Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

PENGELOLAAN HAMA & PENYAKIT TANAMAN

Oleh:

Nama : Muhammad Edi Supredi


NIM : 14/16612/BP
Kelas : Antan B
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara I : Pengenalan Pestisida
Co. Ass : Sri Agus Rianti

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
I. ACARA I : Pengenalan pestisida
II. TANGGAL : 7 Januari 2016
III. TUJUAN : Untuk mengetahui dan mengenal penggolongan
pestisida baik jenisnya, sasarannya, formulasinya
dan organisme targetnya.
IV. DASAR TEORI

Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama sedangkan cide
berarti membunuh. Pestisida mencakup bahan bahan kima yang digunakan
untuk mengendalikan populasi jasad hidup merugikan. Manusia serta
tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk
kesejahteraan hidupnya agar kerugian dan gangguan dapat ditekan seminim
mungkin.
Berbagai pestisida yang dikenal terutama di bidang pertanian,
kesehatan masyarakat dan kesehatan veteriner adalah insektisida (racun
serangga), fungisida (racun cendawan/jamur), herbisida (racun
gulma/tumbuhan pengganggu), akarisida (racun tungau dan caplak) ,
rodentisida (racun binatang pengerat), nematisida (racun nematode),
termitisida (racun rayap), helmitisida (racun cacing).
Penggolongan umum pestisida menurut Matsumura (1985)
dibedakan menjadi kelompok insektisida, aktivator/sinergis,
pembawa/penyampur/perata, atraktan, repelen, pengatur pertumbuhan,
kemosterilan, penghalang sintesis khitin. Sedangkan asal pestisida bisa
berupa pestisida sinetik dan organik. Golongan bisa berupa arsen, flourida,
hidrokarbon berklor, nitrofenol.
Penanaman pestisida atau nomenkaltur sering digunakan sebagai
nama generik atau nama umum seperti malathion, chlordane, carbophenotion.
Disamping nama generik ada nama dagang yang tak kalah penting karena kita
kadang hanya mengenal nama dagang sesuai yang diberikan perusahaan.
Misalnya insektisida Fenthion diperdagangkan dengan berbagai nama dagang
dari perusahaan Bayer AG (Lebaycid, Entex, dan Tiguvon).
Penggolongan pestisida berdasarkan cara masuk bisa lewat : 1.
Kulit, biasanya disebut sebagai racun kontak, 2. Melalui mulut dan saluran
makanan (racun perut), 3. Melalui pernapasan (fumigant). Pestisida dapat
juga digolongkan sebagai : 1. Racun sistemik, artinya racun yang dapat
diserap melalui system organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian
diserap kedalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh
hama sehingga akan terjadi keracunan, 2. Racun kontak, langsung dapat
diserap melalui kulit pada saat pemberian pestisida atau dapat pula organ
target keracunan karena adanya residu beberapa waktu setelah penyemprotan
formulasi pestisida.
Pestisida adalah bentuk teknis sebelum digunakan perlu
diformulasikan dahulu. Formulasi pestisida merupakan hasil pengolahan yang
ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan
keamanan. Penyimpanan, penanganan, penggunaan, dan efektivitas pestisida.
Pengertian pest adalah senua jasad hidup atau organisme baik besar atau kecil
yang merugikan, baik secara morfologis, maupun secara fisiologis, sehingga
berakibat turunnya produksi secara kualitas maupun kuantitas pada tanaman
budidaya.
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Alat tulis
B. Bahan
1. Dianzinon
2. Corrin
3. Toxiput
4. Bendas
5. Antracol
6. Beauveria Bassiana
7. BVR
8. Furadan
9. Pestona
10. Petrokum
VI. CARA KERJA
A. Skematis
1. Diamati masing masing pestisida yang telah disiapkan
2. Dibuatlah skema penggolongan pestisida yang saudara amati tersebut
mulai dari jenis sasarannya, nama umum, merk dagang, nama kimia,
organisme sasaran, mode of action, formulasi serta asalnya.
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum pengelolaan OPT (gulma) tentang deskripsi gulma
yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pestisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian OPT.
2. Berdasarkan cara aplikasinya, Pestisida digolongkan menjadi 7 macam,
yaitu blanket spraying, broadcast treatment, band treatment, directed
spraying, overhead spraying, spot treatment, wipping.spot replacement.
3. Berdasarkan waktu aplikasinya, herbisida dibedakan menjadi 3,
yaitupre-emergence, pre-planting, dan post-emergence.
4. Berdasarkan daya kerjanya, Pestisida dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
pestisida kontak dan pestisida sistemik.
5. Berdasarkan daya bunuhnya, pestisida dibagi menjadi 2 yaitu pestisida
selektif dan pestisida tidak selektif.
6. Berdasarkan formulasinya, pestisida diklasifikasikan menjadi 4, yaitu
larutan, EC (Emulsifiable Concentrate), WP (Wettable
Powder), WDG(Water Dispersable Granule).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016. Buku Petunjuk Praktikum Pengelolaan Hama Dan penyakit
Tanaman.Yogyakarta. INSTIPER
Dr. Ir. Zenudin, MS. 1997. Gulma di perkebunan kopi dan kakao. Pusat penelitian
kopi dan kakao. Jawa timur.
Heroetadji, H., 1989. Dasar dasar perlindungan tanaman. Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan, Faperta Brawijaya, Malang.
Inderjit, K.M.M. Dakshini, and Frank A. Einhellig. 1993. Allelophaty. Organisms,
Processes, and Applications. America Chemical Society, Washington DC.

Mengetahui Yogyakarta, 7 Januari 2016


Co. Ass Praktikan

(Sri Agus Rianti) ( Muhammad Edi Supredi)

Anda mungkin juga menyukai