TINJAUAN PUSTAKA
12
13
1. Poros
Poros mempunyai fungsi sebagai penghubung yang memindahkan daya
dan putaran turbin serta tempat pemasangan disk dan sudu, sehingga beban
yang dialami poros ini adalah:
Putaran poros ini merupakan hasil dari perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik yang diberikan uap bertekanan tinggi menuju sudu-sudu gerak,
sehingga secara otomatis dengan bentuk sudu-sudu gerak yang aerodinamis
maka menjadikan sudu tersebut dapat berputar dan putaran ini diteruskan ke
poros turbin.
19
2. Nozzle
Nozzle adalah suatu laluan yang penampangnya bervariasi dimana pada
nozzle tersebut energi potensial uap di konversikan menjadi energi kinetik
berupa pancaran uap ke sudu gerak turbin.
Nozzle
Nozzle
3. Sudu Gerak
Sudu gerak merupakan bagian turbin yang mengalami tumbukan uap
setelah melewati sudu tetap. Sudu gerak tersebut yang akan menghasilkan
putaran pada poros turbin. Sudu gerak merupakan bagian utama dari turbin
yang berputar akibat tekanan uap dari nozzle kemudian menuju inlet valve dan
20
Turning gear
Poros
Sudu gerak
4. Sudu Tetap
Sudu Tetap merupakan bagian turbin yang terdapat pada casing turbin,
sebagai pengarah uap yang masuk ke sudu gerak yang juga berfungsi sebagai
nozel.
Sudu tetap
5. Kopling
Kopling berfungsi sebagai penghubung daya antara penggerak dengan
beban yang degerakkan. Kopling dipasang pada shaft turbin uap kemudian
dihubungkan pada shaft kompresor untuk meneruskan putaran.
6. Labirinth Ring
Berfungsi sebagai seal atau pencegah kebocoran uap yang terdapat pada
casing turbin. Komponen ini menjadi tempat bertemunya uap sebagai fluida
kerja dengan udara. Lintasan seal ini yang berbelok-belok akan menurunkan
tekanan uap dari dalam turbin maupun udara luar sampai nilai tekanan
keduanya sama. Di tengah-tengah labirin terdapat lubang sebagai saluran
buang campuran uap dan udara luar tadi.
22
7. Bearing (Bantalan)
Terdapat dua jenis bantalan yang digunakan pada sistem turbin uap, yaitu:
a. Thrust Bearing
Thrust bearing, beban yang dialami pada bantalan cukup besar dan
putaran yang tinggi. Thrust bearing diletakkan pada poros turbin diposisi
steam end. Thrust bearing berfungsi untuk mencegah pergerakan aksial
dari rotor turbin
b. Journal Bearing
Bantalan disuplai dengan minyak pelumas yang biasanya pada tekanan 1
sampai 1,5 Kg/cm2 pengukuran (gauge). Pada journal bearing ada stop pin
untuk mencegah journal bearing berputar di shaft. Journal bearing berfungsi
untuk mencegah pergerakan radial.
8. Casing
Casing merupakan komponen turbin yang berfungsi sebagai pelindung
komponen-komponen turbin lainnya juga sebagai dudukan untuk komponen
stator seperti bearing, labirint, sudu tetap, governor valve, nozel.
Proses 1-2: fluida dipompa dari tekanan rendah ke tekanan tinggi dalam
bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.
Proses 2-2-3: fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler dimana
fluida dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan konstan menjadi
uap jenuh.
Proses 3-4: Uap jenuh menuju turbin, menghasilkan putaran poros. Hal
ini mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit
kondensasi juga terjadi.
25
Daya beban adalah sejumlah daya yang dibutuhkan oleh prime mover
agar dapat beroperasi pada kondisi yang diinginkan. Beban yang digerakkan oleh
turbin uap item 61-102-JT adalah daya kompresor sentrifugal dan daya
kompresor dapat ditentukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
a. Head Kompresor
Head Kompresor dapat dihitung berdasarkan persamaan Bernaully,
yaitu :
1 12 2 22
+ + 1 + = + + 2
. . . .
Dimana :
p = Tekanan fluida
v = Kecepatan aliran fluida
Z = Ketinggian permukaan fluida
g = Percepatan gravitasi
= Densitas fluida
Hp = Head total fluida
HP = Hd Hs
atau :
1 12 2 22
= + + 1= + + 2
. . . .
Dimana ;
b. Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah perbandingan antara tekanan keluar
(discharge) terhadap tekanan masuk (suctiaon) kompresor. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
=
Dimana:
r =Perbandingan kompresi
Ps = Tekanan masuk
Pd = Tekanan keluar
c. Efisiensi Politropis
Efisiensi politropis didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
politropis actual dengan kerja adiabatic ideal. Efisiensi ini tidak mencakup
kerugian pada packing, bantalan, atau kerugian lain yang bersifat mekanis.
Efesiensi ini dapat dikatakan sebagai ukuran kesempurnaan kompresor dari sisi
27
( 1)
= .
( 1)
Dimana:
p = Efesiensi politropis
k = indeks kompresi/ekspansi adiabatis
n = indeks kompresi/ekspansi politropis.
d. Head Politropis
Head atau tinggi tekanan adalah kerja ideal yang diperlukan untuk
menekan fluida per satu berat fluida yang ditekan. Head ini tergantung pada
proses penekanan, jika proses penekanan berlangsung secara adiabatic maka
disebut head adiabatic, dan untuk proses yang berlangsung secara politropis
disebut head politropis.
Head adiabatic sering digunakan dalam analisa teoritis. Dalam penilaian
untuk kerja kompresor kali ini akan digunakan head politropis karena lebih
mendekati kondisi aktual. Head politropis dihitung menggunakan persamaan:
848. . ( 1 )
=
.
Dimana:
Hp = head politropis, m
Zav = factor kompresibilitas rata-rata
Ts = temperature masuk, K
Mw = berat molekul fluida, kg/k mol
r = perbandingan kompresi
p = efesiesi politropis
K = indeks kompresi/ekspansi adiabatis
28
n 1
m =
n
1
=
22,4
.
=
3600102
Dimana:
BHP = Brake Horse Power, (Kw)
W = Laju aliran massa fluida, (kg/jam)
Neff = Ni - Nm
Dimana:
=
Dimana:
Np = Daya kompresor (kW)
427. .
=
102
Dimana :
= 100%
= 100 %
Dimana :