Anda di halaman 1dari 23

ARSITEKTUR DUNIA

OLEH :

NAMA : A.A. MANIK GENDARININGSIH

NIM : 1504205066

KELAS :D

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2016/2017
Kata Pengantar

OM SWASTYASTU,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah arsitektur yang
berjudul Arsitektur Dunia dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini penulis buat guna memenuhi tugas yang telah diberikan oleh
dosen terkait Arsitektur Dunia. Adapun makalah Arsitektur Dunia ini telah penulis
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, penulis tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca untuk memberi saran dan kritiknya kepada penulis sehingga
penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil


hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi dan tambahan
pengetahuan terhadap pembaca mengenai Arsitektur Dunia.

OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM.

Badung, September 2016


Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arsitektur erat kaitannya dengan manusia karena manusia sebagai


pelaku utama. Arsitektur adalah makhluk sosial yang tak lepas dari kaidah-
kaidah sosial pula. Awal munculnya arsitektur sebagai jawaban akan
kebutuhan akan hunian pada konteks peradaban menjadi titik awal dari
evokatif perjalanan rancang bangun ini. Dengan segala perkembangannya,
banyak hal inovatif yang terkadang menggelitik dunia seperti halnya
kesadaran bangsa romawi kuno akan kebutuhan ruang yang lebih dari pada
bangsa yunani sebagai senior dan penular bingkai sosialnya. Kemudian,
struktur super sempurna yang ditemukan bangsa mesir kuno yang
terinterpretasikan pada piramida yang di klaim sebagai salah satu dari
seven wonder in the world.

Pada dasarnya hasil karya arsitektural merupakan pengembangan


upaya pemenuhan kebutuhan dari tempat tinggal. Kebutuhan akan tempat
tinggal memiliki arti dan makna yang sangat luas dalam perkembangan
arsitektur. Perkembangan ini sudah dimulai sejak peradaban dimulai.
Perkembangan dimulai sejak manusia memilih tempat seperti gua sebagai
tempat tinggalnya, kemudian berkembangan dengan membangun
arsitektur vernakular hingga perkembangan arsitektur modern saat ini.

Sejarah merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Ilmu


sejarah merupakan media komunikasi dengan masa lalu, dimana
kebudayaan mulai berkembang. Didalam arsitektur, sejarah juga
memegang peranan penting dalam menentukan bentukan atau langgam,
disamping budaya masyarakatnya. Karena arsitektur adalah suatu hal yang
berkembang dan kadangkala mengalami suatu siklus, maka sejarah
arsitektur perlu dipelajari. Dalam hal ini, peradaban manusia yang tercatat
dalam sejarah, terutama didaratan Eropa dan sekitarnya mengalami
kemajuan luar biasa, dimana seni bangunan dan ilmu struktur berkembang
secara menakjubkan. Seni bangunan ini kemudian disebut sebagai
arsitektur klasik, karena prinsip-prinsip, konsep dan romantika bangunan
pada jaman itu akan tetap abadi. Di dalam membahas arsitektur di masa
era klasik, tentu tidak terlepas dan menjadi suatu keharusan untuk
mempelajari pula kebudayaan dunia klasik tersebut pada masanya.
Kebudayaan Gotik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah
arsitektur di Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya
arsitektur yang bernilai tinggi dan first class. Disebutkan demikian,
karena karya-karya ini memperlihatkan aturan atau pedoman yang ketat
dan pertimbangan yang hati-hati sebagai landasan berpikir dalam
menciptakan karya tersebut.. Seberapa jauh pengaruh dari kebudayaan
mereka tersebut mempengaruhi ciri dan ungkapannya dalam arsitektur
mereka. maupun terhadap kebudayaan dan peradaban lain di dunia adalah
inti dan maksud dari penelusuran ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa masalah yang akan diangkat dalam makalah ini antara
lain :
1. Apa itu Arsitektur Gotik dan apa pengaruhnya dengan Arsitektur
Dunia?
2. Bagaimana sejarah awal mulanya Arsitektur Gotik?
3. Seperti apa ciri-ciri bangunan yang menggunakan model Arsitektur
Gotik?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui lebih lanjut apa itu Arsitektur gotik dan apa
pengaruhnya terhadap arsitektur dunia
2. Mengetahui bagaimana awal mulanya arsitektur gotik berkembang
3. Mengetahui ciri-ciri dari bangunan yang menerapkan arsitektur
gotik
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa jurusan arsitektur lebih paham mengenai arsitektur gotik
dan pengaruhnya terhadap arsitektur dunia
2. Mahasiswa mendapatkan wawasan lebih mengenai sejarah
arsitektur gotik
3. Mahasiswa mengetahui ciri-ciri bangunan yang menggunakan
arsitektur gotik.
2 BAB II PEMBAHASAN
2.1 ARSITEKTUR GOTIK

Arsitektur Klasik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah


arsitektur di Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya arsitektur yang
bernilai tinggi dan first class. Disebutkan demikian, karena karya-karya ini
memperlihatkan aturan atau pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati
sebagai landasan berpikir dalam menciptakan karya tersebut.
Arsitektur gotik adalah arsitektur yang tumbuh dari arsitektur Romanika yang
menyamping dari aturan-aturan klasik. Aturan yang termasuk klasik adalah aturan
yunani dan romawi.
Kata gotik merupakan kata sindiran bagi arsitektur romanika yang ada.
Arsitektur gotik merupakan pelurusan arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.
Dalam perkembangannya arsitektur gotik hanya mempunyai kelebihan dari
segi skala saja, yakni diluar skala manusia. Disamping itu kejujuran yang murni
dari bentuknya dalah upaya dari arsitektur gotik dalam mewujudkan bangunannya.
Kelebihan lainnya adalah bahwa gotik juga menampilkan seni hias bangunan yang
berlebihan.
Apabila arsitektur yunani dipikul tiang, di roma dikenal dengan arsitektur
busur dan bentuk lengkungnya, maka pada masa kejayaan romawi ada
penggabungan Antara bentuk busur dan lengkung sedangkan pada masa arsitektur
romanika berkembang bentuk-bentuk busur maka arsitektur gotik diwarnai dengan
busur-busur yang lancip. Kiblat dari pada arsitektur gotik adalaha pada bentuk
lengkung dan tidak pada bentuk-bentuk tiang ataupun balok.
Struktur dalam bangunan harus mewujudkan struktur yang nyata, da nada
ketegasan Antara struktur dan buka struktur dikenal dengan sistim konstruksi
dengan istilah flying buttress (balok miring/melayang) guna penyaluran beban atap.
Arsitektur gotik juga dikenal dengan unsur-unsur vertical dengan skala diluar
skala manusia karena adanya kebebasan, masing-masing daerah ingin lebih
menonjol dari daerah lainnya. Persaingan inilah yang menimbulkan adanya menara
lonceng yang jauh lebih tinggi dari pada menara lonceng arsitektur romanika di
jerman. Akibat lain daripada adanya kebebasan adalah bahwa karya-karya
arsitektur tidak hanya untuk bangunan ibadah, melainkan sampai pada alun-alun,
plasa, air mnacur, serta permainan tangga untuk ruang luar.
Untuk mewujudkan karya-karya bangunannya, arsitektur gotik tidak
mempergunakan bahan-bahan seperti pada arsitektur yunani (dalam ukuran bahan)
melainkan menggunakan bahan yang kecil dan disusun dengan spesi yang rapat.
Dengan bahan ini elastisitas lebih terjamin. Bahan bangunan tidak terbatas hanya
pada bahan local saja, akan tetapi juga mendatangkan dari daerah lain.
2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR GOTIK

Kekuasaan romawi berpusat dirma mencapai puncak hingga abad II,


wilayahnya mencakup seluruh kawasan laut mediterania, termasuk mesir ditimur-
selatan, Mesopotania di barat, diutara-barat hingga brittania. Pada 330, Konstantin
Agung memindahkan pusat pemerintahan ke Instanbul di Turki, kemudian
mengubah namanya menjadi Konstantinopel. Sejak itu sejarah eropa memasuki
jaman baru disebut bisantium, mejadi penguasa menggantikan kekuasaan romawi.
Setelah theodoseus I salah seorang penguasa imperium Bisantin meningga
pada 395, wilayah kekuasaan dibagi menjadi dua, wilayah timur berpusat di
konstantinopel (sekarang instanbul) dan wilayah barat berpusat di Ravenna
(sekarang di itali bagian utara). Disbanding wilayah kekuasaan romawi meskipun
cukup luas, wilayah bisantium masih cukup kecil, mencakup sekililing wilayah
pantai laut mediterania. Bagian utar-barat afrika, daratan eropa bagian barat yang
dahulu masuk wilayah romawi, tidak lagi berada di bawah kekuasaan bisantin.
Dalam masa 600 tahun di eropa terjadi berbagai glelombang invasi dari
berbagai kelompok susku, dalam usaha menjadi penguasa dunia. Perang yang satu
disusul lainnya Antara lain kelompok-kelompok nomaden, termasuk dari asia.
Hamper selama abad XIII, gereja sangat kuat mempengaruhi pmerintahan di
seluruh nagara dimana Kristen menjadi agama penguasa dan sebagian besar
rakyatnya. Keadaan ini membuat semakin banyak peninggalan arsitektural atau
monument berbentuk gereja. Dijaman itu dibangun gereja juga katedral besar dan
megah dimana-mana. Pada masa inilah arsitektur gotik berkembang. Abad XIV dan
XV, kota-kota di italia mendorong berkembang jaman baru disebut jaman
renaissance, merupakan akhir dari gotik, meskipun nantinya kembali muncul
disukai pada masa neo-gotik sekitar abad XVIII.
Perkembangan arsitektur gotik, ditinjau deri segi perkembangan bentuk-
bentuk busur atau lengkung, terjadi suatu evaluasi bentuk yang diawali sejak zaman
roma hingga zaman romanika.
Arsitektur Gotik, Prancis

Philip Agustus (1180-1223) setelah menaklukaan Normandia dan lain-lain


wilayah kekuasaan inggris, Kemudian menaklukan wilayah-wilayah Jerman dan
Jerman Bagian Barat (Flemish0. Pada jaman inilah mulai dibangun banyak
dibangun katedral di Prancis Luis IX 9saint Luis0 (1226-70) lebih jauh
meningkatkan kekuatan dan tahtanya, namun kemudian meninggal di Tunisia.
Abad XII sejarah Prancis ditandai oleh pejung masyarakat urban, kota atau
pusat-pusat wilayah untuk mendapatkan kemerdekaan. Selama Pemerintaha pilip
IV atau sering disebut Le Bel (1285-13140, parleman paris menjadi pemimpin
pengadilan bersama dengan kekuatan kostitusional dari perluasan kekuatan dan
otoritas feudal dan kekuatan keuskupan. Black Death (1347-49), menyapu banyak
nyawa manusia,menghambat perkembangan arsitektur.
Sementara itu pihak keuskupan dan kaum awam mendirikan sebuah katedal
megah yang juga menjadi bukti kejayaan prancis yang mengagumkan.
Gaya gotik berasal dari domensi kejayaan di wilayah Ile de France
(sekarang wilayah di Prancis tengah-utara), yang berpusat di paris. Sejarah Gotik
di perancis dapat dibagi dalam beberapa peiode yaitu:
1. Jaman Geotik Primer (abad XII) sering disebut a lancenes, ditandai
dengan pelegkung-pelengkung runcing (ponted arches) dan jendela-
jendela traceried. Jaman ini merupakan transisi dan Romanesqueke
Gotik. Contoh dari Gotik dalam kategori ini adalah Sens dan Selis di
Noyon.
2. Jaman Geotik Skunder ( Abad XIII), disebut jaman rayonnant dengan
karakteristik jendela lingkaran dan jari-jari seperti rodan dengan hiasan
traceried, seperti misalnya bangunan-bangunan Geotik di reims, Amiens
dan Bourges.
3. Jaman Geotik Tersier, abad XIV, XV dan sebagian abad XVI. Jaman
Geotik ini sering disebut Flamboyant dengan cirri jendela traeried
seprti lidah api. Contoh geotik seperti antara lain sperti bangunan-
bangunan Geotik di S. Ouen, Rouen, S Jacques, Diepper, Albi, Caudebec
dan Vendom Latrinite.
Salah satu bangunan Geotik tertua sangat terkenal di Prancis adalah Katedral
Notre-Dame de Paris (1163-1250), mulai dibangun oleh Bhisop Maurice de
Sully.Katedral terletak di Lie de La Cite, salah satu dari dua pulau ditengah Sungai
Seine yang membelah kota Paris.
Seperti pada kebanyakan gereja pada jamannya dan jaman sebelumnya,
denah greja dengan segi empat dengan nave di tengah dalam sumbu membujur,
dalam hal ini diapit simetris, oleh aisle doble, masing-masing dua lajur dikiri
kanannya.
Pada ujung barat terdapat apse berdenah setengah lingkaran, bergaris tengah
sama dengan leher bangunan, yaitu 40,20 M. pada titik focus dari apse ini terdapat
altar dan di depan atau sebalah barat altar terdapat choir yaitu tempat untuk paduan
suara (koor). Di sisi barat dari choir terdapat transept, yaitu bagian tegak lurus dari
nave, sehingga membentuk denah saling salib. Transept dan choir tersebut selesai
dibangun pada 1196. Deretan pelengkung (bays) dalam hal ini pelengkung-
pelengkung runcing, di depan sebelah barat selesai diangun 1220.
Bagian depan di mana terdapat tiga pintu masuk di atasnyaterdapat jendela
mawar atau rose window, selesai pada 1225, menara barat katedral ini selesai pada
1250. Setelah modifikasi cukup besar pada transept antara 1250-1270, selanjutnya
beberapa abad kemudian yaitu pada 1831 diadakan restorasi di bawah pimpinan
Viollet-le-Duc seorang arsitek terkenal dalam abad XIX.
Sejarah dan arsitektur Notre-Dame de Paris sangat representative arsitektur
Gotik dengan bentuk langsing, tinggi, pada ujung-ujungnya dihiasi dengan bentuk
runcing-runcing sehingga salah satu sebutannya pointed architecture.
Hampir semua bagian dihias termasuk hiasan jendela mawar (rose window).
Jendela pelengkung runcing dengan hiasan traceried merupakan cirri kuat arsitektur
Gotik. Ciri Gotik lainnya yang menonjol dalam katedral Notre-Dame de Paris, dari
segi konstruksi terlihat atap berderet dari pelengkung silang-runcing atau
pelengkung iga (rib vaulti / pointed arch) dan flying buttress.
Sebuah arsitektur Gotik lain terkenal di Prancis karena keindahan dan
kemegahannya adalah katedral di Bourges sebuah kota sekitar 150 Km di selatan
Paris.Nama kota kota sebutannya yaitu Kateral Bourges, dibangun antara 1192
hingga 1275, denahnya mirip dengan Notre Dame de Paris, termasuk apse-nya yang
bergaris tengah sama dengan lebar bangunan (55 M). Namun yang unik dari
Katedral Bourges, tidak mempunyai transept seperti pada kebanyakan gereja Gotik
maupun Romanesque. Dibanding dengan kenanyakan gereja Gotik, perbandingan
antara panjang dan lebar tidak terlalu beda banyak sehiangga denahnya terlihat
tidak ramping. Nave diapit di kiri dan kanan oleh triforium, yaitu semacam balkon
lateral, di atas aisles yang posisinya membujur sejajar dan mengapit kiri-kanan
nave. bDiata dari triforum, terdapat clear-story yaitu dinding paling atas dari nave
dengan deretan jendela lengkung patah kiri-kanan dan pelengkung sexpartite di atas
nave setinggi 38 M. Katedral Bourges, mempunyai keunikan jarang pada gereja
Gotik lainnya, yaitu aisle-nya doble. Di depan atau barat katedral mempunyai lima
pintu masuk, masing-masing di bawah sebuah portal, terbesar ditengah ssebagai
pintu masuk utama. Portal utama ini mempunyai pintu doble, ambang atasnya
setengah lingkaran. Dikelilingi oleh enam lapisan pelengkung patah, masing-
masing penuh dengan ornament berupa patahan relief.
Katedral Amiens (1220-88) dibangun dengan sistem berbeda dari katedral
biasanya yaitu mulai dari nave nya dahuludirancang oleh Robert de Luzarches,
selasa pada 1236. Choir dibangun antara 1230-70, bagian atas depan-barat
dibangun abad berikutnya. Tahap pembangunan dari katedral inilebih dari dua
abad, menujukkan betapa keindahan dan
kemegahan menjadi criteria utama dalam arsitektur Gotik, sehingga aspek
waktu dan biaya menjadi hal yang tidak dipermasalahkan. Ciri Gotik Perancis
terliha pada katedral ini antara lain pada bentuk tidak langsing pada denah dengan
perbandingan panjan-lebar 137 M 46 M. Buttress dibangun kemudian, selain
untuk konstruksi penguat, juga menjadi bagian memperindah bangunan. Ruangan
terutama pada nave, dibuat menjadi sangat megah dan monumental dengan
pelengkung patah dari batu (tone vault) setinggi 43 M. Pada bagian atas alur-alur
menerus mengembang seperti buang, menjadi karangan rib vault, salah satu dari
cirri utama arsitektur Gotik.
Bagian luar Katedral Amiens terutama wajah baratnya, merupakan salah
satu bagian bangunan Gotik terindah di Prancis, deangn hiasan antara lain deretan
patung dan relief. Atap luar dengan kerangka kayuberada 60 M diatas tanah. Bagian
paling atas dari flying buttresses hanya sebelah aisle. Fleche atau puncak menara
berdiri, mencuat ramping dan runcing 55 M di atas atap.
Apse Katedral Amiens, juga setaengah lingkaran, garis tengahnya sama
dengan lebar dengan lebar bangunan bagian depan, diman terdaoat altar, seprti
katedral lain telah dikemukakan di depan. Pada garis keliling apse katedral terdapat
tujuh buah ceruk masing-masing setengah lingkaran, yang ditengh ujung sumbu
membujur, lebih dalam dari lainnya. Ceruk-ceruk tersebut masing-masing untuk
kapel (chevet chapel).
Arsitektur Gotik terkenal lainnya di Prancis adalah Katedral Reims, sebuah
kota sekitar 200 Km di timur-utara Paris, dibangun antara 1211-1290. Katedral ini
sering dipakai untuk penobatan raja-raja Perancis sehingga tata-ruangnya
disesuaikan untuk itu. Nave dan aisle sebelah timur-utara atau bagian depan diman
terdapat altar, termasuk transepts lebih lebar disbanding dangan yang barat. Pada
bagian lebih lebar ini, aisle-nya doble. Dengan demikina, terbentuk bagian lebih
luas dari lainnya untuk digunakan pada upacara pemahkotaan.Pada keliling apse
yang denahnya setengah lingkaran, terdapat enam buah ceruk, juga setengah
lingkaran berderet, untuk kapel disebut chevet chapel. Diatas portal tengah terdapat
rose window berdiameter 12 M. Di atas dari altar terdapat menara langsing dan
runcing tinggi 80 M. Kolom-kolom dari tumpukan batu dibentuk sedemikian rupa
sehingga masing-masing kolomnya menjadi kumpulan dari alur-alur silindris,
menjulang tinggi ke atas langsung menumpu dasar pelengkung. Pelengku patahan
(ponted arches) di atas nave tingginya 42 M dari lantai.
Noyon sebuah sekitas 200 Km do utara-timur Paris. Katedral Noyon (1145-
1228), dari segi sejarah dan arsitekturnya, termasuk dalam kategori Gotik awal.
Pengaruh Jerman di katerdal ini terlihat pada denahnya yang triapsal yaitu
mempunyai tiga apse. Adanya cirri khas Gotik Prancis ada antara lain pada
triforium yang terdiri dari pelengkung. Konstruksi dan bentuk kolom khas sama
dangan berbagai bangunan dikemukakan sebelum ini, berbentuk alur-alur meninggi
vertical. Ujung kolom atas terdapat kepala atau capitol, tumpuan dari kerangka
pelengkung patah dari atap (rib Vault, melebar diagonal bertemu di satu titik dengan
kerangkan atap dari kolom lainnya.
Katedral Chartres (dibangun kembali pada 1194-1260) mempunyai crypt
(ruang di bawah tanah untuk kapel atau kadang-kadang untuk makan) cukup luas,
mengingatkan pada konstruksi Romanesque awal. Denahnya mempunyai nave
yang relatif pendek, dibatasi oleh transept, dengan choir. Transept berujung pada
pintu masuk samping kiri dan kanan, dimana masing-masing mempunyai menara
kembar. Apse berda di atas crypt, bentuk denahnya setengah lingkaran, pada garis
kelilingnya ada lima buah ceruk, tiga di tengah berdenah setengah lingkaran. Di
tengah-bawah dari kedua menara tidak simetris tersebut terdapat rose window,
salah satu cirri khas dari arsitektur Gotik.
Pada ruang dalam terdapat nave diapit oleh deretan pelengkung atau arcade
yang indah. Triforium-nya berada di bwah clearstory, juga terbentuk oleh deretan
pelengkung, dimahkotai oleh pelengkung runcing, tingginya 37 M di atas lantai.
Jendela dari katedral ini dihiasi dengan kaca warna, sangat indah pada pagi dan
siang hari karena ada cahaya matahari dari luar, jumlahnya 160 buah. Flying buttres
bertingkat tiga satu dibawah lainnya, dua dibawah bentuk radial, seprti jari-jari
roda.
Berbagai bangunan Gotik dikemukakan di depan dibangun dalam kaum
waktu tidak hanya puluhan tahun, namun ratusan tahun, bahkan ada yang lebuh dari
tiga abad. Sejarah Gotik mengungkap antara lain kejayaan, kekuasaan dan
kekayaan penguasa absolut pada waktu itu, bekerja sama dengan gereja.
Pada apse terdapat ceruk untuk kapel sebanyak tujuh buah, masing-masing
berdenah setengah hexsagonal. Pada ruang dalam ciri Gotik terlihat dengan jelas
dan khas antara lain pada tiang-tiang menjulang tinggi, terdiri dari alur-alur, di atas
terpencar menjadi kerangka atap dari rib vault, bertemu di satu titik dengan
konstruksi sama di samping kiri-kanan dan depannya. Atapnya runtuh pada 1284,
dan pada 1337-47 choir dibangun kembali dengan diperkuat kolom-kolomnya.
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR GOTIK
2.3 ANALISIS CIRI-CIRI ARSITEKTUR GOTIK PADA OBJEK
OBSERVASI

2.3.1 Informasi Objek


a. Objek : Katedral Paroki Roh Kudus Renon
b. Alamat : Jalan Tukad Musi, No 1, Renon, Denpasar
c. Peta Lokasi :
2.3.2 Analisis Karakteristik Katedral Roh Kudus Renon
a. Berbentuk Benteng (Menara Pengawas)

Notre Dame De Paris Katedral Roh Kudus

b. Desain Bangunan Yang Dominan Runcing

Notre Dame De Paris Katedral Roh Kudus


c. Pelengkung iga yaitu bentuk pelengkung silang runcing (rib vault) atau
juga disebut pointed arches. Pada bangunan katedral yang diamati tidak
semua atap menggunakan rib vault, hanya mengadopsi pada bagian kubah
saja sebagai struktur bangunan.

Katedral Roh Kudus

Notre Dame De Paris

d. Kaca Patri (Rose Window)

Katedral Roh Kudus

Pada umumnya Rose Windows tidak ditemukan pada setiap desain arsitektur
gotik, hanya beberapa yang diadopsi, termasuk katedral roh kudus ini. Yang
menjadi karakteristik lainnya adalah kaca patri yang berwarna-warni.
e. Jendela Traceried : jendela berambang atas pelengkung runcing, dengan
hiasan berbentuk alur-alur lurus, melengkung-lengkung, runcing-runcing,
dan geometrik.

Jendela Traceried ini diadopsi pada Katedral Roh Kudus


desain luar bangunan, namun tidak
100% sama, ada beberapa bagian yang mengalami evolusi.

f. Buttress (pilar yang menjolok keluar bangunan)

Katedral Chatresh Katedral Roh Kudus


3 BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada analisis ciri-ciri objek observasi, maka dapat disimpulkan


bahwa bangunan Katedral Paroki Roh Kudus yang berlokasi di Jalan Tukad Musi,
No 1, Renon, Denpasar, ini merupakan bangunan yang mengadopsi arsitektur
gotik (khususnya pada zaman prancis). Hal ini diperkuat dengan adanya ciri-ciri
yang menunjukkan karakteristik arsitektur gotik, seperti Menara Pengawas,
Buttress, Pointed Arch, Jendela Teraceried, Kaca Patri, Desain dominan runcing.

3.2 SARAN
Sebagai seorang mahasiswa yang berpikiran maju, arsitektur gotik dapat menjadi
inspirasi dalam proses perancangan bangunan yang menggunakan tema struktural
karena adanya flying buttress yang menunjukkan konsep struktur yang megah dan
unik.
4 DAFTAR PUSTAKA
Salain, Putu Rumawan.1984.Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Barat.

Anda mungkin juga menyukai