Disusun Oleh:
Liska Intan Pratiwi
1. Mengenal Sel
Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup baik secara struktual maupun fungsional.
Sel memiliki sifat mikroskopik. Ukurannnya pun sangat kecil bahkan mikroskopik. Diameternya
berkisar antara 1m sampai 100m sehingga tidak bisa dilihat dengna mata telanjang, dan
untuk melihatnya kita membutuhkan mikroskop. Oleh karena itu perkembangan ilmu tentang
sel atau biologi sel tidak terlepas dari perkembangan kemajuan teknologi mikroskop. Dalam
biologi, sel akan dikaji secara mikroskopik dan molekuler sehingga diketahui segala sesuatu
yang berhubungan dengan sel seperti fisiologi sel, struktur, dan lain sebagainya.
Mikroskop yang digunakan untuk penelitian sel pada masa sekarang sudah jauh lebih
berkembang dibandingkan empat abad yang lalu pada saat Robert Hooke menemukan sel
untuk pertama kalinya. Jika pada saat itu Robert Hooke hanya menggunakan mikroskop
cahaya yang hanya mampu melakukan perbesaran 1.ooo kali ukuran aslinya, maka mikroskop
yang sekarang kerap digunakan sudah lebih canggih yakni menggunakan mikroskop electron
yang perbesarannya bisa jutaan kali dari ukuran aslinya. Sehingga organel dan benda-benda
sangat kecil lainnya sangat mungkin untuk ditemukan dan dikaji lebih dalam. Adapun hasil
kajian dari ditemukannya mikroskop electron adalah diketahuinya struktur dan fungsi organel
sel, sehingga sel bisa dikembangkan untuk dimanfaatkan manusia dalam berbagai bidang.
k. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel dan segalasesuatu yang larut didalamnya. Dari
deefinisi ini nucleus dan organel- tidak dapat dikategorikan sebagai sitoplasma karena
keduanya tidak larut dalam cairan sitoplasma. Sitosol merupakan cairan kental yang
terdapat dalam sitoplasma. Sitoplasma mengisi daerah dalam sel yang tidak terisi organel
dan vesikula. Matriks sitoplasma merupakan koloid, namun tidak homogen. Matriks tersebut
terdiri air, molekul-molekul kecil terlarut seperti enzim, karbohidrat, garam,ion-ion dan
protein serta RNA. Ukuran partikel yang terlarut dalam matriks berkisar 0,001-0,1m. fungsi
sitoplasma adalalah sebagai tempat yang menampung organel sel diluar nukleous,
mempertahankan bentuk sel, tempat menimpan bahan-bahan yang sangat berguna bagi
kehidupan seperti protein, dan terlibat dalam kegiatan metabolisme.
B. JARINGAN
Jaringan merupakan gabungan dari beberapa atau banyak sel dalam suatu ikatan
yang serupa secara structural yang mengalami spesialisasi serta dapat memiliki fungsi
tertentu. Salah satu dari empat jaringan (jaringan otot, syaraf, epitel dan ikat ) yang dimiliki
oleh manusia adalah jaringan ikat dan konektif. Jaringan ikat atau penyambung (konektif).
Letaknya berada diantara jaringan-jaringan atau organ organ.
Dilihat dari penyusunya, jaringan ikat memiliki tiga komponen yaitu sel-sel penyokong, serabut
protein dan matriks. Sel-sel pada jaringan ikat merupakan sel-sel hidup yang letaknya gak
berjauhan. Sel-sel tersebut tertanam matriks. Matriks merupakan campuran glukosaminoglikan
dan protein yang konsistensinya cair sampai semi padat. Sedangkan serat proteinnya atau
yang disebut fibra terdiri atas:
1. Serat Kolagen
Serat ini tersusun paralel dan disusun oleh protein kolagen. dalam jumlah sedikiy serat
ini tidak berwarna . namun dalam jumlah banyak serat ini berwarna ini. Serat kolagen
memiliki sifat elastis, lebar dan kuat. Fungsinya adalah menjaga agar setiap organ melekat
pada tempatnya. Serat ini banyak terdapat pada kulit,
tulang, dan tendon.
2. Serat Elastik
Serat elastik tidak terbentuk secara berkas melainkan tunggal membentuk serabut
yang bercabang. Tersusun dari protein elastin yang seperti karet dan dalam jumlah banyak
berwarna kuning. Strukturnya kasar, lebih tipis dari serat kolagen dan tingkat elastisiitasnya
sangat besar. Namun, elastisitasnya akan menurun sejalan dengan pertambahan usia.
Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah.
3. Serat Retikular
Merupakan serat kolagen yang tipis, paling halus dibandingkan serat lain namun
kurang elastik dan bercabang. kolagen yang terdapat pada serat reticular memiliki
perbedaan dengan yang terdapat pada serat kolagen. perbedaan dapat dilihat dari jumlah,
diameter dan susunan fibrilnya. Fungsinya adalah menghubungkan jaringan ikat dengan
jaringan lainnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar
limfa.