Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh swt yang telah memberi kami rahmat dan
karunia-Nya sehingga Kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, tabiin, dan segenap umatnya hingga akhir zaman.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Putu Rika Veryanti, S.Farm-klin,
Apt. atas bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Makalah yang kami susun ini berjudul
Terapi Kanker Serviks . Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Farmakoterapi. Dalam makalah ini kami menguraikan pembahasan mengenai
Terapi Kanker Serviks.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempuna. Maka dari
itu, kritik dan saran anda sangat kami nantikan. Terima kasih atas segala partisipasi semua
pihak yang mendukung tersusunnya makalah ini. Atas segala kekurangan dan kesalahannya
kami mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.wb
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
3.1 Pembahasan................................................................................................11
Peningkatan jumlah pasien kanker di dunia sebanyak 6,25 jt setiap tahunnya. Bahkan data
dunia menyatakan bahwa sebanyak 11 12 juta orang saat ini merupakan pengidap
berbagai jenis kanker. Terjadinya kanker disebabkan oleh sel abnormal jaringan tubuh
yang tumbuh dan berkembangdengan cepat dan tak terkendali. Sel abnormal akan
menyusup ke jaringan disekitarnya dan terus menyebar melalui jaringan ikat dan darah
serta menyerang organ organ penting dan sel saraf tulang belakang. Saat sel abnormal
tersebut menumpuk mendesak serta jaringan organ yang ditempatinya barulah proses ini
Penyebab penyakit kanker bukanlah faktor tunggal. Kanker disebabkan oleh berbagai
macam faktor, dapat berupa faktor eksternal, faktor internal da sering gabungan
keduanya. Faktor eksternal dapat berupa radiasi, radikal bebas, sinar ultraviolet, vrs,
inveksi, rokok atau bahan kimia dari makanan seperti bahan pengawet dan pewarna
sintetik. Saementara itu faktor internalnya dapat berupa faktor genetic atau bawaan, faktor
hormonal, faktor kejiwaan atau emosional, pola hidup dan kekebalan tubuh (Wulandari,
2016).
1.2 Proses Pertumbuhan Kanker
Semuan kanker berawal dari sel, bagaimana dasar tubuh dari sebuah kehidupan. Badan
manusia terdir idari berbagai tipe sel, sel itu tumbuh dan membelah dalam kondisi
terkendali untuk memproduksi lebih banyak sel karena mereka dibutuh kan untuk
menjaga agar tubuh tetap sehat. Saat sel menua atau rusak mereka akan mati dan
digantikan oleh sel baru. Tetapi kadangkala, proses yang sedemikian teratur itu terganggu
material genetic (DNA) dari sebuah sel dapat rusak atau berubah, menghasilkan mutasi
yang mempengaruhi perubahan dan pembelahan sel normal. Saat hal ini terjadi, sel
tersebut tidak lah mati padasaatnya mereka mati dan sel barupun tercipta saat tubuh tidak
memerlukanya. Selekstra ini kemudian membentuk sebuah benjolan atau massa yang
disebut tumor.
Tidak semua tumor memiliki sifat kanker, tumor biSA jinak atau ganas, tumor jinak tidak
bersifatkan ke rsel-sel pada tumor jinak tidak menyebar keanggota tubuh lainnya
sedangkan tumor ganas adalah kanker yang memiliki sifat bias tumbuh ketempat lain. Sel
dalam tumor seperti ini dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar keseluruh tubuh.
Penyebaran kanker dari satu anggota tubuh kebagian tubuh lainnya disebut metastasis
(HarsaldanRachaman, 2016).
1.3 Tujuan
yang cukup tinggi dan menjadi penyebab kematian utama akibat kanker pada wanita
pada leher Rahim dan disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Pada
penyakit kanker serviks menunjukan sel-sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel
jaringan yang tumbuh terus menerus dan tidak terbatas pada pagian leher rahim
HPV ini ditularkan melalui hubungan seksual dan fungsinnya terjadi pada 17% wanita
yg telah berhubungan seksual. Karena serviks yang diderita individu berkaitan dengan
dalam berhubungan seksual, infeksi beberapa jenis virus, merokok, serta tingkat
Indonesia terdeteksi setiap jam wanita Indonesia meninggal dunia karena kanker
serviks. Kanker serviks cendrung terjadi pada usia pertengahan. Di Indonesia kanker
servis=ks merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita usia
produktif pada usia 30-50 tahun perempuan yang sudah kontak seksual akan beresiko
spontan vagina yang abnormal diluar siklus menstruasi, penurunan berat badan
drastis, nyeri atau kesulitan saat berkemih, nyeri perut bagian bawah atau kram
panggul. Pengobatan yang dilakukan penderita kanker serviks pun juga memberikan
dampak fisik secara langsung bagi penderita yakni mudah lelah, perubahan warna
kulit, maupun penurunan berat badan secara drastis. Pada penderita kenker serviks
yang menjali pengobatan dengan radioterapi akan menunjukan efek samping yang
cukup besar seperti semakin buruknya kemampuan fungsi seksual, lebih mudah
psikologis yang terjadi pada penderita kenker serviks yang menjalani pengobatan
radioterapi yaitu munculnya perasaan takut, tidak berdaya, rendah diri, sedih dan
1. Faktor Internal
a. Usia
Pertambahan usia menjadi faktor resiko yang paling penting bagi penderita
Survell Lance usia yang paling beresiko terkena kanker adalah 65 tahun,
factor resiko ini pu berbeda-beda antara jenis kanker satu dengan yang
lainnya.
b. Gen/Keturunan
Sebagian besar jenis kanker juga berkembang sebagian akibat gen garis
a) Gaya Hidup
antara lain asupan makanan, alkohol, merokok, serta pola diet yang salah.
b) Makanan
kalori dan lemak tinggi, seperti konsumsi daging merah berlebih yang
tidak dioleh dengan baik (hingga matang) menjadi faktor resiko yang
c) Merokok
pada kanker. Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif pun dapat terkena
kanker bila terpapar asap rokok pada intensitas dan frekuensi yang sangat
tinggi,
d) Obesitas
e) Alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah dan frekuensi yang tinggi menjadi salah
satu gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
kanker, yaitu kanker mulut, kanker laring, kanken liver dan kanker
payudara.
2.3 Gejala Umum Kanker
Gejala penyakit kanker tegantung kepada asal organ yang dikenalnya atau bias juga
daerah tempat penyebrangan, dan sebagian kecil malah tidak mempunyai gejala yang
khas, berikut adalah gejala-gejala kanker secara umum (Harsal dan Rachman, 2016)
1) Batuk dan Suara Serak, Sakit di Area Dada sampaiterasa Sesak Napas
Waspadalah jika mengalami batuk yang terus menerus sampai tiga minggu lebih.
Priksakan segera ke dokter karena ada kemungkinan ini merupakan gejala kanker
2) Terdapat Benjolan
Pada payudara atau bagian tubuh lainnya jika menemukan benjolan ataupun
penebalan pada kulit dibagian tubuh tertentu seperti payudara, getah bening,
testikel, dan benjolan tersebut tidak terasa sakit sebaiknya segera komsultasi ke
3) Perubahan Prilaku Kebiasaan pada Buang Air Besar atau Fungsi Kandung
Kemih
Susah buang air besar, diare, atau perubahan ukuran tinja dapat mengindikasikan
terkena kanker usus besar. Rasa sakit pada saat buang air kecil, terdapat darah
dalam urin tau perubahan fungsi kandung kemih. Setiap perubahan dalam fungsi
kandung kemih atau buang air besar harus segera diperiksa ke dokter.
4) Pendarahan Abnormal
Segera periksakan ke dokter jika mengalami pendarahan seperti keluar darah dari
dalam urin, buang air besar berdarah, keluar darah berlebih dan dalam waktu yang
lama saat menstruasi, keluar darah saat batuk dan muntah, atau terjadi mimisan
Kesulitan menelaan bias jadi gejala awal munculnya kanker esofagus, kanker
Beberapa perubahan juga pada tajilalat yang harus diwaspadai adalah apa bila
tahilalat memiliki bentuk yang tidak biasa atau asimetris, tepi tahilalat yang
bergerigi, tahilalat yang memilki warna yang lebih dari satu diameter lebih dari 7
Sariawan yang berulang dan bertambah parah pada area lidah dapat menjadi
2.4 Deteksi
Secara umum, kanker serviks dapat dideteksi dengan mengetahui adanya perubahan
pada daerah serviks dengan cara pemeriksaan sitologi mengunakan tes Pap Smear.
Pap smear diperkenalkan oleh Dr. George Papanicolaou pada 1962 di Yunani.
Melalui tes pap smear dapat diketahui apakah terdapat infeksi, radang, atau
pertumbuhan sel-sel yang abnormal didalam serviks. American Cancer Society (ACS)
dan US Preventive Task Force (USPSTF) mengeluarkan panduan bahwa setiap wanita
seharusnya melakukan tes pap smear 3 tahun sekali setelah pertama kali memulai
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher rahim secara
visual menggunakan asam cuka (asam asetat 3-5%) dengan mata telanjang untuk
mendeteksi abnormalitas serviks (Depkes RI, 2009). IVA positif terdapat sel
abnormal, jika ditemukan adanya area bewarna putih di sekitar zona transformasi.
perbandingan pasien kanker leher rahim yang meninggal dunia pada kelompok yang
melakukan deteksi dini dengan IVA dan pada kelompok yang tidak melakukan
deteksi dini pada negara berkembang (India) di dapatkan hasil bahwa mereka yang
melakukan skrining IVA, 35% lebih sedikit yang meninggal dunia dibanding mereka
c. Kolposkopi
Kolposkopi adalah tindakan yang bertujuan untuk memeriksa adanya sel yang
abnormal di dalam atau di sekitar vagina, vulva, atau serviks. Sel yang abnormal
biasanya dapat ditemukan diantara lubang serviks sampai lubang melahirkan dan
rahim. Sel yang abnormal harus segera di deteksi dan diobati karna dapat
pada saat hasil dari pemeriksaan serviks rutin menunjukan tanda-tanda adanya
hasil tes pap smear menunjukan adanya sel abnormal serta sebagai penentu biopsi.
d. Biopsi
Apabila hasil tes pap smear yang telah dikonfirmasi dengan pemeriksaan kolposkopi
menunjukkan adanya sel abnormal dan lesi maka tahapan selanjutnya adalah biopsi.
Biopsi adalah pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli patologi.
Biopsi dilakukan didaerah yang abnormal jika sambungan skuamosa-kolumnar
Setelah kanker serviks didiagnosis, selanjutnya ditentukan pengobatan atau terapi yang
tepat untuk penderita kanker. Pengobatan kanker serviks tergantung pada lokasi dan
ukuran kanker, stadium kanker, usia, keadaan umum dan rencan penderita kanker untuk
a. Pembedahan
Pembedahan adalah terapi untuk membuang sel kanker dengan bantuan pisau bedah.
Kanker bisa saja kembali muncul, oleh sebab itu setelah pembedahan dianjurkan
Kerusakan yang terjadi akibat radioterapi tidak hanya pada sel-sel kanker melainkan
juga pada sel-sel normal disekitarnya, tetapi kerusakan pada sel kanker umunya lebih
besar dari sel normal. Efek samping dari terapi penyinaran adalah sebagai berikut :
iritasi rektum dan vagina, kerusakan kandung kemih dan rektum dan ovarium berhenti
berfungsi.
c. Kemoterapi
Jika kanker sudah menyebar ke luar pangul dianjurkan untuk menjalani kemoterapi
kanker dengan menggunakan obatobat antikanker yang disebut sitostatika. Terapi ini
diberikan dalam suat siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan
periode pemulihan, lalu dilakuakn pengobatan, diselingi dengan pemulihan dan begitu
seterusnya.
d. Immunoterapi
Immunoterapi adalah terapi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan memperbesar
Pertama, sel darah putih diambil dari sumsum tulang belakang kemudian
dengan memberikan obat yang dapat merangsang sel-sel tubuh untuk memproduksi
Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu mengnai posisi individu dalam
hidup dalam konteks budaya dan sistem lain dimana individu hidup dan hubunganya
dengan tujuan, harapan, standar yang ditetapkan dan perhatian seseorang. Perubahan-
perubahan sistem dan fungsi yang terjadi pada pemderita, dimana penderita mengalami
ketergantuan pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar dan penurunan
keberfungsian anggota tubuh, dengan adanya perubahan fungsi seksual pada penderita
kanker serviks.
BAB III
PENUTUP
3.1 Pembahasan
Kanker merupakan penyakit mematikan kedua didunia setelah penyakit jantung. Peningkatan
jumlah pasien kanker di dunia sebanyak 6,25 jt setiap tahunnya. Bahkan data dunia
menyatakan bahwa sebanyak 11 12 juta orang saat ini merupakan pengidap berbagai jenis
kanker. Terjadinya kanker disebabkan oleh sel abnormal jaringan tubuh yang tumbuh dan
berkembangdengan cepat dan tak terkendali. Sel abnormal akan menyusup ke jaringan
disekitarnya dan terus menyebar melalui jaringan ikat dan darah serta menyerang organ
organ penting dan sel saraf tulang belakang. Saat sel abnormal tersebut menumpuk mendesak
serta jaringan organ yang ditempatinya barulah proses ini disebut tumor ganas atau kanker.
Penyebab penyakit kanker bukanlah faktor tunggal. Kanker disebabkan oleh berbagai macam
faktor, dapat berupa faktor eksternal, faktor internal da sering gabungan keduanya. Faktor
eksternal dapat berupa radiasi, radikal bebas, sinar ultraviolet, vrs, inveksi, rokok atau bahan
kimia dari makanan seperti bahan pengawet dan pewarna sintetik. Saementara itu faktor
internalnya dapat berupa faktor genetic atau bawaan, faktor hormonal, faktor kejiwaan atau
yang cukup tinggi dan menjadi penyebab kematian utama akibat kanker pada wanita
pada leher Rahim dan disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Gejala-gejala yang ditiumbulkan akibat kanker serviks yaitu munculnya rasa sakit saat
spontan vagina yang abnormal diluar siklus menstruasi, penurunan berat badan rastic,
nyeri atau kesulitan saat berkemih, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul.
Pengobatan yang dilakukan penderita kanker serviks pun juga memberikan dampak
fisik secara langsung bagi penderita yakni mudah lelah, perubahan warna kulit,
3.2 kesimpulan
kesimpulan dari makalah diatas yaitu bahwa kanker merupakan salah satu faktor
utama penyebab kematian, penyebab munculnya kanker serviks yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Namun kanker serviks dapat dicegah dengan pola hidup yang
sehat dan dan lingkungan yang baik. Kenker serviks dapat dilakun dengan beberapa
Yogyakarta.
Wulandari, F, 2016, pemanfaatan daun sirsak sebagai obat anti kanker. Politeknik Pertanian
Fitriana, N, A, Ambarani, T, K, 2012, Kualitas Hidup pada Penderita Kanker Serviks yang