Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN UPAYA PEMBATASAN BAHAN MAKANAN YANG

MENGANDUNG GARAM NATRIUM PADA LANSIA PENDERITA


HIPERETENSI DI KARANG WERDHA WIJAYA KUSUMA

KOTA MALANG

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

MARITA HALIMATUS SADIYAH


NIM 14.01.20.0059

PRODI DIII KEPERAWATAN LAWANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
MALANG 2017
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau darah tinggi merupakan penyakit degeneratif yang

sampai saat ini menjadi masalah khususnya di negara-negara berkembang

termasuk Indonesia. Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi batas

normal, yakni lebih dari140/90 mmHg dan cenderung diturunkan dalam

keluarga serta lebih banyak terdapat pada orang tua (Bambang, 2007). Semakin

bertambah umur seseorang semakin banyak pula penyakit yang muncul dan

sering diderita, hal ini disebabkan karena terjadi berbagai kemunduran pada

organ tubuh sehingga sangat mudah untuk para lansia terserang hipertensi

(Agoes , 2011). Angka kejadian hipertensi di Indonesia cukup tinggi bahkan

penyakit hipertensi termasuk 10 jenis penyakit penyebab kematian terbanyak

di Indonesia (Widharto, 2009). Kalau bisa tambahkan angka kematian lansia

karena hipertensi, dapat mendukung masalahmu.

Menurut World Health Organization (WHO) 2011 dalam (Soemitro,

2014), Secara global, hampir satu miliar orang menderita tekanan darah tinggi

(hipertensi), dari dua per tiga negara berkembang. Dan tiap tahun hampir

delapan juta orang meninggal akibat hipertensi di seluruh dunia dan hampir 1,5

juta orang setiap tahun meninggal akibat hipertensi di Wilayah Tenggara Asia.

Menurut American Heart Association (AHA), penduduk amerika yang berusia


diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta

jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya.

Prevalensi hipertensi di Indonesia 25,8% penduduk Indonesia menderita

penyakit hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa

maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Prevalensi tersebut

jauh lebih tinggi dibanding Singapura sebesar (27,3%), Thailand sebesar

(22,7%), dan Malaysia sebesar (20%) (Depkes, 2013). Angka kejadian

hipertensi pada lansia di Indonesia dari hasil survei kesehatan rumah tangga

tahun 1995 di Jakarta, menunjukkan tekanan darah tinggi cukup tinggi yaitu 83

per 1000 anggota rumah tangga. (Andria, 2013). Menurut penelitian Rahajeng

dan Tuminah (2009) dalam Prevalensi Hipertensi dan Determinannya

Indonesia di Jawa Timur Proporsi kasus hipertensi yang telah didiagnosis oleh

tenaga kesehatan dan/atau minum obat sebanyak (20,1%).

Tambahkan lagi pengertian hipertensi yang lain yang belum

disebutkan diatas. Hipertensi disebabkan oleh faktor yang tidak dapat

dikontrol seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur dan faktor yang dapat

dikontrol seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi

makanan/minuman. Salah satu faktor yang memiliki hubungan erat dengan

terjadinya hipertensi adalah pola makan. Kebiasaan konsumsi makan yang

tinggi garam tapi rendah serat membawa konsekuensi terhadap

berkembangnya penyakit hipertensi. Asupan Natrium (Na) yang berlebih

menyebabkan tubuh meretensinya sehingga meningkatkan volume darah.

Disamping itu konsumsi garam yang tinggi dapat mengecilkan diameter dari

arteri sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume
darah yang meningkat melalui ruang yang makin sempit akibatnya adalah

terjadinya hipertensi (Kesehatan Komunitas Indonesia, 2010). Berdasarkan

hasil penelitian oleh Kiki Amalia (2013) bahwa pola makan yang sering

dikonsumsi harian oleh lansia untuk jenis makanan pokok adalah nasi dan

jagung. Lauk pauk paling banyak adalah tahu, tempe, telur, ayam, ikan laut,

ikan teri/asin dan ikan tawar. Sayuran paling banyak adalah bayam, kangkung,

daun singkong dan kacang panjang. Buah paling banyak adalah pisang dan

pepaya. Susu paling banyak adalah susu bubuk. Jajanan paling banyak adalah

kerupuk, gorengan, ubi rebus dan biskuit kemudian yang terakhir untuk jenis

lainnya paling banyak adalah garam. Hasil penelitian Hepti, dkk (2011)

Sebanyak 93,3% responden dengan asupan Natrium yang lebih menderita

hipertensi, sedangkan 73,7% dengan asupan Natrium yang kurang tidak

menderita. Hasil penelitian lain oleh Nunik, dkk (2014) 23,3% dengan asupan

natrium kurang dari normal. Berdasarkan hasil penelitian Rianti dan Neneng

(2014) terhadap 20 sampel pasien hipertensi, didapatkan jumlah sampel yang

memiliki kadar natrium (Na) normal sebanyak 10% , sedangkan jumlah yang

tidak normal 90%.

Dalam hal ini, diperlukan upaya oleh individu atau masyarakat dalam

pembatasan bahan makanan yang mengandung garam natrium. Sehingga

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran upaya

pembatasan bahan makanan yang mengandung garam natrium pda lansia

penderita hipertensi di Karang Werdha Wijaya Kusuma Kota Malang.

Ini menurutku taa.. lek cocok monggo diterusno. Maybe ape mbok

oles maneh. Hehehehehe GOOD LUCK YESS


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian

adalah bagaimana gambaran upaya pembatasan bahan makanan yang

mengandung garam natrium pada lansia penderita hiperetensi di Karang

Werdha Wijaya Kusuma Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran upaya pembatasan bahan makanan yang

mengandung garam natrium pada lansia penderita hiperetensi di di

karang werdha wijaya kusuma kota malang?

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengidentifikasi kebiasaan dalam pembatasan konsumsi bahan makanan

yang mengandung garam natrium pada lansia penderita hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Mendapatkan informasi ilmiah dan dapat menjadi pertimbangan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan medikal bedah terutama

mengenai gambaran upaya pembatasan bahan makanan yang mengandung

garam natrium pada lansia penderita hiperetensi di karang werdha wijaya

kusuma kota malang.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Masyarakat

Memberi penjelasan tentang bagaimana gambaran upaya pembatasan

bahan makanan yang mengandung garam natrium pada lansia penderita

hiperetensi di karang werdha wijaya kusuma kota malang

2. Bagi Institusi Keperawatan Lawang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bacaan atau

literatur sebagai media untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta

memperlengkap kepustakaan sehingga dapat menunjang mahasiswa dalam

melakukan penelitian berikutnya

3. Bagi Peneliti

Memperluas pengetahuan dan pengalaman di dalam proses belajar

khususnya dalam bidang penelitian.

Anda mungkin juga menyukai