Anda di halaman 1dari 41

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dituntut untuk semakin aktif terlibat
dan melibatkan diri dalam proses-proses perubahan sosial di tanah air menuju
terwujudnya tatanan kehidupan sosial yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan.
Keadilan, kesejahteraan, dan kebebasan dalam berbagai aspek kehidupan secara dominan
masih dinikmati oleh segelintir orang atau kelompok sosial tertentu saja. Sementara,
masyarakat kebanyakan justru mengalami keterpurukan, peminggiran, dan ketidak
berdayaan di hadapan sistem atau struktur sosial yang kapitalistik. PTKI sebagai bagian
dari masyarakat akademik harus memiliki komitmen moral untuk berperan aktif dalam
mendorong transformasi sosial yang berpihak pada pembelaan mereka yang
terlempar/dilemparkan oleh relasi kuasa yang timpang.
Komitmen tersebut merupakan bagian dari implementasi tri dharma perguruan
tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Harus diakui, bahwa pelaksanaan tri
dharma di PTKI masih menitik beratkan pada dua dharma lainnya, yakni pendidikan dan
pengajaran serta penelitian. Sementara dharma pengabdian relatif kurang mendapatkan
perhatian proporsional dari civitas akademika. Padahal, dharma pengabdian memiliki
peran strategis pula dalam proses transformasi sosial. Sebab, melalui dharma pengabdian
inilah PTKI bersinggungan secara langsung dengan masyarakat.
PTKI tidak hidup di ruang hampa, tidak pula berdiri di menara gading. Ia lahir,
berkembang, dan berada di tengah-tengah masyarakat. Integrasi PTKI dan masyarakat
diharapkan dapat melahirkan gerak perubahan sosial yang terorganisir, sistemik, dan
berkesinambungan dengan pertanggung-jawaban moral-akademis. Sartono Kartodirdjo
mengatakan bahwa pemberontakan kaum tani dalam sejarahnya, abad 19 dan 20, selalu
kalah. Sajogyo mengoreksi dan menambahkan, jika tidak dibantu kaum terpelajar.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Jember
menggunakan Participatory Action Research (PAR) sebagai pendekatan pengabdian.
Pilihan pendekatan ini diorientasikan pada: (1) integrasi tri dharma perguruan tinggi
sekaligus, yakni aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat, (2) penguatan aspek metodologis baik dosen pembimbing maupun
mahasiswa, (3) proses belajar dan bekerja bersama masyarakat, (4) upaya menggali
2

potensi dan problem serta aksi resolutif atas problema tersebut secara partisipatif, (5)
memfungsikan mahasiswa sebagai fasilitator/katalisator, bukan konseptor/operator
perubahan sosial, (6) masyarakat dijadikan sebagai subyek, bukan obyek, (7) hasilnya
berupa analisis-analisis kritis terhadap masalah-masalah sosial dan keagamaan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, tumbuhnya kesadaran kritis dan
perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pendekatan ini bukan sekadar memilih, tapi melalui berbagai kajian. Beberapa
pertimbangan yang mendasari pilihan tersebut diantaranya adalah:
1. KKN bukan kegiatan insidental, sporadis, dan sektoral, melainkan upaya
terorganisir, sistematis, dan berkelanjutan.
2. KKN harus ditempatkan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat (terutama
perhatian terhadap kaum dhuafa) menuju transformasi sosial.
3. KKN menjadi proses pembelajaran dalam mengatasi masalah-masalah dan
pembenahan kebutuhan praktis masyarakat, produksi ilmu pengetahuan umat, dan
proses perubahan sosial keagamaan.
4. KKN sebagai sarana membangkitkan kesadaran kritis secara kolektif tentang adanya
belenggu-belenggu ideologi, globalisasi neo-liberal dan belenggu paradigma
keagamaan normatif yang menghambat proses transformasi sosial-keagamaan.
5. KKN diposisikan dan menjadi bagian dari upaya transformasi sosial-keagamaan.
6. KKN menjadi media refleksi dan pendidikan keberagamaan masyarakat dimana
Islam adalah rahmat seluruh alam, dan karenanya harus menjadi budaya (sistem
berfikir dan bertindak) masyarakat.
B. Orientasi dan Langkah-Langkah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris adalah upaya untuk melakukan
transformasi sosial secara terlibat bersama-sama masyarakat. Adapun langkah-langkah
konkrit yang perlu ditempuh dalam mewujudkan orientasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mengkajmaupun rekonstruksi sejarah desa.
2. Mengkaji keadaan desa secara topikal, yaitu melakukan pengkajian secara
mendalam tentang problem sosial-keagamaan dengan mengaitkan problematika dan
potensi desa pada umumnya.
3. Membuat planning secara partisipatif, yaitu menyusun perencanaan bersama
masyarakat sesuai dengan problem yang ditemukan.
3

4. Melakukan aksi-aksi, yaitu melakukan upaya untuk memecahkan problem sosial-


keagamaan bersama masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang mereka hadapi.
5. Melakukan refleksi, yaitu melakukan monitoring dan evaluasi atau upaya-upaya
pengkajian desa secara topikal dan aksi-aksi untuk pemecahan problema sosial-
keagamaan bersama masyarakat.
Sedangkan kegiatan-kegiatan yang berjalan di masyarakat seperti gotong-royong,
ronda malam, kegiatan pengajian-dzikir-tahlil-yasinan, pembenahan administrasi desa di
kantor kelurahan, membantu mengajar anak-anak TPA dan lain-lain, merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari proses analisis situasi dalam pendekatan participatory Rural
Appraisal (PRA). Kegiatan ini merupakan media untuk mengenali masyarakat dan
memahami problem sosial yang mereka hadapi yang dilakukan secara partisipatif
(mengalir sedemikian rupa). tujuan yang hendak dicapai adalah upaya ke arah perubahan
sosial yang dimulai dari proses penyadaran hingga tercapainya kemandirian. Indikasinya
adalah masyarakat mampu mengatasi problema sosial yang dihadapinya selama ini.
C. Nama dan Status
Kegiatan ini bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris. Hal ini
mengandung pengertian bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris merupakan
kegiatan intrakurikuler yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan
mengabdi dengan melibatkan masyarakat secara partisipatoris. Dalam konteks ini, KKN
yang dilakukan mahasiswa bukan diorientasikan untuk kegiatan-kegiatan seperti
mengajar masyarakat, memberi bantuan dan santunan dalam bentuk fisik, melainkan
lebih ditekankan pada proses pemberdayaan masyarakat (social empowerment) sesuai
dengan kompetensi keilmuan mahasiswa. Memberdayakan masyarakat berarti proses
pencarian (research) yang dilakukan mahasiswa bersama masyarakat untuk mencari
jalan terbaik dalam penyelesaian persoalan (problem solving) yang mereka hadapi.
Mahasiswa melakukan tugas pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam menghadapi problem sosial yang ada di tengah-tengah mereka.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris merupakan kegiatan intrakurikuler yang
terstruktur dan terjadwal yang berbobot 4 SKS. Kegiatan ini menjadi salah satu syarat
bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Program Strata Satu (S1) yang penilaiannya
dilakukan secara INDIVIDUAL dan KELOMPOK dengan menggunakan prinsip-prinsip
Participatory Action Research (PAR).
4

D. Landasan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatif dilaksanakan berdasarkan
landasan berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2014 tentang
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;
8. Keputusan Presiden RI Nomor 142 Tahun 2014 tentang Perubahan STAIN Jember
menjadi IAIN Jember;
9. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja IAIN Jember;
10. Keputusan Menteri Agama Nomor B. II/3/01151.1 Tahun 2015 tentang
pengangkatan rektor IAIN Jember.
11. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016
Nomor: 025.04.2.4237.86/2017 tanggal 7 Desember 2016.
12. Keputusan Rektor IAIN Jember Nomor 273 Tahun 2017 tentang Panitia Pelaksana
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Jember Tahun 2017.
E. Sifat dan Tujuan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) partisipatoris bersifat belajar, mengkaji, dan / atau
meneliti dan mengabdi, yang diwujudkan dalam bentuk:
5

1. Mengenali, memahami, dan menghayati dinamika sosial dengan ikut serta atau
terlibat secara langsung dalam kehidupan msyarakat.
2. Bersama masyarakat mengidentifikasi dan memetakan berbagai permasalahan sosial
dan berusaha mencari akar permasalahannya, baik secara struktural maupun kultural.
3. Bersama masyarakat mencari solusi pemecahan dan menyusun rencana aksi untuk
mengatasi permasalahan yang dianggap krusial dan mendesak untuk segera
diselesaikan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan sifat tersebut, maka Kuliah Kerja Nyata (KKN) partisipatoris
mahasiswa IAIN Jember tahun 2017 dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Melatih penalaran, kepekaan, dan keterampilan mahasiswa dalam bidang riset aksi
untuk bersama-sama masyarakat mengidentifikasi, memetakan, menganalisis dan
mencari solusi problema sosial yang dihadapi masyarakat, melakukan minimal
pemetaan dan analisis masalah.
2. Mendialogkan sekaligus mentransformasikan kerangka berfikir teoritis akademis
dalam realitas kehidupan sosial yang nyata.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar secara langsung dalam
menghadapi berbagai persoalan kompleks, melalui proses partisipatoris sehingga
dapat membantu masyarakat menemukan cara menghadapi problem sosial yang
mereka hadapi.
4. Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya ke arah
peningkatan kemampuan dalam profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan
kolektif.
F. Sasaran dan Manfaat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris diharapkan dapat memberikan manfaat
pada masrarakat, pemerintah, mahasiswa dan IAIN Jember.
1. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk meningkatkan cara
berpikir, pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dapat menumbuhkan
potensi sumber daya dan selanjutnya berkembang secara mandiri.
b. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
sehingga upaya kelanjutan pembangunan khususnya pembangunan dalam
bidang agama dapat terjamin.
6

c. Memahami bahwa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari
pembangunan bidang pendidikan di perguruan tinggi dalam sektor pengabdian
masyarakat.
d. Mendapatkan peningkatan cara berpikir secara terprogram dengan langkah yang
sejalan dengan program pembangunan secara inovatif dan konstruktif.
e. Memahami keberadaan kader-kader bangsa terdidik yang akan menjadi penerus
pembangunan.
f. Memperoleh syiar Islam dalam kehidupan yang damai, rukun, dan sejahtera
dalam wilayah RI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
2. Bagi Pemerintah
a. Membantu mempercepat proses pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber daya manusia.
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara perguruan tinggi
dengan pemerintah.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan
maslahah secara praktis dan terpadu.
b. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan melalui kerja sama antara bidang keahlian.
c. Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahasiswa terhadap berbagai
masalah dalam masyarakat yang sedang melaksanakan pembangunan khususnya
di bidang agama.
d. Merealisasi program mahasiswa dalam kegiatannya.
e. Mempersiapkan diri menjadi fasilitator dan katalisator bagi problema
masyarakat.
f. Membekali mahasiswa dengan pengalaman sebagai penerus pembangunan yang
bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai seorang profesional.
4. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan pendidikan/pengajaran, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat.
b. Meningkatkan partisipasi dan peranan IAIN Jember dalam melaksanakan
pembangunan di bidang agama.
7

c. Meningkatkan kerjasama IAIN Jember dengan pemerintah daerah dan instansi


yang terkait.
d. Mendapatkan masukan balik (feedback) integritas IAIN Jember dari masyarakat
sehingga menjadi masukan untuk memantapkan fungsi pusat penelitian dan
pengabdian masyarakat berikut pengembangannya berkenaan dengan ilmu
pengetahuan agama Islam.
G. Misi dan Target
1. Misi
a. Misi Akademis
Sebagai pengembang misi akademis, Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Partisipatoris merupakan upaya memadukan berbagai disiplin ilmu baik secara
inter maupun multidisiplin yang dikembangkan oleh IAIN Jember.
b. Misi Sosial
Dalam misi sosialnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris
mahasiswa IAIN Jember merupakan upaya pemberdayaan potensi masyarakat
ke arah perubahan sosial dan kemandirian.
2. Target
a. Terwujudnya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris yang terealisasi
dalam gerak langkah kegiatan pembangunan masyarakat sehingga dapat
meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan profesionalisme peserta.
b. Menanamkan kesadaran dan meningkatkan upaya pelaksanaan pembangunan
yang bersih dan berwibawa baik dalam bidang material maupun spiritual.
c. Meningkatkan profesionalisme kerja peserta dengan menghayati perannya di
tengah masyarakat.

H. Waktu dan Tempat


1. Waktu
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris yang dilaksanakan oleh Perguruan
Tinggi Negeri IAIN Jember ini dimulai pada hari Kamis tanggal 13 Juli 2017 dan
berakhir pada hari Senin 28 Agustus 2017.
2. Tempat
KKN Partisipatoris Posko 107 ini bertempat di Kecamatan Grujugan, Desa
Wonosari, Dusun Mangir. Dusun Mangir merupakan dusun terbesar yang ada di
Desa Wonosarii dengan jumlah penduduk lebih dari 177 KK. Kecamatan Grujugan
8

merupakan kecamatan yang berada di tengah Kabupaten Bondowoso yang


berbatasan langsung dengan Kecamatan Curahdami.
I. Proses
Proses dalam pelaksanaan kegiatan KKN Partisipatoris ini, Posko 107
menggunakan metode spiral. Maksudnya adalah apa pun yang dihasilkan dalam setiap
pemantauan diadakan diskusi internal mahasiswa KKN. Kemudian dilakukan evaluasi
terhadap temuan berupa fakta sosial yang dilanjutkan dengan perumusan tindakan apa
yang akan dilaksanakan terhadap permasalahan tersebut.
J. Jadwal
Adapun jadwal kegiatan kelompok KKN posko 107 Dusun Mangir Desa Wonosari
Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso mulai tanggal 13 Juli 2017 sampai tanggal
28 Agustus 2017 sebagaimana terlampir.
1. Minggu pertama, yaitu pada tanggal 15 Juli 2017 sampai 20 Juli 2017. Menyusun
program yang akan dilaksanakan dan melakukan silaturahmi kunjungan ke warga
Dusun Mangir serta mengadakan kunjungan ke sawah warga. Mengikuti kegiatan
masyarakat sekitar Dusun Mangir seperti kegiatan pengajian rutinitas yang ada di
dusun mangir setiap bulannya dan setiap hari jumat hataman Al-quran di masjid.
Membuat struktur kepengurusan dan keliling Dusun Mangir dalam rangka
pembuatan mapping dan kalender musim.
2. Minggu kedua, yaitu pada tanggal 20 Juli 2017 sampai 31 juli 2017. Menyusun
jadwal kegiatan serta Kerja bakti di sekitar rumah warga dan dimasjid nurul yaqin
bersama warga sekitar Dusun Mangir serta mewawancarai sebagian warga Dusun
Mangir dalam rangka pembuatan Tugas pokok KKN (transektor, venn diagram,
time line).dan setiap minggunya posko 107 selalu mengadakan evaluasi antara
kasun dan pesserta kkn .
3. Minggu ketiga, yaitu pada tanggal 01 Agustus 2017 sampai 18 Agustus 2017.
Melanjutkan pembuatan tugas pokok KKN dan melakukan kerja bakti bersama
semua posko 107 dan warga. Menghias Dusun mangir seperti memasang bendera di
pinggir-pinggir jalan, membuat gapura dusun mangir serta mengikuti acara rutinan
kamis legi pengajian dan Istiqhasah yang diadakan masyarakat mangir. Dan
melaksanakan PAR posko 107 yang terkait tentang meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kebersihan lingkungan yang bersih.
Setiap setiap minggunya posko 107 selalu mengadakan evaluasi antara kasun dan
pesserta kkn
9

4. Minggu keempat, yaitu pada tanggal 19 Agustus 2017 sampai 24 Agustus 2017.
Mendampingi adik-adik Madin Mangir mengikuti lomba di balai desa yang
diadakan oleh kepala desa dan peserta kkn dan melaksanakan lomba-lomba yang
telah dirapatkan yaitu lomba lari kelereng, lari karung, , adzan, tartil, puisi, dan
pidato. Dan pada hari minggunya sebagian peserta kkn ada yang ikut berpartisipasi
bersama warga dusun mangir mengikuti lomba soon mini di kecamatan grujugan
Setelah selesai Pada minggu ini kami mengadakan musyawarah bersama warga
Dusun Mangir terkait Tugas-tugas KKN yang meliputi: mapping, kalender musim,
transektor, time line, dan pohon masalah.
5. Minggu kelima, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2017 sampai 28 Agustus 2017.
Memperbaiki tugas-tugas yang telah dimusyawarahkan bersama warga Dusun
Mangir. Membuat tugu Dusun Mangir, mengadakan perpisahan dusun, mengikuti
jalan-jalan santai kecamatan grujugan , kemudian kami melanjutkan kegiatan
melaksanakan PAR posko 107 yang terkait tentang menumbuhakan kesadaran
pentingnya pola hidup sehat dengan terciptanya kebersihan lingkungan demi
terwujudnya kemaslahatan masyarakat. Setelah itu kami melakukan silaturrahmi
kembali kepada masyrakat dan memohon pamit.
10

BAB II

PENGKAJIAN RENCANA KEGIATAN

1. Sejarah Desa Wonosari


A. SejarahDesa
Mengapa Desa ini diberi nama Desa Wonosari ... ? Menurut cerita orang-
orang terdahulu Desa ini dahulu dibangun oleh seorang pengembara dari tanah
Madura yang bernama Among Sari, pertama datang kemudian menempati sebuah
daerah pegunungan dan tinggal di tempat itu sampai akhirnya disusul oleh kerabat dan
sanak saudaranya, setelah tinggal begitu lama munculah sebuah gagasan untuk
menjadikan wilayah itu sebuah Desa yang akhirnya diberi nama DesaWonosari
Wono artinya Gunung dan Sari artinya Bungayang diambil dari nama
belakang Among Sari ( Bunga )

Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat dari dulu sampai sekarang adalah
sebagai berikut : Ardi laksono (Tahun 1933 S/d 1934 ) , P. Suriya (Tahun 1934 s.d
1935), Mastuki ( Tahun 1935 s.d 1967 ), Karyo Raharjo ( Tahun 1967 s.d 1990 ) ,
Sumitro (Tahun 1990 s.d 1996 ) Surahmad ( PJ ) ( Tahun 1997 s.d 1998 ) Bahrawi (
Tahun 1999 s.d 2008 ) Edi Supriadi ( Tahun 2008 s/d 2014 ) .Henus Marzuki, S.Sos
(PJ ) ( 2014 s/d 2016 ),Supilih,SH.,M.Si ( Maret s/d Juni 2016 ) Henus Marzuki,
S.Sos( 2016 s/d Sekarang ).

B. Demografi
Desa Wonosarimerupakan salah satu desa di Kecamatan Grujugan Kabupaten
Bondowoso yang mempunyai luas wilayah 504 Ha.

Batas-Batas wilayah Desa Wonosari :

Sebelah utara : Desa SumberSalak Kecamatan Curahdami


Sebelah selatan : Desa KecamatanKabuaranGrujugan
Sebelah Timur : DesaDadapanKecamatanGrujugan
Sebelah Bara : Daerah Hutan
a. Topografi dengan bentang wilayah berombak sampai berbukit.
Curah hujan : 36 mm/Th

Jumlah bulan hujan : 6 bulan


11

Suhu rata-rata harian : 24C

Kemarau : 32C

Tinggi tempat : 352 m/dpl.

Luas wilayah Desa Wonosari Kecamatan Grujugan terdiri dari:

Tanah sawah : 244 Ha

Tanah Kering (tegal) : 104 Ha

Permukiman : 27,1Ha

Tanah Hutan lindung : -

Tanah hutan Produksi : -

Tanah Hutan Konversi : -

Tanah lainnya : 67,3 Ha

C. Keadaan Sosial Budaya


a. Kependudukan

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintah Desa, jumlah penduduk yang


tercatat secara administrasi yaitusejumlah 5,211 jiwa. Dengan rincian penduduk
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2,653 jiwa, sedangkan berjenis kelamin
perempuan berjumlah 2,558 jiwa. Berkaitan dengan data jumlah penduduk dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Wonosari Tahun 2016

No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase


(%)
12

1. Laki-laki 2,653 54,9

2. Perempuan 2,558 45,1

Jumlah 5,211 100%

Keadaan kependudukan di Desa Wonosaridilakukan identifikasi jumlah


penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin.

b.Mata pencaharian Pokok

Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Wonosari dapat


teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti : petani, buruh
tani, PNS/TNI/POLRI, karyawan swasta, pedagang, wiraswasta, pensiunan, buruh
bangunan/tukang dan peternak.

Dengan demikian dari data tersebut menunjukkan bahwa warga masyarakat di


Desa Wonosari memiliki alternatif pekerjaan selain sektor buruh tani dan petani.

c. Kondisi Kesehatan

Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan
hal yang pentingbagipeningkatan kualitas masyarakat kedepan.Masyarakat yang
produktifharus didukung oleh kondisi kesehatan.Salah satu faktor pendukung adalah
sehatnya lingkungan dan Pola Hidup sehat .
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga ada jumlahnya.Tercatat
penderita tuna wicara 4 orang, tuna rungu 4 orang, dan lumpuh 2 orang. Data ini
menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Wonosari
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat
dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2014 di Desa Wonosari .berjumlah 563
pasangan usia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-
1 berjumlah 43 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa
dimaksimalkan mengingat hanya tersedianya fasilitas kesehatan Polindes di Desa
Wonosari Dari 48 kasus bayi lahir pada tahun 2014, hanya 3 bayi yang tidak tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari
jumlah 320 balita di tahun 2014, masih memerlukan PMT, Pendamping Makanan
13

Tambahan. Hal inilah kiranya yang perlu dipertimbangkan perhatiannya agar kualitas
balita Desa wonosari.kedepan lebih baik.

Di tahun 2016 awal kita sudah membentuk pelayanan terpadu disetiap dusun dengan
mendirikan posyandu sebanyak 6 Pos dengan dibantu tenaga kader desa masing-masing
pos 5 orang yang beroperasi di masing-masing dusun, yang dikordinir oleh 1 bidan desa
dan1 perawatdesa.

d.Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan dan tingkat
perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
ketrampilan. Tingkat keterampilan juga akan mendorong tumbuhnya keterampilan
kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan
barusehingga akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja
baru guna mengatasi pengangguran. Di bawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-
rata pendidikan warga Desa Wonosari.

Belum Sekolah : 1,329 orang


Pernah sekolah SD tapi tidak tamat : 568 orang
Tamat SD / sederajad : 2,576 orang
Tamat SLTP / sederajad : 414 orang
Tamat SLTA / Sederajat : 268 orang
Tamat D1 :. 0 orang
Tamat D2 : 0 orang
Tamat D3 : 3 orang
Tamat S1 : 52 orang
Tamat S2 : 1 orang
Tamat S3 : 0 orang
Jumlah Sekolah TK : 1 unit
PAUD : 12 Unit
Jumlah sekolah SD / sederajad : 4 Unit
Jumlah sekolah SLTP/ sederajad : 0 unit
Jumlah sekolah SLTA/ sederajad : 0 unit
Jumlah sekolah PT : 0 unit
14

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh menunjukkan bahwa di Desa


Wonosari kebanyakan penduduk usia produktif hanya memiliki bekal pendidikan
formal pada level pendidikan dasar 2.576% dan pendidikan menengah - SLTP dan
SLTA - 682%. Sementara yang dapat menikmati pendidikan di Perguruan Tinggi
hanya 56%. Dan terdapat 568 jiwa tidak tamat SD.

e. Kondisi Ekonomi dan Kemampuan Fiskal Desa


Sumber Penerimaan desa lainnya
1. Penerimaan Asli Desa ( PAD )
a. Dari Tanah KasDesa : Rp. 50.000.000,-
b. Biayalegalisasisurat menyurat : Rp. 1.500.000,-
c. ADD : Rp. 241.554.653
d. Pajak Desa/Iuran : Rp.
2. Penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat: Rp. 198.523.660
3. BantuanProvinsi/Kabupaten : Rp. 23.471.000

f. Pemangku Kepentingan
Para pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengatasi permasalahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil perencanaan
pembangunan di desa antara lain;

a. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa
b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD), adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelengaraan pemerintahan desa
c. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat, antara lain
LPMD ( Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa )
RT ( Rukun Tetangga)
RW ( Rukun warga)
d. Tokoh Masyarakat adalah tokoh adat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda
dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya
e. Lembaga kemasyarakatan lain:
15

PKK ( Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga )


Karang Taruna
Kelompok Tani
LMDH ( Lembaga Masyarakat Desa Hutan )
KTH ( Kelompok Tani Hutan )
g. SKPD ( Satuan Kerja Pemerintah Daerah ) Kab. Bondowoso yang berkaitan langsung
dengan Program pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.

A. Pengkajian Wilayah Dusun Mangir


Dusun yang kami tempati selama KKN berlangsung adalah Dusun Manggir.
Batas wilayah Dusun Mangir sebelah utara adalah Kecamatan Curah Dami. Sebelah
selatan adalah Dusun sekolahan Utara, sebelah barat Dusun Tanggulunan, dan di sebelah
timur berbatasan dengan Dusun Curah Lempet.
Dari sisi jumlah penduduk Dusun Manggir Desa Wonosari Kecamatan Grujugan
Kabupaten Bondowoso terdapat 1 RW dan 2 RT yang terdiri dari 177 KK Atau sekitar
483 lebih penduduk yang menetap di Dusun tersebut, Dusun Manggir merupakan dusun
yang berkategori lebar di Desa wonosari. Layaknya masyarakat yang tinggal disebuah
pedesaan, mayoritas maysarakat berada pada garis ekonomi menengah kebawah.
Secara garis besar, kondisi keseluruhan Dusun Mangir Desa Wonosari dapat
diuraikan sebagai berikut:
Pada tanggal 16 Juli 2017 Kami berkesempatan untuk menjelajahi Dusun
Mangir, Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Kami
mengelilingi dusun bersama Pak Dedi, selaku kasun di Mangir. Kami melewati
pemukiman warga, sawah, tegalan, dan sungai. Selain pendekatan dengan warga
Mangir, metode ini kami lakukan untuk lebih mengetahui lebih dekat kondisi dan posisi
Dusun Mangir.Meski kami tidak terbiasa berjalan di sawah, tegalan dan sungai, tapi
kami menikmati perjalanan tersebut.Ditambah dengan masyarakat yang selalu
melempar senyum dan sapa ketika bertemu dengan kami. Kesulitan yang kami alami
adalah diantara kami ada yang tidak bisa menggunakan bahasa Madura. Tetapi,
masyarakat memaklumi, bahkan dengan adanya hal tersebut dapat dijadikan bahan
candaan.
Adapun metode atau pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
16

a. Hasil Transektor (Penelusuran Dusun) Dusun Mangir Desa Wonosari


Kecamatan Grujugan
17

Berdasarkan transek yang dilakukan diatas ada beberapa catatan penting


yang perlu dibicarakan dengan serius, yaitu mengenai konteks, kependudukan,
ekonomi, dan pendidikan.
Mengenai keadaan dan kondisi Di dusun Krajan bisa dijabarkan dibawah
ini:
1. Pemukiman
Kondisi pemukiman di Dusun Mangir tanah kering berkerikil dan subur
warna tanah kelabu. Dusun Mangir berada di kawasan dataran tinggi dan bentuk
pemukiman berkelompok-kelompok dalam lingkup satu keluarga. Di setiap
kelompok-kelompok pemukiman tersebut pasti terdapat suatu mushollah yang mana
menjadi pusat tempat ibadah lingkungan kelompok tersebut selain masjid. terletak di
sebelah utara berbatasan dengan Desa Curah Dami. Pemukiman penduduk dibangun
dengan lingkup keluarga mereka sendiri sesuai dengan lahan yang mereka tempati
dan merupakan kawasan yang tidak terlalu padat penduduknya di karenakan
terpisah dari lahan sawah mereka.
2. Pendidikan
Berdasarkan hasil survei dan pencatatan di lapangan, maka dapat
dideskripsikan bahwa perhatian masyarakat Dusun Mangir Desa Wonosari
Kecamatan Grujugan terhadap pendidikan sudah sadar akan pentingnya pendidikan
meskipun ada sebagian masyarakat yang dalam keluarganya hanya lulusan sekoah
dasar. Terbukti dari data yang kami terima dari kepala dusun Mangir bapak Dedy
Suprapto bahwa adanya peningkatan jumlah penduduk yang menyelesaikan studi
wajib belajar 9 Tahun bahkan Tingkat SMA dan Perguruan Tinggi Negeri. Keadaan
pendidikan di Dusun Mangir ini adalah mayoritas pemudanya tamatan SMP. Sebab
pada umumnya para pemuda di Dusun Mangir setelah lulus SMP mereka langsung
bekerja atau mondok di pesantren dan ada juga yang melanjutkan ke SMA yang ada
di kecamaan Grujugan. Walau sangat jarang ditemui orang yang berpendidikan di
atas SMP namun di Dusun Mangir tingkat pendidikannya sudah meningkat dari
tahun-tahun sebeumnya.
3. Lapangan Pekerjaan
Menelaah dan berdasar dari hasil penelusuran kami mengenai bidang
perekonomian rakyat di Dusun Mangir Desa Wonosari Kecamatan Grujugan
Kabupaten Bondowoso dapat dikatakan merupakan golongan ekonomi menengah ke
18

bawah. Mayoritas dari Dusun tersebut merupakan petani dan buruh tani. Secara
minoritas ada yang harus keluar dari kampung halaman untuk mencari pekerjaan.
Hal ini sesuai dengan data yang kami peroleh dari pemerintah desa Wonosari
kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso bahwa tingkat pendapatan rata-rata
penduduk Dusun Mangir Desa wonosari Rp. 35.000 per hari. Secara umum mata
pencaharian warga masyarakat Dusun Mangir Desa wonosari dapat teridentifikasi ke
dalam beberapa sektor yaitu pertanian, perdagangan, tukang, penambang batu dan
lain lain Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian
26% , buruh tani 48%, yang bekerja disektor perdagangan 12% , yang bekerja di
sektor pertukangan 4,1% orang, dan bekerja di sektor penambang batu berjumlah
1,9% orang dan bekerja di sektor Pegawai Negeri Sipil 0,1% . Dengan demikian
persentase penduduk yang mempunyai mata pencaharian di dusun mangir dari
jumlah keseluruhan penduduk di dusun sepuran sekitar orang. Berikut ini adalah
sektor jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
4. Bidang Kemasyarakatan
a. Keagamaan
Agama yang sering disebut juga Ad-din ini sudah merasuk dan menjadi
keyakinan dari setiap individu. Di dalam masyarakat masalah keagamaan ini
khususnya seakan-akan sudah menjadi adat yang haruslah diikuti sebagai aturan
yang bertujuan dalam kesejahteraan manusia. Apabila membahas tentang
keagamaan ini maka dalam kemasyarakatan yang terjadi di desa Wonosari
khususnya Dusun Mangir Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso melihat
sepintas lalu terdapat beberapa hal yang dapat kami simpulkan, bahwa hal-hal ini
yang merupakan penunjang dalam bidang keagamaan khususnya Dusun Mangir
Desa Wonosari Kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso.
1). Majelis Fuqoroul Mustofa seperti tahlilan, yasinan, Pengajian, dan
sholawatan.
Mengenai aliran keagamaan masyakarat di tempat KKN kami bisa di bilang
Mayoritas beragama Islam yang bercorak NU.
b. Adat Istiadat
Adapun beberapa hal yang kami rekam dan tulis dari perbincangan tersebut
yakni, sebagai berikut:
1). Mereka lebih suka apabila rumahnya ditempati bertamu.
2). Mereka suka memberikan apa-apa yang mereka punya meskipun sedikit.
19

3). Apabila mengobrol lebih suka memakai bahasa yang mereka kenal khususnya
yang mereka pakai, yaitu bahasa Madura.
4). Mereka sangat antusias apabila ada kegiatan atau acara seperti pengajian,
peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia, dan keagamaan.
5. Dalam Bidang Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan
merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan.
Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara
untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya
masyarakat yang terserang penyakit dan fasilitas kesehatan yang ada di dusun
tersebut. Adapun tempat kesehatan yang ada di dusun Mangir terdapat kurang lebih
1 posyandu balita, 1 posyandu lansia yang terdapat di dusun Mangir desa Wonosari
kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso. Posyandu Lansia ini merupakan
posyandu satu-satunya yang ada di dusun Mangir yang melayani pasien yang telah
memiliki usia lanjut yang terletak di dusun Mangir desa Wonosari kecamatan
Grujugan kabupaten Bondowoso.
Namun karena letak geografis yang luas dan sulit seperti jalan yang tidak baik,
tempat-tempat yang terpencil dan jauh dari kota, maka sarana dan prasarana
kesehatan pun juga masih kurang kondisi kesehatan masyarakat masih sangat
minim.
6. Pertanian dan perkebunan
Sebagian besar wilayah dusun Mangir adalah peranitan dan Perkebunan. Jenis
tanaman yang ditanam di lahan pertanian dan perkebunan adalah padi, cabai,
tembakau, jagung, kedelai, kol, kacang tanah, bawanf merah, timun, kacang panjang,
tomat, pohon sengon, kopi, pohon kelapa. Kenapa tanaman itu yang banyak
ditanam? Karena di Dusun Mangir merupakan wilayah yang ada di dataran tinggi.
b.Diagram Veen
Diagram Venn bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan
berbagai lembaga yang terdapat di desa (dan lingkungannya). Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh data tentang pengaruh lembaga/tokoh masyarakat
yang ada di wilayah Mangir dalam lingkup desa Wonosari terhadap kehidupan
dan persoalan warga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, dan
memperoleh data tentang tingkat kepedulian dan frekuensi lembaga/tokoh
masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh warga
20

masyarakat Mangir. Informan yang kami libatkan dalam pembuatan diagram


venn yaitu bapak Dedy.

c.Time Line
Timeline adalah teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan
menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu. Alasan
melakukan timeline adalah:
1. Teknik ini dapat menggali perubahan-perubahan yang terjadi, masalah-
masalah dan cara menyelesaikannya, dalam masyarakat secara kronologis.
2. Teknik ini dapat memberikan informasi awal yang bisa digunakan untuk
memperdalam teknik-teknik lain.
3. Sebagai langkah awal untuk teknik trend and change
4. Dapat menimbulkan kebanggaan masyarakat di masa lalu
5. Dengan teknik ini masyarakat merasa lebih dihargai sehingga hubungan
menjadi lebih akrab.
6. Dapat untuk menganalisa hubungan sebab akibat antara berbagai kejadian
dalam sejarah kehidupan masyarakat, seperti; perkembangan desa, kondisi
lingkungan, perekonomian, kesehatan atau perkembangan penduduk.
Adapun tujuan pembuatan Timeline adalah Mengungkap kembali alur
sejaran masyarakat suatu wilayah yang meliputi; topik-topik penting yang
terjadi pada tahun-tahun tertentu; Mengetahui kejadian-kejadian yang ada di
dalam mesyarakat secara kronologis; Mengetahui kejadian penting masa lalu
yang memperngaruhi kehidupan masyarakat; Masyarakat memahami kembali
keadaan mereka pada masa kini dengan mengetahui latar belakang masa lalu
melalui peristiwa penting dalam kehidupan mereka di masa lalu.
21

Informan yang kami libatkan dalam pembuatan Time Line yaitu: Pak sie,
Pak jamak,
Adapun hasil dari pembuatan Time Line di dusun Mangir yaitu

d.Kalender musim
Tema dari kalender musim ini yaitu Musim tanam, musim panen, dan
macam-macam tanaman yang ditanam agar kami bisa mengetahui musim-
musim yang ada di dusun mangir. Informan yang kami libatkan dalam
pembuatan kalender musim yaitu bpk Dedi Bpk Lut
Adapun hasil dari pembuatan kalender musim di dusun Krajan yaitu:
22

B. Kesulitan-Kesulitan yang Dihadapi


Adapun beberapa kesulitan yang kita hadapi selama KKN Partisipatoris
berlangsung adalah sebagai berikut :
1. Bahasa
Bahasa merupakan hal yang sangat penting ketika kita mecari informasi.
Sebagian besar dari masyarakat dusun mangir berbahasa madura sedangkan
beberapa dari anggota KKN menggunakan bahasa jawa, sehingga terkadang ada
diskomunikasi antara masyarakat dan anggota kkn.
2. Adat dan Kebiasaan
Karena kami berasal dari daerah yang berbeda-beda maka kami juga
mempunyai adat dan kebiasaan yang berbeda pula. Tetapi selama KKN berlangsung
kami membaur dan mengikuti adat dan kebiasaan dusun Mangir dengan semaksimal
mungkin.
23

Karena jarak antar tempat yang kita tempati jauh dari rumah pak RW dan pak
RT maka sangat sulit untuk mengumpulkan warga guna melakukan musyawarah.
Sehingga tidak semua wilayah dusun mangir terjangkau dalam pelaksanaan ini.
3. Jalan Yang Rusak
Apabila kita ingin melakukan survei kepada warga maka kendala terbesar
yang kita lalui adalah jalan yang rusak dan sawah-sawah. jalan yang sulit dan
berbatu karena letak geografis dari dusun mangir yang berada di ereng gunung.
4. Luas Wilayah
Luas Wilayah dusun mangir yang merupakan dusun berkategori terebar, maka dalam
hal ini kami mengalami kesulitan dikarenakan jarak tempuh antar RW dan RT yang sangat
jauh.
24

BAB III

PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN

A. Penyusunan Rencana Kegiatan

Perencanaan adalah suatu proses atau kegiatan menyusun rencana kegiatan. Dengan
demikian, rencana adalah segala hal yang belum dilakukan dan diharapkan akan dilakukan.
Tahap perencenanaan partisipatif diawali dengan kajian keadaan pedesaan secara partisipatif
dan dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana. Dengan adanya rencana kegiatan, kita bisa
memahami skala kegiatan dengan lebih baik dengan tujuan meringankan sekaligus
mengetahui apa yang hendak dicapai. Dari beberapa rencana yang telah disusun bersama, ada
4 tahapan pendekatan yang menjadi skala prioritas yang akan dilaksanakan. Penyusunan
rencana kegiatan ini melibatkan masyarakat dusun Mangir itu sendiri kemudian para Tokoh
Masyarakat, RT/RW, dan Kasun. Adapun rencana kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut:

Selanjutnya, menindaklanjuti rencana kegiatan, yaitu melaksanakan Pemetaan


Dusun Dan Survei Kepada Masyarakat Dusun Mangir.Sebagian besar warga, rata-rata
masyarakat dusun mangir memelihara sapi baik milik sendiri maupun punya orang lain
(gaduhan) sebagai bentuk tabungan dimasa mendatang bila mana terdapat keperluan sewaktu-
waktu, kandang mereka rata-rata juga tidaklah jauh dari rumahnya, muncul permasalahan
masyarakat masih banyak bersikap acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekitar,
pada akhirnya akan berdampak pada pola hidup kurang sehat. Tidak hanya itu saja, aktivitas
MCK masih banyak bergantung pada sungai meskipun adanya kamar mandi, tanpa pernah
tau dampak maupun kepedulian atas kesehatan maupun kebersihan sungai itu sendiri.
Prosesi Kegiatan
b. Pohon Masalah
Dari berbagai masalah yang ada di dusun Mangir, ternyata dapat di simpulkan
bahwa kesehatan masyarakat adalah permasalahan utama yang membutuhkan perhatian
khusus untuk segera ditindaklanjuti. Maka dilakukanlah analisis terhadap akar-akar masalah
dan harapan-harapan yang dapat digambarkan meyerupai sebuah pohon lengkap dengan akar-
akarnya. Masalah yang sudah kami analisis yang dibentuk dengan pohon masalah ialah
terdapat banyak penyakit di musim-musim tertentu, hal tersebut setidaknya mengurangi rasa
kenyamanan, kesehjateraan, dan aktivitas masyarakat. Kesehatan masyarakat merupakan
suatu hal yang sangat penting, dan merupakan suatu tanggung jawab yang ada pada setiap
25

diri pribadi, banyak hal yang dapat di lakukan yaitu dengan cara pembersihan lingkungan,
penyedian air bersih, cara pembuangan tinja Dll.
c. Adapun penyebab permasalahan kesehatan masyarakat ialah :
Minimnya pengetahuan tata cara pola hidup sehat
Pendidikan rendah
Kurangnya sosialisasi dari pihak yang berwenang
Tidak adanya bank sampah
Rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat
Tidak adanya perarturan yang mengatur terkait hal tersebut
d. Adapun akibat dari anak putus sekolah diantaranya yakni :
Tercermarnya sumber air (sungai)
Tercemarnya lingkungan sekitar
Prosesi Kegiatan
a. Pohon Tujuan
Pohon tujuan merupakan proses menerjemahkan masalah yang di identifikasi dalam
analisa pohon masalah menjadi hasil yang lebih positif. Seperti apa yang sudah terdapat di
atas yaitu pohon masalah, maka dalam hal ini, pohon tujuan kami ialah berkurangnya
penyakit musiman yang terdapat di dusun mangir, dengan cara ialah meningkatkan kesadaran
akan pentingnya pola hidup sehat. Kondisi sehat tersebut dapat dicapai dengan mengubah
perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat baik di rumah maupun lingkungan.
Penerapan pola hidup sehat dan bersih merupakan tanggung jawab setiap individu maupun
kelompok maupun juga dalam tataran pemerintah yang menaungi untuk memfasilitasi
kegiatan hidup bersih atau pola hidup sehat agar dapat berjalan secara efektif. Adapun
manfaat dengan menerapkan pola hidup sehat ialah pertama dan paling utama ialah
menurunya tingkat penyakit di setiap musimnya, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktifitas
kerja anggota, kemyamanan, keindahan, serta kesehjateraan desa.
b. Adapun harapan kami ialah sebagai berikut :
Meningkatnya pengetahuan tata cara pola hidup sehat
Adanya sosialisasi dari pihak yang berwenang
Adanya bank sampah
Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat
adanya perarturan yang mengatur terkait hal tersebut
c. Untuk selanjutnya, target kami ialah
26

bersihnya lingkungan sungai


bersihnya limgkungan desa
Dengan adanya realita seperti itu, maka kami peserta Kuliah Kerja Nyata Posko 107
menyepakati hal tersebut. Benang merah dari permasalahan ialah memutuskan ingin menjadi
fasilitator dan motivator dalam rangka menumbuhkan kesadaran pola hidup sehat. Alasan
kami sangat jelas merujuk pada suatu Hadist yang berbunyi Kebersihan Adalah Sebagian
Dari Iman. Dan juga mensosialisasikan program Menkes, yaitu Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS), diantaranya ialah membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban.
Berangkat dari itu semua, akhirnya kami bersepakat untuk ikut serta berpartisipasi dengan
upaya preventif yaitu dengan cara atapun metode mensosialisasikan kepada masayarakat
untuk menumbuhan akan pentingnya pola hidup sehat, selanjutnya ditutup dengan kegiatan
diskusi dari orang yang berkompeten yang di hadiri oleh masyarakat sekitar.
Tidak hanya dalam hal penumbuhan kesadaran pola hidup sehat, kami juga
melakukan kegiatan tambahan yaitu memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72.
Kami membuat gapura, pernak-pernik hari kemerdekaan, dan selanjutnya mengikuti lomba
sound mini berkolaborasi dengan Anjal Hitam di kecamatan Grujugan.
Sebagai bentuk kesadaran kami berada di tengah masyarakat dusun mangir, kami
juga mengajar di Madin, Mengajar ngaji di Musholla, selanjutnya kami juga
mendistribusikan al-quran ke sejumlah tempat yaitu di masjid, musholla, dan madin, tidak
kurang sebanyak 25 al-quran siap kami bagikan.
27

BAB IV

AKSI KEGIATAN

Adapun aksi-aksi kegiatan program KKN Partisipatoris posko 107 di Dusun Mangir
Desa Wonosari Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso adalah sebagai berikut :
1. Membantu mengajar di Madrasah Diniyah Darul Hikmah
Topik : Menumbuhkan semangat belajar
Nama Pemandu : Mahasiswa KKN
Nama Peserta Aksi : Santri Madin Darul Hikmah
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Musholla (Langgar), 20 juli-20 Agustus 2017
a) Catatan Proses Aksi Kegiatan.
Di dusun Mangir desa Wonosari kami mahasiswa KKN mengadakan kegiatan
membantu mengajar di Madrasah Diniyah Darul Hikmah. Di dusun Mangir terdapat
dua Madrasah Diniyah yang bertempat di RT 16 bernama Madrasah Diniyah Darul
Hikmah dan RT 15 bernama Madrasah Diniyah Darussalam. Kami mamilih mengajar
di Madrasah Diniyah yang terdapat di RT 16 karena santrinya lebih banyak dari pada
di Madrasah Diniyah RT 15, alasan yang paling utama dikarenakan tenaga
pengajarnya yang kurang. Pendiri lembaga sekaligus pengajar Madarasah Diniyah
Darul Hikmah yaitu Ustad Abdurrahman. Beliau adalah seorang guru agama di SD
Wonosari 4, oleh karena itu beliau memiliki banyak kesibukan sehingga waktunya
untuk mengajar berkurang dan beliau membutuhkan tenaga pengajar tambahan.
Rata-rata santri Madrasah Diniyah yang sekolah disana yaitu mulai dari kelas
1 sampai kelas 6 SD, untuk anak SMP yang terdapat di dusun Mangir kebanyakan
melanjutkan sekolah dan mondok. Di Madrasah Diniyah Darul Hikmah terdapat
beberapa tingkatan kelas yaitu dari kelas 1 sampai kelas 4. Adapun kitab-kitab yang di
ajarkan di antaranya, Aqidatul Awam, Taisirul Kholak, Khoridatul Bahiyah, Nurul
Yaqin, Fiqih, Hadist, Tajwid, dan Tarekh. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan
pada jam 14.00 sampai 16.00. Dengan waktu yang cukup lama ini para mahasiswa
KKN yang mengajar mampu mengajari adik-adik dengan maksimal. Setelah dua jam
terlewati santri Madin membaca doa sebelum pulang agar pelajaran yang telah
diterima menjadi bermanfaat dan barokah.
28

b) Catatan Refleksi Aksi dari Masyarakat.


Sebelumnya di Madrasah Diniyah Darul Hikmah kekurangan tenaga pengajar ,
tidak ada dari salah satu remaja di dusun Mangir yang sudah lulus sekolah dan lama
mengenyam Pendidikan di pondok yang mau membantu mengajar di Madrasah
tersebut sebelum Mahasiswa KKN datang. Dengan adanya Madin sangat penting
untuk masa depan, sehingga membuat kami para mahasiswa KKN sangat prihatin
dengan keseharian adik-adik yang tidak sekolah Madrasah. Jika tidak dimulai sejak
dini, besar kemungkinan semangat mereka untuk belajar berkurang sehingga mereka
merasa malas untuk sekolah Madrasah.
Di dalam pendidikan peran orang tua sangat penting bagi anak atau siswa.
Pendidikan dimulai dari keluarga, orang tua mengajari anak-anaknya seperti dasar-
dasar membaca dan menulis. Disisi lain belajar menjadi hal yang penting untuk
merangsang anak untuk berfikir.
Lingkungan juga berpengaruh terhadap pola belajar anak, jika berteman
dengan teman yang rajin maka akan menjadi rajin juga, begitu juga sebaliknya.
Dengan adanya Madin pula anak-anak yang terdapat di dusun Mangir dapat
menambah wawasan bagi mereka tentang agama dan menjadikan keseharian mereka
lebih bermanfaat.

2. Kerja Bakti
Topik : Minggu Bersih
Nama Pemandu : Pak kasun Dedi dan P. Takmir
Nama Peserta Aksi : Mahasiswa KKN dan warga
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Lingkungan sekitar dusun dan masjid Nurul Yakin, 20
Juli 2017
a) Catatan Proses Aksi Kegiatan
Kegiatan kerja bakti dilakukan pada tanggal 20 juli 2017 di Dusun Mangir.
Kegiatan ini dilakukan karena melihat kondisi sekitar dusun yang kurang
bersih.Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai selesai. Para warga
sangat antusias dalam kegiatan kerja bakti ini. karena kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat agar selalu hidup bersih dan juga
kegiatan ini diharap membawa dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat sekitar.
Selain itu kami juga melakukan kegiatan bersih-bersih di masjid Nurul Yaqin yang
ada di dudun Mangir RT 15.
29

Kegiatan ini dipandu oleh pak dedy dan P. Amir yang merupakan bapak kasun
dan ketua takmir dari Dusun Mangir itu sendiri. Dan diikuti oleh semua mahasiswa-
mahasiswi KKN posko 107 serta beberapa warga masyarakat disekitar dusun Mangir.
Adapun alat-alat yang dipakai dalam kegiatan ini adalah sapu lidi, celurit,
cangkul, dan lain sebagainya yang dapat mempermudah kita dalam
membersihkannya.
b) Catatan Refleksi Aksi Masyarakat
Pada kegiatan kerja bakti yang di adakan oleh mahasiswa KKN, masyarakat
terlihat antusias membantu mahasiswa KKN, baik itu berupa menyapu,
membersihkan selokan, memotong rumput, membakar sampah dan sebagainya. Bagi
masyarakat sekitar dusun Mangir, kerja bakti ini sangat dibutuhkan karena daerah
sekirar dusun Mangir sangat kotor dan kumuh. Dengan adanya kerja bakti ini maka
secara tidak langsung membantu warga membersihkan lingkungan.
Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Bagi masyarakat dusun Mangir,
kegiatan kebersihan ini perlu dilaksanakan setiap minggunya. Akan tetapi ada
beberapa warga yang bersikap acuh tak acuh dengan kegiatan bersih-bersih ini ( kerja
bakti). Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan
lingkungan. Karena apabila lingkungan bersih , maka akan berkesinambungan dengan
meningkatnya kesehatan warga dusun Mangir itu sendiri.

3. Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia


Topik : Memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia
Nama Pemandu : Imam Badruddin dkk
Nama Peserta Aksi : Semua warga Dusun Mangir
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Balai desa Wonosari, 20 - 22 Agustus 2017
a) Catatan proses aksi kegiatan
Kami mahasiswa KKN IAIN Jember bertugas di dusun Mangir yang kebetulan
dengan bulan agustus ini mengadakan suatu kegiatan untuk memperingati hari ulang
tahun Republik Indonesia yang ke 72. Kegiatan ini berupa lomba-lomba yang mana
semua golongan baik itu dari anak-anak, remaja maupun dewasa bisa berpartisipasi di
dalamnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20,21,22 agustus dan diakhiri pada
tanggal 22 agustus 2017. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 08.00 sampai
selesai. Adapun jenis perlombaan yang di adakan di desa Wonosari berupa :
30

1) Pada tanggal 20 agustus 2017 diadakan lomba Sound Mini di kecamatan


Grujugan, dan mahasiswa KKN posko 107 ikut berpartisipasi dalam lomba
tersebut.
Pada tanggal 20 agustus 2017 juga diadakan lomba pidato dan lari kelereng di
balai desa Wonosari.
2) Pada tanggal 21 agustus 2017 diadakan lomba balap karung dan Tartil.
3) Pada tanggal 22 agustus 2017 diadakan lomba membaca puisi dan adzan.
Setelah lomba-lomba selesai, lalu kami mengadakan acara penutupan yang
diadakan pada malam senin tanggal 22 agustus 2017 yang mana pada acara tersebut,
para pemenang dari lomba-lomba yang telah dilaksanakan diumumkan dan juga kami
mengadakan acara hiburan yaitu penampilan dari warga-warga serta penampilan dari
mahasiswa-mahasiswi KKN IAIN Jember. Dan pada sekitar jam 21.30 acara di tutup
dengan pembacaan doa bersama.

b) Catatan refleksi Aksi dari Masyarakat


Ketika kegiatan tersebut berlangsung semua warga antusias untuk mengikuti
perlombaan yang diadakan Bersama mahasiswa KKN dari beberapa posko yang lain,
baik itu dari golongan anak-anak, remaja maupun dewasa. Hal itu terjadi karena
warga sekitar desa wonosari khusunya dusun mangir sangat mendukung setiap
kegiatan yang bersifat positif baik itu kegiatan yang berupa keagamaan atau non
keagamaan.
Respon dari warga sekitar juga bagus, bisa dilihat dari antusias dan
keikutsertaan mereka dalam kegiatan yang diadakan. Mulai dari lomba yang diikuti
oleh anak-anak maupun yang dewasa. Sebenarnya lomba-lomba agustusan biasa di
laksanakan tiap tahunnya, akan tetapi tahun sekarang lebih meriah dan heboh
dikarenakan adanya mahasiswa KKN dari IAIN Jember.

4. Pembangunan Gapura HUT RI Dusun Mangir


Topik : Sebagai pintu masuk dusun Mangir dan untuk
memeriahkan hari kemerdekaan
Nama Pemandu : P. Kasun Dedi, P.Has, Imam, Tarmidi, Rizki, Holil
Nama PesertaAksi : Warga dusun Mangir
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Perbatasan dusun Mangir dan Sekolahan Utara, 11
15 Agustus 2017
31

a) Catatan Proses Aksi Kegiatan


Pembangunan gapura dan batas dusun ini merupakan permintaan dari pak
kepala dusun. Yang mana beliau meminta kepada mahasiswa KKN untuk
memeriahkan hari kemerdekaan republik Indonesia dengan memdirikan gapura dari
bambu dengan bertemakan hari kemerdekaan yang di tempatkan di pintu masuk ke
dusun Mangir.
Untuk pembangunan gapura sendiri ini di mulai pada tanggal 9 agustus 2017.
Pembangunan ini cukup lama dikarenakan bahan utama gapura yaitu bambu harus
menebang bambu di kebun milik pak kasun yang jaraknya dari perbatasan dusun yang
nantinya akan didirikan gapura memerlukan waktu yang lama karena jaraknya +_ 1km
Disana lah kami mulai membuat gapura. Kami membuat gapura tersebut bersama
sebagian warga dusun Mangir di mulai dari konsep bentuk gapura sampai tahap akhir
yaitu pengecetan.
Untuk menambah memeriahkan hari kemerdekaan kami membuat pernak
pernik seperti bendera kecil yang di tempelkan ke tali lalu di pasang di sepanjang
jalan menuju ke posko dan kami juga mengecat bekas gelas minuman mineral dengan
warna merah putih untuk tambahan di pasangkan di jalan. Sesudah itu kami juga
menambahkan patok dari bambu yang sudah kami cat merah putih untuk di
tancapkan di sepanjang jalan menuju posko yang di bantu oleh anak muda dusun
mangir di antaranya Naser, Nuri, Riki, dan Dian.

b) Catatan refleksi Aksi dari Masyarakat


Ketika kegiatan tersebut berlangsung sebagian warga masyarakat dusun
Krajan ikut serta dalam pembangunan gapura dan juga pemasangan pernak pernik
lainnya. Warga sangat mendukung pembangunan gapura ini karena sebelum
datangnya anak kkn di dusun Mangir tidak pernah memeriahkan hari kemerdekaan
republik Indonesia jadi kami dan warga dusun mendirikan gapura yang bertemakan
HUT RI. Karena dengan adanya hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dusun
mangir cinta tanah air dengan di tandai juga turut memeriahkan hari kemerdekan
Indonesia.

5. Membantu Aktivitas Warga Melipat Tembakau


Topik : Bersosialisasi Dengan Masyarakat
Nama Pemandu : Pak lut, Pak Dedi, Pak Has
32

Nama Peserta Aksi : Warga dan Mahasiswa KKN


Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Lingkungan Sekitar Posko, 27 Juli 2017
a) Catatan proses aksi kegiatan
Kegiatan melipat tembakau yang kami lakukan di dusun Mangir ini
merupakan kegiatan yang menggunakan sistem kekeluargaan, dimana para warga
yang membantu melipat tembakau tidak mendapatkan upah sepeserpun akan tetapi
mereka dengan bergantian saling membantu ketika sudah waktunya memanen
tembakau. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada siang hari sekitar jam 08.00 sampai
selesai.
Selain melipat tembakau, setelah itu sekitar satu sampai dua hari tembakau
yang sudah di lipat akan menguning dan sudah siap untuk di pasat kemudian di tata di
tempat yang terbuat dari bambu yang berukuran sekitar 50 X 150 Cm. biasanya
kegiatan memasat dan menata tembakau ini dilakukan ketika malam hari dan juga
setelah sholat shubuh sebelum matahari terbit. Kegiatan seperti ini akan berlanjut
secara terus menerus selama masih ada musim tembakau.
Pada awalnya kami tidak langsung bisa melakukannya, kami di ajari oleh ibu-
ibu yang ikut membantu. Setelah beberapa kali kami membantu beberapa wrga yang
ada di dusun Mangir kami sudah cukup mahir melakukannya, mulai dari melipat,
memasat, dan menata.
b) Catatan refleksi Aksi dari Masyarakat
Dengan adanya kegiatan ini warga masyarakat sangat senang dan merasa
terbantu dengan adanya mahasiswa KKN IAIN JEMBER posko 107 karena telah ikut
berpartisipasi dalam aktivitas keseharian mereka, dan juga dapat memberikan kita
pengalaman serta pengetahuan baru tentang bagaiman cara melipat, menggulung,
memasat, dan menata tembakau.

6. Pembagian Al-Quran
Topik : Pemberdayaan Masjid dan Musholla dusun Mangir
Nama pemandu : Mahasiswa KKN posko 107
Nama peserta aksi : Warga dusun Mangir
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Masjid dan Musholla dusun Mangir 23 Agustus 2017
a). Catatan proses aksi kegiatan
Pada tanggal 23 agustus kami melaksanakan acara perpisahan yang dilaksanakan di
depan masjid Nurul Yaqin yang kebetulan tepat pada hari kamis legi di dusun kami ada
33

acara pengajian rutinan yang mendatangkan kyai saiful dan banjari. Maka Kami bekerja
sama dengan Ustadz Abdurrahman dimana acara perpisahan sekaligus perpisahan KKN
kami di dusun mangir. Acara kami laksanakan pada pukul 06.00 setelah shalat bada
maghrib. Dimana dalam acara kami mengundang pak kades dan tokoh masyarakat dan
tak lupa pula kami memberikan Al-Quran pada setiap masjid, mushollah dan madrasah
diniyah. Harapan kami dengan adanya pemberian ini paling ada kenangan dan juga
menjadikan dusun ini lebih giat lagi dalam ibadah mereka. Alhamdulillah acara berjalan
dengan sangat meriah diluar dugaan kami. Dan acara berakhir pada pukul 11 malam.
b). Catatan refleksi Aksi dari Masyarakat
Puji Syukur Alhamdulillah warga Masyarakat sangat antusias dalam acara perpishan
kami. berkat kontribusi warga masyarakat sehingga acara kami berjalan dengan sangat
meriah dan dalam acara pengajian sangat khusyuk. Sosialnya yang baik dan sikan
kekeluargaan nya yang membuat kami kerasan disana. Begitu banyak peajaran yang dari
mereka.

7. Pendataan KIS
Topik : Memberi Pemahaman Prosedur dan Penggunaan KIS
Nama pemandu : Mahasiswa KKN posko 107
Nama peserta aksi : Warga dusun Mangir
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Lingkungan dusun Mangir 28-29 Juli dan 12-13
Agustus 2017
a. Catatan proses aksi kegiatan
Kegiatan pendataan KIS di lakukan 2 tahap yaitu, tahap pertama kami
mendata warga Mangir RT 16 yang di lakukan pada tanggal 28-29 Juli yang mana
kami membuat kelompok-kelompok yang setiap kelompoknya terdapat 3 anak dan
satu kelompok 4 anak, jadi terbentuk 4 kelompok. Maka kami mulai mendata dari jam
9.30 di mulai dari rumah warga selatan posko kami, lalu 4 kelompok tersebut mulai
mendatangi setiap rumah warga untuk mendata siapa saja yang sudah punya KIS
(kartu Indonesia Sehat) dan juga mendata warga yang masih belum mendapatkan KIS
yang kemudian nanti kami usulkan kepada bapak Kasun.
Dan kami juga memberikan pemahaman dasar tentang KIS (Kartu Indonesia
Sehat) misalnya, Apa kegunaannya? Bagaimana cara menggunakannya? Jadi
masyarakat bisa menggunakan KIS tersebut sebagai mestinya bukan hanya sebagai
pegangan saja, maklum lah biasa orang desa kurang mengerti akan hal-hal seperti itu.
34

Kami lakukan pendataan ini biasanya sampai jam 13.00 karena masih mau
melaksanakan ibadah sholat dhuhur dan kegiatan lainnya jadinya untuk RT 16 ini
kami lakukan pendataan selama 2 hari.
Kemudian tahap kedua di tanggal 12-13 agustus kami lanjutkan pendataan
KIS ini di RT 15 sama seperti di RT 16 kami mendata warga yang sudah punya KIS
dan yang masih belum punya dan kami juga memberikan pemahaman seputar KIS
(Kartu Indonesia Sehat) dan itu pun juga kami lakukan sekitar 2 hari. Dari hasil
pendataan dan diskusi dengan warga seputar KIS ini ada sebagian masyarakat yang
mengeluh bahwa ketika berobat entah itu di Puskesmas ataupun Rumah Sakit
pengurusan administrasinya itu di persulit dan pasiennya tidak cepat di tangani, tetapi
ketika minta di dampingi ke kepala dusun itu lancar-lancar saja dan pasien juga cepat
di tangani. Meski sebagian masayarakat masih ada yang mengeluh mengenai
pelayanan puskesmas dan Rumah Sakit terhadap pasien KIS tetapi masyarakat sudah
banyak merasakan manfaat adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebut meskipun
masih banyak warga yang masih meminta pendampingan kepala dusun ketika
menggunakan KIS ketika berobat.

b. Catatan refleksi Aksi dari Masyarakat


Rata-rata masyarakat Mangir sudah mempunyai KIS (Kartu Indonesia Sehat)
ketika melakukan pendataan dan bagi sebagian masyarakat yang masih belum
mempunya KIS kami usulkan kepada kepala dusun untuk di buatkan. Sebagian
masyarakat masih banyak yang kurang paham mengenai bagaimana tatacara
menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebut jadi kami sedikit memberikan
pemahaman apa-apa saja yang menjadi kelengkapan administrasi ketika berobat
menggunakan KIS. Dan masyarakat dusun Mangir sudah banyak merasakan manfaat
adanya Kartu Indonesia Sehat tersebut.
35

BAB V

RENCANA TINDAK LANJUT

Setelah berjalannya beberapa program kegiatan di Dusun Mangir bersama masyarakat


seperti halnya pemetaan, transektor, kalender musim, diagram venn, timeline, dan diagram
alur guna menganalisis permasalahan yang ada di Dusun Mangir. Kemudian di tindak lanjuti
dengan pembuatan pohon masalah untuk menganalisis masalah-masalah apa saja yang belum
di temukan solusinya.
Dari beberapa kegiatan tadi dapat di temukan beberapa masalah diantaranya Pada
rapat yang kedua kalinya juga bersama warga yang membahas permasalahan atau kendala
yang ada di Dusun Mangir,yaitu :

1. Minimnya kamar mandi pribadi/MCK.


2. Minimnya kesadaran masyarakat membersihkan kotoran sapi
3. Fakumnya kelompok tani.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, kami mengambil masalah dengan


temapola hidup masyarakat yan tidak sehat dengan indikator minimnya kamar mandi
pribadi/MCK, dan minimnya kesadaran masyarakat membersihkan kotoran sapi. Sehingga
yang mungkin bisa kita atasi selama waktu KKN berlangsung, yaitu Yang pertama
menyarankan kepada masyarakat Dusun Mangir untuk tidak membiasakan buang air besar ke
sungai ditambah lagi ada beberapa warga yang membuang kotoran sapi ke sungai dan tidak
hanya satu orang yang memanfaatkan sungai sebagai tempat buang air besar dan juga tempat
pembuangan kotoran sapi melainkan mayoritas Dusun Mangir, karena itulah akan terjadi
pencemaran air sungai.

Selain itu, disamping kami melakukan rapat tiap minggunya kami juga memberikan
penyuluhan dan pelatihan kepada warga dusun Mangir tentang pola hidup sehat dengan
mendatangkan narasumber ahli di bidangnya, dengan tujuan agar warga dusun Mangir
memperoleh wawasan yang lebih mengetahui pola hidup sehat . Di samping itu, penyuluhan
pola hidup ini bertujuan untuk menambah wawasan warga dusun Mangir yang notabene
sebagai petani.
Lalu kami juga mencanangkan bersih-bersih dusun, sebagaimana yang tertera dalam
hadits Nabi SAW bahwa Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Bagi masyarakat dusun
Mangir, kegiatan kebersihan ini perlu dilaksanakan setiap minggunya. Hal ini dikarenakan
36

warga dusun Mangir kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Karena apabila


lingkungan bersih, maka akan berkesinambungan dengan meningkatnya kesehatan warga
dusun Mangir itu sendiri.
Dari pemaparan-pemaparan di atas dari segi kesehatan kami menghimbau kepada
masyarakat Dusun Mangir terutama warga yang memiliki lahan sawah untuk membuang
kotoran sapi ke lahan sawah mereka, sedangkanbagi warga yang tidak memiliki lahan sawah
disarankan untuk membuat tempat khusus pembuangan kotoran sapi, agar kotoran sapi tidak
menumpuk dan berceceran di dalam kandang atau bahkan di luar kandang, apabila kotoran
sapi dibiarkan menumpuk di dalam kandang selama berhari-hari maka akan berakibat buruk
terutama terhadap kesehatan pemelihara, karena dapat mencemari udara, aroma tak sedap
yang ditimbulkan pun membuat sesak untuk bernafas sehingga membuat warga Dusun
Mangir ini menjadi tidak sehat khususnya bagi kesehatan anak-anak. Selain itu berakibat
buruk terhadap kesehatan ternak, karena lantai kandang yang kotor akan penuh dengan
mikroba yang akan mencemari sapi, sehingga memudahkan terjangkit penyakit pada ternak.
Hanya saja warga Dusun Mangir tidak menyadari akan hal tersebut.
37

BAB VI

EVALUASI DAN REKOMENDASI

A. Refleksi Kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terlebih dahulu
diadakan pembekalan materi Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh panitia
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Jember. Adapun maksud dari kegiatan ini adalah
memberi gambaran kepada mahasiswa tentang bagaimana caranya bermasyarakat,
khususnya dilokasi masing-masing yang telah ditentukan oleh panitia. Sehingga dengan
pembekalan tersebut mahasiswa dapat mempersiapkan diri dalam beradaptasi dengan
masyarakat di lokasi KKN.
Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan di ruang kelas kampus
IAIN Jember, pada tanggal 10-11 Juli 2017 yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
IAIN Jember yang sudah terdaftar sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan
pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) meliputi pemberian materi mengenai
Pendekatan Partisipatoris berbasis dusun, penjelasan kondisi KKN, penjelasan
bagaimana cara bersosialisasi dengan baik, dan penjelasan mengenai tata cara
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sampai dengan penyusunan laporan kuliah
kerja nyata (KKN). Kemudian dilanjutkan dengan upacara pelepasan mahasiswa KKN
di lapangan IAIN Jember pada tanggal 11 Juli 2016 pukul 08.00 WIB.
Setelah itu pada tanggal 13 Juli 2017 dilanjutkan dengan acara penyerahan
mahasiswa di Kecamatan Grujugan oleh Ketua LP2M, bapak Muhibbin, S.Ag, M.SI
kepada Camat Grujugan, kemudian penyerahan mahasiswa KKN dilanjutkan di tingkat
desa tepatnya di Dusun Mangir, Desa wonosari, Kecamatan Grujugan, Kabupaten
Bondowoso yang dilakukan oleh Dosen pembimbing lapangan, bapak Muhammad
Dawud M. Sos.I kepada Kepala DesaWonosari.
Sebelum terlaksananya kegiatan-kegiatan inti terlebih dahulu diadakan
sosialisasi dengan pihak Kepala desa, Perangkat desa, Kepala dusun serta masyarakat
sekitar. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan menerangkan maksud
kedatangan kelompok KKN ke desa tersebut serta meminta arahan untuk menjalankan
program. Dalam hal ini, kami menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan
pendekatan Partisipatoris berbasis dusun, kami bersilaturrahmi dan menyampaikan
maksud kedatangan kami di Dusun Krajan. Dari hasil wawancara singkat kami dengan
masyarakat, terdapat beberapa permasalahan yang mungkin dapat diatasi melalui
38

kegiatan Partisipatoris berbasis dusun yang akan dirancang oleh peserta KKN
posko107. Salah satunya adalah kurangnya antusiasme masyarakat dalam hal
pendidikan, kebersihan dan kegiatan lainnya. Oleh sebab itu, peserta KKN
merencanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan seperti mengajar di
SDN dan musholla - musholla, memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak, juga
memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat. Program yang kami
tawarkan mendapat apresiasi dari Kepala Dusun dan tokoh masyarakat.
Kami, kepala dusun, dan warga berencana untuk mencari solusi terbaik dalam
masalah ini dengan memfungsikan kembali peran masyarakat agar berjalan sesuai
dengan fungsinya. Sehingga program KKN Partisipatoris dapat berjalan dan terlaksana
secara maksimal. Disamping itu, kesadaran masyarakat Mangir menjadi salah satu
faktor penyebab kurangnya antusiasme masyarakat terhadap kebersihan.
Berdasarkan pokok masalah di atas, peserta KKN posko 107 merencanakan
beberapa program yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan tentang ksehatan.Tidak
hanya itu, kami juga melakukan musyawarah bersama masyarakat, hal itu dirasa
penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang proses belajar pola hidup
sehat. Sedangkan dalam bidang sosial dan budaya, kami melakukan kegiatan bersih
dusun / kerja bakti bersama warga setiap seminggu sekali yakni pada hari Minggu
bersama masyarakat dusun mangir . Program ini dirasa penting agar masyarakat dapat
membiasakan hidup bersih, lingkungan yang bersih bisa menciptakan pola hidup yang
baik, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.

B. Rincian Kegiatan
Adapun rincian kegiatan peserta KKN posko 107 IAIN Jember adalah sebagai
berikut:
1. Minggu pertama, yaitu pada tanggal 15 Juli 2017 sampai 20 Juli 2017. Menyusun
program yang akan dilaksanakan dan melakukan silaturahmi kunjungan ke warga
Dusun Mangir serta mengadakan kunjungan ke sawah warga. Mengikuti kegiatan
masyarakat sekitar Dusun Mangir seperti kegiatan pengajian rutinitas yang ada di
dusun mangir setiap bulannya dan setiap hari jumat hataman Al-quran di masjid.
Membuat struktur kepengurusan dan keliling Dusun Mangir dalam rangka pembuatan
mapping dan kalender musim.
2. Minggu kedua, yaitu pada tanggal 20 Juli 2017 sampai 31 juli 2017. Menyusun
jadwal kegiatan serta Kerja bakti di sekitar rumah warga dan
39

dimasjid nurul yaqin bersama warga sekitar Dusun Mangir serta mewawancarai
sebagian warga Dusun Mangir dalam rangka pembuatan Tugas pokok KKN
(transektor, venn diagram, time line).dan setiap minggunya posko 107 selalu
mengadakan evaluasi antara kasun dan pesserta kkn .
3. Minggu ketiga, yaitu pada tanggal 01 Agustus 2017 sampai 18 Agustus 2017.
Melanjutkan pembuatan tugas pokok KKN dan melakukan kerja bakti bersama semua
posko 107 dan warga. Menghias Dusun mangir seperti memasang bendera di pinggir-
pinggir jalan, membuat gapura dusun mangir serta mengikuti acara rutinan kamis legi
pengajian dan Istiqhasah yang diadakan masyarakat mangir. Dan melaksanakan PAR
posko 107 yang terkait tentang meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan dan kebersihan lingkungan yang bersih. Setiap setiap minggunya posko
107 selalu mengadakan evaluasi antara kasun dan pesserta kkn
4. Minggu keempat, yaitu pada tanggal 19 Agustus 2017 sampai 24 Agustus 2017.
Mendampingi adik-adik Madin Mangir mengikuti lomba di balai desa yang diadakan
oleh kepala desa dan peserta kkn dan melaksanakan lomba-lomba yang telah
dirapatkan yaitu lomba lari kelereng, lari karung, , adzan, tartil, puisi, dan pidato. Dan
pada hari minggunya sebagian peserta kkn ada yang ikut berpartisipasi bersama warga
dusun mangir mengikuti lomba soon mini di kecamatan grujugan Setelah selesai Pada
minggu ini kami mengadakan musyawarah bersama warga Dusun Mangir terkait
Tugas-tugas KKN yang meliputi: mapping, kalender musim, transektor, time line, dan
pohon masalah.
5. Minggu kelima, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2017 sampai 28 Agustus 2017.
Memperbaiki tugas-tugas yang telah dimusyawarahkan bersama warga Dusun
Mangir. Membuat tugu Dusun Mangir, mengadakan perpisahan dusun, mengikuti
jalan-jalan santai kecamatan grujugan , kemudian kami melanjutkan kegiatan
melaksanakan PAR posko 107 yang terkait tentang menumbuhakan kesadaran
pentingnya pola hidup sehat dengan terciptanya kebersihan lingkungan demi
terwujudnya kemaslahatan masyarakat. Setelah itu kami melakukan silaturrahmi
kembali kepada masyrakat dan memohon pamit.
40

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dusun yang kami tempati selama KKN berlangsung adalah Dusun Manggir. Batas
wilayah Dusun Mangir sebelah utara adalah Kecamatan Curah Dami. Sebelah selatan
adalah Dusun sekolahan Utara, sebelah barat Dusun Tanggulunan, dan di sebelah timur
berbatasan dengan Dusun Curah Lempet.

Secara umum Dusun Krajan terletak di dataran tinggi. Jarak Dusun Krajan
dengan kecamatan kurang lebih 2 Km, sedangkan jarak dari kota kabupaten sekitar 25
Km. Wilayah dusun Krajan merupakan salah satu dusun yang terletak di bagian tengah
Desa Gunungsari, yakni merupakan pusat desa. Wilayah dusun dikelilingi oleh sungai
dan sawah. Oleh karenanya mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan buruh
tani, hanya beberapa orang saja yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan
pegawai.
Dari segi kemasyarakatan, penduduk sekitar dusun Krajan tergolong orang yang
ramah, agamis dan mudah bersosialisasi. Hal ini disebabkan banyak warga yang hidup
saling berdampingan dan gotong-royong. Sehingga tidak ada masalah-masalah sosial
dan keagamaan yang krusial. Aktifitas-aktifitas keagamaan pun sedikit banyak terbawa
dalam aktifitas masyarakat dusun Krajan, yang menjadikannya antusias dalam kegiatan-
kegiatan religius seperti shalat berjamaah, khatmil Quran, yasinan, dibaiyah dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat agamis.
Dalam bidang pendidikan, tingkat kesadaran masyarakat di dusun Krajan masih
kurang. Para orang tua kurang memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk
belajar pada jenjang selanjutnya yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan remaja yang
ada di dusun Krajan sudah harus bekerja mencari uang dan rentan mengalami
pernikahan dini. Namun dalam hal pendidikaan informal, seperti pendidikan TPQ dan
Madin, masyarakat sudah cukup sadar untuk mendorong anak-anaknya untuk belajar
dan mendalami ilmu agama.
Adapun program kerja kami antara lain:
1. Bidang Sosial dan Budaya
41

Dalam bidang sosial dan budaya, program kami adalah mengundang masyarakat
untuk bermusyawarah bersama terkait dengan program KKN Partisipatoris. Selain
itu, kami mengadakan Jum'at Bersih/kerja bakti bersama warga setiap 1 minggu
sekali bersama masyarakat dusun Plenggian. Program ini dirasa penting agar
masyarakat dapat membiasakan hidup bersih, lingkungan yang bersih bisa
menciptakan pola hidup yang baik, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.
2. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, program kami mengadakan penyuluhan kesadaran
masyarakat tentang proses belajar mengajar TPQ, Madin, dan Ngelesi.

B. Saran
Laporan objektif dalam penyusunan pertanggungjawaban dalam melaksanakan
tugas akademis program KKN Partisipatoris Berbasis Dusun yang telah kami rangkai
secara sistematis dan secara tersusun mempunyai kesimpulan dalam laporan tersebut.
Program yang terlaksana dalam beberapa hari kemarin dan Alhamdulilah berjalan
dengan lancar, tentunya memberikan kebanggaan bagi kita meskipun masih terlalu jauh
dari kesempurnaan yang diinginkan. Konsep Partisipatoris dalam program KKN
memberikan nilai positif terhadap masyarakat. Namun semua itu, hanyalah usaha yang
kami lakukan yang jauh dari kesempurnaan dalam menjalankan tugas yang mana hal ini
merupakan kewajiban kami, dan kami berharap ada beberapa pertimbangan dan sebuah
saran yang mungkin bisa kami paparkan diantaranya :
1. Kami mengharapkan agar segala masalah yang kami temukan di masyarakat Dusun
Krajan, bisa dijadikan bahan perbandingan untuk menjadi rekomendasi kepada
instansi yang terkait. Sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya di Dusun
Krajan, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso dapat
berjalan lebih baik dari sebelumnya dan sebagaimana mestinya.
2. Sebelum peserta KKN di terjunkan langsung ke lokasi atau tempat KKN, alangkah
lebih baik apabila panitia pelaksana KKN Partisipatoris Berbasis Dusun ini terlebih
dahulu benar-benar mengerti situasi dan kondisi di lapangan secara nyata.
3. Kami berharap pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan solusi dan bantuan
kepada masyarakat. Diharapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat
terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi KKN, guna melihat kekurangan ataupun
kendala yang dihadapi Dusun Krajan, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan,
Kabupaten Bondowoso.

Anda mungkin juga menyukai