Anda di halaman 1dari 4

Nama : Astri Rahayu

Nim : 1548201120

Cara-cara memasuki dunia usaha

a) Merintis usaha baru ( starting)

Cara memasuki dunia usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru (starting ). Metode ini
terwujud dalam pembentukan dan pendirian usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi,
manajemen. Karena bermula dari diri sendiri, maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang
paling luas.
Secara umum, ada 3 bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
seseorang.
2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha bersama.
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan
modal saham-saham.
Keuntungan :
1. Gagasan Murni
2. Bebas Beroperasi
3. Fleksibel dan mudah diatur
Kerugian :
1. Belum dikenal
2. Inefisiensi
3. Penuh ketidak pastian
4. Kurang daya saing

b) Membeli perusahaan yang sudah didirikan ( Buying )

Buying adalah dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh
orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada. Ada kalanya wirausaha menjual usaha
kepada wirausaha lain karena suatu hal. Wirausaha yang akan melakukan pembelian perlu
mempertimbangkan resiko-resikonya dan harus dilakukan dengan hati-hati.

Keutungan membeli perusahaan yang sudah didirikan, antara lain:


1. Apabila sebelumnya perusahaan sudah berhasil, maka dimungkinkan ke depan dapat terus
berhasil
2. Bisnis yang sudah ada mungkin telah berada pada lokasi yang baik
3. Sudah memiliki karyawan, peralatan, persediaan, pelanggan, dan pemasok
4. Pemilik baru dapat langsung menjalankan bisnis
5. Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya.
6. Pembiayaan yang lebih mudah

Beberapa kerugian dari membeli usaha:


1. Ada kecenderungan nilai perusahaan rendah
2. Pemilik lama mungkin sudah menciptakan citra buruk
3. Karyawan lama mungkin tidak sesuai dengan perubahan pemilik baru
4. Lokasi, fasilitas, persediaan mungkin sudah usang
5. Perubahan dan inovasi sulit dijalankan
6. Persediaan sudah kadaluarsa
7. Piutang usaha nilainya mungkin lebh rendah dari pada yang tertulis
8. Harga perusahaan terlalu mahal

c) Kerja Sama Manajemen ( Franchising)

Franchising adalah suatu kerja sama antara entrepreneur (franchise) dengan perusahaan besar
(Franchisor ) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha.
Secara sederhana, model usaha ini dapat digambarkan sebagai kerjasama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.
Keuntungan Franchising diantaranya :
1. Pelatihan formal
2. Bantuan manajemen keuangan
3. Metode pemasaran yang terbukti
4. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat
5. Biaya produksi rendah
6. Rofit lebih tinggi
7. Bisnis sudah terbangun
8. Resiko gagal kecil
9. Standarisasi mutu
10. Bantuan keuangan dari franchisor
Sedangkan kekurangan Franchising diantaranya :
1. Pajak franchise
2. Royalti
3. Batas pertumbuhan
4. Kurang kebebasan dalam operasi
5. Franchisor mungkin penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan

d) Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat dalam
kepemilikan dan/atau jabatan/ fungsi.

Beberapa keuntungan bisnis keluarga, yaitu :

1. Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja, bisnis keluarga dapat dengan mudah
menunjukkan tingkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang dari pada perusahaan-perusahaan
pada umumnya.
2. Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang, manager keluarga dapat mengambil pandangan
jangka panjang yang lebih mudah dari pada manager perusahaan yang dinilai hasilnya tiap
tahun.
3. Memperluas kualitas, karena mereka memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga,
anggota keluarga mungkin mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan nilai bagi
konsumen.
4. Kebebasan Bertindak, jika usaha yang dijalankan oleh keluarga mengalami masalah atau
memiliki keinginan untuk mengembangkan, maka anggota keluarga tersebut bebas melakukan
tindakan untuk memperkecil masalah atau menggunakan berbagai macam cara untuk
mengembangkan usahanya.
Beberapa kekurangan bisnis keluarga, yaitu :

1. Sulit melakukan management usaha


Terkadang faktor kekeluargaan yang ada pada diri individu atau anggota keluarga memiliki rasa
iri terhadap tugas yang telah dibagikan. Sehingga antara bisnis dan keluarga terkesan masih saling
mempengaruhi.
2. Penempatan personel tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Setiap jabatan yang diberikan kepada seseorang tidak berdasarkan kemampuan atas diri individu
tersebut, tetapi asal tunjuk dalam pemberian tanggung jawab perusahaan atau bisnis yang dirintis.
Dapat dikatakan kurang adanya tindakan yang adil. \
3. Terjadi konflik kepentingan
Bisnis keluarga yang dijalankan oleh anggota keluaga dan merekrut orang lain untuk ikut
membantu usahanya, jika terjadi masalah atau konflik di dalam bisnis, maka 85% atau
kebanyakan yang disalahkan atau yang menjadi penyebab munculnya masalah adalah orang lain
yang bukan anggota keluarganya.
4. Sulit mendelegasikan
Waktu kerja yang diberikan tidak sesuai dengan perjanjian dengan karyawan lain.

Anda mungkin juga menyukai