Anda di halaman 1dari 12

SEL DAN JARINGAN

Dosen: Ibu Darmi

Disusun Oleh:
Liska Intan Pratiwi

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI KEBIDANAN POSO
TAHUN 2017
A. SEL

1. Mengenal Sel
Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup baik secara struktual maupun fungsional.
Sel memiliki sifat mikroskopik. Ukurannnya pun sangat kecil bahkan mikroskopik. Diameternya
berkisar antara 1m sampai 100m sehingga tidak bisa dilihat dengna mata telanjang, dan
untuk melihatnya kita membutuhkan mikroskop. Oleh karena itu perkembangan ilmu tentang
sel atau biologi sel tidak terlepas dari perkembangan kemajuan teknologi mikroskop. Dalam
biologi, sel akan dikaji secara mikroskopik dan molekuler sehingga diketahui segala sesuatu
yang berhubungan dengan sel seperti fisiologi sel, struktur, dan lain sebagainya.
Mikroskop yang digunakan untuk penelitian sel pada masa sekarang sudah jauh lebih
berkembang dibandingkan empat abad yang lalu pada saat Robert Hooke menemukan sel
untuk pertama kalinya. Jika pada saat itu Robert Hooke hanya menggunakan mikroskop
cahaya yang hanya mampu melakukan perbesaran 1.ooo kali ukuran aslinya, maka mikroskop
yang sekarang kerap digunakan sudah lebih canggih yakni menggunakan mikroskop electron
yang perbesarannya bisa jutaan kali dari ukuran aslinya. Sehingga organel dan benda-benda
sangat kecil lainnya sangat mungkin untuk ditemukan dan dikaji lebih dalam. Adapun hasil
kajian dari ditemukannya mikroskop electron adalah diketahuinya struktur dan fungsi organel
sel, sehingga sel bisa dikembangkan untuk dimanfaatkan manusia dalam berbagai bidang.

2. Struktur dan Fungsi Organel Sel


Sel memiliki empat bagian utama, yakni nukleus, sitoplasma, organel sitoplasma, dan
membrane plasma. Organel sel terdiri dari nucleus dan organel sitoplasma.
a. Nukleus
Nucleus merupakan organel terbesar yang dimiliki sel. Rata-rata diameter nucleus yang
dimiliki oleh sel eukariotik adalah 5m. Struktur nucleus memiliki membran ganda berupa
lipid bilayer dan protein yang antar membrane tersebut terpisah sejauh 20-40 m. Jarak ini
bermanfaat untuk memungkinkan terjadinya distribusi nutrisi antara sitoplasma dan nucleus.
Paad membrane ganda tersebut terdapat pori-pori yang berdiameter 0,1m. Membrane
dalam nucleus strukturnya halus, sedangkan yang luar kasar. Hal itu dikarenakan
membrane luar mengandung ribosom. Membrane luar juga langsungmenyatu dengan
Retikulum endoplasma (RE).
Struktur nukleus lainnya adalah kromatin yang merupakan sebuah materihasil
pegngorganisasian DNA dan protein. Bentuknya seperti gumpalan tak beraturan dan
menyebar keseluruh nucleus. Kromatin berwarna biru. Fungsi nukleus adalah sebagai pusat
pengaturan seluruh aktivitas seluler, mengontrol sintesis protein di sitoplasma serta reproduksi
sel.
b. Mitokondria
Mitokondria ditemukan di semua sel kecuali pada eritrosit. Jumlah mitokondria dalam
satu sel berkisar antara 100-2.000 buah. Mitokondria berbentuk batang atau oval yang
dibungkus oleh dua buah membran. Yang mana membrane terdalam mengalami pelipatan
kedalam matriks mitokondria. Lipatan-lipatan tersebut disebut Krista. Akibat dari lipatan-lipatan
Krista adalah bertambahnya bidang permukaan Krista. Ruang antar Krista dipenuhi oleh
matriks yang berisi protein, DNA, RNA dan ribosom. Panjang Krista berkisar antara 1-10m.
Fungsi dari mitokondria adalah sebagai saalh satu sumber energi sel, karena dapat
memproduksi energi dalam bentuk ATP yang diperoleh dari penguraian nutrisi tubuh seperti
glukosa, asam amino dan asam lemak. Selain itu mitokondria juga menghasilkan enzim untuk
siklus asam nitrat dan transport electron.
c. Ribosom
Ribosom merupakan granula-granula yan berdiameter 25 m. Ribosom tersusun atas
RNA ribosomal dan hamper 80 jenis protein. Ribosom ada yang melekat pada RE kasar dan
ada yang pada sitoplasma. Ribosom bisa ditemukan sebagai grandula individual dan
poliribosom atau banyak. Ukuran ribosom pada eukariotik adala 20-30nm. Fungsi ribosom
adalah sebagai tempat sintesis protein. Ribosom bebas pada sitoplasma menggunakan hasil
sintesis protein untuk dirinya sendiri. Sedangkan ribosom pada RE kasar hasil sintesis protein
akan dikeluarkan ke sel.
d. Retikulum Endoplasma
Tersusun seperti labirin yang disebut sisterna. RE terdiri atas tubulus dan kantong yang
gepeng. RE merupakan jaringan yang sangat luas dan kontinu, yangmana lebih dari separuh
membrane sel merupakan RE. RE terhubung langsung dengan nucleus. Hal ini berhubungna
dengan fisiologinya. Reticulum Endoplasma (RE) dapat dikategorikan menjadi dua jenis yakni
RE kasar dan halus. Reticulum endoplasma kasar memiliki ribosom sedangkan yang halus
tidak. Reticulum endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis, transport dan penyimpanan
produk sel. Pada RE halus (agranular) dapat mensintesis hormone endokrin dan sel hati. Serta
sintesis lipid dan gliserol serta pemecahan glikogen. Terlibat juga dalam metabolisme lemak
dan karbohidrat,mnawarkan obat dan racun serta kontraksi otot. Sedangkan RE kasar
(granular) sebagai tempat sintesis protein dan sekresi protein seperti enzim pencernaan.
e. Badan Golgi
Badan golgi terdiri dari kantung membrane gepeng atau pipih dan bertumpuk serta
melekuk seperti roti pita. Dalam satu sel terdapat 1- ratusan badan golgi. Satu badan golgi
terdiri dari 6-7 kantong datar yang terikat membrane. Bentuk kantongnya melekuk. Lekukan
konveks mengarah ke reticulum endoplasma dan nucleus, sedangkan yang konkaf ke eksterna
sel. Fungsi adalah sebaagi tempat modifikasi, penyimpanan, penyortiran dan pengiriman
produk RE serta memproses protein yang memiliki fungsi intraseluler seperti lisozim.
f. Lisosom
Lisosom merupakan kantung kecil terikat membran yang didalamnya terdapat enzim
pencernaan yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat. Enzim
lisosom akan bekerja maksimal pada ph seekitar 5. lisosom dikategorikan menjadi dua jenis
yakni lisosom primer yang mengandung enzim saja dan lisosom sekunder yang selain
mengandung enzim juga mengandung materi terdegradasi.
Fungsi lisosom adalah :
Pencernaan intraseluler dalam berbagai keadaan.
Pertumbuhan dan perbaikan sel.
Memiliki sel pagosit yang dapat memakan bakteri, virus dan toksin.
g. Peroksisom
Peroksisom merupakan organel kecil yang memiliki ruang metabolisme khusus yang
dibungkus membrane tunggal. Didalamnya terdapat enzim oksidatif. Jumlah peroksisom dalam
satu sel berkisar 200 buah. Fungsi peroksisom adalah melindungi sel dari pengaruh H2O2
yang merusak, metabolisme lipid sehingga dapat diangkut ke mitokondria sebagai bahan untuk
respirasi dan fungsi lain adalah untuk detoksifikasi.
h. Sitoskeleton
Fungsi sitoskeleton adalah mempertahankan bentuk sel dan memberikan dukungan
secara mekanis bagi sel dalam melakukan fungsinya.sitoskeleton juga memiliki peran utama
dalam pengorganisasian struktur dan organ sel. Fungsi sitoskeleton mirip dengan fungsi
rangka pada manusia yang memungkinkan sel untuk bergerak, selain itu juga dapat berfungsi
sebagai tempat tertambatnya beberapa organel dan mengantarkan sinyal dari luar sel kedalam
sel. Sitoskeleton terdiri dari mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediet.
Mikrofilamen, merupakan rantai molekul kitin yang berbentuk heliks dan terbuat dari
protein serta memiliki diameter sekitar 7 nm. Biasanya ditemukan dibawah merman
plasma dan berbentuk fibril atau berkas-berkas. Fungsinya adalah untuk kontraksi,
pembelahan dan perubahan bentuk sel, kontraksi otot, aliran sitoplasma, serta motilitas
sel.
Mikrotubulus, merupakan pipa atau tabung berongga dengan panjang 20-25 nm yang
dindingnya terdiri dari 13 kolom tubulin. Tubulin tersebut terdiri atas tubulin alfa dan
beta. Mikrotubulus letaknya tersebar di sitoplasma. Fungsinya adalah mempertahankan
bentuk sel, motilitas sel seperti pada sillia dan atau flagella, pergerakan kromosom saat
pembelahan sel dan pergerakan organel.
Filamen Intermediet, disebut filament intermediet karena ukurannya diantara dua
filament lainnya. Ukurannya diatas mikrofilamen nanum dibawah mikrotubulus yakni 8-
12 nm. Strukturnya merupakan protein serabut yang menggulung menjadi kabel yang
lebih tebal. Fungsinya adalah mempertahankan bentuk sel, tempat bertautnya nucleus
dan organel tertentu dan pembentukan lamina nucleus.

i. Sillia dan Flagela


Keduannya terdiri atas silinder yang terdiri dari semblan filament. Setiap silia dan
atau flagella masing-masing terdiri atas dua silinder. Kedua silinder tersebut dikelilingi oleh
sebuah cncin tubulus ganda yang memiliki sembilan ruang. Ukuran flagella lebih panjang
daripada sillia. Fungsinya keduannya adalah untuk pergerakan. Silia bahkan dapat
memindahkan cairan atau mukosa melalui permukaan sel. Flagella pada sperma misalnya
dapat membantu mendorong sel sperma.
j. Membran Plasma
Membrane plasma memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungannya.
Membrane plasma terdiri dari dua lapis lemak yang diantara dua lapis lemak trsebut
terdapat protein globuler. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 6-10 nm. Selain terdapat
lipid dan lemak, dalam membrane plasma juga terdapat karbohidrat yang terikat pada
protein (glikoprotein) dan lemak (glikolipid). Protein pada membrane terdiri atas dua
kategori,yakni protein integral dan globuler. Protein integral menembus lapisan ganda dan
terikat pada ekor nonpolar. Sedangkan protein perfier dapat terlepas dari membrane
namun bisa juga terikat namun ikatannya longgar. Membrane plasma bersifat selektif
parmeabel. Fungsi membrane plasma ini adalah sebagai penerima rangsang dari luar,
tempat komunikasi antar sel dan antara sel dengan lingkungan, dan sebagai penahan
aliran zat dari dan ke sel.

k. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel dan segalasesuatu yang larut didalamnya. Dari
deefinisi ini nucleus dan organel- tidak dapat dikategorikan sebagai sitoplasma karena
keduanya tidak larut dalam cairan sitoplasma. Sitosol merupakan cairan kental yang
terdapat dalam sitoplasma. Sitoplasma mengisi daerah dalam sel yang tidak terisi organel
dan vesikula. Matriks sitoplasma merupakan koloid, namun tidak homogen. Matriks tersebut
terdiri air, molekul-molekul kecil terlarut seperti enzim, karbohidrat, garam,ion-ion dan
protein serta RNA. Ukuran partikel yang terlarut dalam matriks berkisar 0,001-0,1m. fungsi
sitoplasma adalalah sebagai tempat yang menampung organel sel diluar nukleous,
mempertahankan bentuk sel, tempat menimpan bahan-bahan yang sangat berguna bagi
kehidupan seperti protein, dan terlibat dalam kegiatan metabolisme.
B. JARINGAN

Jaringan merupakan gabungan dari beberapa atau banyak sel dalam suatu ikatan
yang serupa secara structural yang mengalami spesialisasi serta dapat memiliki fungsi
tertentu. Salah satu dari empat jaringan (jaringan otot, syaraf, epitel dan ikat ) yang dimiliki
oleh manusia adalah jaringan ikat dan konektif. Jaringan ikat atau penyambung (konektif).
Letaknya berada diantara jaringan-jaringan atau organ organ.
Dilihat dari penyusunya, jaringan ikat memiliki tiga komponen yaitu sel-sel penyokong, serabut
protein dan matriks. Sel-sel pada jaringan ikat merupakan sel-sel hidup yang letaknya gak
berjauhan. Sel-sel tersebut tertanam matriks. Matriks merupakan campuran glukosaminoglikan
dan protein yang konsistensinya cair sampai semi padat. Sedangkan serat proteinnya atau
yang disebut fibra terdiri atas:
1. Serat Kolagen
Serat ini tersusun paralel dan disusun oleh protein kolagen. dalam jumlah sedikiy serat
ini tidak berwarna . namun dalam jumlah banyak serat ini berwarna ini. Serat kolagen
memiliki sifat elastis, lebar dan kuat. Fungsinya adalah menjaga agar setiap organ melekat
pada tempatnya. Serat ini banyak terdapat pada kulit,
tulang, dan tendon.
2. Serat Elastik
Serat elastik tidak terbentuk secara berkas melainkan tunggal membentuk serabut
yang bercabang. Tersusun dari protein elastin yang seperti karet dan dalam jumlah banyak
berwarna kuning. Strukturnya kasar, lebih tipis dari serat kolagen dan tingkat elastisiitasnya
sangat besar. Namun, elastisitasnya akan menurun sejalan dengan pertambahan usia.
Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah.
3. Serat Retikular
Merupakan serat kolagen yang tipis, paling halus dibandingkan serat lain namun
kurang elastik dan bercabang. kolagen yang terdapat pada serat reticular memiliki
perbedaan dengan yang terdapat pada serat kolagen. perbedaan dapat dilihat dari jumlah,
diameter dan susunan fibrilnya. Fungsinya adalah menghubungkan jaringan ikat dengan
jaringan lainnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar
limfa.

a. Fungsi Jaringan Ikat


Penunjang tubuh.
Memberi bentuk tubuh.
Mengikat berbagai jaringan serta membantu perbaikan jaringan.
Sebagai materi pembungkus anatar bagian tubuh.
memberikan jalur bari pembuluh darah dan syaraf karena sifat jaringan ikat dan substansi
dasarnya yang renggang.
Palang pintu terhadap penyebaran bakteri berbahaya dan melakuakan perang terhadap
bakteri berbahaya tersebut.
b. Klasifikasi
Klasifikasi jaringan ikat didasarkan atas empat hal, yakni:Proporsi relative berbagai serat.
Kekompakan dan susunan serat.
Sifat bahan dasar.
Tipe sel-sel penyusun
Atas dasar itulah maka jaringan ikat dibagi menjadi menjadi tiga bagian penting, yakni:
Jaringan Ikat Embrionik
Jaringan ikat embrionik ditemukan pada embrio dan janin yang sedang berkembang.
Jaringan ini terdiri dari dua buah kategori yakni:
Mesenkim
Secara embriologi, jaringan ikat terdiri dari sel mesenkim embrionik yang berbentuk
bintang. Sel-sel embrionik ini akan berdiferensiasi menjadi jaringan dewasa. Fungsi
jaringan ini adalah menyangga, membungkus, dan mengemas pada masa embrionik,
diamana banyak organ dan jaringan-jaringan belum terspesialisasi.
Jaringan Mukoid
Salah satu organ yang memiliki jaringan mukoid adalah korda umbilukus. Selain itu
jaringan mukoid juga dapat dilihat pada saat perkembangan jaringan ikat, tetapi hanya
dapat dilihat sementara.
Jaringan Ikat Biasa
Jaringan ikat biasa ada tiga, yaitu:
1. Jaringan ikat aeroal (rengggang)
Paling banyak ditemukan didalam tubuh, sel-selnya terkubur didalam matrtiks yang
tersusun atas serat kolagen dan elastin. Serat nya memiliki pembuluh darah yang
banyak, halus, dan fleksibel sehingga tahan terhadap tekanan Fungsi utama jaringan
ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi
jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat ini banyak ditemuakan disekitar saluran,
klenjar, didalam epitel, otot, saraf, pembuluh darah, dan pembuluh darah yang tidak
terbungkus. Jaringan ini memiliki enam jenis sel, yaitu:
Fibroblas , merupakan sel yang paling banyak terdapat dalam jaringan ikat
renggang. Memiliki percabangan dan nukleus yang amat besar dan berbentuk
oval. Sementara itu bentuk fibroblas sendiri ireguler karena memilikipercabangan
yang ireguler pula. Fungsinya adalah untuk mensekresi kolagen dan elemen lain
dari ekstraselular matriks jaringan ikat.
Makrofag, memiliki ukuran yang besar namun dengan ukuran nukleus yang lebih
kecil dari fibroblas. Sel ini memiliki kemampuan pagostik, yakni kemampuan untuk
mencerna benda asing, bakteri berbahaya dan sel yang telah mati. Oleh karena
itun makrofag memiliki lisosom yang lebih banyak dan sitoplasma yang lebih besar
dibanding fibroblas. Makrofag berasal dari sel darah putih yang bermigrasi ke
jaringan ikat melewati pembuluh darah.
Sel Mast, disebut juga sel alarm sekresi. Karena setelah jaringan terinfeksi, sel
mast akan mengeluarkan sinyal kimia dalam bentuk histamin yang menyebar
melalui substansi sekitarnya dan memicu proses peradangan pada jaringan. Hal ini
sebagai bagian dari respon imun. Sel mast memiliki ukuran yang besar,
sitoplasmanya bergranula dan berbentuk oval.
Sel Plasma, keberadaanya sangat sedikit sekali sehingga jarang ditemukan. Sel
plasma akan banyak ditemukan pada jaringan terinfeksi. Memiliki sebuah nukleus
dan bentuknya oval. Fungsinya adalah mensintesis antibodi.
Sel Adiposa, sel adiposa mengalami spesialisasi menjadi sel yang dapat
menyimpan lemak. Ukurannya besar berisi lemak yang berbentuk tetesan-tetesan
besar. Lemak yang disimpan dimaksudkan sebagai cadangan energi.
Leukosit, leukosit bermigrasi dari pembuluh darah ke jaringan ikat. Berfungsi dalam
imunitas, yakni pagositosis dan produksi antibodi.
2. Jaringan Ikat Rapat
Memiliki komponen yang hampir serupa dengan jaringan aeoral namun serat kolagen
dan elastiknya lebih rapat. Jaringan ini lebih banyak disuusn serat kolagen. Jaringan
ini dapat membentuk tendon sebagai temapt perlekatan otot. Jaringan ikat rapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
Jaringan Ikat Rapat Reguler, serat kolagen disusun secar paralel. Sehingga dapat
menahan tekanan yang datang secara paralel. Jaringan jenis ini terdapat pada
tendon, ligamen dan aponeurosis.
Jaringan Ikat Rapat Ireguler, serat kolagennya tidak memiliki bentuk atau ireguler.
Sehingga dapat menahan tekanan dari berbagai arah. Biasanya terdapat di
perikondrium, kapsul penyusun organ dan pelapis otot serta dalam periosteum.
3. Jaringan Ikat Elastik, terbentuk adri serat elastik yang tersusun secara paralel atau
dalam bentuk jaring. Ruang antar serat elastik terdapat serat kolagen dan fibroblas.
Serat elastik yang membentuknya bercabang dan berwarna kuning. Jaringan ikat
elastik dapat ditemukan dalam ligamen seperti ligamen antar tulang belakang,
penahan penis, pita suara dan dinding arteri.
4. Jaringan Adiposa, merupakan tempat penyimpanan lemak berbentuk droplet-droplet
intraseluler yang berukuran besar. Nukleus dan sitoplsmanya menipis. Jaringan
adiposa dapat ditemukan pada permukaan jantung, mesentrium , mediastinum,
disekitar ginjal dan anak ginjal, dan didalam sumsumtulang.
5. Jaringan Ikat Retikular, jaringan ini halus dan terdiri atas serat-serat halus yang
bercabang. Fungsinya adalah untuk proses penyembuhan luka dan menyokong organ-
organ lunak.
. Jaringan ikat yang Menglami Spesialisasi
1. Jaringan Ikat Penunjang
Contoh jaringan ikat penunjang adalah kartilago dan jaringan tulang. Keduanya
memiliki kemampuan untuk menopang berat badan, karena selain memiliki kolagen
yang memberinya daya regang, juga memiliki materi tambahan yang membuatnya
kaku.
a. Kartilago, memiliki sifat kenyal karena memiliki ubstansi protein kenyal yang
dicampur glukosaminoglikan. Sejalan dengan pertambahan umur, kartilago ini
semakin sedikit dala tubuh karena kartilago ini akan mengeras menjadi tulang.
Pengerasan ini akan berakhir setelah dewasa atau akhir masa pertumbuhan.
Kartilago dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
1) kartilago hialin yang bersifat kuat tetapi fleksibel. Terdiri atas kondrosit yang
mengisi lakuna,membran perikondrium dan sebuah matriks yang tidak
memiliki pembuluh darah. Terdapat pada laring, bronkus, laring, trakea, dan
sebagainya.
2) Fibrokartilago, sifatnya lebih kuat dari kartilago hialin. Fibrokartilago
merupakan pemersatu tulang dengan sendi. Kondrosit terbentuk diantara
sejumlah kolagen. Terdapat pada simfisis pubis, diskus intravertebral, dan
sebagainya.
3) Kartilago Elastik, memiliki kekakuan pergerakan. Strukturnya seperti hialin,
tetapi serat elastiknya bercabang. Terdapat di telinga eksternakl, epiglotis
dan beberapa kartilago laring.
b. Tulang
Terdiri dari sel, serat dan matriks. Namun matriksnya memiliki lebih banyak
kalsium organik dan garam fospat, sehingga lebih keras dan memiliki
kemampuan untuk menopang tubuh. Tulang memiliki tiga jenis sel yakni:
osteoblas yang berfungsi melakukan pembentukan tulang baru saat
pertumbuhan, perbaikan dan pembentukan kembali tulang akibat kecelakaan,
osteosit yang mengisi lakuna, dan osteoklas sebagai sel tulang yang
bertanggung jawab menghancurkan dan mengganti tulang yang dihancurkan
tadi dengan tulang sejenis. Tulang dewasa memiliki struktur dasar yang disebut
sistem harvers. Dan dilapisi secara internal oleh endosteum dan secara
eksternal oleh perosteum.
c. Darah
Darah merupakan jaringan ikat yang sebagian besarnya tersusun atas cairan.
Plasma darah yang merupakan matriks darah tersusun oleh garam mineral, air
dan protein. Didalam plasma darah tersuspensi erotrosit, leukosit dan trombosit.
Selain sebagai alat transportasi tubuh darah juga memiliki peran dalam
imunitas.
d. Limfe
Limfe adalah cairan intersistial untuk pertahanan yang terdapat dalam kelenjar
getah bening. Limfe mengalir melalui pembuluh limfe dan akan kembali ke
sistem vena. Cairan limfe terdapat dalam celah semua jaringan. Cairan ini akan
bening ketika berada dalam kapiler getah bening, dan kemudian akan
bercampur dengan darah melalui vena subklavia. Limfe akan mengambil bakteri
dalam jaringan yang dilewatinya, kemudian membawanya kek kelenjar getah
bening untuk dihancurkan. Selain itu limfe juga dapat mengangkut lemak dalam
system pencernaan. Limfe memiliki komposisi yang hampir sebanding dengan
plasma darah. Namun limfe memiliki kandungan limfosit yang besar. Selain itu
limfe juga mengandung trigliserida.

SISTEM TRANSPORT ANTARSEL MELALUI MEMBRAN SEL


Cairan di dalam sel tubuh, dinamakan cairan intrasel, sangat berbeda dari cairan yang
terletak di luar sel yang dinamakan cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel beredar dalam ruang-
ruang antaras sel-sel dan juga bercampur dengan bebas melalui dinding kapiler dengan cairan
darah. Darah adalah cairan ekstrasel yang menyuplai sel-sel dengan nutrient dan zat-zat lain
yang diperlukan untuk fungsi seluler. Tetapi sebelum sel dapat menggunakan zat-zat ini,
mereka harus di transport melalui membran sel.
Cairan ekstrasel memiliki kandungan unsur kimia yang berbeda dengan cairan intrasel.
Misalnya cairan ekstrasel mengandung banyak natrium tetapi hanya mengandung sedikit
kalium. Cairan ekstrasel juga mengandung banyak klorida, sedangkan cairan intrasel hanya
mengandung sedikit klorida. Tetapi cairan intrasel mengandung fosfat jauh lebih banyak
daripada konsentrasi fosfat cairan ekstrasel. Perbedaan kandungan unsur-unsur ini sangat
penting untuk kehidupan sel dan dipengaruhi oleh sistem transport antarsel melalui membran
sel.
Zat-zat di transport melalui membran sel denga dua proses utama, difusi dan transport
aktif. Difusi dapat diartikan sebagai pergerakan bebas zat-zat dengan cara sembarangan yang
disebabkan oleh pergerakan kinetik normal, sedangkan trasnport aktif adalah pergerakan zat-
zat pengemban dalam membran dan juga pergerakan melawan gradient energi seperti dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, suatu proses pergerakan yang memerlukan energi
kimia.

Anda mungkin juga menyukai