Anda di halaman 1dari 4

Apa itu penyakit kusta.??

Penyakit kusa adalah penyakit menular yang menahun dan di sebabkan oleh kuman kusta
(mycrobacterium leprae) Yang menyerang kulit saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya..
BUKAN DISEBABKAN OLEH:
Kutukan, guna-guna, dosa makanan ataupun keturunan..

Ini anggapan yang salah di masyarakat, karena anggapan yang salah menyebabkan masyarakat terlambat
datang berobat sehingga terjadi kecacatan..

BAGAIMAN TANDA-TANDA PENYAKIT KUSTA ?


Gejala awal:
Penderita tidak merasa terganggu, hanya terdapat adanya kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu
ataupun bercak kemerahan.
Kelainan kulit ini:
Hilang rasa, tidak ditumbuhi bulu, tidak mengeluarkan keringat, tidak gatal dan tidak sakit.

ADA DUA JENIS PENYAKIT KUSTA:


1) kusta kering (PB)
2) kusta basah (MB)
Catatan:
Gambar atas jenis kusta basah
Gambar bawah jenis kusta kering

APAKAH PENYAKIT KUSTA MENULAR.?


Penyakit kusta menular dari penyakit kusta tipe basah yang tidak di obati, ke orang lain melalui
pernapasan atau kontak kulit yang lama..

SIAPA SAJA YANG BISA TERKENA PENYAKIT KUSTA ?


Penyakit kusta dapat mengenai setiap orang, tergantung pada kekebalan tubuhnya dan kontak yang lama
dengan penderita kusta tipe basah yang tidak di obati.

BAGAIMANA PENGOBATAN PENYAKIT KUSTA ?


Obat untuk penyakit kusta dikemas dalam blster yang di sebut (MDT)

Lama minum obat tergantung jenis penyakit kusta, untuk jenis kusta basah obat harus diminum setiap hari
selama 12 bulan..
Untuk jenis kusta kering obat harus di minum selama 6 bulan..

Obat diambil sekali dalam sebulan ke petugas kesehatan di puskesmas.


kusta dapat di sembuhkan tanpa cacat bila berobat dini dan teratur..

Catatan:
Warna coklan dan biru (Untuk anak)
Warna merah dan hijau (Untuk dewasa)

APAKAH PENYAKIT KUSTA BISA SEMBUH ?


Penderita dapat sembuh bila penderita minum obat secara teratur sesuai aturan dan petunjuk dari petugas
kesehatan.

APAKAH PENYEBAB CACAT KUSTA ?


Cacat kusta dapat terjadi pada penderita yang terlambat ditemukan dan terlambat di obati.
PENYEBAB CACAT ADALAH:
Kuman kusta yang langsung menyerang saraf penderita, luka pada telapak tangan/kaki yang mati rasa.

WASPADALAH..!!!
Jika ada bercak dikulit yang tidak ditumbuhi bulu, tidak mengeluarkan keringat, kurang rasa/hilang rasa.
Segera: periksa ke puskesmas, karena kemungkinan tanda awal penyakit kusta.

2) jika bercak mati rasa menjadi tebal dan bertambah merah atau bercak bertambah banyak di sertai
demam dan nyeri sendi.
Segera: cari pertolongan ke petugas kesehatan karena keadaan ini memerlukan pengobatan cepat

Catatan:
DAPATKAN OBAT KUSTA, GERATIS DI PUSKESMAS. JIKA ADA YANG MEMPERJUAL
BELIKAN OBAT KUSTA DI PUSKESMAS SEGERA LAPORKAN KE DINAS KESEHATAN
DAERAH ANDA.
Apa itu Hipertensi?

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah. Hipertensi kini ditengarai sebagai penyebab utama stroke dan jantung.

Bagaimana mengetahui terjadinya peningkatan tekanan darah?

Satu-satunya cara yakni dengan memeriksa tekanan darah. Tekanan darah dibagi menjadi dua, yaitu
sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan dalam arteri yang terjadi saat dipompanya darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Adapun diastolik yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat.
Tekanan ini dinyatakan dalam bentuk angka pecahan. Tekanan sistolik ditulis di atas, sedangkan diastolik
di bawah. Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg, artinya sistolik Anda 120 dan diastolik 80.

Apa Penyebab Hipertensi?

Sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential) umumnya berkatian
seperti genetik,jenis kelamin, keadaan lingkungan dan gaya hidup. Faktor gizi yang sangat berhubungan
dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama
terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan,
karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.
Dan sekitar 5% kasus hipertensi telah diketahui penyebabnya seperti penyakit ginjal, penyakit pembuluh
darah dan penyakit endokrin.

BAHAYA HIPERTENSI

Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat menimbulkan komplikasi pada organ tubuh penderita.

Organ yang paling sering menjadi target kerusakan akibat Hipertensi antara lain :

1. Otak : menyebabkan stroke Tekanan darah yang terus-menerus tinggi menyebabkan kerusakan
pada dinding pembuluh darah yang disebut disfungsi endotel. Hal ini memicu pembentukan plak
aterosklerosis dan trombosis (pembekuan darah yang berlebihan). Akibatnya, pembuluh darah
tersumbat dan jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke.

2. Mata : menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan

3. Jantung : menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (termasuk Infark jantung), Gagal Jantung.

Penyakit Jantung Koroner (PJK). Selain pada otak, penyumbatan pembuluh darah dapat
terjadi pada pembuluh koroner dan dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
dan kerusakan otot jantung (Infark Jantung).

Gagal Jantung. Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung
akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot jantung
akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi.

Bagaimana Cara Mencegah Hipertensi?

1. Pembatasan asupan garam :

Diet rendah lemak dan kolesterol

Diet tinggi serat: menurunkan berat badan dan membantu memperlancar metabolisme
tubuh.

2. Aktifitas fisik yang cukup :tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.

3. Penurunan BB

4. Pembatasan asupan alkohol dan rokok : karena dalam rokok terdapat nikotin yang melepasankan
katekolamin

5. Manajemen Stress
Apa Itu Tuberkulosis (TBC)?

TBC adalah penyakit yang di masyarakat sering diidentikkan dengan kurang gizi, daerah kumuh, atau
kemiskinan. Alhasil banyak yang merasa gengsi ketika mengalami penyakit ini.

Maka itu, banyak yang akhirnya salah menyebutkan penyakit ini sebagai bronkitis (peradangan saluran
napas), yang merupakan penyakit berbeda. Padahal TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan
ekonomi mana pun dalam usia berapa pun sehingga harus diwaspadai semua orang.

Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru, ataupun
organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak.
TBC dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan
kematian tertinggi di negeri ini.

Kali ini yang dibahas adalah TBC paru. TBC sangat mudah menular, yaitu lewat cairan di saluran napas
yang keluar ke udara lewat batuk/bersin & dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak semua orang
yang menghirup udara yang mengandung kuman TBC akan sakit.

Pada orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat karena daya tahan tubuh yang tinggi dan gizi yang
baik, penyakit ini tidak akan muncul dan kuman TBC akan tertidur. Namun,pada mereka yang
mengalami kekurangan gizi, daya tahan tubuh menurun/ buruk, atau terus-menerus menghirup udara yang
mengandung kuman TBC akibat lingkungan yang buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC (menjadi
TBC aktif) atau dapat juga mengakibatkan kuman TBC yang tertidur di dalam tubuh dapat aktif
kembali (reaktivasi).

Infeksi TBC yang paling sering, yaitu pada paru, sering kali muncul tanpa gejala apa pun yang khas,
misalnya hanya batuk-batuk ringan sehingga sering diabaikan dan tidak diobati. Padahal, penderita TBC
paru dapat dengan mudah menularkan kuman TBC ke orang lain dan kuman TBC terus merusak jaringan
paru sampai menimbulkan gejala-gejala yang khas saat penyakitnya telah cukup parah.

Gejala-gejala TBC paru yang sering terjadi adalah batuk, demam ringan, penurunan berat badan, mudah
lelah, selera makan turun, benjolan di leher, sampai berkeringat pada malam hari. Jika penyakit TBC
bertambah parah, akan terjadi batuk yang disertai lendir dan darah.

Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di daerah paru/dada, lalu
dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah,
juga tes tuberkulin (mantoux/PPD). Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama
6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat.

Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum obat dan kontrol ke dokter
agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan
hilang sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter.

Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya karena sering kali obat-obatan yang
biasa digunakan untuk TBC tidak mempan pada kuman TBC (resisten). Akibatnya, harus diobati dengan
obat-obat lain yang lebih mahal dan keras. Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TBC sampai
tuntas.

Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya akan menimbulkan dampak efek
samping bagi pasien. Efek samping yang biasanya terjadi pada pengobatan TBC adalah nyeri perut,
penglihatan/pendengaran terganggu, kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan
kemerahan kulit, rasa panas di kaki/tangan, lemas, sampai mata/kulit kuning.

Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang timbul pada dokter setiap kali
kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan dosis, mengganti obat dengan yang lain, atau melakukan
pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.

Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama pengobatan TBC pun sebaiknya harus diatur dokter
untuk mencegah efek samping yang lebih serius/berbahaya. Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:

1. Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.


2. Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, serta lingkungan yang sehat dan
berolahraga.
3. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat). Vaksin ini secara rutin
diberikan pada semua balita.

Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan diobati, dapat kembali terkena penyakit
yang sama jika tidak mencegahnya dan menjaga kesehatan tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai