Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MINERAL SELENIUM

Kata Selenium berasal dari Yunani yaitu selene yang memiliki arti bulan.
Selenium diakui sebagai senyawa mikromineral yang esensial untuk kesehatan manusia sejak
tahun1990. Selenium memiliki peranan penting dalam perlindungan membran sel dan sintesis
suatu enzim antioksidan glutathione peroxidase yang berfungsi sebagai antioksidan
pertahanan tubuh dari pengurangan hidrogen peroksida. Beberapa selenoprotein yang sudah
teridentifikasi mempunyai hubungan dengan metabolisme hormon tiroid, testis, sperma, dan
metabolisme otot.
Selenum juga diketahui sebagai zat antioksidan yang membantu memelihara
elastisitas jaringan. Timah membantu melindungi membran sel, memastikan kebutuhan sel
terhadap oksigen tercukupi, mebantu pertumbuhan normal dan menjaga kesuburan,
melindungi dari pengaruh berbahaya seperti logam berat misalnya raksa, dan memperlancar
proses produksi prostaglandins.
Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Mineral
ini merupakan bagian penting dari enzim antioksidan yang akan melindungi sel tubuh kita
terhadap efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Selenium bekerja sebagai kofaktor
untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.

Tubuh mengembangkan kemampuan untuk melawan radikal bebas karena radikal


bebas akan menghancurkan sel dan mempunyai kontribusi terhadap perkembangan berbagai
penyakit kronik. Karena itu, selenium diduga mampu untuk menahan laju ketuaan dan
pengerasan jaringan akibat proses oksidasi.

Selain untuk melawan radikal bebas, selenium juga berperan pada sistem imunitas
(kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid yang baik. Selain itu, keterlibatan selenium
untuk mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah
pamornya sebagai mineral yang berharga.

Selenium adalah elemen jejak yang secara alami hadir dalam banyak makanan,
ditambahkan ke makanan lain, dan tersedia sebagai suplemen makanan. Selenium, yang
sangat penting bagi manusia, adalah penyusun lebih dari dua lusin selenoprotein yang
memainkan peran penting dalam reproduksi, metabolisme hormon tiroid, sintesis DNA, dan
perlindungan dari kerusakan dan infeksi oksidatif.

Selenium ada dalam dua bentuk yaitu anorganik (selenate dan selenite) dan
organik (selenomethionine dan selenocysteine). Kedua bentuk itu bisa menjadi sumber
makanan selenium yang baik . Tanah mengandung selenit anorganik dan selenates bahwa
tanaman menumpuk dan mengubahnya menjadi bentuk organik, sebagian besar selenosistein
dan selenometionin dan turunannya yang termodifikasi.

B. SUMBER UTAMA SELENIUM

Tumbuhan merupakan sumber utama dari selenium. Sayangnya, kadar selenium


yang terdapat pada tumbuhan seringkali berbeda-beda. Kadar dalam tumbuhan tergantung
dari kadar Selenium dalam tanah dimana mereka tumbuh. Akibatnya, defisiensi selenium bisa
terjadi pada mereka yang hidup di tanah yang sedikit mengandung selenium.
Selain dari tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan termasuk makanan
laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno methionin dan selenosistein.

Asupan Selenium yang dianjurkan


Pada orang dewasa, 55 mcg selenium per hari sudah mencukupi kebutuhan harian. Tapi pada
keadaan hamil, seorang wanita dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg.
Kebutuhan ini lebih meningkat lagi saat seorang ibu menyusui anaknya. Pada saat itu,
kebutuhan yang harus dipenuhi sebesar 70 mcg.

C. FUNGSI SELENIUM

melindungi dari pengaruh berbahaya seperti logam berat misalnya:

memproduksi zat antioksidan glutathione


membantu pengaturan hormon pada pria
pada pria,
mendukung fungsi kelenjar prostate
bekerja secara sinergis dengan vitamin E,
dapat menjadi substansi pengganti fungsi vitamin E saat tubuh kekurangan vitamin E.

Selenium juga diakui oleh banyak ilmuan sebagai nutrisi anti-kanker. Hal ini
mengacu pada fakta bahwa beberapa peneltian yang menemukan bahwa masyarakat yang
tinggal di daerah yang akan Selenium dalam tanah mereka mempunyai kecendrungan yang
kecil untuk terkena kanker.

Kekurangan selenium dapat menyebabkan kulit kering, ketombe, katarak, lelah otot,
dan efisiensi penyerapan vitamin E dalam tubuh menjadi terganggu. Sedangkan apabila
kelebihan selenium dalam tubuh akan mengakibatkan rambut & kuku rontok, peradangan
kulit, mungkin terjadi kelainan saraf.
Pada pria, selenium mempunyai fungsi mengurangi resiko terkena kanker Prostat, sedangkan
pada wanita, Selenium dapat mengurangi gejala menopause, seperti kulit keriput, ketombe,
dan lain-lain.
Sumber-sumber selenium, misalnya makanan laut, ginjal, hati, daging merah, kacang-
kacangan, buah, dan sayuran yang ditanam dalam tanah yang cukup kadar Seleniumnya.

1. Fungsi Selenium bagi Tubuh

Selenium merupakan salah satu mineral yang tergolong pada tarce mineral, karena
keberadaannya dalam tubuh sangat sedikit, tetapi mineral ini terdapat dimana-mana di
seluruh jaringan tubuh seperti tulang, otot, dan darah. Selenium merupakan mineral penting
yang diperlukan oleh tubuh. Selenium berfungsi sebagai antioksidan yang meredam
aktivitas radikal bebas.Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat
tidak stabil, memiliki satu electron atau lebih yang tidak berpasangan, sehingga untuk
memperoleh pasangan electron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan tubuh
sehingga timbul berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, rematik,
katarak, kanker, dan lain-lain. Radikal bebas secara terus menerus terbentuk melaui proses
dari dalam tubuh seperti peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi
dan juga dari luar tubuh seperti polusi lingkungan, sinar matahari, asap rokok, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, untuk melindungi tubuh dari dampak negative serangan radikal
bebas tubuh memerlukan antioksidan. Mineral selenium merupakan mineral yang berfungsi
sebagai antioksidan dalam tubuh. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh
dari konsumsi makanan sehari-hari, yang terdapat dalam ikan, padi-padian, daging, dan
sayur yaitu brokoli. Jadi, fungsi selenium sangat penting bagi tubuh, antara lain:
Penangkal radikal bebas, tubuh secara alami memiliki kemampuan untuk melawan
radikal bebas yang merusak sel dan menimbulkan berbagai penyakit. Di dalam
tubuh selenium bekerja sama dengan vitamin E sehingga berfungsi sebagai
antioksidan yang memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.
Meningkatkan kekebalan tubuh, karena selenium bekerja memperbaiki system
imunitas ( kekebalan tubuh ) dan fungsi kelenjar tiroid. Dari hasil penelitian
selenium dapat mencegah kanker seperti kanker paru-paru, prostat, colorectal
termasuk kanker kulit akibat paparan sinar matahari. Jadi selenium bermanfaat
sekali untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Mempertahankan elastisitas bersama vitamin E, selenium berfungsi
mempertahankan elastisitas jaringan karena itu bila kadar selenium berkurang maka
tubuh akan mengalami penuaan dini yaitu sel yang rusak sebelum waktunya.
Mengingat fungsi selenium bagi tubuh, maka dianjurkan mengkonsumsi 55
mikrogram selenium setiap hari. Untuk memaksimalkan fungsi selenium bagi tubuh
saat ini tersedia suplemen antioksidan yang mengandung perpaduan selenium
dengan vitamin E yang bekerja sinergis sehingga dapat bekerja lebih efektif
ditambah dengan kandungan betacaroten, vitamin C dan zinc gluconate dapat
memberikan perlindungan total bagi kesehatan anda.

2. Ukuran selenium yang paling umum digunakan

Konsentrasi dalam darah dan urin mencerminkan asupan selenium terkini.


Analisis kandungan selenium atau kuku dapat digunakan untuk memantau intake jangka
panjang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kuantifikasi satu atau lebih
selenoprotein (seperti glutathione peroxidase dan selenoprotein P) juga digunakan sebagai
ukuran fungsional status selenium . Konsentrasi selenium plasma atau serum 8 mikrogram
(mcg) / dL atau lebih tinggi pada orang sehat biasanya memenuhi kebutuhan sintesis
selenoprotein

D. MANFAAT SELENIUM
Mengonsumsi selenium sesuai dengan kebutuhan harian yang telah dibagikan di atas
akan membantu kita merasakan segala kebaikan selenium. Berikut ini bisa dilihat manfaat
atau fungsi apa saja selenium bagi tubuh manusia.

1. Menjaga Kesehatan dan Fungsi Sistem Kardiovaskular

Kinerja organ jantung secara keseluruhan prosesnya dinamakan dengan sistem


kardiovaskular dan ketika terjadi adanya gangguan pada jantung, itu artinya sistem
kardiovaskular tengah mengalami masalah. Sebagai organ vital pada tubuh manusia, jantung
serta sistem kardiovaskular sangat penting untuk dijaga fungsi dan kesehatannya. Dengan
mencukupi kebutuhan selenium pada tubuh, ini adalah salah satu cara terbaik supaya
gangguan dan penyakit jantung yang mematikan dapat dihindari.

2. Sebagai Antioksidan

Fungsi dari mineral selenium diketahui sebagai antioksidan yang baik dalam
menangkal segala radikal bebas. Radikal bebas yang bersarang pada tubuh manusia dan
dibiarkan begitu saja justru akan memicu banyaknya penyakit yang datang. Bekerja sama
dengan vitamin E, selenium adalah mineral yang bermanfaat dalam membuat fungsi
antioksidan tersebut lebih optimal, yaitu melawan dan membasmi radikal bebas dan ini
tandanya tubuh kita akan terbebas dari segala penyakit.

3. Mengendalikan Proses Reproduksi

Selenium menawarkan manfaat-manfaat baik bagi tubuh dan salah satunya adalah
menjaga kesehatan reproduksi manusia serta mengendalikan prosesnya dengan sangat
sempurna. Untuk para wanita yang mengalami ketidakteraturan semasa datang bulan,
konsumsi selenium adalah ide dan solusi yang bagus. Walau banyak orang belum terlalu tahu
mineral selenium berikut manfaatnya dalam tubuh, selenium punya peran besar dalam
mendukung kesehatan reproduksi dengan mengendalikan setiap gangguan yang terjadi atau
menyerang bagian sistem reproduksi kita.

4. Mengendalikan Gejala Lupus

Salah satu gangguan pada tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh adalah
lupus, penyakit ini merupakan salah satu yang harus diwaspadai dan dicegah sebisa mungkin.
Bila gejala sudah mulai nampak, ada cara mudah untuk mengendalikannya, yaitu dengan
mengonsumsi sumber makanan berkandungan selenium. Ketika manfaat selenium
dioptimalkan dalam sehari saja, maka kita akan dapat mengontrol sejumlah gejala, walau
memang belum jelas apakah selenium sendiri bisa dijadikan obat penyembuh penyakit ini.

5. Mendukung Produksi Sperma

Bagi para pria, selenium juga sangat menguntungkan apabila dikonsumsi sesuai
dengan kebutuhan harian yang direkomendasikan. Manfaat yang bisa dirasakan oleh para pria
adalah peningkatan kesehatan seksual. Asupan selenium yang cukup akan membantu
mengontrol produksi sperma dengan baik dan akan menjaganya tetap stabil. Dengan takaran
yang mungkin sedikit dibandingkan mineral lainnya, selenium pun mampu membuat gairah
seksual meningkat.

6. Meningkatkan Kesehatan Otak

Jenis mineral selenium pun memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan otak di mana
selenium sangat baik apabila dikonsumsi secara rutin dengan jumlah atau takaran yang tepat.
Dengan konsumsi selenium sehari, fungsi otak akan diperbaiki dan bahkan ditingkatkan
dengan baik sehingga kesehatannya pun terjaga dan kinerjanya lebih maksimal.

E. Efek Kekurangan Selenium

Setelah melihat begitu pentingnya mineral selenium bagi fungsi tubuh kita, sudah jelas
bahwa ketika tubuh tak mendapatkan selenium seperti takaran atau asupan yang seharusnya,
ada efek-efek buruk bagi kesehatan kita. Di bawah ini merupakan daftar efek kekurangan
selenium yang sebaiknya dicegah dengan memenuhi kebutuhan selenium secara tepat.

1. Kerusakan Jantung

Seperti yang sudah dijabarkan di atas bahwa selenium sangat bermanfaat dalam
menjaga kesehatan jantung atau sistem kardiovaskular kita. Apabila sampai tubuh memiliki
kadar selenium yang rendah, tak diragukan lagi proses sistem kardiovaskular bakal kacau dan
berimbas pada organ jantung. Beragam penyakit jantung berpotensi muncul satu per satu
ketika selenium tak segera dipenuhi.
2. Menaikkan Risiko Stroke

Fungsi dari selenium adalah menjaga kesehatan pembuluh darah supaya aliran darah
tetap lancar melaju ke organ-organ dalam tubuh kita. Kurangnya selenium pada tubuh akan
membuat pembuluh darah mendapat masalah yang akhirnya tak hanya berimbas pada
jantung, tapi juga menaikkan risiko terkena stroke.

3. Kegagalan Organ dan Kematian Jaringan

Sebegitu mengerikan rupanya saat kandungan selenium di dalam tubuh tak terpenuhi
dengan baik? Benar sekali, karena seperti yang sudah diulas sebelumnya, fungsi dari
pembuluh darah bisa saja terganggu karena kurangnya selenium. Akibatnya, penyakit jantung
dan stroke akan menyerang tubuh kita; tak jarang juga gangguan pada hati dan otot serta
organ lainnya pun mengikuti sehingga akan sangat berbahaya. Bila sudah demikian dan
terlambat ditangani, kegagalan organ adalah risikonya, berikut juga kematian jaringan tubuh
sehingga penyakit-penyakit serius bisa sewaktu-waktu menjalar.

4. Gangguan Reproduksi

Kadar selenium yang rendah akan memicu adanya gangguan pada sistem reproduksi
wanita. Bila dengan mengonsumsi rutin menstruasi dapat menjadi lebih teratur, maka
kemungkinan besar efek kekurangan selenium akan menjadikan siklus bulanan wanita ini
akan mengalami ketidakteraturan. Kekurangan selenium justru membuka peluang bagi
gangguan kesehatan untuk datang dan menyerang bagian reproduksi kita dengan lebih
mudah.

Anda mungkin juga menyukai