Anda di halaman 1dari 7

TRANSLATE JURNAL September 2017

KONSEP SISTEM VENTILATOR

ILHAM ARMADI

N 111 17 077

Pembimbing Klinik

dr. Ferry Lumintang, Sp. An

KEPANITERAAN KLINIK ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
Bagian 4
Konsep Sistem Ventilator

4.1. Pendahuluan
Pada Bab 3, kami mengetahui bahwa ventilasi paru buatan (ventilasi
tekanan positif intermiten atau IPPV) dilakukan dengan sesekali mengganti
tekanan pembukaan saluran napas (Pao) antara tingkat dasar dan tingkat
puncak yang ditentukan.

Dalam bab ini, kita akan membahas:


Bagaimana variabel Pao dihasilkan;
Konsep sistem ventilator;
Kondisi yang diperlukan untuk sistem ventilator agar berfungsi dengan
baik.

4.2. Bagaimana variabel Pao dihasilkan?


Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita mulai dengan
menggembungkan balon (Gbr 4.1).

Balon berwarna sering digunakan untuk menghias pesta atau upacara.


Kita semua punya pengalaman meledakkan sebuah balon. Jika kita perlu
mengembang banyak balon, kita sering menggunakan perangkat sederhana
itu termasuk:
Sebuh waduk gas bertekanan;
Tangan (A) untuk mengontrol aliran gas melalui tabung yang terhubung;
Sebuah tabung penghubung berwarna biru;
Sebuah balon yang akan dipompa.

Jelas ada perbedaan tekanan antara reservoir gas dan balon. Jika
keduanya terhubung dan tangan A terbuka, lalu gas didorong masuk ke dalam
balon. Balon itu 'mengembang'.

Sekarang, mari kita modifikasi alat pemompa balon dengan menambahkan


tiga bagian lagi dan merakit mereka seperti yang ditunjukkan. Kami
menambah:

Sebuah Pipa-Y;
Sebuah pipa merah muda dengan salah satu ujung terhubung ke bagian
Y dan ujung lainnya terbuka untuk udara;
Tangan (B) untuk mengendalikan aliran gas melalui tabung samping.
Setelah modifikasi selesai, dapatkah Anda melihat bahwa kami telah
membangun model kerja yang paling sederhana dari sistem ventilator
IPPV?

4.2.1. Balon inflasi


Jika tangan A membuka pipa penghubung dan tangan B menutup
pipa sebelah secara bersamaan, Tekanan pipa jauh lebih tinggi dibanding
tekanan balon. Gradien tekanan mendorong gas ke arah balon, lalu
menggembungkannya.

Gambar 4.1 Dasar ventilasi tekanan positif intermiten (IPPV) adalah alternasi
dari Pao. Perubahan Pao yang diinginkan dibuat dengan membuka
dan menutup kedua tabung dengan tangan A dan B pada model
balon.
4.2.2. Balon deflasi
Jika tangan A menutup pipa penghubung dan tangan B membuka
pipa sebelahnya secara bersamaan, Tekanan pipa lebih rendah dari tekanan
balon akibat gaya mundur elastis. Gradien tekanan Menggerakkan gas
keluar dari balon, lalu mengempiskannya
Dalam sistem ventilator yang sebenarnya, tangan A diganti dengan
katup inspirasi, dan tangan B, dengan katup ekspirasi (Gambar 4.2).
Tekanan pipa sebanding dengan Pao, sementara tekanan balon sebanding
dengan PALV.

4.2.3. Inspirasi
Selama inspirasi, katup inspirasi terbuka dan katup ekspirasi menutup.
Pao menjadi lebih tinggi dari PALV. Gradien tekanan yang dihasilkan
mendorong gas ke paru-paru, lalu meningkatkan volume paru-paru.

4.2.4. Ekspirasi
Selama ekspirasi, katup inspirasi ditutup dan katup ekspirasi terbuka.
Pao menjadi lebih rendah dari PALV. Gradien tekanan yang berlawanan
mendorong gas keluar dari paru-paru, mengurangi volume paru-paru.
Dua rincian teknis layak disebut di sini. Pada akhir ekspirasi, sistem
ventilator membuka katup inspirasi sedikit untuk menghasilkan aliran dasar
konstan, yang diperlukan untuk pemicu aliran. Ini juga mengatur katup
ekspirasi untuk menghasilkan tekanan ekspirasi akhir positif (Positive end-
expiratory pressure (PEEP)). Dengan kata lain, katup ekspirasi tidak
sepenuhnya tertutup saat ekspirasi.
Jika 'inflasi' dan 'ekspirasi' bergantian, balon itu 'berventilasi mekanis',
seperti paru-paru. Inilah cara bagaimana variabel Pao dihasilkan.

Gambar 4.2 Sistem ventilator yang disederhanakan untuk


menciptakan alternasi Pao yang diinginkan.
Model balon sederhana ini sangat sebanding dengan sistem IPPV yang
sebenarnya (Gambar 4.3). Tabung gas sesuai dengan pasokan gas bertekanan tinggi.
Tangan A sesuai dengan katup inspirasi, sementara tangan B sesuai dengan katup
ekspirasi. Pipa biru dan merah muda di antara Pipa-Y dan kedua tangan sesuai
dengan sirkuit pernafasan. Bagian pipa biru di antara Pipa-Y dan balon sesuai
dengan jalan napas. Akhirnya, balon itu sendiri sesuai dengan paru-paru dari pasien
yang berventilasi.

4.3. Konsep sistem Ventilator


Mungkin Anda telah memperhatikan bahwa kita menggunakan istilah
sistem ventilator bukannya ventilator. Apa saja alat terapeutik untuk ventilasi
mekanis?

Gambar 4.3 Model balon dan sistem ventilator sesungguhnya memiliki


struktur yang sangat mirip.
Gambar 4.4 Sistem ventilator lengkap dan operatornya.

Model balon telah memberi kita petunjuk untuk jawaban yang benar:
alat terapeutik yang diperlukan untuk ventilasi mekanis adalah sistem
ventilator, yang biasanya terdiri dari enam bagian penting (Gambar 4.4):
1. O2 bertekanan dan persediaan udara;
2. Pasokan listrik;
3. Ventilator;
4. Sirkuit pernafasan;
5. Jalan nafas;
6. Paru-paru pasien atau paru-paru tes untuk meniru paru-paru.

Jadi, ventilator bukan merupakan alatnya, tetapi hanya merupakan


bagiannya. Dalam sistem ventilator, keenam bagian tersebut dibutuhkan
karena memiliki fungsi yang sama pentingnya, karena sistem tidak berfungsi
sama sekali jika ada bagian yang hilang. Kita akan membahas bagian
tersendiri dalam Bab 5.

Hubungan antara sistem ventilator dan ventilator sebanding dengan


hubungan antara mobil dan mesinnya. Mobil pasti punya mesin, tapi mesin
bukan mobil. Ventilator saja tidak bisa memberikan ventilasi mekanis kecuali
jika diintegrasikan ke dalam sistem ventilator.

Memahami konsep sistem ventilator sangat penting untuk pemahaman


kita tentang terapi peralatan untuk ventilasi mekanis. Ini adalah salah satu
konsep utama dalam buku ini.
4.5. Kondisi yang dibutuhkan
Sebuah ventilator modern merupakan barang canggih dan berharga mahal.
Banyak klinisi berasumsi bahwa ventilator 'terbaik' dengan harga tinggi akan
bekerja dengan segala kemungkinan kondisi. Mereka sering menyalahkan
ventilator, mempercayai bahwa kesalahan secara teknis jika terapi berjalan
tidak sesuai semestinya. Dalam banyak kasus, asumsi ini tidak valid.

Kami telah belajar bahwa alat terapeutik untuk ventilasi mekanis adalah
keseluruhan dari sistem ventilator. Kita harus berpikir bahwa alat akan bekerja
seperti yang diharapkan hanya bila semua kondisi yang dibutuhkan tersedia.
Dengan kata lain, berfungsinya sistem ventilator secara kondisional harus
berdasarkan kedelapan persyaratan ini:
1. Semua bagian yang dibutuhkan tersedia dan berfungsi dengan baik;
2. Sistem dirakit dengan benar dan aman;
3. Pasokan udara bertekanan dan oksigen tersedia terus menerus sesuai
tekanan dan mengalir;
4. Pasokan listrik bersifat kontinu dan sesuai dengan voltase dan frekuensi;
5. Seluruh sistem gas harus kuat;
6. Seluruh sistem terbebas dari oklusi;
7. Volume paru pasien mampu berubah secara normal saat menggunakan
tekanan saluran napas yang berubah-ubah;
8. Operator memiliki keahlian yang cukup untuk menentukan dan
menyesuaikan mode ventilator, kontrol, dan batas alarm bila kondisi
pasien berubah selama ventilasi mekanis.

Bahkan ketika ventilator berfungsi sempurna, ventilasi mekanik masih bisa


gagal kecuali semua kondisi yang diperlukan sepenuhnya tercukupi.

Daftar kondisi yang dibutuhkan berfungsi sebagai pedoman tingkat atas


untuk pemecahan masalah yang sistematis dari ventilasi mekanis. Kita akan
kembali ke kondisi ini di Bab 13.

Desainer ventilator dan produsen berasumsi bahwa semua kondisi ini


sepenuhnya sudah terpenuhi dan operator yang sudah cukup terlatih.
Sayangnya, asumsi ini tidak selalu valid.

Anda mungkin juga menyukai