Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang mulai diangkat
dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121 C selama 15 menit. Adapun
alasan digunakannya suhu 121 C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada
ketinggian permukaan laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap
laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta tempat-
tempat lain yang memproduksi produk steril. Pada umumnya (tidak selalu)
autoclave dijalankan padaa tekanan kira-kira 15-16 per (5 kg/cm2) pada suhu
121 . Waktu yag diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sifat bahan yang
disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi
yang masing-masing berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-
15 menit pada suhu 121 C, sedangkan jumlah medium yang sama bila
ditempatkan dalam wadah 10 wadah berukuran 1 liter akan membutuhkan 1 liter
akan membutuhkan waktu 20-30 menit paa suhuyang sama untuk menjamin
tercapainya sterilisasi. (Pelczar dan Schan, 2009)
J. Pelczar, Schan 2009. Mikrobiologi fourt edition, New York, Me Graw
Hill Book Company.
Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan melalui oven.
Agar terbebas dari bakteri yang resisten dan partikel spora, pemanasan harus
dapat dilakukan terus menerus dalam waktu yang panjang. Perlu diketahui sumber
kontaminan juga sangat mempengaruhi hal tersebut, dalam satu genus bakteri
ketahanan terhadap panasnya pun berbeda. Seandainya kontaminasi terjadi sangat
parah dan sering terjadi maka disarankan semua peralatan dan botol kultur
disterilisasi pada suhu 160-180 oC selama 3 hari dan ruang transfer, ruang kultur
juga dibersihkan dan disterilisasi kembali. Lalu alat di autoclaf dengan suhu
121OC selama 1 jam. Sinar UV digunakan untuk sterilisasi ruangan
(Santoso, 2002).
Santoso, U 2002. Kultur Jaringan Tanaman. Umm-Press, Jakarta.
Serilisasi dengan panas adalah unit oprasi dimana bahan di panaskan dengan suhu
yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan
aktifitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilisasikan akan memiliki daya
simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruangan. Contoh proses sterilisasi adalah
produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya. Perkembangan
teknologi prosesing yang memiliki tujuan mengurangi kerusakan nutrien dan
komponen sensoris dan juga mengurangi waktu prosesing menjadi teknik
sterilisasi terus di kembangkan. Lamanya waktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan
di pengaruhi oleh: resistensi mikroorganisme dan enzim terhadap panas, kondisi
pemanasan, Ph bahan, ukuran wadah atau kemasan yang di sterilkan, keadaan
fisik bahan (Budhiyanto, 2012)
Sterilisasi adalah segala proses dimana suatu objek, material atau lingkungan di
jadikan steril. Steril adalah kondisi benda atau objek yang bebas dari segala jenis
sel hidup, spora dan virus. Metode sterilisasi dapat di kategorikan menjadi 3, yaitu
metode fisik, metode kimia, dan kombinasi fisik dan kimia. Metode fisik antara
lain mencakup pemanasan, pembakaran, penyaringan, penggunaan radiasi, dan
pengguna gelombang ultrasonik. Pemanasan adalah metode yang paling lazim
digunakan. Efek mematikan panas adalah mendenaturasi protein dan asam amino
dari suatu organisme. Pada suhu sterilisasi, membran akan menjadi labil, asam
amino akan terdeaminasi, terdepurinasi atau terdegradasi. Metode sterilisasi kimia
menggunakan disinfektan atau mikrosida untuk membunuh mikrobia. Disinfektan
tersebut antar lain alkohol, etilon oksida, klor dan formaldehid. Penggunaan dan
dosis disinfektan ini bervariasi tergantung jenis mikrobia yang akan di bunuh
(waluyo, 2008)
Waluyo, L. 2008,Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang. UMM-Press.