DR DR Suzy
DR DR Suzy
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap :An. FHW
Tempat dan Tanggal Lahir :Jakarta, 11 September 2001
Umur :15 tahun
Jenis Kelamin :Laki- laki
Status Perkawinan :Belum Menikah
Pendidikan Terakhir :MTS
Pekerjaan :Pelajar
Bangsa/ Suku :Indonesia/ Jawa
Agama :Islam
Alamat :JL. Mawar III, Blok S 10 no 16. RT01/03.
Cileduk Indah II, Kel Pedurenan, Kec Karang
Tengah, Kota Tangerang
Tanggal Masuk RSJSH :13 Maret 2017
Ruang Perawatan :Ruang Bangsal Anak
Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga :Diantar Keluarga
1
Alloanamnesis
22 Maret 2017, pukul 19.50 WIB di Rumah Orang Tua pasien
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke RSJSH karena tidak dapat berkonsentrasi, lemas, dan tidak
dapat komunikasi sejak 4 jam SMRS.
3
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepada atau gangguan medis
lainnyayang dapat memicu kehilangan kesadaran pasien
Ket:
Game > 8 jam Tidak dapat Tidak dapat lakukan Wajah Banyak bicara
Tidur 2 jam lakukan aktivitas aktivitas, hanya tiduran murung Banyak ide
Tidak sekolah Hilang minat Hilang minat berbeda
Banyak bicara Tidak focus Tidak focus Tampak Tidur hanya 2 jam
Banyak ide Tidak nafsu makan Tidak nafsu makan Sangat yakin
apatis
Percaya diri akan Tidur tidak nyenyak Tidur tidak nyenyak dengan prestasi
menang Wajah murung Banyak gerak
Tidak percaya diri untuk
sekolah
4
senyum spontan, dan bicara berbentuk kata cooing dan ketawa. Pada usia 6 bulan
motorik kasar dapat duduk sebentar, motorik halus dapat memindahkan benda,
interaksi social dapat menunjukkan suka dan tidak suka, dan bicara berbentuk kata
babbling. Saat usia 9 bulan motoric kasar dapat menarik untuk berdiri, motoric
halus dapat mengambil dengan jari, interaksi social dapat bermain ciluk ba, dan
bicara dapat menirukan suara imitasi. Perkembangan saat usia 12 bulan motoric
kasar dapat berjalan dengan dituntun, motoric halus dapat melepas benda,
interaksi social dapat dipanggil datang, dan bicara 1 2 kata.
Saat usia 18 bulan perkembangan motoric kasar naik tangga dibantu, motoric
halus makan dengan sendok, interaksi social mengikuti mimic, dan berbicara
lebih dari 8 kata. Saat 2 tahun perkembangan motoric kasar dapat berlari, motoric
halus menyusun 6 balok, interaksi social dapat bermain dengan lainnya, dan
bicara 2-3 kalimat. Pada saat 3 tahun pasien dapat berdiri dengan satu kaki sampai
dengan 2 detik, dan dapat melompat. Usia 4 tahun dapat menggambar orang
dengan 3 bagian tubuh. Usia 5 tahun dapat mengerti konsep lawan kata.
Saat usia 6 tahun dapat berpakaian sendiri tanpa perlu bantuan. Setelah itu pada
masa anak tidak ada berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya ketika belum
selesai, tidak cenderung ribut. Sabar ketika menunggu giliran untuk dipanggil.
Tidak ada perkelahian dengan temannya, dan tidak melakukan penyiksaan
binatang
Pasien merupakan orang yang berwawasan luas, pasien sangat terinspirasi dari
keberhasilan orang orang seperti para pengusaha, dan orang orang hebat di dunia.
Pasien sangat termotivasi menjadi seorang pengusaha hebat dan sukses. Namun
ada beberapa perilaku yang menyimpang seperti sering tidak masuk disekolah,
dan suka mengusuli teman sekolahnya.
5
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga saat ini kelas 1 SMK. Tidak ada gangguan dalam
dunia pendidikan sebelumnya. Pasien mengalami kesulitan dalam belajar sejak di
SMK pada saat tidak bisa lepas dari game. Pada saat pesantren dan MTS pasien tidak
mengalami hambatan, sehingga dapat diterima disekolah uanggulan
4. Kehidupan Beragama
Pasien dididik oleh keluarga yang taat beragama sehingga pasien sholat berjamaah di
masjid. Pasien berada dilingkungan pesantren sejak lulus sd, sehingga nilai nilai
agama ditanamkan dengan kuat dalam diri pasien. Bahkan pasien mengetahui banyak
hadis mengenai agama islam
5. Kehidupan Psikoseksual
Pasien tidak pernah berhubungan seksual dan tidak ada penyimpangan seksual yang
dilakukan
6. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah tersangkut masalah hokum sebelumnya
7. Riwayat sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya sangat baik. Interaksi social dirumah berjalan
dengan baik, hubungan antar anggota keluarga berjalan harmonis. Namun saat pasien
sudah tidak dapat lepas dari game. Interaksi pasien dengan anggota keluarga sangat
jarang sekali karena pasien hanya fokus dengan game
E. Riwayat Keluarga
K N K N
: perempuan : pasien
: pria
6
F. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah yang berada di komplek. Pasien
tinggal dirumah tingkat 2 dengan design minimalis. Ayah pasien bekerja sebagai pns
di Kementrian Pendidikan. Tidak ditemukan masalah ekonomi dalam keluarga.
Keadaan ekonomi pasien dan keluarga berada pada posisi menengah ke atas
G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyadari dirinya sakit disebabkan tidak dapat lepas dari game. Pasien juga
sadar bahwa penyakitnya disebabkan pasien terlalu lelah dengan bermain game
tersebut. Pasien juga memiliki motivasi besar untuk dapat sembuh dan beraktivitas
rutin seperti biasa
1. Penampilan Umum
Pasien laki-laki sesuai usianya. Bertubuh sedang, warna kulit sawo matang, kuku
tampak rapi, memakai kaos dan celana seragam dari ruangannya, menggunakan topi,
tidak menggunakan sandal jepit, tampak rapi dan terawat
7
pertanyaan dengan spontan dan dijawab dengan intonasi
yang cukup jelas tidak terdapat adanya gerakan
stereotipik yang dilakukan oleh pasien. Wawasan pasien
sangat luas dan mengetahui banyak hal
Sesudah Wawancara :Pasien dalam keadaan tenang
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi : Tidak ada
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi :Tidak ada
d) Derealisasi :Tidak ada
Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Banyak ide
b. Kontinuitas :Koheren
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : Tidak ada
8
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan SMK kelas 1
2. Pengetahuan Umum Baik dan Luas, pasien mengetahui program program
computer terbaru. Mengetahui Bill Gates sebagai pendiri
Microsoft, mengetahui Hitler sebagai pimpinan Nazi
3. Kecerdasan Baik
4. Konsentrasi dan Konsentrasi baik, Perhatian baik (pasien dapat menjelaskan
Perhatian teman temannya yang mengalami gangguan tidak dapat
fokus dalam wawancara, dan temannya tidak dapat
menatap mata saat wawancara)
5. Orientasi
- Waktu Baik (pasien dapat membedakan siang dan malam dan
dengan benar mengingat sudah berapa hari pasien dirawat
di RS)
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol diruang anak)
9
9. Kemampuan Baik (pasien makan, mandi, sholat dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri
F. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : Baik (pasien mengetahui alcohol itu perbuatan bedosa, pasien
tidak berpacaran karena dianggap tidak diperbolehkan oleh agama)
Uji Daya Nilai : Baik (pada saat pasien ditanya temannya mama papa temannya pasien
menjawab sabar papa mama mungkin ga datang hari ini)
Daya Nilai Realita :Tidak terganggu.
G. Tilikan
Derajat 1 (penyangkalan total terhadap penyakitnya)
10
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam, botak (rambut hanya 1
cm)
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya
tidak ...langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
edem -/-.
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-),
sekret -/-.
Telinga : Sekret -/-, membran timpani intak +/+, nyeri tekan -/-.
Mulut : Bibir kecoklatan, agak kering, sianosis (-), trismus (-),
Lidah : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-).
Gigi geligi : Baik
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher :KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .
membesar, trakea .letak normal
Thorax
Paru
a. Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, efloresensi primer/ sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-),
gerak napas simetris, irama teratur, retraksi (-)
b. Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
c. Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I bunyi jantung II reguler, murmur -,
gallop -
Abdomen
a. Inspeks : Bentuk datar, efloresensi (-)
b. Auskultasi : Bising usus (+)
11
c. Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting dullness,
Nyeri ketok CVA (-)
d. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar, balotemen (-)
Ekstremitas
a. Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
b. Bawah :kaki kiri dan kaki kanan simteris. Tidak tampak deformitas pada
ekstremitas, jaringan parut (-). Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas
(-).
Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Belum dapat dinilai
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot (-
), resting tremor (-), distonia (-), cogwheel phenomenon (-)
12
tersebut pasien mengaku memang biasa aja prestasinya. Pasien tidak pernah
mendengat suara bisikan, maupun melihat hal aneh yang tidak dapat dilihat.
Dua minggu SMRS pasien terus bermain game walaupun sudah merasa lelah.
Pasien terus bermain game selama 3 jam mesikipun sudah sangat lemas, tidak dapat
melakukan aktivitas lainnya, terdapat malas dan tidak minat terhadap sekolah, fokus
dan perhatian berkurang terhadap pelajaran, pasien tidur dengan tidak nyenyak
walaupun jam tidur lebih dari 8 jam, dan nafsu makan pasien terus menurun. Kondisi
tersebut menyebaban pasien tidak bersekolah.
Pada pemeriksaan status mental pasien didapati kesadaran neurologis compos
mentis, prilaku dan aktivitas motorik tampak tenang, pembicaraan spontan, tidak
ditemukan adanya gangguan persepsi seperti halusinasi auditorik, maupun halusinasi
visual.
13
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current: 90-81
GAF HLPY:70-61
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kinik Manik tanpa gejala
Psikotik
Akssis II : Kepribadian belum terbentuk
Aksis III : Tidak terdapat gangguan
Aksis IV : Masalah pendidikan dan disekolah
Aksis V :GAF current: 90-81
GAF HLPY : 70-61
IX. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologi : Pasien tidak mengalami trauma kepala
B. Psikologik :Banyak bicara, tidur hanya 2 jam, ide yang berpindah-
pindah, percaya diri yang berlebih, pikiran gampang
teraalihkan, banyak gerakan.
C. Sosiobudaya :Tidak ada
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam :Ad Bonam (dikarenakan kualitas hidup pasien terus meningkat)
Quo ad functionam :Dubia Ad bonam(gejala menghilang sehingga pasien dapat
melakukan kegiatan sehari-hari dalam perpikira dan berpikir dan
bekerja)
Quo ad sanationam :Dubia Ad bonam (pasien sudah berkomitmen jika sudah pulang
pasien akan mengurangi main game, dan pasien ingin mengerjar
cita-cita pasien)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Faktor Yang Memperingan:
Kemauan diri pasien untuk sembuh
Dukungan keluarga yang kuat (Primary Support Group)
Tilikan pasien membaik saat diperbolehkan pulang.
b. Faktor Yang Memperberat:
Usia muda menyebabkan prognosis lebih buruk dibandingkan usia tua
Game dirumah masih disediakan
14
Kemampuan bersosialisasi pasien yang tidak dapat cepat beradaptasi dengan
lingkungan
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi: Pasien mengamuk, dapat membahayakan keluarga dan diri sendiri
dan lingkungan. Saat ini kondisi pasien sudah stabil dan os kembali sehat sebelum
pasien dirawat
2. Psikofarmaka
Litium Carbonate 2 x 200mg
Haloperidol 2 x 2mg
3. Psikoterapi
Psikoedukasi:
o Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami
pasien, rencana terapi, efek samping pengobatan, dan prognosis penyakit.
o Mengingatkan pasien dan keluarga tentang pentingnya minum obat sesuai
aturan dan datang kontrol ke poli.
o Menjelaskan pada keluarga pasien bahwa dukungan keluarga akan membantu
keadaan pasien.
Psikoterapi
o Sugesti : Menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala
gangguannya akan hilang atau dapat dikendalikan.
o Psikoterapi suportif, : Dengan melakukan pendekatan sosial agar pasien
tidak terfokus hanya bergamain game
o Reassurance : Memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat
sangat penting untuk mengobati penyakitnya.
Sosioterapi :
o Menganjurkan pasien untuk memberikan motovasi untuk pasien mengejar cita
cita nya
o Melibatkan pasien dalam kegiatan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
dalam aktivitas seperti bermain bola yang terdapat interaksi sosial
o Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rohani dan kegiatan sosial di
lingkungan pasien
15