Sop Deteksi Dini Gangguan Jiwa
Sop Deteksi Dini Gangguan Jiwa
KESEHATAN JIWA
No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS
Bungasta S, SST, M.P.H
KOTA
NIP 196708121994032005
MANNA
1
b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk
keluhan fisik(F), keluhan Psikosomatis (PS) atau
keluhan mental emosional (ME) dan berikode
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME
lanjutkan dengan pertanyaan aktif.
d. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan
pemeriksaan tanda-tanda vital lainnya.
5. Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utama pada anak/
pengantar, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut : F, PS atau ME
beri kode disampingnya
c. SeIaIu tanyakan adanya keluhan mental
emosional dan status perkembangan anak
d. Lanjutkan dengan pertanyaan no 3 dari
pertanyaan aktif
e. Beri paraf di bawahnya.
6. Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan
melihat keadaan pasien secara menyeluruh dan
menanyakan kembali hal-hal meragukan atau
menanyakan hal-hal lainnya
7. Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan
diagnosis cantumkan kode diagnosisnya dengan
member tambahan kode F (jika di diagnosis
penyakit fisik) dan M (jika terdapat gangguan
kesehatan jiwa PS atau ME)
8. Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang
diberikan dan diberi paraf
9. Pada kunjungan berikutnya, ikuti prosedur yang
sama seperti di atas
Bagan Alur
Pasien Datang
a. Keluhan fisik saja kelompok gangguan fisik murni (Fl), keluhan fisik dengan
keluhan mental emosional (co-morbid) dimasukan dalam kelompok gangguan fisik
ganda (F2)
b. Penderita dengan keluhan fisik yang diduga berhubungan dengan masalah kejiwaan
seperti keluhan pada jantung, perut, pernafasan, kulit, otot, endokrin, urogenital dan
cerebrovaskular dimasukan dalam kelompok gangguan Psikosomatis (PS) 2
c. Penderita dengan keluhan berhubungan dengan perasaan, pikiran dan perilaku
seperti adanya gangguan tidur, gangguan perilaku, gangguan emosi dan gangguan
pikiran dimasukan dalam kelompok gangguan Mental Emosional (ME)
Kelompokan pasien berdasarkan gejala (keluhan) yang dirasakan penderita yang
membuat penderita datang berobat ke Puskesmas :
d. Keluhan fisik saja kelompok gangguan fisik murni (Fl), keluhan fisik dengan
keluhan mental emosional (co-morbid) dimasukan dalam kelompok gangguan fisik
ganda (F2)
e. Penderita dengan keluhan fisik yang diduga berhubungan dengan masalah kejiwaan
seperti keluhan pada jantung, perut, pernafasan, kulit, otot, endokrin, urogenital dan
cerebrovaskular dimasukan dalam kelompok gangguan Psikosomatis (PS)