasi dalam orang-orang dengan digunakan untuk
kehidupan nyata. kemampuan memeriksa keterkaitan
membaca yang dan kesesuaian.
terbatas.
Untuk mengajarkan Dapat digunakan Hukum hak cipta
bagaimana berulang-ulang.
menangani masalah
Untuk Tergolong mudah Jengkal perhatian klien
memperkenalkan digunakan. mungkin pendek.
topik yang akan
didiskusikan lebih
jauh.
Untuk menyajikan Media lebih Film, biasa terjadi
fakta-fakta, popular terhadap pemadaman.
pengalaman- sebagian besar
pengalaman,dan pasien dan
tempat-tempat. keluarganya.
Untuk pemulaian Peralatan memerlukan
dari diri sendiri dan pemeliharaan dan
pandangan yang penyimpanan yang
mandiri aman.
Untuk
mempengaruhi
pengetahuan,
perilaku, dan
keterampilan.
MATERI Untuk Bagus untuk grup Diagram dan tulisan
LAINNYA menyampaikan yang besar maupun harus cukup besar agar
Proyektor dan fakta-fakta kecil. dapat dilihat.
transparansi
Untuk Transparansi
menyampaikan ide- mudah dibuat dan
ide. dipersiapkan
sebelum waktu
yang ditentukan.
Untuk menunjukkan Mudah diangkut Lampu pijar bisa gagal
diagram dan disimpan. dalam keadaan
penting.
Untuk mendorong Peralatan secara
partisipasi luas tersedia pada
pelayanan
kesehatan.
Untuk
menyederhanakan
konsep.
Mainan dan Untuk Mendorong Biasanya mahal
model peralatan mendorong aktif kepercayaan diri
terlibat,
mengamati,
menangani,
memanipulasi
objek.
Untuk Dapat digunakan Bisa hilang dan
mengajarkan berulang kali. patah
keterampilan.

C. Sumber Bahan Materi Edukasi


1. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit memiliki wewenang untuk memproduksi
bahan tertulis secara luas yang tersedia secara gratis atau membayar dengan harga
murah.
2. Pada materi-materi tertentu juga diproduksi oleh Pemerintah, Lembaga Swadaya
Masyarakat, yayasan dan Organisasi ahli.
3. Bahan ini biasanya diproduksi secara menarik dan baik, sesuai dengan kebutuhan
dari target populasi.

D. Kualitas dari Bahan Materi Edukasi


1. Kualitas presentasi dan ketepatan serta kesesuaian isi sangat bervariasi di semua
jenis materi edukasi.
2. Bahan yang secara teknis tidak baik dapat memberikan pemahaman yang salah.
3. Materi audiovisual dari kualitas yang baik akan lebih efektif untuk digunakan.
4. Informasi harus up-to-date atau diperbaharui setiap saat dan tepat .

E. Produksi Lokal Bahan Materi Edukasi Kesehatan


1. Perencanaan
a. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) harus memulai dengan
pemahaman yang baik tentang topik kesehatan yang akan dibahas,
karakteristik grup penerima edukasi, informasi dan perilaku penerima edukasi
yang akan belajar dan situasi yang akan digunakan.
b. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat memilih tipe bahan materi seperti
selebaran, video, dan lain-lain.
2. Pembiayaan
c. Mengembangkan dan menghasilkan bahan materi membutuhkan banyak
waktu dan uang.
d. Taksiran yang akurat dari biaya pengembangan materi promosi kesehatan
harus menjadi bagian dari proses perencanaan sehingga pembiayaan dapat
dipertimbangkan sebagai bagian dari keseluruhan perencanaan dan program
alokasi sumber daya.
3. Alokasi Tugas (pembuatan dan produksi)
a. Desain
1. Membuat gagasan
2. Menulis teks
3. Menambahkan ilustrasi
4. Menyelesaikan tata letak
a. Produksi
Produksi bahan materi edukasi ini dapat dilakukan di rumah atau Tim Promosi
Kesehatan Rumah Sakit dapat menyerahkan ke sebuah perusahaan komersial
luar pada setiap tahap.
4. Desain
e. Membuat Ringkasan
Ringkasan menjelaskan secara rinci maksud bahan materi pendidikan
kesehatan, kepada siapa ditujukan, dan informasi apa yang harus dimasukkan.
f. Menulis Teks
Penerima edukasi yang berpotensial harus dapat mengingat ketika teks telah
ditulis dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang sesuai. Kalimat yang
pendek dengan menggunakan kata-kata sederhana yang umum akan lebih
mudah dimengerti. Materi tertulis harus diperiksa kembali kemudahan untuk
dibacanya.
g. Ilustrasi
Ilustrasi, bagan dan diagram dapat digunakan dalam segala jenis materi
edukasi, juga dapat mengasah kepahaman dan meningkatkan pembelajaran.
Banyak penerima edukator yang mampu mengingat dengan lebih baik jika
materi disajikan dalam bentuk gambar-gambar atau diagram.
h. Pengaturan Letak atau urutan
Bahan yang menarik disajikan dalam urutan logis, dan tidak hanya akan
meningkatkan minat pengguna tetapi juga berkontribusi terhadap pemahaman
dan pembelajaran selanjutnya. Pada semua jenis materi, kunci dari informasi
harus diringkas dan diulang secara berkala untuk meningkatkan pemahaman
pengguna dan membantu mereka agar fokus pada bagian yang paling penting.
5. Menguji Hasil
Pengujian hasi materi harus sering dilakukan dengan melibatkan ulasan
pengamat dan pengujian oleh penerima edukasi.
6. Perbaikan (edit)
i. Paket pengolah kata dan pengolah gambar telah mempermudah kita untuk
menghasilkan bahan materi tertulis dengan kualitas yang sangat baik.
j. Pada setiap tahap semua materi harus diperbaiki secara hati-hati, memeriksa
materi dan mengubah yang perlu saja sehingga pesan dapat disampaikan dan
orang lain mengerti apa yang dimaksudkan.
7. Memperbanyak Hasil
k. Penyalinan merupakan langkah yang mudah untuk memperbanyak hasil dalam
nilai yang sedikit.
l. Untuk selebaran yang lebih banyak pencetakan akan lebih mudah dilakukan
dengan menggunakan alat bantu seperti mesin fotokopi.
8. Evaluasi
Evaluasi materi harus dilakukan untuk menentukan keefektifan dalam
membantu orang-orang dalam memahami dan belajar tentang informasi yang
baru. Agar materi yang akan disampaikan kedepannya menjadi lebih baik
dengan melihat acuan dari hasil evaluasi sebelumnya

BAB III

DOKUMENTASI
Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien, wajib untuk mengisi
formulir edukasi dan informsi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara dokter dan pasien
atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan keluarga pasien sudah
diberikan edukasi dan informasi yang benar.
Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Landak adalah sebagai berikut :
1. Hasil asesmen pasien kebutuhan edukasi, penyampaian informasi dan edukasi pasien,
hasil verifikasi pasien memahami edukasi pada Instalasi Rawat Jalan dicatat dalam status
rekam medis Instalasi Rawat Jalan.
2. Hasil asesmen pasien kebutuhan edukasi, penyampaian informasi dan edukasi pasien,
hasil verifikasi pasien memahami edukasi pada Instalasi Rawat Inap dicatat dalam Rekam
Medis.

BAB IV
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Buku Panduan Pemberian Informasi dan Edukasi maka setiap
personil Rumah Sakit Umum Daerah Landak dapat melaksanakan prosedur tersebut dan
melayani pasien dengan baik dan memuaskan.
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK

dr. Pius Edwin Wiwin

Anda mungkin juga menyukai