Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

OLEH

KELOMPOK I :
NI MADE KRISDHAYANI (1415351026)

PT AYU VELIA PURWANINGSIH (1415351028)

NI KADEK YUNITA ARDALENI (1415351034)

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
1.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Didalam laporan keuangan berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan
kepada pihak pengguna. Dengan memahami laporan keuangan suatu perusahaan, maka
berbagai pihak yang berkepentingan dapat melihat kondisi kesehatan keuangan suatu
perusahaan. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja, dan perubahan dalam posisi keuangan sebagai suatu entitas yang
bermanfaat dalam pembuatan putusan ekonomi.
Peran dari analisis laporan keuangan adalah untuk pengambilan keputusan ekonomi
dengan menggunakan informasi laporan keuangan dan informasi relevan penting. Dalam
pengertian laporan keuangan yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk
neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).

1.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada
perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut ini beberapa
tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan saat ini;
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini;
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu;
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam suatu periode tertentu;
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva,
dan modal perusahaan;
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode;
g. Informasi keuangan lainnya;
1.3 PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan dibuat karena adanya kebutuhan dari berbagai pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan. Beberapa pihak yang membutuhkan informasi mengenai kondisi
keuangan perusahaan sebagai berikut:
1. Pemegang Saham, Investor, dan Analis Sekuritas
Pemegang saham dan investor merupakan pihak utama yang membutuhkan informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan, karena pihak ini relative tidak mempunyai
informasi banyak tentang laporan keuangan. Hal ini nantinya berpengaruh kepada
pengambilan keputusan yang berfokus pada pengawasan atas tindakan pihak manajemen
dengan penggunaan sumber daya yang ada di dalam perusahaan
2. Manajer
Pihak manajer memerlukan informasi laporan keuangan terkait dengan kinerja dan
adanya batasan-batasan dalam kontrak kredit yang harus mereka taati, serta kinerja
perusahaan dalam rangka menentukan kelayakan paket kompensasi bagi pihak karwayan
dan manajemen dalam suatu perusahaan dan juga untuk membuat keputusan yang terkait
investasi, pembiayaan dan operasional perusahaan.
3. Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk
keperluan kompensasi, dan terkait dengan masa depan mereka termasuk pension
didalamnya.
4. Supplier dan Kreditur
Pemasok bahan baku berkepentingan dengan informasi kondisi keuangan perusahan
terkait dengan material yang telah mereka berikan ke perusahaan dan kelangsungan
pembayaran utang perusahaan kepada pemasok tersebut. Dan bagi kreditur dimana dia
sudah menjadi pihak yang memberikan dananya kepada perusahaan dan harus dapat
memastikan bahwa kredit yang telah diberikan tersebut kembali dengan lancer.
5. Pelanggan
Pelanggan membutuhkan kondisi laporan keuangan karena terkait dengan kelangsungan
produk yang telah dibeli dari perusahaan seperti garansi.
6. Pemerintah
Pemerintah tidak hanya membutuhkan informasi tentang besarnya pajak yang
dibayarkan, namun sebagai regulator pemerintah juga perlu mengenai besarnya pajak
yang akan dikenakan ke dunia usaha.

1.4 SIFAT LAPORAN KEUANGAN


Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal penyusunan laporan keuangan
didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri. Dalam praktiknya sifat laporan
keuangan dibuat:
a. Bersifat Historis
Bersifat historis disini diartikan bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data
masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalkan laporan keuangan
disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang.
b. Bersifat Menyeluruh
Bersifat menyeluruh dimaksudkan bahwa laporan keuangan dibuat selengkap mungkin.
Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian tidak akan memberikan
informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.

1.5 JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN


Dalam praktiknya, secara umum ada lima macam jenis laporan keuangan yang biasa
disusun, yaitu:
a. Neraca
Neraca (balance short) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi
jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
b. Laoran Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan
laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang
diperoleh.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang
dimiliki pada saat ini. Laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
terjadinya perubahan modal diperusahaan.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan
dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap kas.
e. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan
keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau
nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas.

Bentuk laporan keuangan diantara perusahaan bermacam-bermacam, tergantung pada tujuan


apa neraca itu dibuat, dalam hal ini Prinsip Akuntansi Indonesia menyebutkan sebagai
berikut: Neraca harus disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan gambaran posisi
keuangan dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Secara umum ada 2 bentuk Laporan
Posisi Keuangan, Skontro dan Vertikal
a. Skontro
Laporan model ini menyajikan sisi Aset disebelah kiri dan posisi Liabilitas dan Ekuitas di
sebelah kanan.

b. Staffel
Adalah bentuk penyajian secara vertikal, Aset di sisi atas dan Liabilitas & Ekuitas di
bawahnya.
1.6 KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
Setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatan tertentu. Berikut ini
beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan.
1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, dimana data-data yang
diambil dari data masa lalu.
2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak
tertentu saja.
3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan
tertentu.
4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
Misalkan dalam suatu peristiwa yang tidak menguntungkan selalu dihitung kerugiannya.
Sebagai contoh harta dan pendapatan ,nilainya dihitung dari yang paling rendah.
5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam
memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

1.7 PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (AUDIT)


Pihak yang mengaudit laporan keuangan perusahaan juga harus merupakan lembaga resmi
yang telah ditetapkan, terutama untuk kepentingan pihak-pihak diluar perusahaan.
Dalam praktiknya, pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu:

1. Pihak Dalam (intern) perusahaan;


Pemeriksaan laporan keuangan yang pertama oleh intern perusahaan, artinya oleh
pemeriksaan yang memang sudah disiapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini mereka dapat
memperoleh data secara bebas sesuai dengan data aslinya dan dilakukan sesuai dengan
fakta yang sesungguhnya karena didalam pembuatan laporan keuangan pasti terdapat
kekurangan, baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dari itu pemeriksaan pihak
intern perusahaan sangat penting sebelum dilakukan oleh pihak luar perusahaan.
2. Pihak Luar (ekstern) perusahaan;
Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan publik yang sudah
memperoleh izin. Akuntan akan memberikan penilaian setelah meneliti dengan standar
dan prosedur pemeriksaan yang lazim. Dengan demikian laporan ini dapat digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Dr., 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:PT.Rajagrafindo


Persada.Werner, Dr. Werner R.Murhadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat
Drs. S. Munawir. (2010).Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Subramanyam, K. R., & Wild, John, J. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Buku
1 Edisi 10 (terjemahan). Jakarta: Salempa Empat.

Anda mungkin juga menyukai