PEMBAHASAN
add camera
delete
camera
user
setting
share
Form utama dari aplikasi ini akan digambarkan pada Gambar 4.1.7, pada gambar
tersebut akan memperlihatkan form streaming video dari IP Camera desain antarmuka
untuk form tersebut adalah streaming video secara fullscreen. Selain itu pada form ini
juga berisi menu untuk mengatur kompressi, tampilan, membuat Log dan melihat
kamera yang aktif atau terkoneksi.
Langkah-Langkahnya:
a. Spesifikasi pengujian :
1. Aplikasi Android :
Smartphone Android yang digunakan adalah Advan Vandroid T1C dengan
platform Android Froyo 2.2.
Koneksi internet smartphone menggunakan Broadband Indosat IM3 dengan
kekuatan sinyal HSDPA.
Lokasi atau tempat memantau di Jl Ir.H. Juanda, Ciputat.
2 PT BPR Naribi Perkasa :
IP Camera TP-Link SC3130 yang menggunakan kompresi video MJPEG.
Koneksi internet dari ISP Firstmedia dengan maksimal bandwidth 8Mbps.
Pengaturan jaringan internet menggunakan router Mikrotik dengan limit
bandwitdh download dan upload sebesar 256kb untuk port IP Camera.
Pada Tabel 4.2 menunjukan hasil dari pengujian streaming video dari IP Camera
yang berupa tabel dari pengujian setiap kompresi. Pada kolom pertama menyatakan
jumlah frame untuk setiap detiknya dan kolom ke-2 merupakan pengujian pada
kompresi 10% selama 5 menit dengan hasil untuk 1 frame /detik- nya mendapatkan
124 kali. Kemudian untuk 2 frame /detik-nya mendapatkan 35 kali pada
mendapatkan 4 kali pada 3 frame/detik-nya. Pada kolom ke-3 sampai ke-11
menjelaskan hasil dari kompresi yang lainnya. Kemudian pada kompresi 90%
terdapat nilai 0 FPS pada frame 10 diakibatkan beberapa kemungkinan diantaranya
karena keadaan dari ISP yang menyediakan internet pada pekantoran ataupun
broadband yang digunakan pada smartphone. Rata-rata frame rate didapat dengan
perhitungan rumus Mean pada data tunggal selama 5 menit atau 300 detik yaitu :
+ + + +
=
Contoh menghitung rata-rata pada kompresi 50% :
Pada Gambar 4.1.3 menunjukan titik sudut atau struktur bangunan dari
Perusahaan PT. BPR Naribi Perkasa dengan keterangan :
a) Halaman Depan
b) Teller dan Customer Service lantai 1
c) Berangkas lantai 1
d) Ruang Kerja Karyawan lantai 2
Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan, menyimpulkan titik-titik pantau
IP Camera pada Tabel 2 berikut :
Mengawasi keadaan
Halaman
1 A 70% masuknya orang dan
Perkantoran
parkiran.
Tingkat Pengawasan
3 Berangkas A 50%
Diperketat
Tingkat Kinerja
4 Ruang Kerja A 60%
Karyawan
Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa kriteria dari setiap
titik atau area. Dengan beberapa kategori kompresi yang digunakan yaitu 50%,60%
dan 70%. Kompresi yang digunakan berbeda-beda berdasarkan tingkat keramaian dan
cepat pergerakan dari setiap titik pantau. Kemudian selain itu kompresi yang
diterapkan berbanding lurus dengan besar bandwidth yang digunakan. Dalam
penerapan yang telah dilakukan tidak menggunakan kompresi 90% atau 99% karena
hasil gambar yang diperoleh sudah tidak jelas sehingga walaupun pergerakan video
lebih cepat tapi gambar yang dihasilkan belum memenuhi kebutuhan untuk
memantau ruangan. Berikut ini adalah contoh penjelasan dari titik yang telah
diterapkan:
- Pada titik 3 atau kamera pada ruang berangkas dengan kompresi 50% karena pada
area tersebut tingkat keramaian yang lebih rendah dari area yang lain yaitu dengan
kondisi bahwa kamera pada ruangan tersebut mengawasi berangkas dan pengunjung
khusus yang rata-rata hanya mengawasi berangkas. Pada Tabel 4.2 dengan kompresi
tersebut mendapatkan hasil pengujian dengan rata-rata frame rate 1,79 FPS dengan
pertimbangan bahwa pergerakan dari karyawan yang lebih sering berada di ruang
kerja dengan video yang kecepatannya lambat telah mampu merekam kegiatan dari
ruang berangkas.
- Pada titik 2 atau kamera pada ruang teller dengan kompresi 70% karena pada area
tersebut tingkat keramaian yang lebih tinggi dari area yang lain yaitu dengan
banyaknya nasabah dan calon nasabah yang masuk atau keluar. Pada Tabel 4.2
dengan kompresi tersebut mendapatkan hasil pengujian dengan rata-rata frame rate
3,41 FPS dengan pertimbangan bahwa pergerakan dari nasabah di ruang teller
memungkinkan nasabah/calon untuk pergerakannya kurang dari 1 detik.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa aplikasi ini
sudah berjalan secara fungsional dan mengeluarkan informasi sesuai dengan yang
diharapkan. Sehingga hasil analisis dari kebutuhan untuk menerapkan sistem
monitoring menggunakan IP Camera sudah memenuhi kebutuhan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan perancangan aplikasi yang dirancang maka
dibuat beberapa kesimpulan. Pertama aplikasi dapat melakukan streaming dari IP
Camera menggunakan smartphone Android. Kedua aplikasi monitoring dapat
menyimpan daftar alamat-alamat IP Camera yang berbeda-beda sehingga
memudahkan dalam pengaksesan IP Camera. Kemudian yang terakhir aplikasi
mampu mengubah kualitas dari video yang dihasilkan sehingga mempengarungi
kecepatan dari video yang diterima maka 4 titik pantau yang akan dimonitoring dapat
diklarifikasikan hasil yang berbeda berdasarkan kebutuhannya.
5.2 Penutup
Wassalamualaikum Wr.Wb.
DAFTAR PUSTAKA
1) Handoko, Rika Mandasari & Bino Pramana B. 2010. Analisis dan Perancangan
Aplikasi Monitoring IP Camera Menggunakan Protokol HTTP pada Mobile
Phone. Jakarta : BINUS.
2) Samalo, Yenny, Vans Andriawan, & Achmad Hadi. 2012. Analisis dan
Perancangan Sistem Pemantau Area dengan Menggunakan IP Camera pada PT.
Pertamina Depot Plumpang . Jakarta: BINUS.
3) Chandra, Eric, & Zein Rezky H. 2012. Analisis dan Perancangan Aplikasi
Monitoring Area dengan Webcam pada Smartphone Berbasis Android. Jakarta
:BINUS.
4) Mulyadi. 2010. Membuat Aplikasi untuk Android . Yogyakarta: Gava Media.
5) Winarno, Edy, & Ali Zaki 2011. Membuat Sendiri Aplikasi Android untuk
Pemula . Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
6) Cooper, Martin. 2010. Step by Step Smartphone Android. Massachusetts: Pace
University.
7) Innes, Greg. 2009. What Is an IP Camera?. http:/www.networkwebcams.com/ip-
camera-learning-center/. (Diakses tanggal 10 Mei 2012).
8) Anonymous.2006. MJPEG vs MPEG4 Understanding the differences,advanrages
and disadvantages of each compression technique, ON-Net Surveillance Systems
Inc. http://www.onssi.com/downloads/OnSSI_WP_compression_techniques.pdf.
(Diakses tanggal 10 Juli 2012).
9) Widhiartha, Putu. 003. Pengantar Kompresi Data. IlmuKomputer.Com. (Diakses
tanggal 3 Juli 2012).
10) Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku
Satu). Yogyakarta: Andi.
11) Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek .
Bandung: Informatika.