Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Saat ini, kebutuhan energy semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia. Penggunaan listrik juga meningkat
dikarenakan listrik berfungsi sebagai sumber energy utama teknologi tersebut.
Tanpa adanya listrik, tentu akan menghambat aktivitas manusia. Sebagai contoh,
sebanyak 400 desa di Maluku yang belum mendapat aliran listrik, mengalami
ketertinggalan dan sulit berkembang dibandingkan daerah yang mendapat aliran
listrik seperti daerah-daerah di PulauJawa.
PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) mendapatkan kewenangan dalam
menyalurkan listrik pada rumah-rumah warga. Listrik yang dipasok tersebut
merupakan hasil dari pembakaran batubara sebagai salah satu bahan bakar fosil
yang jumlahnya semakin menurun dan tidak dapat diperbaharui (unrenewable
energy). Selain itu, penggunaan batubara juga menimbulkan dampak polusi yang
dapat mencemari lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sumber energy alternative pengganti
penggunaan batubara tersebut. Contohnya sel surya (solar cell) yang
memanfaatkan panas yang berasal dari sinar matahari. Hal ini sangat baik melihat
kondisi Indonesia yang berada tepat pada garis khatulistiwa menyebabkan
Indonesia beriklim tropis, sehingga mendapat penyinaran matahari sepanjang
tahun. Berarti dengan penggunaan solar cell, akan dapat terus menghasilkan
listrik.

Namun penggunaan solar cell masih sangat minim. Oleh karena itu,
diperlukan pembelajaran guna mengetahui prinsip kerja dari solar cell tersebut.
Salah satunya melalui program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Kunjungan Kerja
Lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus dilaksanakan
Mahasiswa, khususnya Mahasiswa Semester lima Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Elektronika (D III) Politeknik Negeri Sriwijaya.

1
2

Kegiatan Kunjungan Kerja Lapangan Jurusan Teknik Elektro Program


Studi Teknik Elektronika angkatan 2013 salah satunya dilakukan di Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kabupaten Bangli Kota Bali yang dilaksanakan
pada tanggal 12 September 2015.
Pada PLTS Kabupaten Bangli Kota Bali terdapat pembangkit Listrik
Tenaga Surya khususnya pembangkit listrik yang menggunakan solar cell
sebagai sumber energinya. Pada laporan ini akan dibahas system tersebut secara
sistematis dengan tujuan untuk dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mengenai pembangkit listrik tenaga surya. Laporan ini akan membahas mengenai
SISTEM KERJA SOLAR CELL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS) KABUPATEN BANGLI, PROVINSI BALI.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pembuatan laporan ini dapat dirumuskan
masalah bagaimana cara kerja system pengoperasian solar cell sebagai tenaga
pembangkit listrik surya di daerah Bangli.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa setelah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan ini maka
diharapkan dapat mengetahui proses produksi, mampu beradaptasi terhadap dunia
kerja, memperoleh pengetahuan yang tidak diperoleh di dalam perkuliahan dan
dapat menggunakan pengalaman yang dimiliki setelah melaksanakan Kuliah
Kerja Lapangan untuk memasuki dunia kerja sebenarnya.

1.3.2 Tujuan Khusus


Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan ini diharapkan mampu :
1. Mengetahui pemanfaatan sumber energy alternative terbarukan yang
ramah lingkungan, yang dapat menggantikan ketergantungan terhadap
bahan bakar fosil.
2. Mengetahui dan memahami sistem kerja dari pembangkit listrik tenaga
surya yang memanfaatkan penyinaran yang berasal dari sinar matahari.
3

3. Memperoleh gambaran nyata tentang penerapan / implementasi dari ilmu


atau teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah dan
membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
4. Untuk mengetahui, mempelajari dan menganalisis berbagai peralatan
industri yang digunakan diperusahaan.
5. Untuk melatih mahasiswa untuk cepat beradaptasi dan bersosialisasi
dengan lingkungan kerja serta mengembangkan tanggung jawab dalam
pekerjaan.
6. Untuk melatih mahasiswa berpikir secara praktis dan sistematis dalam
menghadapi suatu persoalan dalam bidang keteknikan.

1.3.3 Manfaat Praktek Industri


1.3.3.1 Bagi Perguruan Tinggi
1. Membantu Politeknik membentuk calon sarjana yang kompeten di
bidangnya secara praktis dan teoritis.
2. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan
informasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
3. Memperoleh informasi tentang perkembangan teknologi-teknologi
terbaru yang digunakan dalam proses tersebut.
4. Membina kerjasama yang baik antara lingkungan akademis dengan
lingkungan kerja.
5. Memperoleh gambaran perbandingan tentang kesiapan mahasiswa
dalam kaitannya dengan dunia industri saat ini.
6. Membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi, tentang apa yang
dibutuhkan dalam penyelesaian tugas akhir.

1.3.3.2 Bagi Perusahaan


1. Hasil analisis dan penelitian yang dilakukan selama Praktik Industri
dapat menjadi bahan masukan bagi pihak Perusahaan di masa yang
akan datang.
2. Perusahaan dapat mengetahui kompetensi calon lulusan dari suatu
perguruan tinggi yang telah melakasanakan praktik kuliah lapangan.
4

3. Perusahaan berperan besar dalam pembentukan dan memberikan


pengalaman yang berharga bagi mahasiswa sehingga berdampak bagi
kualitas mahasiswa yang diharapkan lebih baik sehingga perguruan
tinggi akan dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih kompeten
dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

1.3.3.3 Bagi Mahasiswa


1. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu
yang ditekuni selama ini.
2. Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman di
kerja lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Tugas
Akhir.
3. Mahasiswa dapat membiasakan diri dan bersemangat terhadap suasana
kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta
sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.
4. Mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam gambaran tentang kondisi
nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan
ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia kerja yang sebenarnya.

1.4 Rumusan Masalah


Masalah utama yang dibahas pada laporan ini adalah bagaimana cara kerja
dari pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan solar cell yang
memanfaatkan energy matahari.

1.5 Batasan Masalah


Pada Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini penulis hanya membatasi
pada system kerja dari solar cell sebagai pembangkit listrik tenaga surya di
Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

1.6. Sistematika Penulisan


Laporan ini ditujukan untuk memaparkan hasil kerja dari Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) pada tanggal 07 September 18 September 2015. Untuk
5

mempermudah pemahaman harus disusun secara sistematis, sehingga laporan ini


disusun dalam lima bab yang masing-masing membahas tentang pokok penting
dalam laporan ini. Bab-bab yang terkandung dalam laporan ini adalah sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penulisan, Rumusan Masalah, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan.

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN


Membahas tentang sejarah dan informasi terkait dengan pembangkit listrik tenaga
surya di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Membahas teori-teori yang mendukung dan menunjang laporan.

BAB IV PEMBAHASAN
Mengemukakan tentang Sistem Kerja dari Solar Cell sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Mengemukakan kesimpulan dan saran yang biasa diangkat dari permasalahan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai