DISUSUN OLEH :
1
Pada perancangan elemen mesin, termasuk roda gigi terdiri dari beberapa
besaran, yaitu :
a. Beban yang harus dipikul oleh elemen mesin, baik yang berupa gaya, momen
lentur, momen puntir ataupun lainnya.
b. Tegangan yang terjadi dalam elemen mesin akibat beban yang diterimanya.
c. Geometrik dan ukuranukuran elemen mesin.
d. Kekuatan elemen mesin yang ada pada umumnya dinyatakan dalam tegangan
yang diijinkan tanpa menimbulkan kerusakan pada elemen.
e. Bahan elemen mesin.
Pada tahap awal, perencanaan elemen mesin pada dasarnya adalah
menentukan bahan dan dimensi elemen mesin yang sudah diketahui fungsinya,
sehingga tagangan yang terjadi dalam elemen mesin tidak melebihi tegangan yang
diijinkan atau kekuatan elemen tersebut.
Elemen yang dirancang diharapkan tidak akan mengalami kegagalan karena
patah, termasuk patah lelah maupun karena aus. Elemen mesin yang dirancang
dikenakan beberapa persyaratan lain, yaitu :
a. Elemen mesin tersebut tidak boleh mengalami deformasi permanen.
b. Elemen mesin tidak boleh mengalami deformasi eksesif, seperti buckling.
c. Elemen mesin tidak boleh mengalami getaran yang eksesif sehingga
mengganggu fungsi yang lainnya.
d. Elemen mesin tidak boleh bising.
1
1.3. METODELOGI PERENCANAAN
Dalam perencanaan transmisi roda gigi ini digunakan metode Niemen dalam
bukunya Machine Element, dengan langkah-langkah perencanaan sebagai berikut:
Pemilihan material dari elemen utama maupun elemen pendukungnya.
Penentuan dimensi.
Perhitungan kekuatan.
Perhitungan elemen-elemen lainnya seperti perecanaan poros,
perencanaan spline, perencanaan bantalan, perencanaan pelumasan.
1
BAB II
KLASIFIKASI RODA GIGI
1
2. Gigi dalam.
3. Rack dan pinion
1
Gbr. Macam-macam Roda Gigi
1
Gbr. Roda Gigi Miring
1
BAB III
KONSEP PERHITUNGAN
MULAI
Data masukan
Perhitungan dimensi
1
I
Pemilihan bahan
Selesai
10
1
Gigi IV = 1,000
Gigi V = 0,851
Gigi Mundur = 4,743
4. Momen roda gigi = Roda gigi miring dan lurus
5. Sudut tekan ( on ) = 20
6. Sudut helix / gigi ( o ) = 23
7. Lebar gigi (b) = 15 mm
8. Jenis Roda Gigi = Roda Gigi Lurus
Z12
Z2 Z4 Z6 Z8 Z10 Z13
IV I II III V REV
Gambar 3.1 Susunan roda gigi transmisi
Perbandingan transmisi ( i )
11
1
Z2
i .Rumus 6.6 Elemen mesin Sularso hal. 216
Z1
direncanakan X = 60
Z1 = 20 gigi
Z2 = 60 Z1
= 60 20 = 40 gigi
2 .a
Z3
m (1 i3 4 )
a = direncanakan 90 mm
m = 3 mm
3,928
i3 4 1,964
2
2 . 90
i3 21 gigi
3 ( 1 1,964 )
i4 60 21 39 gigi
Dengan cara yang sama, penentuan jumlah gigi selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.1
12
1
Roda gigi Jumlah gigi
Z1 20
Z2 40
Z3 21
Z4 39
Z5 29
Z6 31
Z7 36
Z8 24
Z9 41
Z10 19
Z11 18
Z12 42
Z13 18
2 . a 2 . 90
m 3 mm
Z1 Z 2 60
13
1
( do1 do2 )
a .Rumus (6.7) Elemen Mesin Sularso hal.216
2
.do =m.Z .Tabel (6.3) Buku Elemen mesin Sularso hal 220
.do1 = 60 mm
.do2 = 120 mm
untuk roda gigi lurus dimana diameter roll sama dengan diameter tusuk
.db1 = do1
.db2 = do2
.m
s .......... .Rumus Elemen Mesin Sularso hal.219
2
3,14 . 3
s
2
4,71 mm
Sf =2.m
14
1
Sf = 2 . 3 = 6 mm
.hk =k.m
.k = 1 mm .Tabel 23/1, Buku Elemen mesin. Gustav Nieman hal.115
.hf = 1,25 . m
= 1,25 . 3
= 3,75 mm
2.12. Diameter luar (dk)
.dk = do + 2 . hk
15
1
.dk1= do1 + 2 . hk
= 66 mm
.dk2= 126 mm
Dengan cara yang sama selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.2
n x Z1 na x Z2
Z1
na n x
Z2
20
4800 x 2400 rpm
40
16
1
3.2. Putaran poros kecepatan I
n a x Z 3 n1 x Z4
21
na 2400 x 1292,3 rpm
39
na x Z 5 n2 x Z6
29
n2 2400 x
31
2245,16 rpm
na x Z 7 n3 x Z8
Z7
n3 na x
Z8
36
2400 x 2979,31 rpm
24
na x Z 9 n5 x Z10
41
n5 2400 x
19
5178,94 rpm
17
1
3.7. Putaran poros pada kecepatan mundur (nm)
na x Z11 nm x Z12
18
nm 2400 x
42
1028,57 rpm
Kekerasan beban (Hb) = 650 kgf/mm2 = 6500 N/mm2
Tegangan geser yang diizinkan (b) = 110 kgf/mm2 = 1100 N/mm2
Tekanan bidang yang diizinkan (ko) = 5 kgf/mm2 = 50 N/mm2
Tegangan tarik efektif (bw) = 27 kgf/mm2 = 270 N/mm2
Pemeriksaan lebar gigi terhadap gaya tangensial dan gaya maximum dengan
rumus dan tabel dari buku Mechine Elemen G.Nieman didapat :
Putaran poros III (nIII) = Z11/Z12 .nII = 18/42 x 2400 = 1028,57 rpm
18
1
.do.n1
V 15m / det
60000
60.N 60.58000
Mw 115,38 Nm
2 .n I 2. .4800
Mw.2 115,38.2
F 3846 N
do 60
F 3846
B 2,67 N/mm 2
do.b 60.24
6 6
Fv 0,28
(6 V ) (6 15)
N 58000
Ft 3866,67 N
V 15
19
1
4.9. Gaya radial (Fr)
Ft.tg o
Fr
cos o
3866,67tg 30 o
cos 20 o
2425,2 N
Fb` = b . M . Y . fV
Ft 3866,67
b` 13,07 mm
Fb` 295,68
.
b` b Sehingga dinyatakan aman
Kecepatan I, V = 15 m/s
Dari tabel 22/12, Buku Elemen Mesin Gustav Nieman hal. 129 didapat
.qe =2
20
1
.qr = 1,3
.frw = 0,75 fr + qk . u . Cs
.dari Mechine Element . Gustav Nieman hal.129
dari qk = 0 untuk stedle mounted
frw = 0,75 . 5,81
frw = 4,35
kesalahan gigi terbesar f = fe = 10,32
dengan cara yang sama kecepatan ( I, II, III, IV , V, R ) hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Faktor kesalahan gigi
21
1
Tingkat .fe .fr .frw .F Faktor
.qe .qr
kecepatan () () () ()
N 10,32 5,81 4,35 10,32 2 1,3
I 11,44 5,81 4,35 11,44 2 1,3
II 11,02 5,81 4,35 11,02 2 1,3
III 10,66 5,81 4,35 10,66 2 1,3
IV 10,32 5,81 4,35 10,32 2 1,3
V 10,25 5,81 4,35 10,25 2 1,3
Mundur 10,18 5,81 4,35 10,18 2 1,3
tg . on tg .20 o
tg o 0,42 o 22,8 o
cos o cos .30 o
sin . o .n sin 22,8
cos g 0,88 g 28 o
sin . o sin 20
(cos o .do1 ) cos .22,8.50
cos .K1 0,83 K1 33 o
dk1 105
(cos o .do1 ) cos .22,8.100
cos .K 2 0,87 K1 28,60 o
dk 2 105
maka :
22
1
Z 1 (tg K 1 tg o ) 20.(tg 23 o tg 22,8 o )
1
2. 2.
1 0,72
Z 21 (tg K 2 tg o ) 40.(tg 28,60 o tg 22,8 o )
2
2. 2.
2 0,79
jadi :
1 2
0,72 0,79
1,31
1 0,72
1n 0,815
cos g cos 28
2 0,79
2n 0,894
cos g cos 28
sehingga :
n 1n 2 n
0,815 0,894
1,709
23
1
( 1w 1).(mn (V / 4))
1w 1
( mn ( f / 6))
(0,815 1).(2,5 (11 / 4))
1
( 2,5 (0,32 / 6))
0,76
( n 1).(mn (V / 4))
w 1
(mn ( F / 6))
(1,709 1).(2,5 (11 / 4))
1
(2,5 (10,32 / 6))
1,88
5.8. Pelumasan
Dari ref. Tabel (22/28) dan tabel (22/29) halaman 137, kekentalan minyak
pelumas dengan kecepatan V = 11 m/det didapat :
Diambil V (m/s) = 16 m/s sehingga ditentukan
Vso = 32 64 (Cst dengan alasan keamanan mendinginkan transmisi
Vso = 32 64 Cst
Ys = fungsi dari viscositas pelumas (V) pada temperatur operasional
Diketahui untuk Vso = 32 64 Cst dari hal 136 Ys = 0,9
Dari tabel (22/9) ref, 2 untuk Vso = 32 64 diketahui :
Mtest untuk active sedang = 39,3 kgm = 393 Nm
Dari grafik (22/43) referensi 2 didapat Ktest Untuk Mtest = 39,3 kgm dan
V = 15 m/s
Ktest = 2 kg/mm2 = 20 N/mm2
24
1
5.9. Kekuatan permukaan (Kd)
0,6 0,6
Yv 0,7 0,7
1 (8 / V ) 2
1 (8 / 15) 2
1,09
maka :
Kd = Yg . Yh . Yv . Ys . Ko
= 1,5 . 1 . 1,09 . 0,9 . 50
= 73,57 N/mm2
25
1
b.tg o 20.tg 30
sp 1,47
m. 2,5.
dari tabel (22/18) dan (22/37) referensi didapt
Cs 1,5
305 N/mm 30,5 kg/mm
Cs 0,26f 30,5.1,5 0,26.10,32 48,4 kg/mm
dari tabel (22/37) dengan kecepatan
V 11 m/s didapat
dyn 13 kg/mm
Cd Faktor beban dinamis
.dyn
1
.Cs.(esp 1)
13
1
30,5.1,5(1,47 1)
1,11
Cz 1 ( untuk kombinasi roda gigi dengan bahan baja)
Cz. frw.b
T
.Cs.Cd
1.4,35.20
30,5.1,5.1,11
1,713
Berdasarkan referensi 2 :
Bw = B . Cs . Cd . Ct . CB
= 6,1 . 1,5 . 1,11 . 2,0 . 1,0
= 20,3 N/mm2
26
1
5.12. Kekuatan beban efective yang diizinkan (Bw)
bw
Bw
V
dimana :
bw = Tegangan tarik efective
=270 N/mm2
V = faktor keamanan dalam hal ini dipilih = 6
Maka :
270
Bw 45 N /mm 2
6
Bw Bw dengan demikian dinyatakan aman
Z1 20
Z 1n 29,6 30
cos Bg . cos Bo cos 28. cos 2 30
2 2
1,4 1,4
qe1 0,66
n 0,4 1,709 0,4
qw1 qk1.q 1 2,6.0,66 1,716
dari tabel (22/23) dan (22/24) referensi 2 halaman 134 didapat untuk
involute scab 200
Yc = 3,11 dan untuk Bo = 30o
YB = 0,701
27
1
2. w
Y 1 1 1 1n n 1
Z 1 .tg o
2. 1,88
1 1 0,815 1,709 1
20.tg 20 o
Y 1 0,910 1
K test . cos o .Y
Kf
Yf
dimana :
2
(12,7.i ) 1 e max
4
Yf .1 . mn
( do.i ) 10
2
(12,7.3,928) 1 4,60
4
.1 . 25
(50.3,928) 10
0,35
o 30 o dan Y 1 untuk roda gigi lurus
cos g
Y untuk roda gigi miring
cos
K TEST 20 N/mm 2
20. cos 30 o.1
Kf 49,48
0,35
28
1
5.14. Pemeriksaan terhadap tegangan geser
Dari referensi 2 halaman 120 didapat :
b 1100
SB 1,57
Bw.Z 1 .qw1 20,3.20.1,716
S B (1,8 4) Sehingga dinyatakan aman
Perhitungan untuk roda gigi yang lainya dapat dilakukan dengan cara yang
sama, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.4
29
1
30
1
6. Perhitungan Poros
.Do 2 .b.
Berat Roda gigi (G )
4
Dimana menurut referensi 4 (Ilmu dan Toleransi Bahan) Lawrence H. Van Vlack
untuk baja 20 MnCr 5 (Din) atau SCM 22 (JIS) atau AISI 1022 (American
Standart) didapat berat jenis untuk bahan tersebut adalah :
7,86 g/cm 2
7,86.10 3 kg / m 2
0,0786.10 3 N / mm 2
Sehingga didapat :
G1 = 0,785 .602 .24 . 0,0786 .10-3 = 3,08 N
G2 = 0,785 .1202 . 24 . 0,0786 .10-3 = 12,34 N
31
1
G3 = 0,785 . 632 . 24 . 0,0786 .10-3 = 3,40 N
G4 = 0,785 . 1172 . 24 . 0,0786 .10-3 = 11,73 N
G5 = 0,785 . 872 . 24 . 0,0786 .10-3 = 6,48 N
G6 = 0,785 . 932 . 24 . 0,0786 .10-3 = 7,41 N
G7 = 0,785 . 1082 . 24 . 0,0786 .10-3 = 9,44 N
G8 = 0,785 . 722 . 24 . 0,0786 .10-3 = 4,82 N
G9 = 0,785 . 1232 . 24 . 0,0786 .10-3 = 12,96 N
G10 = 0,785 . 572 . 24 . 0,0786 .10-3 = 2,28 N
G11 = 0,785 . 54 2. 24 . 0,0786 .10-3 = 2,49 N
G12 = 0,785 . 1262 . 24 . 0,0786 .10-3 = 13,60 N
G13 = 0,785 . 54 2. 24 . 0,0786 .10-3 = 2,49 N
6.1. Perhitungan poros I
G1
A B
RA RB
26 Fr 26
RA
F RB
MA MB
MC
32
1
6.1.1. Torsi yang terjadi
Fn = Ft = 6090,90 N
6.1.3. Reaksi perletakan arah horizontal
fh.26 6090,90
Rbh 3045,45 N
52 2
Rah Rbh 3045,45 N
Mch Rah.24 3045.24 73090,8 Nmm
Fv 3745,34
Rbv 1872,67 N
2 2
Rav Rbv 1872,67 N
Mcv Rav.24
1872,67.24 44944 N
33
1
M Mn 2 Mcv 2 (73,090,8) 2 ( 44994) 2 85803,43 Nm
Te ( Km.m) 2 ( Kt.T ) 2
(1,5.85803,43) 2 ( 2.152,334) 2
330737,96 Nmm
1000
izin 166,66 N/mm 2
v 6
34
1
dari referensi 1 halaman 8 didapat tegangan geser yang diizinkan :
1/ 3 1/ 3
5,1.Te 5,1.330757,96
Dp 19,82
izin 216,658
Dp diambil 20 mm
Te 330737,96
107,8 N/mm 2
.Dp / 16 ( .20 ) / 16
3 3
sehingga tegangan geser yang terjadi masih lebih kecil dari tegangan
geser yang diizinkan < izin = 107,8 < 216,658 sehingga dinyatakan
aman
35
1
Me 229721,55
.Dp / 32 ( .253 ) / 32 149,75 N/mm
2
3
sehingga tegangan lentur yang terjadi masih lebih kecil dari tegangan
lentur yang diizinkan < izin = 149,75 < 166,66 sehingga dinyatakan
aman
Pada perhitungan poros II gaya yang terbesar terjadi pada saat transmisi
percepatan ke 2
Fy = 0
= Ra F2 F4 F6 F8 F 10 F13 + Rb = 0
Ma = 0
36
1
= F2.14 F4.42 F6.116 F8.136 F 10176 F13.200 + Rb.214
( F2 14 F4.42 F6 116 F8 136 F 10 176 F13 200 )
Rb
214
( 12,34 14 11,73.42 7,41116 4,82 136 2,28 176 2,49 200 )
214
14,80 N
Ra F2 F4. F6 F8 F 10 F13 - Rb 0
12,34 11,73 7,41 4,82 2,28 2,49 - 14,80 26,77 N
Gaya geser :
Va = Ra = 26,77 N
V2 = Ra F2 = 26,77 12,34 = 14,43 N
V4 = V2 F4 = 14,43 11,73 = 2,7 N
V6 = V4 F6 = 2,7 7,41 = -4,71 N
V8 = V6 F8 = -4,71 4,82 = -9,53 N
V10 = V8 F10 = -9,53 2,78 = -12,31 N
V13 = V10 F13 = -12,31 2,49 = -14,8 N
Vb = V13 Rb = -14,8 + 14,8 = 0 N
Momen gear :
Ma = 0
M2 = Ra . 14
M2 = 26,77 . 14
= 374,78 Nmm
M4 = Ra . 42 F2 . 28 + (26,77 . 42) (12,34 . 28)
= 778,82 Nmm
M6 = Ra . 116 F2 .102 F4 .74
= 26,77 . 116 12,34.102 11,73 .74
= 978,62 Nmm
37
1
M8 = Ra .136 F2 .122 F4 .94 F6 .20
= 26,77 . 136 12,34 .122 11,73 .94 7,41. 20
= 884,42 Nmm
M10= Ra . 176 F2 .162 F4 .134 F6 . 60 F8 .40
= 26,77 .176 12,34 .162 11,73 .134 7,41 .60 4,82 .40
= 503 22 Nmm
G2 G4 G6 G8 G10 G13
A B
14 28 74 20 40 24 14
VA
VB
38
1
MA MB
M2 M13
M4 M10
M8
M6
60.N 60.67.10 3
T Mw 304,66 Nm
2. .n II 2. .2100
T Mw 304,668 Nmm
N 67.10 3
Ft 6 786,84 N
V6 8,52
N 67.10 3
Ft 2 6090,90 N
V2 11
Mch =0
= Ft6 .175 + Ft2 .26 Rbh .338
= 7863,84 .176 + 6090,90 .26 Rbh .338
Rbh
7863,84.176 6090,90.26
338
4308,37 N
39
1
Rah = Ft . 6 + Ft2 - Rbh
Rbh = 7863,84 + 6090,90 4308,37
= 9646,37 N
Mch = Rbh . 182
= 4308,37 . 182
= 784123,34 Nmm
M2h = Rah . 26
= 9646,37 . 26
= 250805,62 Nmm
Mav = 0
(62+Fr2).26+64,78+(66+Fr6).176+68.220+610.284+613.33Rbv.358
(62 Fr 2).26 64,78 (66 Fr 6).176 68.220 610.284 613.332
Rbv
338
2475,86 N
40
1
M2v = Rav . 26
M2v = 5622,48 . 26
M2v = 146184,48 Nmm
M MGH 2 MGV 2
(784123,34) 2 (449705,76) 2
903927,36 Nmm
Te ( km.M ) 2 (kt.T ) 2
dimana pada ref. Hal 17 ditentukan bahwa faktor koreksi (km) untuk
jenis pasak dengan pembebanan kopling lentur tetap = 1,5 (kt) untuk
jenis beban dengan kejutan dan tumbukan yang sedang = 1,5
Te (1,5.903927,36) 2 (1,5.304668) 2
1430835,889 Nmm
41
1
= 1393363,389 Nmm
o 1900 Nmm 2
1900
izin 316,66 N/mm 2
V 6
1/ 3 1/ 3
5,1.Te 5,1.1430835,889
Dp 27 mm
izin 411,66
Dp diambil 35 mm
16.Te 16.1430.835,889
156,18 N/mm 2
.Dp 3 .(35) 3
42
1
6.2.12. Tegangan lentur yang terjadi
Dari ref.1 halaman 17 didapat :
32.Me 32.1393363,389
304,2 N/mm 2
.Dp 3
3,14.(36) 3
1000. 0,25o
izin
L
1000.(0,25 o )
0,698
358
584.T .L 584.304668.338
0.45
G.Dp 4 83.10 3.36 4
izin sehingga dinyatakan aman
43
1
6.3. Perhitungan poros III
Pada perhitungan poros III gaya yang terbesar terjadi pada saat transmisi
percepatan ke-3
G3 G5 G7 G9 G11
A 14 74 20 40 24 14 B
RA RB
Fy =0
Ra F3 F5 F7 F9 F11 + Rb = 0
Ma =0
F3.14 + F5.88 + F7 . 108 + F9 . 148 + F11.172 Rb.186 = 0
44
1
Gaya geser
VA = Ra = 13,36 N
V3 = Ra F3 = 13,36 3,40 = 9,96 N
V5 = V3 F5 = 9,96 6,48 = 3,48 N
V7 = V5 F7 = 3,48 9,44 = -5,96 N
V9 = V7 F9 = -5,96 12,96 = -18,92 N
V11 = V9 F11 = -18,92 2,49 = -21,41 N
Vb = V11 + Rb = -21,41 + 21,41 = 0
Momen geser
Ma =0
M3 = Ra . 88 F3.74 = (13,36.88) (3,40.74) = 924,08 Nmm
M7 = Ra.108 F3.94 F5.20
= (13,36.108) (3,40.94) (6,48.20) = 993,68 Nmm
M9 = Ra.148 F3.134 F5.60 F7.40
= (13,36.108) (3,40.134) (6,48.60) (9,44 .40)
= 220,88 Nmm
M11 = Ra.172 F3.138 F5.84 F7.64 F3.40
= (17,36.172) (3,40.138) (6,48.84) (9,44.64) (12,96.40)
= 93,84 Nmm
Mb = Ra.186 F3.172 F5.98 F7.78 F9.38 F11.14
= (13,36.186)(3,40.172)(6,48.98) (9,44.78) (12,96.38)-(2,49.14)
=0
45
1
G3 G5 G7 G9 G11
A B
14 74 20 40 24 14
VA
VB
MA MB
M3 M13
M9
M5
M7
46
1
6.3.1. Torsi yang terjadi
60..N
T Mw
2. .n III
60.67000
T Mw 304,68 Nm 304,668 Nmm
2.3,14.2100
N 67000
Ft 7 6964,656 N
V7 9,62
Mah 0
Ft 7.168 Rbh.306
Ft 7.168 6964,656.168
Rbh 3823,73 N
306 306
Rbh Ft7 - Rbh 6964,656 - 3823,73 3140,92
M7h Rbh.138 3823,73.138 527674,74 N
Mav = 0
= 63.26 + 65.124 + (67+Fr7).168 + 69.232 + 611.280 Rbv.360 = 0
47
1
(63.26) (65.124) (67 Fr 7).168 (69.232) (611 .280)
Rbv
306
(3,40.26) (6,48.124) (9,44 4021,046).168 (12,96.232) ( 2,49280)
306
2227,83 N
Rav 63 65 67 Fr7 69 611 - Rbv
3,40 6,48 9,44 4021,46 12,96 2,49 - 2227,83
1827,986 N
M7v Rbv.138 - 611.112 - 69.64
(2227,83.138) - ((2,49.112) - (12,96.64)
306332,22 N
M ( M 7 h) 2 ( M 7v ) 2
(527674,74) 2 (306332,22) 2
610147,57 Nmm
48
1
izin = ` . q = 316,67 . 1,3 = 411,66 N/mm2
1/ 3 1/ 3
5,1.Te 5,1.1022576,518
Dp 24 mm
izin 411,66
Dp diambil 30 mm
16.Te 16.1022976,518
158,99 N/mm 2
.Dp 3
.(30) 3
158,99 411,66
izin sehingga dinyatakan aman
6.3.12. Tegangan lentur yang terjadi
32.Me 32.969098,93
301,24 N/mm 2
.Dp 3 .(32) 3
301,24 316,67
izin sehingga dinyatakan aman
49
1
1000.(0,25)
izin
L
1000.0,25
306
0,816
dim ana :
L 306 mm
584.T .L 584.304,668.306
0,625
G.Dp 4 83.10 2.(32) 4
izin sehingga dinyatakan aman
7. Perhitungan spline
Pada perhitungan spline ini digunakan referensi dari Elemen mesin Sularso (ref.1)
dan tabel dari machine Elemen G.Niemen Volume 1 (ref4)
7.1 Perhitungan kekuatan spline pada poros input (poros I)
50
1
dari ref. Machine Elemen G.Niemen Volume I hal 345 ditentukan bahwa
untuk jenis transmisi kendaraan yang digunakan spline dengan spesifikasi
antara DIN 5461-5464. Dipilih DIN 5461.
.d1 = 42
.d2 = 46
.l = 8
.b = 8
.h = 2
d1 d 2 42 46
rm 22
4 4
51
1
F
Pa
L(T 2atauT 1
dimana :
F Gaya keliling (N)
L Panjang spline
T1 Kedalaman alur poros
Mp.2
F
Dp
dimana :
Mp Momen yng terjadi
Dp Diameter porosI (25 mm)
pada ref. 1 hal 17, ditentukan bahwa faktor koreksi (km) untuk jenis pasak
dengan pembebenan momen kopling lentur tetap 1,5 maka
Mp.2 228,501.2
F 18280 N
Dp1 25
Bahan spline adalah sama dengan bahan poros I dengan tujuan untuk memiliki
kesamaan kekuatan bahan (20MnCr5) dengan spesifikasi tekanan permukaan
yang diizinkan Pa = 50 N/mm2 dan dari tabel 18/6 ref. 4 halaman 345
ditentukan T2 = 7,8 maka :
52
1
F
Pa
L..T2
F
L
Pa.T2
18280
50.7,8
46,87 mm
dari bahan 20 MnCr 5 sebagai spline maka tegangan geser izin yang
ditentukan :
1100
izin 183,33 N/mm 2
V 6
dengan faktor kesalahan gigi dari tabel 22/12 ref.2 diperoleh = 1,3
izin = 1,3 . izin = 1,3 . 183,33 = 228,33 N/mm2
Mp 228,501
F5 1298,30 N
i.rm 8.22
F 5 1298,30
b 81,14 N/mm 2
b.h 8.2
b izin sehingga dinyatakan aman
53
1
F5 1298,30
g 3,245 N/mm 2
b.l 8.50
g izin sehingga dinyatakan aman
.d1 = 42 mm
.d2 = 46 mm
.i =8
.b =8
.h =2
.rm = 22
L = 40 mm
54
1
Momen yang terjadi pada poros III adalah Mp5 = 710892,08 Nmm bahan
untuk spline adalah 37MnSi5 dengan pertimbangan besarnya momen yang
terjadi, sehingga bahan yang mempunyai kekuatan bahan yang lebih besar
dengan spesifikasi :
Kekerasan bahan (Hb) = 5500 N/mm2
Tegangan geser izin (Zizin) =1900 N/mm2
Tekanan permukaan yang diizinkan (Pa) = 36 N/mm2
Tegangan tarik epektif (bw) = 270 N/mm2
1900
izin 316,67 N/mm 2
V 6
Fs 4039,15
b 252,44 N/mm 2
b.h 8.2
b izin sehingga dinyatakan aman
55
1
Fs 4039,15
g 10,1 N/mm 2
b.L 8.50
g izin sehingga dinyatakan aman
BAB IV
PERENCANAAN BANTALAN
56
1
6.1. BANTALAN POROS INPUT
Gaya aksial yang diterima ( fa ) = 552,21 N
Gaya radial yang diterima ( Fr ) = 1517,20 N
Bantalan yang digunakan adalah Ball Bearing SKF 6410
dengan : D = 80 mm, C = 2650 kg
57
1
dengan D = 62 mm, C = 4323 kg
58
1
= 532,5 kg
59
1
6.4.3. Faktor umur
Fh = Fn . ( C / P )
= 1,44
BAB V
PERHITUNGAN PANAS, EFESIENSI DAN PELUMASAN
60
1
7.1. SUDUT KONTAK RODA GIGI
Sudut kerja (o) = 20
don x cos kn = dkn x cos bn
kn = cos-1 ( don / dkn x cos bn )
61
1
Z8 0, 52
III Z3 0, 51 1,03
Z9 0,52
II Z4 0,52 1,03
Z10 0,51
I Z5 0, 52 1,02
Z11 0, 5
Mundur Z6 0,52 1,02
Z8 0,50
62
1
7.4. KERUGIAN DAYA AKIBAT PELUMASAN
200.v.t
N LCH 7,5.10 6.v.b.
Z p Z g
dimana: NLCH = kerugian daya akibat pelumasan ( kW )
V = kecepatan keliling
.do.n
( m/s )
60
t = viskositas kinematis
b = lebar gigi ( mm )
63
1
NLCH = 27,6 kW
Pd = 68 kW
Maka : = 54,79 %
15,9 632
maka : Tabsolut 1,908 46,88
= 192,23 C
64
1
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. KESIMPULAN
Dari perhitungan ulang yang dilakukan dapat dilihat bahwa perencanaan roda
gigi pada transmisi dipengaruhi oleh beberapa hal yang diantaranya adalah :
1. Jenis transmisi yang digunakan (berdasarkan posisi sumbu poros).
2. Besar daya yang akan digunakan untuk transmisi tersebut.
3. Putaran masuk yang akan diterima oleh transmisi tersebut.
4. Perbandingan transmisi yang direncanakan.
5. Bahan-bahan yang akan direncanakan untuk digunakan pada roda gigi, poros,
dll.
6. Pelumasan yang digunakan sebagai pendingin.
65
1
Dibawah ini tersedia beberapa hasil ringkasan dari hasil perhitungan yang
telah dilakukan :
Daya yang digunakan 95 kW, putaran masuk 4800 rpm.
Bahan yang digunakan 16 Mn Cr 5 untuk bahan gigi, untuk bahan poros
SNCM 23
Ukuran dasar :
Lebar gigi = 15 mm
Tinggi kepala gigi = 2,4 mm
Tinggi kaki gigi = 3 mm
Diameter poros I,II = 30 mm
Diameter poros III = 20 mm
Untuk pelumasan yang digunakan yang sesuai dipilih jenis pelumas SAE 50.
8.1. SARAN-SARAN
1. Memindahkan posisi gigi yang satu ke posisi gigi lainnya hendaknya diperhatikan
cara pengoperasian koplingnya, karena jika pengoperasian koplingnya kurang baik
maka akan mempercepat kerusakan pada roda gigi.
2. Pemeriksaan minyak pelumas secara berkala amatlah penting untuk menghindari
kerusakan pada roda gigi.
66
1
DAFTAR PUSTAKA
67
1
68