Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
mengembangkan daya pikir manusia. (Depdiknas, 2007 : 66). Perkembangan
pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang
dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan
diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Menurut H.W Fowler
(dalam Suryaman, 2010 : 1) matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat
asbtrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode
yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa.
Aktivitas ekonomi merupakan bagian dari kehidupan manusia ribuan tahun
yang lalu. Kata economics berasal dari kata Yunani klasik yang artinya
household management. Sebelumnya pedagang Yunani telah memahami
phenomena ekonomi, seperti apabila terjadi kegagalan panen akan menyebabkan
harga jagung meningkat di pasar, tetapi kekurangan emas mungkin dapat
menurunkan harga jagung. Dalam banyak hal konsep dasar ekonomi hanya
diekspresikan dalam bentuk matematika sederhana, seperti bilangan bulat atau
pecahan diikuti dengan operasi sederhana seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Namun dengan berkembangnya kehidupan manusia,
maka aktivitas ekonomi yang dilakukan semakin kompleks dan makin saling
terkait dengan aktivitas lainnya, sehingga membutuhkan pemecahan yang
kompleks juga. Secara umum, semakin kompleks suatu masalah, akan semakin
kompleks pula alat analisis yang digunakan untuk pemecahannya. Salahsatu alat
yang dianggap mampu mengekspresikan kekompleksan permasalahan tersebut
adalah model matematika. Mentransformasi model ekonomi kedalam model
matematika, memungkinkan terjadinya peralihan tingkat kesulitan pemecahan
masalah ekonomi ke dalam pemecahan masalah matematika. Untuk itu diperlukan

1
pemahaman tentang beberapa konsep matematika sebagai syarat pemecahan
masalah matematika, sehingga perlu dipelajari oleh ekonom dan pelaku bisnis
Matematika ekonomi merupakan ilmu yang digunakan sebagai pendekatan
dalam mempelajari analisis ekonomi. Ahli ekonomi menggunakan simbol-simbol
matematis untuk menyatakan permasalahan ekonomi serta menggunakan dalil-
dalil matematis untuk membantu pembahasan masalah tersebut. Matematika
ekonomi digunakan dalam berbagai ilmu lain seperti, ekonomi mikro, ekonomi
makro, metode kuantitatif, ekonomi keuangan, serta ilmu-ilmu lain yang
membutuhkan alat analisis dalam pendekatannya.
Penerapan matematika untuk ekonomi dan bisnis akan memberikan manfaat
yang sangat besar di dalam kehidupan terutama dalam penyelesaian masalah-
masalah ekonomi baik untuk lingkup ekonomi mikro maupun untuk lingkup
ekonomi makro. Sehingga pada akhirnya akan membantu untuk menunjang
pertumbuhan perekonomian bangsa melalui pemecahan masalah ekonomi dan
bisnis melalui model matematika, terutama dengan penerapan atau penggunaan
fungsi linear.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjabaran latar belakang diatas, rumusan masalah yang muncul pada
makalah ini adalah bagaimana sifat statika komparatif dan konsep derivatif dalam
matematika ekonomi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan
dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui sifat komparatif dan konsep
derivative dalama matematika ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SIFAT DARI STATIKA KOMPARATIF

Komparatif statis adalah analisa perbandingan kondisi-kondisi ekuilibrium


dari berbagai set kondisi parameter dan variabel eksogen yang berbeda. Statistika
komparatif menelaah perbandingan keadaan ekuilibrium yang berbeda-beda yang
di hubungkan dengan himpunan nilai parameter dan variable oksigen yang
berbeda. Untuk tujuan perbandingan seperti ini selalu dimulai dengan
mengasumsikan keadaan ekuilibrium awal yang tertentu Dalam model pasar
tertutup ,misalnya suatu ekuilibrium awal akan ditunjukkan oleh harga P yang
tetap denganj umlah Q yang bersesuaian. Sekarang jika dimisalkan perubahan
ketidakeukuilibriuman muncul di dalam suatu model dalam bentuk variasi di
dalam nila ibeberapa parameter ata uvariabel eksogen tentu saja ekuilibrium
akan terganggu dan mengakibatkan berbagai variabel endogen harus menjalani
penyesuaian tertentu.

Dalam statatistika komparatif kita juga mengabaikan proses penyesuaian


variael-variabel ,kita hanya membandingkan keadaan ekuilibrium awal (sebelum
perubahan) dengan keadaan ekuilibrium yang terakhir (setelah
perubahan).Kemungkinan ekuilibrium yang tidak stabil juga perlu di hindari
karena kitamenganggap ekuilibrium dapat tercapai ,sama seperti kita lakkan untuk
yang lama.

Suatu analisa statistic komparatif dapat berujud kualitatif ata ukuantitatif.Jika


kita hanya tertarik pada suatu pertanyaan maka analisa akan menjadi kualitatif
,karena arah perubahan adalah satu-satunya yang akan ditinjau. Tetapi jika kita
ingin mengetahui besarnya perubahan dalam Y yang di sebabkan oleh perubahan
dalam I0 yang telah ditentukan (yakni ,besarnya pengganda investasi), maka jelas
analisanya akan menjadi kuantitatif. Dengan mendapatkan suatu jawaban
kuantitatif ,secara otomatis data mengetahui arah perubahan dari tanda aljabar.

3
Perubahan yang sedang dipertimbangkan terutama adalah mencari suatu
tingkat perubahan (rate of change) atau tingkat perubahan ekuilibrium variabel
endogen terhadap perubahan didalam parameter khusus atau varia bel
eksogen.Karena alsan ini konsep matematis dari derivatif mempunyai arti yang
lebih luas dalam statistika komparatif.

2.2 TINGKAT PERUBAHAN DAN DERIVATIF


Hasil Bagi Perbedaan (Difference Quotient)
Karena pengertian perubahan merupakan yang pokok dalam konteks ini ,maka
untuk menunjukannya di perlukan suatu symbol khusus. Bila variabel x berubah
dari nilai 0 kenilai 1 ,maka perubahan di ukur dengan perbedaan = 1 2 .
Jika x beubah dari nilai awal 0 kenilai baru (0 + ) maka nilai fungsi =
() berubah dari f(0 ) ke f(0 + ). Perubahan dalam y per unit perubahan x
dapat ditunjukkan oleh hasil bagi perbedaan

(0 + ) f(x0 )
=

Hasil bagi perbedaan ini,yang mengukur rata-rata tingkat perubahanya hanya


dapat di hitung bila kita mengetahui nilai awal x yaitu x0, dan besarnya perubahan

x yaitu . Yakni, adalah fungsi dari x0 dan x1.

Contoh 1

Diketahui = () = 32 4. Kita dapat menulis :

(0 ) = 3(0 )2 4 (0 + ) = 3 (0 + )2 4

Oleh karena itu, hasil bagi perbedaan adalah

(0 + )2 4 (302 4) 60 + 3()2
(6.2) = =

Yang dapat dihitung bila x0 dan x diketahui. Misalkan x0 = 3 dan x = 4 ; rata-


rata tingkat perubahan y akan menjadi 6(3)+ 3(4) = 30. Ini berarti bahwa, rata-

4
rata bila x berubah dari 3 ke 7, perubahan y adalah 30 unit per unit perubahan
dalam x.

Derivatif (turunan)

Tujuan konsep Derivatif:


Dengan mempelajari konsep derivatif dan aturan-aturan diferensial, kita tidak
hanya meramalkan ke mana arah perubahan nilai-nilai keseimbangan sebagai
akibat dari perubahan parameter (secara kualitatif), tetapi juga dapat mengetahui
berapa besar pengaruh perubahan (secara kuantitatif). Dengan demikian kita tidak
hanya dapat menjelaskan apa yang akan terjadi secara kualitatif, tetapi juga dapat
meramalkan apa yang akan terjadi secara kuantitatif.
Kegunaan konsep derivatif dan aturan-aturan diferensial berikut ini, tidak
hanya terbatas pada analisis komparatif statis, melainkan juga bermanfaat untuk
analisis-analisis ekonomi lainnya, khususnya analisis margial dan elastisitas.
Walaupun dalam hubungannya dengan analisis statis komparatif yang ingin kita
bahas adalah pengaruh perubahan parameter terhadap nilai keseimbangan
endogen; sebagai titik tolak dapat kita pergunakan fungsi umum, yaitu: y = f(x).
Dalam hal ini, variabel bebas x dapat berlaku sebagai variabel endogen ataupun
eksogen atau parameter. (Ingat parameter adalah konstanta yang bervariabel).

Di dalam (6.2), misalnya, bila x sangat kecil kita dapat memperoleh 6x0

pada ruas kanan sebagai suatu perkiraan terhadap kebenaran nilai .

Begitu x mendekati nol (berarti bahwa dia semakin terus mendekati, tetapi
sebenarnya tidak pernah mencapai nol), (6x0+ 3x) akan mendekati nilai 6x0, dan

begitu pula, juga akan mendekati 6x0. Secara simbolis, fakta ini dinyatakan


oleh pernyataan 6x0 jika x 0, atau dengan persamaan


(6.3) lim = lim (6x0 +3x) = 6x0
x0 x0

5
Di mana symbol lim dibaca : limit dari . . . jikax mendekati 0. Bila ,selama

x 0, limit dari hasil bagi perbedaan ada, limit tersebut di kenal sebagai

derivatif dari fungsi y = f(x).

Beberapa sifat mengenai derivative harus di perhatikan :

1. Suatu derivative adalah suatu fungsi ,dalam kenyataannya , penggunaan kata


derivative berarti suatu fungsi yang diturunkan. Fungsi asalnya = ()
adalah suatu fungsi yang sederhana (primitive function), dan derivative
adalah fungsi lainnya yang diturunkan dari padanya. Sementara hasil bagi
perbedaan adalah suatu fungsi x0 dan x.
2. Derivatif juga merupakan suatu pengukuran dari suatu tingkat perubahan.
Karena derivatif hanyalah suatu limit dari hasi bagi perbedan, yang
mengukur tingkat perubahan y.
3. Derivatif berkaitan dengan hal notasi. Fungsi-fungsi derivative umumnya di
tulis dalam dua cara. Jika diketahui suatu fungsi sederhana = (), satu
cara penulisan derivatifnya (bila ada ) adalah menggunakan symbol ()
notasi ini ditemukan oleh matematik lagrange. Penulisan umum yang kedua

adalah d yang ditemukan oleh matematik Leibniz.

Dengan menggunakan kedua cara penulisan ini, kita dapat menentukan


derivative suatu suatu fungsi tertentu y= f(x) sebagai berikut :

= f (x ) = lim
d x0

Contoh 2

Berdasarkan pada fungsi = 3 2 4, kita telah menunjukkan hasil bagi


perbedaan menjadi (6.2) dan limit hasil bagi tersebut menjadi (6.3). Atas dasar
yang terakhir, sekarang kita dapat menulis (mengganti x0 dengan x) sehingga
diperoleh :

= 6 atau () = 6

6
Perhatikan bahwa nilai x yang berbeda akan memberikan nilai derivatif yang
bersesuaian berbeda. Misalnya, bila x = 3, kita peroleh () = 6(3) = 18 ;
tetapi x = 4, kitaperoleh (4) = 6(4) = 24.

2.3 Derivatif dan kemiringan suatu kurva

Misal diberikan suatu fungsi biaya total:

= ()

Dimana : biaya total

: output

Biaya marginal (MC) didefinisikan sebagai perubahan dalam biaya total akibat
kenaikan 1 unit output. Secara matematis dapat ditulis:

Pada kasus barang dalam jumlah yang nilainya diskrit, perubahan 1 unit adalah
perubahan terkecil yang mungkin terjadi. Tetapi untuk kasus barang dalam jumlah
yang nilainya kontinu, dapat berubah dalam jumlah decimal yang tidak
terbatas (sangat kecil). Karenanya biaya marginal dapat dihitung dengan
kemiringan kurva biaya total. Kemiringan kurva biaya total adalah limit dari

perbandingan , saat mendekati nol.

Perhatikan gambar

7
Misalkan A adalah titik dengan output 0 dan biaya 0 . Jika output meningkat
sebesar , maka output menjadi 0 + = 2 dan biaya total akan meningkat
dari 0 menjadi 0 + = 2 , sehingga :

2 1
= .
2 1


Secara geometri, ini adalah perbandingan dari ruas garis, atau kemiringan

dari garis AB. Perbandingan khusus ini mengukur tingkat perubahan rata-rata
biaya marginal.

2.4 KONSEP LIMIT

Bila kita menggunakan cara penulisan yang singkat dengan symbol qy/x dan
vx kita peroleh

lim = lim .
0 0

Limit sisi kiri dan limit sisi kanan

Konsep limit berhubungan dengan pernyataan : berapa nilai pendekatan satu


variabel (ktakanlah q) bila variabel lain (ktakanlah v) mendekati nilai tertentu
(katakana nol).sehingga agar bermakna q harus merupakan fungsi v (q=g(v)).
Yang menjadi perhatian adalah mencari kita mencari lim , ttetapi secara mudah
0

kita dapat menunjukan kasus yang lebih umum ,


, bilangan nyata terbatas. Kita juga mempertimbangkan lim atau juga
+

lim bila kita mengatakan , variabel v dapat mendekati bilangan N


dengan nilai yang lebih besar daripada N atau dengan nilai yang lebih kecil
daripada N. Bila untuk dari sisi kiri ( dari nilai yang lebih kecil daripada
N), q mendekati suatu bilangan terbatas L, kita sebiut L limit sisi kiri dari q(

8
disymbolkan lim ). Bila untuk dari sisi kanan (dari nilai yang lebih

besar daripada N), q mendekati suatu bilangan terbatas L, kita sebiut L limit sisi
kanan dari q ( disymbolkan lim+ ).bila kedua limit mempunyai nilai hingga

yang umum (katakan L), maka kita mengaggap limit q ada dan ditulis sebagai
lim = . Bila kita mempunyai suatu keadaan dimana lim = (atau -) kita

harus menganggap q tiidak mempunyai limit, Karena lim = berarti bahwaa q


mendekati untuk dan bila nilai q dianggap tetap naik untuk v


mendekati N maka akan bertentangan untuk mengatakan q mempunyai suatu
limit.namun cara yang lebih baik untuk menyatakan bahwa q mendekati untuk
v mendekati N ditulis lim = dan menyatakan bahwa q mempunyai suatu

limit tak terhingga.

Penjelasan Secara Grafik

Dalam 6.2, kita menjelaskan kita menjelaskan beberapa situasi yang mungkin
berkenan dengan limit dari suatu fungsi q = g(v).

Gambar 6.2a, menunjukan suatu kurva yang halus semntara variabel v tertuju
kenilai N dari suatu sisi sumbu horizontal, variabel q tertuju kenilai L.dalam hal
ini limit sisi kiri sama dengan limit sisi kanan, sehingga dapat dituliskan lim =

Gambar 6.2b, menunjukan suatu kurva yang tidak rata. Kurva tersebut
mempunyai titik belok yang tajam diatas titk N. meskipun demikian bila v tertuju
ke N dari salah satu sisi q kembali tertuju ke nilai L yang sama. Limit dari q
kembali terdapat dan sama dengan L.

9
Gambar 6.2c, menunjukan suatu fungsi tangga dalam hal ini bila v tetuju ke N
limit sisi kiri dari adalah L1 tetapi limit sisi kanan adalah L2 suatu bilangan yang
berbeda karena itu q tidak mempunyai limit untuk v mendekati N.

Gambar 6.2d, bila v mendekati N , limit sisi kiri q adalah - sadangkan limit sisi
kanan adalah +, karena kedua bagian kurva akan turun dan naik untuk jangka
waktu yang tak terhingga sewaktu mendekati garis vertical yang putus-putus
sebagai suatu asimtotnya lim juga tidak ada.dilain pihak bila kita menetapkan

suatu jenis limi yang berbeda dalam diagram d yakni lim maka limit sisi kiri
+

yang berhubungan dan kita peroleh limit tersebut lim = . Dengan cara yang
+

sama dapat dibuktikan juga bahwa lim = .


10
Gambar 6.2

Penilaian dari suatu limit

Contoh 1

Diketahui = 2 + 2 , carilah lim . untuk mendapatkan limit sisi kiri kita


0

gantikan dengan serentetan nilai negative -1,-1/10,-1/100, dengan v untuk


mendapatkan bahwa 2 + 2 akan menurun secara teratur dan mendekati 2 (
karena 2 secara berangsur-angsur mendekati 0). Untuk limit sisi kanan kita
gantikan dengan serentetan nilai positif 1, 1/10, 1/100,. Dengan v dan dihitung

11
nilai limit yang sama seperti sebelumnya. Karena kedua limit sama kita
menganggap limit dari q ada diperoleh lim = 2.
0

1 2
Contoh 2 deketahui = , h carilah lim .dari sini n =1 tidak dalam domain
1 1

suatu fungsi , dan kita tidak dapat menetapkan v=1 karena akan berakibat
pembagian dengan nol. Penilaian limitpun yang menganggap v mendekati 1 akan
menimbulkan kesulitan sebab 1 akan mendekati nol bila 1.salah satu
1 2
jalan keluar adalah dengan pemfaktoran sehingga = =1+ (v
1

1)

Dalam pernyataan yang baru ini karena (1 + ) 2 untuk 1 dari sisi


yang lain, kita menyimpulkan bahwa lim = 2.
1

2+5
Contoh 3 deketahui = , h carilah lim . Bila kita misalkan +
+1 +

untuk keduanya, hasilnya akan menjadi perbandingan antara dua bilangan tak
terhingga yang tidak mempunyai arti yang jelas . untuk pemecahannya kita akan
mengubah perbandingan perbandingan yang telah diketahui suatu bentuk dimana
2+5 3
variabel tidak akan muncul dalam pembilang sehingga = = 2 + +1. bial
+1
3
diperhatikan suku sisanya (+1) 0 untuk +, kita simpulkan

lim = 2.
+

Pandangan Resmi dari Konsep Limit

Sekarang marilah kita memberikan defenisi yang tepat. Karena definisi


seperti itu akan mengakibatkan penggunaan konsep disekitar(neighborhood)
suatu titik pada suatu garis (terutama,bilangan tertentu sebagai titik pada garis
bilangan nyata).

12
Untuk bilangan L tertentu, selalu dapat dicari bilangan ( 1 ) < dan
bilangan lainnya ( + 2 ) > ,dimana dan adalah bilangan positif yang
sebarang.himpunanan seluruh bilangan yang terletak diantara (L-a1) dan (L+a2)
disebut interval diantara kedua bilangan tersebut .jika bilangan (L-a1) dan (L+a2)
dimasukan dalam himpunan,maka himpunan didebut interval tertutup ,bila mereka
dikeluarkan,maka himpunan tersebut adalah interval terbuka.interval tertutup
diantara (L-a1)_ dan (L+a2) dinyatakan dengan tanda [].

[L-a1,L+a2]{q|L-a1 q L+a2}

Dan interval terbuka dinyatakan dengan tanda kurung :

(L-a1,L+a2){q|L-a1 < q < L+a2}

Jadi,[ ] berhubungan dengagn tanda ketidaksamaan yang lunak , sedangkan ()


berhubungan dengan tanda ketidksamaan <. Tetapi didalam kedua macam
interval, bilangan yang lebih kecil (L-a1) selalu ditulis dahulu.nanti,kita juga
mempunyai kesempatan untuk menggunakan interval setengah terbuka dan
setengah tertutup,seperti (3,5)dan(6,),yang mempunyai arti sebagai berikut :

(3,5]{x|3 < X 5} [6,){X|6 X < }

Dengan menggunakan konsep bilangan disekitar,maka limit dari suatu funsi dapat
didefinisikan sebagai berikut :

Bila v mendekati bilangan N,limitq - g(v) adalah bilangan L,bila untuk setiap
bilangan disekitar L yang dapat dipilih,biar bagaimanapun kecilnya,dapat dicari
bilangan disekitarnya yang bersesuaian dengan N (kecuali titik v =N) dalam
domain fungsi itu sedemikian rupa sehingga untuk setiap nilai v dalam bilangan
disekitar N.gambarnya terletak dalam bilangan disekitar L yang dipilih.

13
Gambar 6.3

2
Perhatikan kembali fungsi (6.5) q = = 1 + v (v 1)

Telah ditemukan dalam contoh 2 bahwa lim q = 2 ; jadi, di sini kita peroleh N =
v1

1 dan L = 2. Untuk membuktikan L = 2 , memang limit q, kita harus menunjukkan


bahwa untuk setiap bilangan tetangga L yang dipilih, (2 a1, 2 + a2) terdapat juga
bilangan di sekitar N (1 . . . b1, 1 + b2), sedemikian rupa sehingga kapan saja v
adalah bilangan di sekitar N , q pasti dalam bilangan di sekitar l yang dipilih. Ini
terutama berarrti, untuk nilai a1 dan a2 tertentu., bagaimana pun kecilnya, dua
bilangan b1 dan b2 pasti ditemuka sehingga bilamana ketidaksamaan

(6.6) 1- b1< v < 1 + b2 (v 1)

Dipenuhi, ketidaksamaan lain dengan bentuk

(6.7) 2 a1< q < 2 + a2

harus juga dipenuhi. Untuk mencari sepasangan bilangan b1 dan b2 seperti itu ,
marilah kita tulis kembali (6.7) dengan substitusi (6.5) :

14
(6.7) 2 - a1 < 1 + v < 2 + a2

Ini dapat diubah dalam ketidaksamaan

(6.7) 1 - a1 < 1 + v < 1+ a2

Perbandingan (6.7) - yang merupakan varians dari (6.7)- dengan (6.6) akan
menyatakan bahwa bila kita pilih kedua bilangan b1 dan b2 menjadi b1 = a1 dan
b2 = a2 , kedua ketidaksamaan (6.6) dan pilih (6.7) selalu dipenuhi secara
serempak. Jadi, bilangan di sekitar N, (1- b1, 1 + b2) sebagaimana yang
disyaratkan dalam defenisi limit, dapat di cari untuk kasus L=2 dan menetapkan
L=2 sebagai limit .

2.5 Penyimpangan dalam Ketidaksamaan dan Nilai-Nilai Mutlak


1. Aturan Ketidaksamaan

Untuk memulainya, kita nyatakan suatu sifat ketidaksamaan: ketidaksamaan


adalah transitif. Ini berarti, bila a>b dan b>c maka a>c. Karena kesamaan-
kesamaan juga transitif, sifat transitif juga harus diterapkan untuk ketidaksamaan
yang lemah (>= atau <=) demikian juga pada yang kuat (> atau <). Jadi kita
peroleh:

> , > >

Ada tiga aturan ketidaksamaan yaitu sebagai berikut:

Aturan I ( pertambahan dan pengurangan) > >

Ketidaksamaan akan terus berlaku bila besaran yang sama ditambahkan kea tau
dikurangkan dari setiap sisi. Aturan ini secara umum adalah: bila > > ,maka
> > .

Aturan II (perkalian dan pembagian)

15
> ( > 0)
>
< ( < 0)

Perkalian kedua sisi dengan bilangan positif akan mempertahankan


ketidaksamaan, tetapi perkalian dengan bilangan negative akan mengakibatkan
arti(arah) ketidaksamaan menjadi berlawanan.

Pembagian suatu ketidaksamaan dengan bilangan n adalah sama dengan


1
perkalian dengan bilangan , karena itu aturan dalam pembagian digolongkan

dalam aturan dalam perkalian.

Aturan III ( pengkuadratan) > , ( ) >

Bila kedua sisi non negative, ketidaksamaan akan terus berlaku bila kedua sisi
dikuadratkan.

Ketiga aturan tersebut dinyatakan dalam suku-suku ketidaksamaan yang kuat,


tetapi nilai kebenarannya tidak berubah bila tanda > diganti dengan tanda .

2. Nilai-nilai mutlak dan ketidaksamaan

Jika domain variabel x adalah interval terbuka (, ), wilayahnya dapat


ditunjukkan dengan himpunan {| < < } atau lebih sederhana, dengan
ketidaksamaan < < . dengan cara yang sama, bila interval tertutup [a,b],
dapat dinyatakan dengan ketidaksamaan lemah . Dalam kasus khusus,
interval berbentuk (, ), misalkan (-10,10) maka dapat dinyatakan baik dengan
ketidaksamaan 10 < < 10 atau dengan cara lain oleh ketidaksamaan:

|| < 10

dimana symbol || menunjukkan nilai mutlak dari .

Untuk setiap bilangan nyata n, nilai mutlak n ditentukan sebagai berikut:

( > 0)
|| ( < 0)
0 ( = 0)

16
Misalkan bila = 15, maka |15| = 15, tetapi bila = 15 kita peroleh

| 15| = (15) = 15

Oleh karena itu, nilai mutlak setiap bilangan nyata adalah nilai setelah tandanya
dihilangkan. Nilai mutlak n juga disebut modulus n.

Secara umum, dapat kita tulis:

i. || < < < ( > 0)


ii. ||

Apabila ada dua bilangan m dan n, maka sifat-sifat yang memberikan ciri nilai
mutlak adalah sebagai berikut:

a. || + || | + |
b. || || = | |
||
c. ||
=||

Penyelesaian ketidaksamaan

Contoh

Carilah penyelesaian ketidaksamaan 3 3 > + 1

Penyelesaian

3 3 > + 1 3 3 + (3 ) > + 1 + (3 ) (kedua ruas di + (3 ))

2 > 4 >2

Jadi, penyelesaian dari ketidaksamaan 3 3 > + 1 adalah > 2

2.6 Dalil Dalil Limit


a) Dalil Dalil Yang Meenyangkut Fungsi Tunggal
Jika fungsi tunggal = () dilibatkan , maka dalil-dalil berikut dapat
digunakan

17
Dalil I

bila = + , maka = + ( a dan b konstanta)


Contoh 1

Diketahui = 5 + 7, diperoleh lim = 5(2) + 7 = 17. Dengan cara yang


2

sama, lim = 5(0) + 7 = 7.


0

Dalil II

Bila = () = , maka =

Dalil ini menyatakan bahwa limit suatu fungsi konstan adalah konstanta dalam
fungsi tersebut .

Dalil III

Bila = , maka =

Bila = , maka =

Contoh 2

Diketahui = 3 , kita peroleh lim = (2)3 = 8


2

b) Dalil Dalil Yang Meenyangkut Dua Fungsi


Bila terdapat dua fungsi dari variable bebas yang sama, 1 = () dan
2 = () dan kedua fungsi tersebut memiliki limit sebagai berikut
lim 1 = 1

lim 2 = 2

Dimana L1 dan L2 keduanya adalah bilanga hingga (finite), maka dalil berikut
ini dapat dipakai.

Dalil IV ( dalil limit jumlah selisih)

18
( ) =

Limit suatu jumlah (selisih) dari dua fugsi adalah jumlah (selisih) dari limit
masing-masing.

Dalil V (Dalil limit hasil perkalian)


lim (1 2 ) = 1 2

Limit hasil perkalian dua fungsi adalah hasil perkalian limit-limitnya.

Dalil IV (dalil limit hasil bagi)



= ;

Limit hasil bagi dari dua fungsi adalah hasil bagi limit-limitnya.

2.7 Kontinuitas dan Kemamputerdiferensiasinya Suatu Fungsi

Kontinuitas Suatu Fungsi

Jika suatu fungsi = () memiliki suatu limit untuk condong ke titik N


dalam domain, dan jika limit ini juga sama dengan (), artinya sama dengan
nilai fungsi pada = maka fungsi dikatakan kontinu (continous) pada .
Istilah kontinuitas (continuity) melibatkan tidak lebih dari tiga kebutuhan: (1) titik
N harus berada dalam domain fungsi, yakni (), ditentukan; (2) fungsi harus
mempunyai limit untuk , yakni lim () memang ada; dan (3) limit

tersebut harus sama dengan nilai (), yakni lim () = ().


Jika suatu fungsi = () kontinu pada semua nilai dari dalam interval
(a,b), fungsi tersebut dikatakan kontinu dalam interval tersebut. Bila fungsi
kontinu pada semua titik dalam suatu sub-himpunan S dari domain (dimana sub-
himpunan S dapat merupakan gabungan beberapa interval disjoint), maka fungsi
tersebut dikatakan kontinu dalam S. Dan terakhir, bila fungsi kontinu pada semua
titik dalam domainnya.

19
Kembali ke gambar 6.2, kita lihat bahwa dalam diagram c fungsi dalam
keadaan terputus pada N karena suatu limit tidak terdapat pada titik tersebut dan
melanggar persyaratan yang kedua untuk kontinuitas. Namun demikian, fungsi itu
tidak memenuhi persyaratan untuk kontinuitas dalam interval (0,) dari
domainnya, demikian pula dalam , . Diagram d jelas juga tidak kontinu pada
= . Kali ini ketidakkontinuannya berasal dari kenyataan bahwa dikeluarkan
dari domainnya, yang jelas melanggar persyaratan pertama untuk kontinuitas.

Sehingga, suatu fungsi yang dapat digambar untuk interval tersebut merupakan
suatu yang fungsinya dapat digambar untuk interval tersebut, tanpa harus
mengangkat pensil atau pena dari kertas.

Polinom dan Fungsi Rasional

Untuk setiap fungsi polinom, seperti = () dalam (6.11), kita telah


temukan dari (6.12) bahwa lim ada dan sama dengan nilai fungsi pada N.

Karena N adalah suatu titik (titik manapun) dalam wilayah fungsi tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa setiap fungsi polinom adalah kontinu dalam
wilayahnya. Hal ini merupakan keterangan yang sangat berguna karena fungsi
polinom akan sering kita temukan.

Berkenaan dengan kontinuitas, terdapat dalil yang menarik (dalil kontinuitas)


yang menyatakan bahwa jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi untuk setiap
fungsi-fungsi bilangan hingga yang kontinu dalam suatu domain, masing-masing

20
juga kontinu dalam domainnya. Akibatnya setiap fungsi rasional (suatu hasil bagi
dari dua fungsi polinom) juga harus menjadi kontinudalam domainnya.

Contoh 1 Fungsi Rasional


4 2
= () =
2 + 1
ditentukan untuk semua bilangan hingga. Jadi domainnya terdiri dari interval
(, ). Untuk semua bilangan N dalam wilayah, limit (dari dalil limit hasil
bagi).
lim (4 2 ) 4 2

lim = =
lim ( 2 + 1) 2 + 1

yang sama dengan (). Jadi ketiga persyaratan untuk kontinuitas seluruhnya
dipenuhi pada N. Selanjutnya, diperhatikan bahwa N dapat menunjukkan setiap
titik dalam domain fungsi ini, akibatnya, fungsi adalah kontinu dalam domainnya.

Kemampudiferensiasinya suatu fungsi

Kondisi untuk kontinuitas adalah (1) x = x0harus dalam domain fungsi f , (2)
y harus mempunyai limit untuk ) 0 , dan an (3) limit tersebut harus sama
dengan f(x0). Bila ini dipenuli, kita dapat menulis

(6.13) lim f(x) = f(x0 ) [ kondisi kontinuitas ]


0


(0 ) ada, jika dan hanya jika limit ada pada x = x0untuk 0

(6.14) (0 ) = lim
0

(0+ )(0 )
= lim [ kondisi Kemampudiferensiasi ]
0

Kontinuitas dan kemampudifensiasi satu terhadap lainnya sangat


berhubungan erat. Kontonuitas dari f adalah suatu kondisi yang perlu untuk
kemampudiferensiasi. Agar dapat dideferensiasi pada x = x0 fungsinya mula-mula
harus diuji apakah kontinu pada x = x0 . untuk membuktikan hal ini ,harus

21
ditunjukkan bahwa dengan fungsi y=f(x) yang di ketahui,kontiniutas padax = x0,
mengikuti kemampuan diferensiasi pada x = x0,yakni kondisi (6.13) mengikutri
kindisi(6.14). tetapisebelum melakukan ini perlu disederhanakan dengan

1. Menukar x0 dengan simbol N


2. Menukar x0 dengan (0+ ) dengan simbol x

Kesamaan kedua sistem

Dari gambar diatas diperoleh bahwa adanya perubahan notasi, sekarang


menjadi (x-N), sehinga pernyataan " 0" menjadi " ", yang sesuai
dengan pernyataan yang digunakan sebelumnya. Oleh karenanya (6.13)
dan (6.14) sekarang dapat ditulis kembali menjadi

(6.13 ) lim f(x) = f(N)


0

()()
(6.14) () = lim

Karena notasi mempunyai implikasi bahwa , maka adalah


bilangan bukan nol, sehingga diperkenankan untuk menulis identitas berikut ini :

22
()()
(6.15) f(x) - f(N) ( )

Pengambilan limit dari setiap sisi (6.15) untuk


memberikan hasil berikut

Sisi kiri = lim f(x) - lim f(N) [dalil limit perbedaan ]


= lim f(x)- f (N) [f(N) adalah suatu konstanta]


()()
Sisi kanan = lim lim ( ) [dalil limit hasil-kali]

= () ( lim lim ) [dalil (6.14) dan dalil limit ]


= ()( ) = 0

Catat bahwa kita tidak dapat menulis hasil kali kalau kondisi (6.14) tidak
diakui karena kalau () tidak ada maka pernyataan sisi kana (dan jadi
pernyataan sisi kiri) dalam (6.15) tidak akan mempunyai limit. Tetapi bila ()
ada, kedua sisi akan mempunyai limit seperti yang ditunjukkan diatas. Selanjutnya
jika hasil sisi kana dan hasil sisi kiri disamakan, kita peroleh lim () () =

0 yang identik dengan (6.13). jadi kita telah membuktikan bahwa kontinuitas
seperti yang ditunjukkan dalam (6.13) mengikuti kemampudiferensiasi seperti
yang ditunjukkan dalam (6.14). secara umum, bila suatu fungsi dapat
dideferensialkan pada setiap titik dalam domainnya, kita dapat menyimpulkan
bahwa fungsi tersebut harus kontinu dalam wilayahnya.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 5, fungsi ini tidak dapat
dideferensialkan, meskipun kontinu, jika = 2. Bahwa fungsi tersebut kontinu
pada = 2 mudah dibuktikan. Pertama, = 2 adalah dalam domain fungsi.
Kedua, limit y ada untuk mendekati 2; secara khusus lim+ = lim1 = 1.
2 2

Ketiga, (2) juga ternyata adalah 1. Jadi tiga persyaratan kontinuitas tersebut
dipenuhi.

23
Dalam gamar 6.5, fungsiyang tidak dapat dideferensialkan pada = 2
ditunjukkan oleh titik (2,1) yang tidak dapat ditentukan garis tangennya, jadi tidak
ada kemiringan tertentu yang dapat ditetapkan. Khususnya ke sebelah kiri dari
titik tersebut, kurvanya mempunyai kemiringan 1, tetapi ke sebelah kanan ia
mempunyai kemiringan +1, dan kemiringan pada kedua sisi, mengambarkan tidak
adanya kecenderungan untuk mendekati suatu besaran umum = 2.
Secara umum, kemampuan deferensiasi merupakan kondisi yang lebih
terbatas daripada kontinuitas, karena memerlukan sesuatu diluar kontinuitas.
Kontinuitas pada suatu titik hanyalah menyingkirkan suatu celah (gap), sedangkan
kemampuan diferensiasi menyingkirkan bentuk kurva yang menajam. Karena itu,
kemampuan diferensisi mengharuskan fungsi (kurva yang halus, seperti jua
kontinuitas. Kebanyakan fungsi khusus yang digunakan dalam ilmu ekonomi
mempunyai sifat bahwa mereka dapat dideferensialkan dimanapun.

24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
1. Beberapa sifat mengenai derivative harus di perhatikan :
a. Suatu derivative adalah suatu fungsi ,dalam kenyataannya , penggunaan
kata derivative berarti suatu fungsi yang diturunkan. Fungsi asalnya =
() adalah suatu fungsi yang sederhana (primitive function), dan
derivative adalah fungsi lainnya yang diturunkan dari padanya. Sementara
hasil bagi perbedaan adalah suatu fungsi x0 dan x.
b. Derivatif juga merupakan suatu pengukuran dari suatu tingkat perubahan.
Karena derivatif hanyalah suatu limit dari hasi bagi perbedan, yang
mengukur tingkat perubahan y.
c. Derivatif berkaitan dengan hal notasi. Fungsi-fungsi derivative umumnya
di tulis dalam dua cara. Jika diketahui suatu fungsi sederhana = (),
satu cara penulisan derivatifnya (bila ada ) adalah menggunakan symbol
() notasi ini ditemukan oleh matematik lagrange. Penulisan umum

yang kedua adalah d yang ditemukan oleh matematik Leibniz

2. Tujuan konsep Derivatif: Dengan mempelajari konsep derivatif dan aturan-


aturan diferensial, kita tidak hanya meramalkan ke mana arah perubahan
nilai-nilai keseimbangan sebagai akibat dari perubahan parameter (secara
kualitatif), tetapi juga dapat mengetahui berapa besar pengaruh perubahan
(secara kuantitatif). Dengan demikian kita tidak hanya dapat menjelaskan apa
yang akan terjadi secara kualitatif, tetapi juga dapat meramalkan apa yang
akan terjadi secara kuantitatif.
Kegunaan konsep derivatif dan aturan-aturan diferensial berikut ini, tidak
hanya terbatas pada analisis komparatif statis, melainkan juga bermanfaat
untuk analisis-analisis ekonomi lainnya, khususnya analisis margial dan
elastisitas. Walaupun dalam hubungannya dengan analisis statis komparatif
yang ingin kita bahas adalah pengaruh perubahan parameter terhadap nilai

25
keseimbangan endogen; sebagai titik tolak dapat kita pergunakan fungsi
umum, yaitu: y = f(x).
Dalam hal ini, variabel bebas x dapat berlaku sebagai variabel endogen
ataupun eksogen atau parameter. (Ingat parameter adalah konstanta yang
bervariabel).
3.2 Saran
Menurut kami masih banyak yang harus diketahui tentang statika komparatif
dan konsep derivative dalam matematika ekonomi, bukan hanya 7 aspek yang
dipaparkan dalam pembahasan tapi harus juga diketahui penerapannya dalam
ekonomi secara keseluruhan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Chiang, A.C. 1986. Dasar-Dasar Matematika Ekonomi. Edisi Ketiga. Alih


Bahasa Susatio Sudigno Dan Nartanto. Erlangga: Jakarta.

http://coretanmahasiswa19.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-statika-komparatif-
dan_18.html

http://www.ahlicara.com/2016/06/konsep-derivatif-dan-penerapannya-dalam.html

27

Anda mungkin juga menyukai