Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Pergerakan

Mahasiswa

Penulis : Indah Lestari

SMA : SMAN Sumatera


Selatan

Prodi : FKIP KIMIA

Universitas Sriwijaya16
Berbicara soal mahasiswa memanglah menarik apalagi ketika mengupas
sejarahnya yang tak terlupakan sejak tahun 1908-1998. Lalu apa bedanya dengan
mahasiswa zaman sekarang ? kurang menarik untuk diperbincangkankah? Mau
zaman sekarang atau zaman dulu itu tak ada bedanya, yang membuatnya berbeda
hanyalah dari segi sejarah. Diantaranya yang mengagumkan adalah perjuangan
KAMI (Kesatuan aksi mahasiswa Indonesia) dalam melancarkan perlawanan
terhadap PKI, dilanjutkan dengan aksi demostrasi mahasiswa terhadap
pemerintahan Soeharto yang merajarela karena krisis moneter.

Organisasi KAMI (Kesatuan aksi mahasiswa Indonesia) yang bermula


tangguh dalam menyerang kolonialisme Belanda sangatlah idealis dan kooperatif ,
namun sayangnya sebagian dari mereka tergiur untuk menerima hadiah berupa
jabatan tinggi sebagai anggota DPR dan MPR. Hikmah yang dapat dipelajari dari
situasi tersebut ialah kita harus mampu memilah antara kewajiban dan hak.
Memang tidak ada salahnya untuk menerima bunga (jabatan tinggi) dari suatu
instansi, namun alangkah baiknya jika kita sebagai orang yang terpelajar yang
dituntut untuk selalu berintelektual tinggi, kritis, dan idealis mampu
menomorsatukan kesejahteraan bangsa, berboyong-boyonglah untuk membuat
negara kita ini makmur sehingga nantinya kita sendeiri sebagai rakyat Indonesia
dapat menikmati buah hasil yang kita tanam. Jika bukan para pemuda yang
mengobarkan semangat juang lalu siapa lagi? Seorang tokoh besar kita pernah
mengatakan Mampu mengalahkan perang dengan bantuan beribu-ribu orang tua,
namun lebih baik dengan 10 pemuda yang mampu mengguncangkan dunia ujar
Soekarno.

Tidak kalah mengejutkannya dengan pertumpahan darah para mahasiswa


dari segala penjuru nusantara dalam melakukan demonstrasi terhadap
kepemimpinan Soeharto yang sangat kisut. Pemicu demonstrasi besar-besaran ini
tidak lain karena krisis moneter yang merajarela di seluruh nusantara, dimulai dari
kenaikan BBM, naiknya angka Dollar, hutang negara berserakan, para koruptor
menukik rakyat, dan permainan harga sembako semena-menana. Para mahasiswa
sudah sewajarnya menjadi penopang aspirasi masyarakat demi terciptanya
kesejahteraan bersama, dan memecahkan masalah dengan cara yang intelektual
seperti berdiskusi. Bediskusi bukan diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan
sepihak melainkan demi memenuhi kebutuhan bersama. Banyak orang berdiskusi
melainkan hanya membuahkan permasalahan baru, hal itu terjadi karena toleransi
tidak menjadi prinsip utama dalam melandasi sebuah diskusi. Sama halnya yang
dilakukan mahasiswa dalam melakukan aksi demosntrasi di gedung DPR dan
MPR saat itu, mereka tidak melakukan aksi krusial dengan saling menyakiti
sesamanya justru mereka bersatu melawan aparat yang malah mengamankan dan
membela pihak yang salah yaitu Soeharto. Bahkan mereka rela bertumpahan
darah demi mewujudkan Reformasi. Lalu bagaimana negara kita di zaman ini?
Masih adakah yang mau rela berkorban demi negaranya? Think loud!

Anda mungkin juga menyukai