BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dituntut untuk semakin aktif terlibat
dan melibatkan diri dalam proses-proses perubahan sosial di tanah air menuju
terwujudnya tatanan kehidupan sosial yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan.
Keadilan, kesejahteraan, dan kebebasan dalam berbagai aspek kehidupan secara dominan
masih dinikmati oleh segelintir orang atau kelompok sosial tertentu saja. Sementara,
masyarakat kebanyakan justru mengalami keterpurukan, peminggiran, dan ketidak
berdayaan di hadapan sistem atau struktur sosial yang kapitalistik. PTKI sebagai bagian
dari masyarakat akademik harus memiliki komitmen moral untuk berperan aktif dalam
mendorong transformasi sosial yang berpihak pada pembelaan mereka yang
terlempar/dilemparkan oleh relasi kuasa yang timpang.
Komitmen tersebut merupakan bagian dari implementasi tri dharma perguruan
tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Harus diakui, bahwa pelaksanaan tri
dharma di PTKI masih menitik beratkan pada dua dharma lainnya, yakni pendidikan dan
pengajaran serta penelitian. Sementara dharma pengabdian relatif kurang mendapatkan
perhatian proporsional dari civitas akademika. Padahal, dharma pengabdian memiliki
peran strategis pula dalam proses transformasi sosial. Sebab, melalui dharma pengabdian
inilah PTKI bersinggungan secara langsung dengan masyarakat.
PTKI tidak hidup di ruang hampa, tidak pula berdiri di menara gading. Ia lahir,
berkembang, dan berada di tengah-tengah masyarakat. Integrasi PTKI dan masyarakat
diharapkan dapat melahirkan gerak perubahan sosial yang terorganisir, sistemik, dan
berkesinambungan dengan pertanggung-jawaban moral-akademis. Sartono Kartodirdjo
mengatakan bahwa pemberontakan kaum tani dalam sejarahnya, abad 19 dan 20, selalu
kalah. Sajogyo mengoreksi dan menambahkan, jika tidak dibantu kaum terpelajar.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Jember
menggunakan Participatory Action Research (PAR) sebagai pendekatan pengabdian.
Pilihan pendekatan ini diorientasikan pada: (1) integrasi tri dharma perguruan tinggi
sekaligus, yakni aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat, (2) penguatan aspek metodologis baik dosen pembimbing maupun
mahasiswa, (3) proses belajar dan bekerja bersama masyarakat, (4) upaya menggali
2
potensi dan problem serta aksi resolutif atas problema tersebut secara partisipatif, (5)
memfungsikan mahasiswa sebagai fasilitator/katalisator, bukan konseptor/operator
perubahan sosial, (6) masyarakat dijadikan sebagai subyek, bukan obyek, (7) hasilnya
berupa analisis-analisis kritis terhadap masalah-masalah sosial dan keagamaan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, tumbuhnya kesadaran kritis dan
perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pendekatan ini bukan sekadar memilih, tapi melalui berbagai kajian. Beberapa
pertimbangan yang mendasari pilihan tersebut diantaranya adalah:
1. KKN bukan kegiatan insidental, sporadis, dan sektoral, melainkan upaya
terorganisir, sistematis, dan berkelanjutan.
2. KKN harus ditempatkan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat (terutama
perhatian terhadap kaum dhuafa) menuju transformasi sosial.
3. KKN menjadi proses pembelajaran dalam mengatasi masalah-masalah dan
pembenahan kebutuhan praktis masyarakat, produksi ilmu pengetahuan umat, dan
proses perubahan sosial keagamaan.
4. KKN sebagai sarana membangkitkan kesadaran kritis secara kolektif tentang adanya
belenggu-belenggu ideologi, globalisasi neo-liberal dan belenggu paradigma
keagamaan normatif yang menghambat proses transformasi sosial-keagamaan.
5. KKN diposisikan dan menjadi bagian dari upaya transformasi sosial-keagamaan.
6. KKN menjadi media refleksi dan pendidikan keberagamaan masyarakat dimana
Islam adalah rahmat seluruh alam, dan karenanya harus menjadi budaya (sistem
berfikir dan bertindak) masyarakat.
B. Orientasi dan Langkah-Langkah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris adalah upaya untuk melakukan
transformasi sosial secara terlibat bersama-sama masyarakat. Adapun langkah-langkah
konkrit yang perlu ditempuh dalam mewujudkan orientasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mengkajmaupun rekonstruksi sejarah desa.
2. Mengkaji keadaan desa secara topikal, yaitu melakukan pengkajian secara
mendalam tentang problem sosial-keagamaan dengan mengaitkan problematika dan
potensi desa pada umumnya.
3. Membuat planning secara partisipatif, yaitu menyusun perencanaan bersama
masyarakat sesuai dengan problem yang ditemukan.
3
D. Landasan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatif dilaksanakan berdasarkan
landasan berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2014 tentang
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;
8. Keputusan Presiden RI Nomor 142 Tahun 2014 tentang Perubahan STAIN Jember
menjadi IAIN Jember;
9. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja IAIN Jember;
10. Keputusan Menteri Agama Nomor B. II/3/01151.1 Tahun 2015 tentang
pengangkatan rektor IAIN Jember.
11. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016
Nomor: 025.04.2.4237.86/2017 tanggal 7 Desember 2016.
12. Keputusan Rektor IAIN Jember Nomor 273 Tahun 2017 tentang Panitia Pelaksana
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Jember Tahun 2017.
E. Sifat dan Tujuan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) partisipatoris bersifat belajar, mengkaji, dan / atau
meneliti dan mengabdi, yang diwujudkan dalam bentuk:
5
1. Mengenali, memahami, dan menghayati dinamika sosial dengan ikut serta atau
terlibat secara langsung dalam kehidupan msyarakat.
2. Bersama masyarakat mengidentifikasi dan memetakan berbagai permasalahan sosial
dan berusaha mencari akar permasalahannya, baik secara struktural maupun kultural.
3. Bersama masyarakat mencari solusi pemecahan dan menyusun rencana aksi untuk
mengatasi permasalahan yang dianggap krusial dan mendesak untuk segera
diselesaikan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan sifat tersebut, maka Kuliah Kerja Nyata (KKN) partisipatoris
mahasiswa IAIN Jember tahun 2017 dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Melatih penalaran, kepekaan, dan keterampilan mahasiswa dalam bidang riset aksi
untuk bersama-sama masyarakat mengidentifikasi, memetakan, menganalisis dan
mencari solusi problema sosial yang dihadapi masyarakat, melakukan minimal
pemetaan dan analisis masalah.
2. Mendialogkan sekaligus mentransformasikan kerangka berfikir teoritis akademis
dalam realitas kehidupan sosial yang nyata.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar secara langsung dalam
menghadapi berbagai persoalan kompleks, melalui proses partisipatoris sehingga
dapat membantu masyarakat menemukan cara menghadapi problem sosial yang
mereka hadapi.
4. Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya ke arah
peningkatan kemampuan dalam profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan
kolektif.
F. Sasaran dan Manfaat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Partisipatoris diharapkan dapat memberikan manfaat
pada masrarakat, pemerintah, mahasiswa dan IAIN Jember.
1. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk meningkatkan cara
berpikir, pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dapat menumbuhkan
potensi sumber daya dan selanjutnya berkembang secara mandiri.
b. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
sehingga upaya kelanjutan pembangunan khususnya pembangunan dalam
bidang agama dapat terjamin.
6
c. Memahami bahwa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari
pembangunan bidang pendidikan di perguruan tinggi dalam sektor pengabdian
masyarakat.
d. Mendapatkan peningkatan cara berpikir secara terprogram dengan langkah yang
sejalan dengan program pembangunan secara inovatif dan konstruktif.
e. Memahami keberadaan kader-kader bangsa terdidik yang akan menjadi penerus
pembangunan.
f. Memperoleh syiar Islam dalam kehidupan yang damai, rukun, dan sejahtera
dalam wilayah RI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
2. Bagi Pemerintah
a. Membantu mempercepat proses pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber daya manusia.
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara perguruan tinggi
dengan pemerintah.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan
maslahah secara praktis dan terpadu.
b. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan melalui kerja sama antara bidang keahlian.
c. Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahasiswa terhadap berbagai
masalah dalam masyarakat yang sedang melaksanakan pembangunan khususnya
di bidang agama.
d. Merealisasi program mahasiswa dalam kegiatannya.
e. Mempersiapkan diri menjadi fasilitator dan katalisator bagi problema
masyarakat.
f. Membekali mahasiswa dengan pengalaman sebagai penerus pembangunan yang
bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai seorang profesional.
4. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan pendidikan/pengajaran, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat.
b. Meningkatkan partisipasi dan peranan IAIN Jember dalam melaksanakan
pembangunan di bidang agama.
7
4. Minggu keempat, yaitu pada tanggal 19 Agustus 2017 sampai 24 Agustus 2017.
Mendampingi adik-adik Madin Mangir mengikuti lomba di balai desa yang
diadakan oleh kepala desa dan peserta kkn dan melaksanakan lomba-lomba yang
telah dirapatkan yaitu lomba lari kelereng, lari karung, , adzan, tartil, puisi, dan
pidato. Dan pada hari minggunya sebagian peserta kkn ada yang ikut berpartisipasi
bersama warga dusun mangir mengikuti lomba soon mini di kecamatan grujugan
Setelah selesai Pada minggu ini kami mengadakan musyawarah bersama warga
Dusun Mangir terkait Tugas-tugas KKN yang meliputi: mapping, kalender musim,
transektor, time line, dan pohon masalah.
5. Minggu kelima, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2017 sampai 28 Agustus 2017.
Memperbaiki tugas-tugas yang telah dimusyawarahkan bersama warga Dusun
Mangir. Membuat tugu Dusun Mangir, mengadakan perpisahan dusun, mengikuti
jalan-jalan santai kecamatan grujugan , kemudian kami melanjutkan kegiatan
melaksanakan PAR posko 107 yang terkait tentang menumbuhakan kesadaran
pentingnya pola hidup sehat dengan terciptanya kebersihan lingkungan demi
terwujudnya kemaslahatan masyarakat. Setelah itu kami melakukan silaturrahmi
kembali kepada masyrakat dan memohon pamit.
10
BAB II
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat dari dulu sampai sekarang adalah
sebagai berikut : Ardi laksono (Tahun 1933 S/d 1934 ) , P. Suriya (Tahun 1934 s.d
1935), Mastuki ( Tahun 1935 s.d 1967 ), Karyo Raharjo ( Tahun 1967 s.d 1990 ) ,
Sumitro (Tahun 1990 s.d 1996 ) Surahmad ( PJ ) ( Tahun 1997 s.d 1998 ) Bahrawi (
Tahun 1999 s.d 2008 ) Edi Supriadi ( Tahun 2008 s/d 2014 ) .Henus Marzuki, S.Sos
(PJ ) ( 2014 s/d 2016 ),Supilih,SH.,M.Si ( Maret s/d Juni 2016 ) Henus Marzuki,
S.Sos( 2016 s/d Sekarang ).
B. Demografi
Desa Wonosarimerupakan salah satu desa di Kecamatan Grujugan Kabupaten
Bondowoso yang mempunyai luas wilayah 504 Ha.
Kemarau : 32C
Permukiman : 27,1Ha
c. Kondisi Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan
hal yang pentingbagipeningkatan kualitas masyarakat kedepan.Masyarakat yang
produktifharus didukung oleh kondisi kesehatan.Salah satu faktor pendukung adalah
sehatnya lingkungan dan Pola Hidup sehat .
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga ada jumlahnya.Tercatat
penderita tuna wicara 4 orang, tuna rungu 4 orang, dan lumpuh 2 orang. Data ini
menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Wonosari
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat
dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2014 di Desa Wonosari .berjumlah 563
pasangan usia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-
1 berjumlah 43 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa
dimaksimalkan mengingat hanya tersedianya fasilitas kesehatan Polindes di Desa
Wonosari Dari 48 kasus bayi lahir pada tahun 2014, hanya 3 bayi yang tidak tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari
jumlah 320 balita di tahun 2014, masih memerlukan PMT, Pendamping Makanan
13
Tambahan. Hal inilah kiranya yang perlu dipertimbangkan perhatiannya agar kualitas
balita Desa wonosari.kedepan lebih baik.
Di tahun 2016 awal kita sudah membentuk pelayanan terpadu disetiap dusun dengan
mendirikan posyandu sebanyak 6 Pos dengan dibantu tenaga kader desa masing-masing
pos 5 orang yang beroperasi di masing-masing dusun, yang dikordinir oleh 1 bidan desa
dan1 perawatdesa.
d.Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan dan tingkat
perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
ketrampilan. Tingkat keterampilan juga akan mendorong tumbuhnya keterampilan
kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan
barusehingga akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja
baru guna mengatasi pengangguran. Di bawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-
rata pendidikan warga Desa Wonosari.
f. Pemangku Kepentingan
Para pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengatasi permasalahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil perencanaan
pembangunan di desa antara lain;
a. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa
b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD), adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelengaraan pemerintahan desa
c. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat, antara lain
LPMD ( Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa )
RT ( Rukun Tetangga)
RW ( Rukun warga)
d. Tokoh Masyarakat adalah tokoh adat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda
dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya
e. Lembaga kemasyarakatan lain:
15
bawah. Mayoritas dari Dusun tersebut merupakan petani dan buruh tani. Secara
minoritas ada yang harus keluar dari kampung halaman untuk mencari pekerjaan.
Hal ini sesuai dengan data yang kami peroleh dari pemerintah desa Wonosari
kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso bahwa tingkat pendapatan rata-rata
penduduk Dusun Mangir Desa wonosari Rp. 35.000 per hari. Secara umum mata
pencaharian warga masyarakat Dusun Mangir Desa wonosari dapat teridentifikasi ke
dalam beberapa sektor yaitu pertanian, perdagangan, tukang, penambang batu dan
lain lain Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian
26% , buruh tani 48%, yang bekerja disektor perdagangan 12% , yang bekerja di
sektor pertukangan 4,1% orang, dan bekerja di sektor penambang batu berjumlah
1,9% orang dan bekerja di sektor Pegawai Negeri Sipil 0,1% . Dengan demikian
persentase penduduk yang mempunyai mata pencaharian di dusun mangir dari
jumlah keseluruhan penduduk di dusun sepuran sekitar orang. Berikut ini adalah
sektor jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
4. Bidang Kemasyarakatan
a. Keagamaan
Agama yang sering disebut juga Ad-din ini sudah merasuk dan menjadi
keyakinan dari setiap individu. Di dalam masyarakat masalah keagamaan ini
khususnya seakan-akan sudah menjadi adat yang haruslah diikuti sebagai aturan
yang bertujuan dalam kesejahteraan manusia. Apabila membahas tentang
keagamaan ini maka dalam kemasyarakatan yang terjadi di desa Wonosari
khususnya Dusun Mangir Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso melihat
sepintas lalu terdapat beberapa hal yang dapat kami simpulkan, bahwa hal-hal ini
yang merupakan penunjang dalam bidang keagamaan khususnya Dusun Mangir
Desa Wonosari Kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso.
1). Majelis Fuqoroul Mustofa seperti tahlilan, yasinan, Pengajian, dan
sholawatan.
Mengenai aliran keagamaan masyakarat di tempat KKN kami bisa di bilang
Mayoritas beragama Islam yang bercorak NU.
b. Adat Istiadat
Adapun beberapa hal yang kami rekam dan tulis dari perbincangan tersebut
yakni, sebagai berikut:
1). Mereka lebih suka apabila rumahnya ditempati bertamu.
2). Mereka suka memberikan apa-apa yang mereka punya meskipun sedikit.
19
3). Apabila mengobrol lebih suka memakai bahasa yang mereka kenal khususnya
yang mereka pakai, yaitu bahasa Madura.
4). Mereka sangat antusias apabila ada kegiatan atau acara seperti pengajian,
peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia, dan keagamaan.
5. Dalam Bidang Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan
merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan.
Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara
untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya
masyarakat yang terserang penyakit dan fasilitas kesehatan yang ada di dusun
tersebut. Adapun tempat kesehatan yang ada di dusun Mangir terdapat kurang lebih
1 posyandu balita, 1 posyandu lansia yang terdapat di dusun Mangir desa Wonosari
kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso. Posyandu Lansia ini merupakan
posyandu satu-satunya yang ada di dusun Mangir yang melayani pasien yang telah
memiliki usia lanjut yang terletak di dusun Mangir desa Wonosari kecamatan
Grujugan kabupaten Bondowoso.
Namun karena letak geografis yang luas dan sulit seperti jalan yang tidak baik,
tempat-tempat yang terpencil dan jauh dari kota, maka sarana dan prasarana
kesehatan pun juga masih kurang kondisi kesehatan masyarakat masih sangat
minim.
6. Pertanian dan perkebunan
Sebagian besar wilayah dusun Mangir adalah peranitan dan Perkebunan. Jenis
tanaman yang ditanam di lahan pertanian dan perkebunan adalah padi, cabai,
tembakau, jagung, kedelai, kol, kacang tanah, bawanf merah, timun, kacang panjang,
tomat, pohon sengon, kopi, pohon kelapa. Kenapa tanaman itu yang banyak
ditanam? Karena di Dusun Mangir merupakan wilayah yang ada di dataran tinggi.
b.Diagram Veen
Diagram Venn bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan
berbagai lembaga yang terdapat di desa (dan lingkungannya). Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh data tentang pengaruh lembaga/tokoh masyarakat
yang ada di wilayah Mangir dalam lingkup desa Wonosari terhadap kehidupan
dan persoalan warga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, dan
memperoleh data tentang tingkat kepedulian dan frekuensi lembaga/tokoh
masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh warga
20
c.Time Line
Timeline adalah teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan
menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu. Alasan
melakukan timeline adalah:
1. Teknik ini dapat menggali perubahan-perubahan yang terjadi, masalah-
masalah dan cara menyelesaikannya, dalam masyarakat secara kronologis.
2. Teknik ini dapat memberikan informasi awal yang bisa digunakan untuk
memperdalam teknik-teknik lain.
3. Sebagai langkah awal untuk teknik trend and change
4. Dapat menimbulkan kebanggaan masyarakat di masa lalu
5. Dengan teknik ini masyarakat merasa lebih dihargai sehingga hubungan
menjadi lebih akrab.
6. Dapat untuk menganalisa hubungan sebab akibat antara berbagai kejadian
dalam sejarah kehidupan masyarakat, seperti; perkembangan desa, kondisi
lingkungan, perekonomian, kesehatan atau perkembangan penduduk.
Adapun tujuan pembuatan Timeline adalah Mengungkap kembali alur
sejaran masyarakat suatu wilayah yang meliputi; topik-topik penting yang
terjadi pada tahun-tahun tertentu; Mengetahui kejadian-kejadian yang ada di
dalam mesyarakat secara kronologis; Mengetahui kejadian penting masa lalu
yang memperngaruhi kehidupan masyarakat; Masyarakat memahami kembali
keadaan mereka pada masa kini dengan mengetahui latar belakang masa lalu
melalui peristiwa penting dalam kehidupan mereka di masa lalu.
21
Informan yang kami libatkan dalam pembuatan Time Line yaitu: Pak sie,
Pak jamak,
Adapun hasil dari pembuatan Time Line di dusun Mangir yaitu
d.Kalender musim
Tema dari kalender musim ini yaitu Musim tanam, musim panen, dan
macam-macam tanaman yang ditanam agar kami bisa mengetahui musim-
musim yang ada di dusun mangir. Informan yang kami libatkan dalam
pembuatan kalender musim yaitu bpk Dedi Bpk Lut
Adapun hasil dari pembuatan kalender musim di dusun Krajan yaitu:
22
Karena jarak antar tempat yang kita tempati jauh dari rumah pak RW dan pak
RT maka sangat sulit untuk mengumpulkan warga guna melakukan musyawarah.
Sehingga tidak semua wilayah dusun mangir terjangkau dalam pelaksanaan ini.
3. Jalan Yang Rusak
Apabila kita ingin melakukan survei kepada warga maka kendala terbesar
yang kita lalui adalah jalan yang rusak dan sawah-sawah. jalan yang sulit dan
berbatu karena letak geografis dari dusun mangir yang berada di ereng gunung.
4. Luas Wilayah
Luas Wilayah dusun mangir yang merupakan dusun berkategori terebar, maka dalam
hal ini kami mengalami kesulitan dikarenakan jarak tempuh antar RW dan RT yang sangat
jauh.
24
BAB III
Perencanaan adalah suatu proses atau kegiatan menyusun rencana kegiatan. Dengan
demikian, rencana adalah segala hal yang belum dilakukan dan diharapkan akan dilakukan.
Tahap perencenanaan partisipatif diawali dengan kajian keadaan pedesaan secara partisipatif
dan dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana. Dengan adanya rencana kegiatan, kita bisa
memahami skala kegiatan dengan lebih baik dengan tujuan meringankan sekaligus
mengetahui apa yang hendak dicapai. Dari beberapa rencana yang telah disusun bersama, ada
4 tahapan pendekatan yang menjadi skala prioritas yang akan dilaksanakan. Penyusunan
rencana kegiatan ini melibatkan masyarakat dusun Mangir itu sendiri kemudian para Tokoh
Masyarakat, RT/RW, dan Kasun. Adapun rencana kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut:
diri pribadi, banyak hal yang dapat di lakukan yaitu dengan cara pembersihan lingkungan,
penyedian air bersih, cara pembuangan tinja Dll.
c. Adapun penyebab permasalahan kesehatan masyarakat ialah :
Minimnya pengetahuan tata cara pola hidup sehat
Pendidikan rendah
Kurangnya sosialisasi dari pihak yang berwenang
Tidak adanya bank sampah
Rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat
Tidak adanya perarturan yang mengatur terkait hal tersebut
d. Adapun akibat dari anak putus sekolah diantaranya yakni :
Tercermarnya sumber air (sungai)
Tercemarnya lingkungan sekitar
Prosesi Kegiatan
a. Pohon Tujuan
Pohon tujuan merupakan proses menerjemahkan masalah yang di identifikasi dalam
analisa pohon masalah menjadi hasil yang lebih positif. Seperti apa yang sudah terdapat di
atas yaitu pohon masalah, maka dalam hal ini, pohon tujuan kami ialah berkurangnya
penyakit musiman yang terdapat di dusun mangir, dengan cara ialah meningkatkan kesadaran
akan pentingnya pola hidup sehat. Kondisi sehat tersebut dapat dicapai dengan mengubah
perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat baik di rumah maupun lingkungan.
Penerapan pola hidup sehat dan bersih merupakan tanggung jawab setiap individu maupun
kelompok maupun juga dalam tataran pemerintah yang menaungi untuk memfasilitasi
kegiatan hidup bersih atau pola hidup sehat agar dapat berjalan secara efektif. Adapun
manfaat dengan menerapkan pola hidup sehat ialah pertama dan paling utama ialah
menurunya tingkat penyakit di setiap musimnya, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktifitas
kerja anggota, kemyamanan, keindahan, serta kesehjateraan desa.
b. Adapun harapan kami ialah sebagai berikut :
Meningkatnya pengetahuan tata cara pola hidup sehat
Adanya sosialisasi dari pihak yang berwenang
Adanya bank sampah
Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat
adanya perarturan yang mengatur terkait hal tersebut
c. Untuk selanjutnya, target kami ialah
26
BAB IV
AKSI KEGIATAN
Adapun aksi-aksi kegiatan program KKN Partisipatoris posko 107 di Dusun Mangir
Desa Wonosari Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso adalah sebagai berikut :
1. Membantu mengajar di Madrasah Diniyah Darul Hikmah
Topik : Menumbuhkan semangat belajar
Nama Pemandu : Mahasiswa KKN
Nama Peserta Aksi : Santri Madin Darul Hikmah
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Musholla (Langgar), 20 juli-20 Agustus 2017
a) Catatan Proses Aksi Kegiatan.
Di dusun Mangir desa Wonosari kami mahasiswa KKN mengadakan kegiatan
membantu mengajar di Madrasah Diniyah Darul Hikmah. Di dusun Mangir terdapat
dua Madrasah Diniyah yang bertempat di RT 16 bernama Madrasah Diniyah Darul
Hikmah dan RT 15 bernama Madrasah Diniyah Darussalam. Kami mamilih mengajar
di Madrasah Diniyah yang terdapat di RT 16 karena santrinya lebih banyak dari pada
di Madrasah Diniyah RT 15, alasan yang paling utama dikarenakan tenaga
pengajarnya yang kurang. Pendiri lembaga sekaligus pengajar Madarasah Diniyah
Darul Hikmah yaitu Ustad Abdurrahman. Beliau adalah seorang guru agama di SD
Wonosari 4, oleh karena itu beliau memiliki banyak kesibukan sehingga waktunya
untuk mengajar berkurang dan beliau membutuhkan tenaga pengajar tambahan.
Rata-rata santri Madrasah Diniyah yang sekolah disana yaitu mulai dari kelas
1 sampai kelas 6 SD, untuk anak SMP yang terdapat di dusun Mangir kebanyakan
melanjutkan sekolah dan mondok. Di Madrasah Diniyah Darul Hikmah terdapat
beberapa tingkatan kelas yaitu dari kelas 1 sampai kelas 4. Adapun kitab-kitab yang di
ajarkan di antaranya, Aqidatul Awam, Taisirul Kholak, Khoridatul Bahiyah, Nurul
Yaqin, Fiqih, Hadist, Tajwid, dan Tarekh. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan
pada jam 14.00 sampai 16.00. Dengan waktu yang cukup lama ini para mahasiswa
KKN yang mengajar mampu mengajari adik-adik dengan maksimal. Setelah dua jam
terlewati santri Madin membaca doa sebelum pulang agar pelajaran yang telah
diterima menjadi bermanfaat dan barokah.
28
2. Kerja Bakti
Topik : Minggu Bersih
Nama Pemandu : Pak kasun Dedi dan P. Takmir
Nama Peserta Aksi : Mahasiswa KKN dan warga
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Lingkungan sekitar dusun dan masjid Nurul Yakin, 20
Juli 2017
a) Catatan Proses Aksi Kegiatan
Kegiatan kerja bakti dilakukan pada tanggal 20 juli 2017 di Dusun Mangir.
Kegiatan ini dilakukan karena melihat kondisi sekitar dusun yang kurang
bersih.Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai selesai. Para warga
sangat antusias dalam kegiatan kerja bakti ini. karena kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat agar selalu hidup bersih dan juga
kegiatan ini diharap membawa dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat sekitar.
Selain itu kami juga melakukan kegiatan bersih-bersih di masjid Nurul Yaqin yang
ada di dudun Mangir RT 15.
29
Kegiatan ini dipandu oleh pak dedy dan P. Amir yang merupakan bapak kasun
dan ketua takmir dari Dusun Mangir itu sendiri. Dan diikuti oleh semua mahasiswa-
mahasiswi KKN posko 107 serta beberapa warga masyarakat disekitar dusun Mangir.
Adapun alat-alat yang dipakai dalam kegiatan ini adalah sapu lidi, celurit,
cangkul, dan lain sebagainya yang dapat mempermudah kita dalam
membersihkannya.
b) Catatan Refleksi Aksi Masyarakat
Pada kegiatan kerja bakti yang di adakan oleh mahasiswa KKN, masyarakat
terlihat antusias membantu mahasiswa KKN, baik itu berupa menyapu,
membersihkan selokan, memotong rumput, membakar sampah dan sebagainya. Bagi
masyarakat sekitar dusun Mangir, kerja bakti ini sangat dibutuhkan karena daerah
sekirar dusun Mangir sangat kotor dan kumuh. Dengan adanya kerja bakti ini maka
secara tidak langsung membantu warga membersihkan lingkungan.
Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Bagi masyarakat dusun Mangir,
kegiatan kebersihan ini perlu dilaksanakan setiap minggunya. Akan tetapi ada
beberapa warga yang bersikap acuh tak acuh dengan kegiatan bersih-bersih ini ( kerja
bakti). Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan
lingkungan. Karena apabila lingkungan bersih , maka akan berkesinambungan dengan
meningkatnya kesehatan warga dusun Mangir itu sendiri.
6. Pembagian Al-Quran
Topik : Pemberdayaan Masjid dan Musholla dusun Mangir
Nama pemandu : Mahasiswa KKN posko 107
Nama peserta aksi : Warga dusun Mangir
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Masjid dan Musholla dusun Mangir 23 Agustus 2017
a). Catatan proses aksi kegiatan
Pada tanggal 23 agustus kami melaksanakan acara perpisahan yang dilaksanakan di
depan masjid Nurul Yaqin yang kebetulan tepat pada hari kamis legi di dusun kami ada
33
acara pengajian rutinan yang mendatangkan kyai saiful dan banjari. Maka Kami bekerja
sama dengan Ustadz Abdurrahman dimana acara perpisahan sekaligus perpisahan KKN
kami di dusun mangir. Acara kami laksanakan pada pukul 06.00 setelah shalat bada
maghrib. Dimana dalam acara kami mengundang pak kades dan tokoh masyarakat dan
tak lupa pula kami memberikan Al-Quran pada setiap masjid, mushollah dan madrasah
diniyah. Harapan kami dengan adanya pemberian ini paling ada kenangan dan juga
menjadikan dusun ini lebih giat lagi dalam ibadah mereka. Alhamdulillah acara berjalan
dengan sangat meriah diluar dugaan kami. Dan acara berakhir pada pukul 11 malam.
b). Catatan refleksi Aksi dari Masyarakat
Puji Syukur Alhamdulillah warga Masyarakat sangat antusias dalam acara perpishan
kami. berkat kontribusi warga masyarakat sehingga acara kami berjalan dengan sangat
meriah dan dalam acara pengajian sangat khusyuk. Sosialnya yang baik dan sikan
kekeluargaan nya yang membuat kami kerasan disana. Begitu banyak peajaran yang dari
mereka.
7. Pendataan KIS
Topik : Memberi Pemahaman Prosedur dan Penggunaan KIS
Nama pemandu : Mahasiswa KKN posko 107
Nama peserta aksi : Warga dusun Mangir
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Lingkungan dusun Mangir 28-29 Juli dan 12-13
Agustus 2017
a. Catatan proses aksi kegiatan
Kegiatan pendataan KIS di lakukan 2 tahap yaitu, tahap pertama kami
mendata warga Mangir RT 16 yang di lakukan pada tanggal 28-29 Juli yang mana
kami membuat kelompok-kelompok yang setiap kelompoknya terdapat 3 anak dan
satu kelompok 4 anak, jadi terbentuk 4 kelompok. Maka kami mulai mendata dari jam
9.30 di mulai dari rumah warga selatan posko kami, lalu 4 kelompok tersebut mulai
mendatangi setiap rumah warga untuk mendata siapa saja yang sudah punya KIS
(kartu Indonesia Sehat) dan juga mendata warga yang masih belum mendapatkan KIS
yang kemudian nanti kami usulkan kepada bapak Kasun.
Dan kami juga memberikan pemahaman dasar tentang KIS (Kartu Indonesia
Sehat) misalnya, Apa kegunaannya? Bagaimana cara menggunakannya? Jadi
masyarakat bisa menggunakan KIS tersebut sebagai mestinya bukan hanya sebagai
pegangan saja, maklum lah biasa orang desa kurang mengerti akan hal-hal seperti itu.
34
Kami lakukan pendataan ini biasanya sampai jam 13.00 karena masih mau
melaksanakan ibadah sholat dhuhur dan kegiatan lainnya jadinya untuk RT 16 ini
kami lakukan pendataan selama 2 hari.
Kemudian tahap kedua di tanggal 12-13 agustus kami lanjutkan pendataan
KIS ini di RT 15 sama seperti di RT 16 kami mendata warga yang sudah punya KIS
dan yang masih belum punya dan kami juga memberikan pemahaman seputar KIS
(Kartu Indonesia Sehat) dan itu pun juga kami lakukan sekitar 2 hari. Dari hasil
pendataan dan diskusi dengan warga seputar KIS ini ada sebagian masyarakat yang
mengeluh bahwa ketika berobat entah itu di Puskesmas ataupun Rumah Sakit
pengurusan administrasinya itu di persulit dan pasiennya tidak cepat di tangani, tetapi
ketika minta di dampingi ke kepala dusun itu lancar-lancar saja dan pasien juga cepat
di tangani. Meski sebagian masayarakat masih ada yang mengeluh mengenai
pelayanan puskesmas dan Rumah Sakit terhadap pasien KIS tetapi masyarakat sudah
banyak merasakan manfaat adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebut meskipun
masih banyak warga yang masih meminta pendampingan kepala dusun ketika
menggunakan KIS ketika berobat.
BAB V
Selain itu, disamping kami melakukan rapat tiap minggunya kami juga memberikan
penyuluhan dan pelatihan kepada warga dusun Mangir tentang pola hidup sehat dengan
mendatangkan narasumber ahli di bidangnya, dengan tujuan agar warga dusun Mangir
memperoleh wawasan yang lebih mengetahui pola hidup sehat . Di samping itu, penyuluhan
pola hidup ini bertujuan untuk menambah wawasan warga dusun Mangir yang notabene
sebagai petani.
Lalu kami juga mencanangkan bersih-bersih dusun, sebagaimana yang tertera dalam
hadits Nabi SAW bahwa Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Bagi masyarakat dusun
Mangir, kegiatan kebersihan ini perlu dilaksanakan setiap minggunya. Hal ini dikarenakan
36
BAB VI
A. Refleksi Kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terlebih dahulu
diadakan pembekalan materi Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh panitia
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Jember. Adapun maksud dari kegiatan ini adalah
memberi gambaran kepada mahasiswa tentang bagaimana caranya bermasyarakat,
khususnya dilokasi masing-masing yang telah ditentukan oleh panitia. Sehingga dengan
pembekalan tersebut mahasiswa dapat mempersiapkan diri dalam beradaptasi dengan
masyarakat di lokasi KKN.
Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan di ruang kelas kampus
IAIN Jember, pada tanggal 10-11 Juli 2017 yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
IAIN Jember yang sudah terdaftar sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan
pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) meliputi pemberian materi mengenai
Pendekatan Partisipatoris berbasis dusun, penjelasan kondisi KKN, penjelasan
bagaimana cara bersosialisasi dengan baik, dan penjelasan mengenai tata cara
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sampai dengan penyusunan laporan kuliah
kerja nyata (KKN). Kemudian dilanjutkan dengan upacara pelepasan mahasiswa KKN
di lapangan IAIN Jember pada tanggal 11 Juli 2016 pukul 08.00 WIB.
Setelah itu pada tanggal 13 Juli 2017 dilanjutkan dengan acara penyerahan
mahasiswa di Kecamatan Grujugan oleh Ketua LP2M, bapak Muhibbin, S.Ag, M.SI
kepada Camat Grujugan, kemudian penyerahan mahasiswa KKN dilanjutkan di tingkat
desa tepatnya di Dusun Mangir, Desa wonosari, Kecamatan Grujugan, Kabupaten
Bondowoso yang dilakukan oleh Dosen pembimbing lapangan, bapak Muhammad
Dawud M. Sos.I kepada Kepala DesaWonosari.
Sebelum terlaksananya kegiatan-kegiatan inti terlebih dahulu diadakan
sosialisasi dengan pihak Kepala desa, Perangkat desa, Kepala dusun serta masyarakat
sekitar. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan menerangkan maksud
kedatangan kelompok KKN ke desa tersebut serta meminta arahan untuk menjalankan
program. Dalam hal ini, kami menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan
pendekatan Partisipatoris berbasis dusun, kami bersilaturrahmi dan menyampaikan
maksud kedatangan kami di Dusun Krajan. Dari hasil wawancara singkat kami dengan
masyarakat, terdapat beberapa permasalahan yang mungkin dapat diatasi melalui
38
kegiatan Partisipatoris berbasis dusun yang akan dirancang oleh peserta KKN
posko107. Salah satunya adalah kurangnya antusiasme masyarakat dalam hal
pendidikan, kebersihan dan kegiatan lainnya. Oleh sebab itu, peserta KKN
merencanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan seperti mengajar di
SDN dan musholla - musholla, memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak, juga
memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat. Program yang kami
tawarkan mendapat apresiasi dari Kepala Dusun dan tokoh masyarakat.
Kami, kepala dusun, dan warga berencana untuk mencari solusi terbaik dalam
masalah ini dengan memfungsikan kembali peran masyarakat agar berjalan sesuai
dengan fungsinya. Sehingga program KKN Partisipatoris dapat berjalan dan terlaksana
secara maksimal. Disamping itu, kesadaran masyarakat Mangir menjadi salah satu
faktor penyebab kurangnya antusiasme masyarakat terhadap kebersihan.
Berdasarkan pokok masalah di atas, peserta KKN posko 107 merencanakan
beberapa program yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan tentang ksehatan.Tidak
hanya itu, kami juga melakukan musyawarah bersama masyarakat, hal itu dirasa
penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang proses belajar pola hidup
sehat. Sedangkan dalam bidang sosial dan budaya, kami melakukan kegiatan bersih
dusun / kerja bakti bersama warga setiap seminggu sekali yakni pada hari Minggu
bersama masyarakat dusun mangir . Program ini dirasa penting agar masyarakat dapat
membiasakan hidup bersih, lingkungan yang bersih bisa menciptakan pola hidup yang
baik, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.
B. Rincian Kegiatan
Adapun rincian kegiatan peserta KKN posko 107 IAIN Jember adalah sebagai
berikut:
1. Minggu pertama, yaitu pada tanggal 15 Juli 2017 sampai 20 Juli 2017. Menyusun
program yang akan dilaksanakan dan melakukan silaturahmi kunjungan ke warga
Dusun Mangir serta mengadakan kunjungan ke sawah warga. Mengikuti kegiatan
masyarakat sekitar Dusun Mangir seperti kegiatan pengajian rutinitas yang ada di
dusun mangir setiap bulannya dan setiap hari jumat hataman Al-quran di masjid.
Membuat struktur kepengurusan dan keliling Dusun Mangir dalam rangka pembuatan
mapping dan kalender musim.
2. Minggu kedua, yaitu pada tanggal 20 Juli 2017 sampai 31 juli 2017. Menyusun
jadwal kegiatan serta Kerja bakti di sekitar rumah warga dan
39
dimasjid nurul yaqin bersama warga sekitar Dusun Mangir serta mewawancarai
sebagian warga Dusun Mangir dalam rangka pembuatan Tugas pokok KKN
(transektor, venn diagram, time line).dan setiap minggunya posko 107 selalu
mengadakan evaluasi antara kasun dan pesserta kkn .
3. Minggu ketiga, yaitu pada tanggal 01 Agustus 2017 sampai 18 Agustus 2017.
Melanjutkan pembuatan tugas pokok KKN dan melakukan kerja bakti bersama semua
posko 107 dan warga. Menghias Dusun mangir seperti memasang bendera di pinggir-
pinggir jalan, membuat gapura dusun mangir serta mengikuti acara rutinan kamis legi
pengajian dan Istiqhasah yang diadakan masyarakat mangir. Dan melaksanakan PAR
posko 107 yang terkait tentang meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan dan kebersihan lingkungan yang bersih. Setiap setiap minggunya posko
107 selalu mengadakan evaluasi antara kasun dan pesserta kkn
4. Minggu keempat, yaitu pada tanggal 19 Agustus 2017 sampai 24 Agustus 2017.
Mendampingi adik-adik Madin Mangir mengikuti lomba di balai desa yang diadakan
oleh kepala desa dan peserta kkn dan melaksanakan lomba-lomba yang telah
dirapatkan yaitu lomba lari kelereng, lari karung, , adzan, tartil, puisi, dan pidato. Dan
pada hari minggunya sebagian peserta kkn ada yang ikut berpartisipasi bersama warga
dusun mangir mengikuti lomba soon mini di kecamatan grujugan Setelah selesai Pada
minggu ini kami mengadakan musyawarah bersama warga Dusun Mangir terkait
Tugas-tugas KKN yang meliputi: mapping, kalender musim, transektor, time line, dan
pohon masalah.
5. Minggu kelima, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2017 sampai 28 Agustus 2017.
Memperbaiki tugas-tugas yang telah dimusyawarahkan bersama warga Dusun
Mangir. Membuat tugu Dusun Mangir, mengadakan perpisahan dusun, mengikuti
jalan-jalan santai kecamatan grujugan , kemudian kami melanjutkan kegiatan
melaksanakan PAR posko 107 yang terkait tentang menumbuhakan kesadaran
pentingnya pola hidup sehat dengan terciptanya kebersihan lingkungan demi
terwujudnya kemaslahatan masyarakat. Setelah itu kami melakukan silaturrahmi
kembali kepada masyrakat dan memohon pamit.
40
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dusun yang kami tempati selama KKN berlangsung adalah Dusun Manggir. Batas
wilayah Dusun Mangir sebelah utara adalah Kecamatan Curah Dami. Sebelah selatan
adalah Dusun sekolahan Utara, sebelah barat Dusun Tanggulunan, dan di sebelah timur
berbatasan dengan Dusun Curah Lempet.
Secara umum Dusun Krajan terletak di dataran tinggi. Jarak Dusun Krajan
dengan kecamatan kurang lebih 2 Km, sedangkan jarak dari kota kabupaten sekitar 25
Km. Wilayah dusun Krajan merupakan salah satu dusun yang terletak di bagian tengah
Desa Gunungsari, yakni merupakan pusat desa. Wilayah dusun dikelilingi oleh sungai
dan sawah. Oleh karenanya mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan buruh
tani, hanya beberapa orang saja yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan
pegawai.
Dari segi kemasyarakatan, penduduk sekitar dusun Krajan tergolong orang yang
ramah, agamis dan mudah bersosialisasi. Hal ini disebabkan banyak warga yang hidup
saling berdampingan dan gotong-royong. Sehingga tidak ada masalah-masalah sosial
dan keagamaan yang krusial. Aktifitas-aktifitas keagamaan pun sedikit banyak terbawa
dalam aktifitas masyarakat dusun Krajan, yang menjadikannya antusias dalam kegiatan-
kegiatan religius seperti shalat berjamaah, khatmil Quran, yasinan, dibaiyah dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat agamis.
Dalam bidang pendidikan, tingkat kesadaran masyarakat di dusun Krajan masih
kurang. Para orang tua kurang memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk
belajar pada jenjang selanjutnya yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan remaja yang
ada di dusun Krajan sudah harus bekerja mencari uang dan rentan mengalami
pernikahan dini. Namun dalam hal pendidikaan informal, seperti pendidikan TPQ dan
Madin, masyarakat sudah cukup sadar untuk mendorong anak-anaknya untuk belajar
dan mendalami ilmu agama.
Adapun program kerja kami antara lain:
1. Bidang Sosial dan Budaya
41
Dalam bidang sosial dan budaya, program kami adalah mengundang masyarakat
untuk bermusyawarah bersama terkait dengan program KKN Partisipatoris. Selain
itu, kami mengadakan Jum'at Bersih/kerja bakti bersama warga setiap 1 minggu
sekali bersama masyarakat dusun Plenggian. Program ini dirasa penting agar
masyarakat dapat membiasakan hidup bersih, lingkungan yang bersih bisa
menciptakan pola hidup yang baik, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.
2. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, program kami mengadakan penyuluhan kesadaran
masyarakat tentang proses belajar mengajar TPQ, Madin, dan Ngelesi.
B. Saran
Laporan objektif dalam penyusunan pertanggungjawaban dalam melaksanakan
tugas akademis program KKN Partisipatoris Berbasis Dusun yang telah kami rangkai
secara sistematis dan secara tersusun mempunyai kesimpulan dalam laporan tersebut.
Program yang terlaksana dalam beberapa hari kemarin dan Alhamdulilah berjalan
dengan lancar, tentunya memberikan kebanggaan bagi kita meskipun masih terlalu jauh
dari kesempurnaan yang diinginkan. Konsep Partisipatoris dalam program KKN
memberikan nilai positif terhadap masyarakat. Namun semua itu, hanyalah usaha yang
kami lakukan yang jauh dari kesempurnaan dalam menjalankan tugas yang mana hal ini
merupakan kewajiban kami, dan kami berharap ada beberapa pertimbangan dan sebuah
saran yang mungkin bisa kami paparkan diantaranya :
1. Kami mengharapkan agar segala masalah yang kami temukan di masyarakat Dusun
Krajan, bisa dijadikan bahan perbandingan untuk menjadi rekomendasi kepada
instansi yang terkait. Sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya di Dusun
Krajan, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso dapat
berjalan lebih baik dari sebelumnya dan sebagaimana mestinya.
2. Sebelum peserta KKN di terjunkan langsung ke lokasi atau tempat KKN, alangkah
lebih baik apabila panitia pelaksana KKN Partisipatoris Berbasis Dusun ini terlebih
dahulu benar-benar mengerti situasi dan kondisi di lapangan secara nyata.
3. Kami berharap pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan solusi dan bantuan
kepada masyarakat. Diharapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat
terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi KKN, guna melihat kekurangan ataupun
kendala yang dihadapi Dusun Krajan, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan,
Kabupaten Bondowoso.