Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Untuk meningkatkan kegiatan pembangunan di dalam negeri khususnya dalam
mekanisme kerjanya di butuhkan terobosan yang dapat mempermudah dan mempercepat
pekerjaan manusia dalam kegiatan pembangunan, oleh karena itu diciptakan mesin
pengayak pasir yang dapat membantu, mempermudah dan mempercepat perkerjaan
manusia dalam segi kegiatan pembangunan.
Dalam kegiatan pembangunan pasir sangat di butuhkan untuk bahan baku, sebelum
di campurkan dengan bahan baku lainnya maka pasir harus di ayak terlebih dahulu agar
ukuran butir dari pasir yang akan di gunakan menjadi seragam sehingga semen atau tar
yang di gunakan menjadi baik dan kuat dalam konstruksi. Tapi dalam mengayak pasir di
butuhkan waktu yang lama sehingga alasan ini lah yang menjadi point terciptanya mesin
pengayak pasir.
Mengingat Negara Indonesia yang masih dalam status Negara berkembang sehingga
banyak pembangunan yang di lakukan di berbagai daerah sehingga mesin pengayak pasir
ini sangat di butuhkan oleh kegiatan pembangunan di dalam wilayah Negara Indonesia.

1.2 Data Perencanaan Perancangan


Pada perancangan mesin pengayak pasir ini, meliputi :
a. Kapasitas mesin 250Kg/jam
b. Perencanaan system mesin pengayak

1.3 Tujuan dan manfaat


Adapun tujuan di buatnya mesin pengayak pasir adalah :
a. Untuk mengetahui prinsip kerja dari mesin pengayak pasir
b. Dapat merencanakan pembuatan mesin produksi dengan tingkat efisien setinggi
mungkin, dari segi pengerjaan maupun segi penggunaan bahan yang di perlukan.
c. Untuk mengetahui mekanisme dari mesin pengayak pasir
d. Untuk mengetahui bagaimana cara mengoperasikan dan merawat mesin.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan di lakukan sebagai berikut :
a. Bab I berisi tentang latar belakang dan tujuan pembuatan mesin pengayak pasir
b. Bab II berisi landasan teori proses pengayakan pasir dan pemilihan mekanisme
sebelum perencanaan
c. Bab III berisi tentang perencanaan mesin pengayak pasir beserta elemen elemen
mesin
d. Bab IV berisi tentang pengujian alat dan analisa hasil uji
e. Bab V berisi tentang kesimpulan
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1. Jenis Pasir


Pasir yang ada di alam ada beberapa jenis yang di golongkan berdasarkan
tempat asal dari pasir tersebut, berikut adalah jenis jenis pasir yang ada :

2.1.1 Pasir Merah

Pasir merah atau suka disebut Pasir Jebrod kalau di daerah Sukabumi atau
Cianjur karena pasirnya diambil dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir Jebrod biasanya
digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih kasar dan batuannya agak
lebih besar.

Gambar 2.1 pasir merah

2.1.2 Pasir Elod

Ciri ciri dari pasir elod ini adalah apabila dikepal dia akan menggumpal
dan tidak akan puyar kembali. Pasir ini masih ada campuran tanahnya dan
warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Pasir ini biasanya
hanya untuk campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk plesteran dinding,
atau untuk campuran pembuatan batako.
Gambar 2.2 Pasir elod

2.1.3 Pasir Pasang

Pasir pasang yaitu pasir yang tidak jauh beda dengan pasir jenis elod lebih
halus dari pasir beton. Ciri-cirinya apabila dikepal akan menggumpal dan tidak
akan kembali ke semula. Pasir pasang biasanya digunakan untuk campuran pasir
beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran dinding.

Gambar 2.3 pasir pasang

2.1.4 Pasir Beton

Pasir beton yaitu pasir yang warnanya hitam dan butirannya cukup halus,
namun apabila dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan puyar
kembali. Pasir ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dinding,pondasi,
pemasangan bata dan batu.
Gambar 2.4 pasir beton

2.1.5 Pasir Sungai

Pasir sungai adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan
hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup
baik (antara 0,063 mm 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk
pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk bahan campuran saja .

Gambar 2.5 pasir sungai

2.2. Jenis jenis mesin pengayak pasir

2.2.1 Mesin pengayak pasir sentrifugal


Mesin ayakan pasir sentrifugal adalah mesin yang berfungsi untuk mengayak
pasir dengan memanfaatkankan gaya sentrifugal, mesin ini menggunakan gaya
putar untuk menyaring pasir dari batu ataupun material lain yang ukurannya lebih
besar di bandingkan dengan butiran pasir, di katakana sentrifugal di karenakan
mesin ini menggunakan tabung ayakan dari ujung pasir di masukan hingga
pangkal tabung sehingga batu ataupun benda lain akan tersaring otomatis keluar
dari pangkal tabung ayakan, berikut adalah gambar mesin ayakan pasir
sentrifugal.

Gambar 2.6 mesin ayakan pasir senrifugal

2.2.2 Mesin pengayak pasir transversal


Mesin ayakan pasir tranversal adalah mesin pengayak pasir yang
memanfaatkan gaya transfersal untuk menyaring butiran pasir sehingga batu dan
benda lain yang ada dalam tumpukan pasir terpisah dengan butiran pasir yang di
gunakan untuk bahan campuran pembuatan bangunan gedung, alat pengayak ini
mengkonversi gaya sentrifugal menjadi gaya tranfersal yang mengakibatkan
vibrasi yang tinggi pada saringan mesin pengayak pasir sehingga butiran yang
seragam ukurannya akan tersaring ke bawah mesin pengayak, berikut adalah
gambar mesin pengayak pasir transversal

Gambar 2.7 mesin pengayak pasir tranversal


2.3. Ayakan Serbuk
Derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak yang
digunakan. Jika derajat kehalusan suatu serbuk dinyatakan dengan 1 nomor, artinya
adalah semua serbuk dapat melewati pengayakan dengan nomor tersebut. Jika derajat
kehalusan suatu serbuk tersebut dinyatakan dengan 2 nomor maka artinya yaitu semua
serbuk dapat melalui pengayakan dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40%
serbuk tersebut melewati pengayakan dengan nomor tertinggi. Contoh : serbuk 40/60,
artinya serbuk dapat melalui pengayakan no 40 seluruhnya dan tidak lebih Dri 40 %
melalui pengayak nomor 60.

Batas derajat halus Batas derajat halus


Klasifikasi
Nomor nominal serbuk
serbuk
% Nomor pengayak % Nomor pengayak
Sangat kasar 8 20 60
Kasar 10 40 60 60 40
Setengah kasar 40 40 80 60 60
Halus 60 40 100 60 120
Sangat halus 80 100 80 100 120

2.4.Analisa pada elemen mesin


Pada mesin pengayak pasir ada beberapa elemen yang perlu dilakukan perhitungan
ataupun di rencanakan, yaitu :
a. Poros
b. Bantalan
c. Pulley
d. Belt

Berikut adalah perhitungan pada elemen mesin pengayak pasir.

2.4.1. Poros
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari mesin, hampir semua mesin
meneruskan tenaga bersama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar,
seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan
roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap
pada poros dukung yang berputar. Hal hal penting dalam perencanaan poros adalah
sebagai berikut :
1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat beban puntir atau lentur gabungan antara
punter dan lentur, bahkan beban atau tekan, ketahanan tumpukan atau
konsentrasi tegangan bila diameter poros di perkecil atau bila
mempunyai alur pasak .

2. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikan maka pada suatu harga putaran
tertentu dapat terjadi getaran yang terlalu besar, maka putaran inilah
yang disebut putaran kritis maka dalam perencanaan poros harus dibuat
sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran
kritisnya.

3. Bahan Poros
Dalam pemilihan bahan poros perlu di perhatikan terhadap kondisi
putaran di beban yang akan di tahan oleh poros dan juga segi factor
pengaruh terhadap objek/benda yang di kerjakan.

Dalam merencanakan poros maka harus terlebih dahulu di ketahui daya


rencana yang akan di transmisikan oleh poros, factor koreksi (Fc)

Gambar 2.9 Poros

daya nominal output (P), dan daya rencana Pd (Kw) adalah

= [] ..................................... (2.1)
Jika momen punter sama dengan momen rencana adalah T (Kg.mm), maka

2
( )( )
100 60
= ........................................... (2.2)
102

Sehingga


= 0,74 105 ..................................... (2.3)

Dimana, nl = putaran poros. Bila T di bebankan kepada sesuatu dimeter poros


ds (mm) maka tegangan geser (Kg/2 ) maka

5,1
3 ................................................... (2.4)
3

Tegangan geser yang di izinkan dapat di hitung dengan rumus (kg/2 )


dapat di hitung dengan formula :
= (1 2 ).................................. (2.5)

Dimana :
= Kekuatan tarik
1 = factor keamanan untuk batas kelenturan punter 5,6
2 = factor keamanan akibat konsentrasi tegangan (1,3 sampai 30)

Untuk menghitung diameter poros d (mm) maka dapat menggunakan formula,


yaitu :

1
3
(5,1/ ) [[( )2 + 2 ] ]..................(2.6)

Dimana :
- = tegangan geser yang di izinkan
- = factor koreksi akibat momen puntir
- 1,0 jika beban di kenakan secara halus
- 1,0-1,5 jika terjadi beban kejut
- = factor koreksi momen lentur
-1,5 dan 2,0 untuk beban tumbukan ringan 2,0 dan 3,0 untuk beban berat
2.4.2. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin menumpu poros berbeban, sehingga putaran
maupun gerakan bolak balik dapat berlangsung secara halus aman.

1. Klasifikasi bantalan
Bantalan dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Bantalan luncur yaitu bantalan yang mengalami gesekan luncur
karena permukaan poros di tumpu oleh permukaan bantalan
b. bantalan gelinding yaitu terjadi karena gelinding antara bagian yang
berputar dengan yang diam.

Dasar beban terhadap poros yaitu :


a. Beban aksial yaitu bantalan yang data menumpu beban sejajar
dengan sumbu poros
b. Bantalan radial yakni dapat menumpu beban yang arahnya tegak
lurus dengan sumbu poros.
c. Bantalan khusus yakni bantalan yang dapat menumpu beban
kombinasi antara beban aksial dan beban radial

2. Perhitungan beban dan umur bantalan


a. Perhitungan beban ekuivalen
Misalkan sebuah bantalan membawa beban radial Fr (Kg) dari beban
aksial Fa (Kg) maka beban ekuivalen dinamis Pr (Kg)

Gambar 2.8 bantalan


Untuk bantalan radial, beban ekuivalen dinamis Pr (kecuali bantalan
silinder adalah :
Pr = X.V.Fr + Y.Fa .................. (2.7)

Bantalan aksial,, beban ekuivalen dinamis (Pa) :

Pa = X.Fr + Y.Fa ...................... (2.8)

Dimana :
-V = 1 pembebanan pada cincin dalam berputar
-V = 1,2 Pembebanan pada cincin luar berputar

Harga X dan Y terdapat dalam table factor X,Y,V beban radial


ekuivalen statis Po (Kg) dan beban aksial statis Pa (kg) untuk
bantalan membawa beban radial Fr (Kg) bebann aksial fa (Kg) dapat
di cari melalui formula :

Po = Xo.Fr + Yo Fa.................. (2.9)

Po = Fr ( diambil yang lebih besar)

Pa = Fa + 2,3 Fr tan .............. (2.10)

b. Perhitungan umur nominal

Jika c (Kg) beban nominal dinamis spesifik dan P (kg) bebann ekuivalen
dinamis maka factor kecepatan (Fn) adalah untuk bantalan bola :

1
33,3 3
= ( ) .................................. (2.11)

Factor umur bantalan (Fh) adalah



= ..................................... (2.12)

Umur nominal Lh adalah

Lh = 500F3 ................................... (2.13)

Karena perbaikan mutu bantalan, maka bantalan modern di rencanakan


dengan Lh dikalikan dengan factor koreksi. Jika Lh menyatakan keadaan
umur [(100 )(%)], maka

= 1 2 3 ...................... (2.14)
Dimana :

-1 = factor kehandalan, baja di cairkan terbuka (1)

-2 = factor bahan, baja di cairkan terbuka (1)

-3 = factor kerja, baja di cairkan terbuka (1)

2.4.3. Pulley
Pulley adalah salah satu elemen yang berfungsi untuk mentranmisikan putaran
antara dua poros yang mempunyai jarak sumbu tertentu dengan bantuan belt,
formula untuk menghitung perbandingan putaran pulley yaitu :

1
= ...................................................... (2.15)
2

Dimana
1 = putaran pulley penggerak
1 = putaran pulley yang di gerakan
= diameter pulley penggerak
= diameter pulley yang di gerakan

Gambar 2.8 pulley


1. Diameter

= . 2 ................................................ (2.16)

= 60
................................................... (2.17)
Lalu kita subtitusikan persamaan (2.16) ke persamaan (2.17)

2
= ( ) ......................................... (2.18)
60

Maka diameter pulley dapat di hitung,


60
= .............................................. (2.19)

Dimana :

= tegangan sentrifugal pada pelak pulley (Pa)

= massa jenis dari pulley (kg/2 )

V = kecepatan pulley (m/s)

N = kecepatan rotasi pulley (rads/s)

D = diameter pulley (mm)

2. Lebar pulley
Jika lebar belt diketahui, maka pulley (B) dapat dihitung dengan 25% lebih
besar dari belt, berikut adalah rumus untuk menghitung lebar pulley

B = 1,25 b ................................................ (2.20)

Dimana :
B = lebar pulley (mm)
B = lebar belt (mm)

3. Tebal pelak pulley


Untuk penggunaan 1 buah belt, maka tebal tepak pelak pulley yaitu :

t = D/300 + 2mm ..................................... (2.22)


t = D/200 + 3mm ..................................... (2.23)

untuk penggunaan 2 belt atau lebih maka tebal pelak pulley adalah

t = D/200 + 6mm .....................................


Dimana :
t = tebal pelak pulley (mm)
D = diameter pulley (mm)

3. Belt
Belt di gunakan adalah jenis V-belt karena menghasilkan gesekan yang lebih besar
dari sabuk datar sehingga dapat menstranmisikan daya tang besar, jarak sumbu
poros pada transmisi belt adalah 1,5 hingga 2 kali diameter pulley besar.

1. Kecepatan linier belt adalah :

1
= ............................................. (2.24)
60 1000

Dimana :
-V = kecepatan linier (m/s)
- = diameter pulley penggerak (mm)
-1 = putaran pulley penggerak (rpm)

2. Panjang keliling sabuk


Panjang keliling sabuk adalah panjang keseluruhan dari sabuk yang akan di
gunakan pada pulley,

Keliling sabuk atau belt di nyatakan dengan formula :

1 2
= 2 + 2 ( + ) + 4 ( ) ........................ (2.25)

Sehingga,

2
28 ( )
=+ 8
.................................... (2.26)
Dimana,

= 2 3,14 ( ) ........................ (2.27)

Keterangan :
L = panjang belt (mm,inchi)
C = jarak antara sumbu poros (mm,inchi)
= diameter pulley penggerak (mm,inchi)
= diameter pulley digerakan (mm,inchi)

3. Daya yang di transmisikan melalui belt


Pulley atau penggerak (driving pulley atau driver) mendorong belt dari satu sisi
dan mengiringkan ke sisi lain. Di sini terjadi gaya tegangan (1 ) dan gaya
kendur (2 ) pada belt seperti pada gambar berikut ini.

Jika tegangan sisi kencang sabuk adalah 1 (N) tegangan sisi kendur 2 (N),
koefisien gesek sabuk dengan pulley di nyatakan dengan , sudut kontak sabuk
dengan pulley dan sudut kemiringan sisi belt adalah maka gaya tegangan yang
terjadi pada kedua sisi belt dapat di perhitungkan dengan formula :


2,3 log 1 = ........................ (2.28)
2

Dimana, = 0,3
Dan

- = (1800 2)

- = (1800 2) 180 ............................ (2.29)

Maka,

1 2
Sin = ..................................................... (2.30)

Keterangan :
1= jari jari pulley penggerak
2 = jari jari pulley digerakan
= jarak sumbu antar poros

Sehingga daya yang di transmisikan adalah

0 = (1 2 ) .............................................. (2.31)
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN

3.1. Tinjauan umum


Mesin pengayak pasir adalah mesin yang berfungsi untuk mengayak atau
menyaring butiran pasir yang akan di gunakan untuk bahan baku mendirikan
bangunan, pada saat proses pengumpulan pasir dari sungai, pegunungan, maupun laut
tidak bisa di hindari batu ataupun sampah yang akan terikut oleh pengangkut pasir
yang kemudian di jual untuk bahan baku pembangunan gedung.

Bila ada kotoran ataupun sampah yang di campur ke dalam adonan tar maka
saat tar mengering sampah akan membusuk pada dinding dan mengakibatkan dinding
menjadi rapuh dan mudah rusak. Saat ini ada beberapa jenis mesin pengayak pasir
yang ada di pasaran yang di gunakan untuk pembuatan gedung dan kegiatan
pembangunan skala besar, dari berbagai macam jenis mesin pengayak pasir maka
setiap jenisnya menggunakan mekanisme yang berbeda beda.

Manfaat dari pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan coran yang
seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan coran yang diayak dapat
terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan kontaminan pada
pasir yang memiliki perbedaan ukuran.

Sebelum mesin pengayak diciptakan sudah ada alat yang di gunakan untuk
mengayak pasir dengan cara konvesional, alat penyaring dibuat dengan dengan
sederhana dengan 4 gagang pegangan yang di sorong maju munjur sehingga pasir
otomatis akan tersaring.

Konstruksi mesin yang dirancang dan dibuat pada mesin pengayak pasir ini
merupakan produk hasil inovasi dari produk yang sudah pernah ada dan mengalami
perubahan-perubahan baik perubahan bentuk, ukuran, saringan, maupun perubahan
dalam fungsinya. Hasil perancangan mesin pengayak pasir ini diharapkan menjadi
produk baru dengan mekanisme yang baru.
Modifikasi dan inovasi yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh hasil
yang maksimal dengan tidak mengurangi fungsi dan tujuan pembuatan mesin
pengayak pasir ini.
3.2.Metode perancangan
Metodologi perancangan adalah cara-cara yang di tempuh untuk merancang
dan menciptakan mesin, dalam kasus ini adalah mesin pengayak pasir, dalam
merancang mesin pengayak pasir, sebelum merancang perhitungan pada konstruksi
mesin maka perancang harus mengambil referensi yang jelas. Perancangan mesin
pengayak pasir di butuhkan diagram alir untuk menjelaskan bagaimana mesin di
rancang, berikut adalah diagram alir dari perancangan mesin pengayak pasir.

Mulai

Studi
Pendahuluan

Survey

Perancangan
Design

Pembuatan Gagal
mesin Pengayak
pasir

Pengujian mesin
pengayak pasir

Sukses
Penyusunan
Laporan

Selesai

3.3.Identifikasi Masalah
Untuk dapat mengatasi permasalahan secara tepat maka pokok permasalahan harus
diketahui terlebih dahulu. Masalah yang ada pada mesin pengayak pasir ini adalah
apakah mesin tersebut layak di gunakan dalam pengaplikasian pembangunan dan
tingkat keamanan pemakaian dari mesin ini data di andalkan atau tidak sehingga
operator pengguna mesin terjamin keselamatannya.

3.4.Studi Pustaka
Studi pustaka adalah pencarian informasi ataupun data mengenai perancangan
mesin pengayak pasir yang akan di buat, studi pustaka bisa berasal dari mana saja
baik dari internet maupun buku desain elemen mesin, hal ini bertujuan agar perancang
punya referensi yang kuat merancang suatu mesin sehingga analisa dan perhitungan
menjadi benar serta presisi dalam perancangannya. Dalam hal ini perancang
mengambil referensi dari buku solarso.

3.5.Pengumpulan Data
Dalam kegiatan pengumpulan data mesin pengayak pasir perancang mengumpulkan
data yang berkaitan dengan spesifikasi dari mesin pengayak pasir, berikut adalah data
yang di kumpulkan dalam perancangan mesin pengayak pasir :
a. Jenis jenis pasir ada pada subbab 2.1
b. Jenis jenis mesin pengayak ada di subbab 2.2
c. Kapasitas mesin 250Kg/jam
d. Material rangk cast iron (baja tuang)
e. Motor elektro motor (3 Phase)
f. Power 1,5 Hp

3.6.Pentabelan Desain Elemen mesin


Pentabelan desain elemen mesin bertujuan untuk mengetahui apa apa saja yang akan
di rancang untuk pembuatan suatu mesin dalam hal ini adalah mesin pengayak pasir,
beriku adalah table desain elemen mesin dari perancangan mesin pengayak pasir :

Tabel 3.1. Desain Elemen Elemen Mesin Pengayak Pasir

NO Nama Elemen Mesin Perancangan pada elemen mesin Desain


1 Poros 1. Daya poros Desain pada poros di
2. Bahan poros rancang dengan baik
3. Gaya gaya yang bekerja pada sehingga bersinergi
poros dengan baik pada elemen
4. Momen puntir rencana
5. Pembebanan pada poros
6. Diameter poros
2 Bantalan 1. Beban ekivalen pada bantalan Bantalan di rancang
2. Umur nominal bantalan dengan baik sehingga
poros dapat berputar
dengan baik pada titik
sumbunya, hal ini sangat
penting mengingat poro
adalah elemen utama
pada suatu mesin.

3 Pulley Daya pada pulley Pulley di rancang sebagai


tempat dimana belt di
letakan untuk
meneruskan putaran yang
bersal dari motor
sehingga mesin dapat
bekerja sebagaimana
mestinya.

4 Belt 1. Daya pada belt Belt digunakan untuk


2. Kecepatan V-belt meneruskan putaran dari
3. Panjang keliling V-belt pulley penggerak kepada
4. Besar V-belt dengan pulley pulley yang di gerakan,
perancangan belt sangan
penting mengingat belt
termasuk dari elemen
utama dari perancangan
mesin.
3.7.Perencanaan Dimensi Elemen Mesin
Perencanaan dimensi elemen mesin dapat dilihat pada tabel 3.1. Di dalam tabel
tersebut telah diklasifikasikan jenis-jenis elemen mesin beserta dimensi yang
dirancang pada mesin pengayak pasir. Perencanaan dan perhitungan dimensi terlihat
pada bab IV, yaitu hasil perancangan.

3.8.Gambar Desain Konstruksi


Setelah melakukan perancangan dimensi elemen mesin dan tegangan yang terjadi
pada mesin pengayak pasir maka hasil perencanaan konstruksi beserta dimensi dapat
digambarkan dengan gambar teknik. Gambar teknik dari hasil perancangan
digambarkan dengan menggunakan software Autocad 2011.

3.9. Sketsa gambar pengayak pasir


Berikut adalah sketsa gambar pengayak pasir yang akan di rancang, dalam
perancangan ini mesin pengayak pasir di bagi menjadi beberapa komponen utama
yang penting untuk di rancang, berikut adalah gambar sket mesin pengayak pasir

Gambar 3.1 sketsa mesin pengayak pasir


Keterangan gambar :
1. Rangka mesin
2. Swing arm pengayak pasir
3. Ayakan pasir
4. Penampung pasir
5. Motor
6. Belt/Sabuk
7. Pulley

Berikut adalah penjelasan dan fungsi dari masing masing komponen utama yang ada
pada mesin pengayak pasir, yaitu :

1. Rangka mesin
Rangka mesin adalah komponen yang terbuat dari besi yang kuat di rancang
dengan dimensi yang di sesuaikan dengan postur dan tinggi dari tubuh manusia
sehingga tidak sulit untuk meletakan pasir ke dalam ayakan yang telah di
rancang, fungsi dari rangka mesin ini adalah sebagai penopang seluruh komponen
yang ada pada mesin pengayak pasir, berikut adalah gambar detail untuk rangka
mesin pengayak pasir.

Gambar 3.1 Rangka mesin


2. Swing arm pengayak pasir
Swing arm pengayak pasir terbuat dari bahan besi cor yang di gunakan sebagai
mekanisme gerak dari ayakan pasir, swing arm ini berfungsi untuk
meneruskan gaya yang di hantarkan motor melalui mekanisme gerak yang di
rubah menjadi gerak translasi, berikut adalah gambar dari swing arm, yaitu :

Gambar 3.3 swing arm ayakan pasir

3. Ayakan pasir
Ayakan pasir adalah komponen yang terbuat dari bahan besi cor yang
berbentuk wadah sebagai penampung pasir yang akan di ayak atau di saring,
fungsi dari ayakan pasir ini adalah sebagai komponen pengayak/menyaring
pasir dari benda yang tidak di inginkan, berikut adalah gambar ayakan pasir,
yaitu :

Gambar 3.4 Ayakan pasir


4. Penampung pasir
Penampung pasir adalah komponen mesin yang terbuat dari besi cor berbentuk
wadah yang di gunakan untuk menampung pasir hasil dari ayakan, fungsi dari
penampung pasir ini adalah menampung pasir hasil ayakan, berikut adalah
gambar dari penampung pasir, yaitu :

Gambar 3.5 Penampung pasir

5. Motor
Motor yang di gunakan pada mesin pengayak pasir adalah motor tiga phasa
dengan sumber tenaga listrik untuk menggerakkan motor, fungsi dari motor
adalah sebagai sumber tenaga utama pada mesin pengayak pasir, berikut
adalah gambar motor yang di gunakan pada mesin pengayak pasir, yaitu :

Gambar 3.6 Elektro motor


6. Belt/Sabuk
Belt adalah tali penghubung antara pulley dengan pulley lainnya, belt terbuat
dari bahan rubber atau karet yang fleksibel, fungsi utama dari belt adalah
mentransfer putaran yang berasal dari satu pulley ke pulley lain, berikut adalah
gmbar belt, yaitu :

Gambar 3.6 Belt

7. Pulley
Pulley terbuat dari bahan yang sedikit berbeda dari komponen lainnya yaitu
campuran logam dengan logam lain yang massa jenisnya lebih ringan, hal ini
di maksudkan agar pulley mempunyai massa yang ringan sehingga pada saat
berputar pulley tidak memberikan beban yang besar pada awal mesin di
hidupkan, fungsi dari pulley untuk sebagai tempat dudukan belt yang di
hubungkan antara pulley satu dengan pulley lainnya, berikut adalah gambar
pulley, yaitu :

Gambar 3.8 pulley


BAB IV
ANALISA PERANCANGAN

4.1 Perhitungan Daya


Untuk mengetahui rancangan mesin perlu dilakukan perhitungan setiap
komponen komponen mesin, yaitu :

1. Daya tanpa beban


Besarnya daya yang terjadi pada poros ini hanya di pengaruhi oleh seberapa besar
massa dengan radius poros tersebut, pada rancang bangun ini poros digunakan
berdiameter 18mm dengan panjang 45mm

Maka, daya pada poros adalah

= ................................................ (4.1)

Dimana,
T = torsi poros (Nm)
d = jarak pembebanan dengan pusat perputaran (0,025m)
w = beban (50N)

=
= 50 0,025
= 1,25

Sehingga,
.2..
= ...................................... (4.2)
60000

Dimana :
P = daya pada motor (Hp)
= rotation/minutes poros (Rpm)
T = Torsi (Nm)

. 2. .
=
60000
1,25 2 3,14 1400
=
60000
1,25 2 3,14 1400
=
60000
10990
=
60000
= 0,183167
P = 0,183167 745 = 136,494 Watt
2. Daya pada pulley
Daya yang bekerja pada pulley dapat kita hitung sebagai berikut, yaitu :

1
= 2 ......................................... (4.3)
4

= . (4.4)

= (4.5)

Dimana
1 = massa pulley driving (0,2 Kg)
2 = massa pulley driven (0,25 Kg)
1 = jari jari pulley driving ( 0,02 m)
1 = jari jari pulley driven (0,025m)

1
1 = 0,2 (0,022 )
4
1 = 2 105

1
2 = 0,25 (0,0252 )
4
1
2 = 0,025
4
2 = 3,9 105

= 1 + 2
= 2105 + 3,9105
= 5,9105

Sedangkan dan motor didapat nilai nya


2
=
60
2 3,14 1400
=
60
= 146,5333

0
=

2
0
= 60
2
2 3,14 1400
0
= 60
2
= 73,267 [rad/ 2 ]

Dikarenakan putaran pada pulley satu dan pulley dua sama maka nilai pada pulley
dua sama dengan pulley satu yaitu 73,267. Sehingga

=
= 5,9105 73,267
= 4,3227103 Nm

=
= 4,3227103 146,5333
= 4,3227103 146,5333
= 0,6334 Watt

3. Daya pada belt


Daya yang bekerja pada belt dapat di hitung sebagai berikut, yaitu :

=
= 0,2 (1,6 4)
= 1,28 103 kgm2

=
= 1,28 103 73,267
= 9,378 102

=
= 9,378 102 146,5333
= 1,374 Watt

4. Daya dengan beban


Gaya yang bekerja diakibatkan oleh beban, yaitu :

= . .............................................(4.6)
Dimana;
= tegangan geser pasir di asumsikan [0,1 kg/cm2]
= luas penampang ayakan
=
= 58 ( )
= 39 ( )
= 58 39 = 2262
= .
= 0.01 2262
= 22,62

Untuk mencari gaya torsi pengayakan

T = F.r .............................................. (4.7)

Dimana
T = Torsi
F = Gaya
r = titik pusat ayakan pasir
58
=
2
= 29 cm
= 0, 29 m

T = F.r
= 22,62 x 0,29
= 6,56

Daya ( P ) yang diperlukan untuk mengayak

P=T.
P = 6,56 x 146,53333
P = 961,2586 Watt
= 0,716 [HP]

Maka,
Daya total yang diperlukan :
Ptotal = Pporos + Ppuli + Pbelt + Pdengan beban
= 136,494 + 0,6334 + 1,374 + 961,2586
= 1099,76 Watt
= 1,4761 HP
5. Daya rencana
Untuk menghitung daya rencana pada mesin pengayak pasir yaitu :

Dimana
Pd = daya rencana
Fc = faktor koreksi (1)
Jadi daya yang direncanakan adalah :
=
= 1 1099,76
=1099,76 Watt
= 1, 4761 HP

A. Bagian utama mesin


Bagian utama mesin adalah bagian yang sangat penting dalam mendukung fungsi
mesin, bagian utama dari mesin pengayak pasir adalah :
1. Kerangka mesin
Sistem rangka mesin adalah sebuah struktur yang menjadi bentuk dasar yang
menopang dan membentuk mesin, sistem rangka pada mesin pengayak pasir
terbentuk dari susunan batang rangka yang di sambungkan dengan
sambungan pengelasan. Pengelasan yang di gunakan pada kerangka di
sesuaikan dengan tipe dari letak dan sudut dari batang rangka yang di susun
mendukung bagian utama mesin pengayak pasir lainnya.
Dalam pembuatan rangka mesin menggunakan bahan baja tuang, berbentuk L
untuk mendukung beban yang di terima oleh mesin.

2. Ayakan pasir
Ayakan pasir adalah komponen yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring
ukuran dari butiran pasir yang akan di pisahkan oleh mesin, bagian ini terbuat
dari jaring kawat dengan ukuran mesh tertentu berbentuk wadah sehingga
pasir bisa di letakan dengan baik.
3. Swingroad
Swingroad adalah batang yang terbuat dari bahan baja tuang yang berfungsi
untuk mengayunkan ayakan pasir pada gerakan translasi sehingga pasir dapat
terpisah berdasarkan ukuran dalam yang telah di tentukan, untuk dapat
bergerak dengan sempurna maka pada ujung swingroad digunakan bearing
dengan ukuran tertentu.

4. Pulley
Pulley adalah komponen yang berfungsi untuk sebagai tempat peletakan belt
dari pulley penggerak utama yang terletak pada motor, sehingga gaya yang
ada pada belt dapat di teruskan menuju ayakan pasir yang kemudian akan di
ubah menjadi gerak translasi.

5. belt
belt adalah tali penghubung yang mengubungkan antara pulley yang satu
dengan pulley lainnya, sehingga gaya dapat di pindahkan pada mesin
pengayak pasir, belt yang di gunakan adalah jenis belt v

B. perancangan pulley dan belt


pulley yang di rencakan untuk elektro motor di buat dari bahan besi cor (gray cast
iron). Pulley di pasang pada eletro motor bertujuan untuk mentransmisikan daya dan
putaran dari pulley penggerak ke pulley yang di gerakan.

1. Diameter pulley
Diameter pulley di rancang dengan ukuran yaitu

2. Tebal tapak pulley


Untuk menghitung tebal tapak pulley digunakan formula


= + 2
300

Dimana
D = diameter pulley
3. Lebar tapak pulley
untuk menentukan lebar tapak pulley, terlebih dahulu di tentukan panjang
poros yang keluar daari motor eletrik, yaitu :
X = panjang keseluruhan motor panjang motor
X = panjang poros yang keluar dari motor
X=

4. Tebal tapak pulley


Berdasarkan buku A textbook of machine design, R S Khurmi and Gupta
untuk pulley dengan diameter di bawah 200mm maka bentuk dari lengan
pulley adalah benda pejal, sehingga tebal lengan pulley sama dengan tebal
tapak pulley, yaitu lengan pulley sama dengan tebal tapak pulley (t)

5. Ukuran Hub
Hub adalah pemasangan poros terhadap pulley, maka penguncian poros
terhadap pulley digunakan pasak, berikut ini adalah ukuran hub yang di
gunakan yaitu :

a) Diameter hub
Untuk menetukan diameter hub digunakan formula, yaitu :

1 = 1,5 x + 25mm

b) Panjang hub
Untuk menetukan besar panjang hub (L) terhadap diameter poros
sebesar ........ digunakan formula berikut, yaitu :


=
2

Anda mungkin juga menyukai