BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAJALENGKA
2.2 Demografi
Menurut hasil Angka Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Kabupaten Majalengka adalah
1.165.795 jiwa terdiri atas 582.229 jiwa laki-laki dan 583.566 jiwa perempuan. Dari data tersebut terlihat
bahwa, jumlah penduduk perempuan masih lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dengan seks
ratio 99,77. Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2010 adalah 968 Jiwa/Km2,
kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan 2.061 Jiwa/Km2 dan
kepadatan terendah berada di Kecamatan Kertajati dengan kepadatan 305 Jiwa/Km 2. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat Tabel 2.3, Tabel 2.4 dan Tabel 2.5
Daerah dengan kerentanan tinggi untuk terkena gerakan tanah, terutama jika kegiatan manusia
menimbulkan gangguan pada lereng di kawasan ini. Berdasarkan kriteria tersebut, sebaran daerah rawan
gerakan tanah adalah di Kecamatan Leumahsugih, Bantarujeg, Cingambul, Talaga, Banjaran, Argapura,
Malausma, Sindang, Rajagaluh, Sindangwangi, Sukahaji, Maja, Sindang, Malausma, Cikijing dengan luas
kawasan gerakan tanah yang perlu ditetapkan yaitu 12.437 Ha.
Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah mempunyai tugas dan
kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan Lembaga
Teknis Daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban sekretaris daerah bertanggung jawab kepada
Bupati. Apabila Sekretaris Daerah berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas Sekretaris Daerah
dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Bupati.
Sekretaris Daerah diangkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan, diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris
Daerah karena kedudukannya, sebagai pembina pengawai negeri sipil di Kabupaten Majalengka.
III. Sekretariat Daerah, meliputi;
I. Asisten Pemerintahan, yang terdiri dari;
a. Bagian Tata Pemerintahan
b. Bagian Hukum
c. Bagian Organisasi
II. Asisten pembangunan, yang terdiri dari;
a. Bagian Perekonomian
b. Bagian Pengendalian Program
c. Bagian Kesejahteraan Sosial
III. Asisten Administrasi, yang terdiri dari;
a. Bagian Umum
b. Bagian Keuangan dan Sarana
c. Bagian Humas
Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati dengan persetujuan DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai tugas:
1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD;
2. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD;
3. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan
4. Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan
fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Sekretaris DPRD dalam menyediakan tenaga ahli wajib meminta pertimbangan pimpinan DPRD.
Sekretaris DPRD dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Susunan organisasi sekretariat DPRD ditetapkan dalam peraturan daerah berpedoman pada
Peraturan Pemerintah.
IV. Sekretariat DPRD, meliputi :
a. Bagian Umum
b. Bagian Sarana dan Pembekalan
c. Bagian Hukum dan Persidangan
d. Bagian Keuangan
Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Kecamatan sebagaimana dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan
sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Selain tugas
tersebut juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang
belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
Camat diangkat oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah dari pegawai negeri sipil yang menguasai
pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Camat dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh perangkat Kecamatan dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Perangkat Kecamatan bertanggung jawab kepada Camat.
Kelurahan dibentuk di wilayah Kecamatan dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Kelurahan dipimpin oleh lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati. Selain
tugas tersebut lurah mempunyai tugas:
a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;
b. Pemberdayaan masyarakat;
c. Pelayanan masyarakat;
d. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; dan
e. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
Lurah diangkat oleh Bupati atas usul Camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan
teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugas Lurah bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat. Lurah dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh perangkat kelurahan. Perangkat kelurahan bertanggung jawab kepada Lurah. Untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Lurah dapat dibentuk lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan yang
ditetapkan dengan Perda.