Anda di halaman 1dari 5

Hasil

Item Refleks Cara Kerja


Positif Negatif

Refleks moro Pegang bayi di bagian Ya


(moro reflex) kepala, punggung, dan
kaki dalam posisi supine.
Rendahkan seluruh tubuh
bayi secara tiba-tiba, lalu
perhatikan reaksi bayi,
apakah reaksi moro
muncul/tidak.
Asimetric tonic Bayi pada posisi supine, Ya
neck reflex palingkan kepala ke satu
sisi, rahang di atas bahu,
ulangi ke sisi lainnya.
Refleks mencari Letakkan bayi di tempat Ya
(rooting mencari) tidur atau pada tempat
yang nyaman. Pemeriksa
lalu mengusap atau
menyentuh bagian
pinggir mulutnya, lalu
perhatikan reaksi atau
respon dari bayi.
Refleks hisap Letakkan bayi di tempat Ya
(sucking reflex) tidur atau tempat yang
nyaman. Pemeriksa lalu
letakkan jari tangannya
di sekitar bibir bayi, lalu
perhatikan reaksinya.
Refleks Letakkan bayi di tempat Ya
menggenggam tidur atau tempat yang
(grasping reflex) nyaman. Sodorkan jari
kelingking pemeriksa ke
tangan bayi, tekan di
permukaan telapak
tangan. Setelah itu lihat
respon bayi.
Refleks Babinski Bayi dibaringkan pada Ya
(Babinski reflex) kasur atau ada tempat
yang nyaman. Lakukan
goresan pada telapak
kaki dari arah rumit ke
arah jari melalui sisi
lateral. Setelah itu lihat
respon bayi.
Refleks galant ( Pegang bayi dengan satu Ya
Galant reflexs) tangan pada posisi
pronasi, kemudian usap
satu sisi punggung
kurang lebih 1cm dari
garis tengah, dimulai
mengusap dari bahu
sampai pantat. Setelah itu
lihat respon dari bayi.
Refleks landau Pegang bayi dengan Ya
(Landau reflex) menggunakan satu
tangan dalam posisi
pronasi. Setelah itu lihat
respon bayi.
Refleks parasut ( Pegang bayi dalam posisi Ya
Parasut reflex) pronasi dengan satu
tangan,kemudian
perlahan rendahkan
bagian kepala bayi ke
arah permukaan. Setelah
itu lihat respon dari bayi.
Refleks Berdiri Pasien posisi Ya
(Standing reflex) berdiri,pegang pada
dibawah ketiak.
Miringkan badannya ke
belakang.
Refleks Pasien posisi merangkak Ya
merangkak (quadriped) kemudian ke
(Crawling Reflex) salah satu sisi.

Pembahasan :
1. Refleks Moro : Pada pemeriksaan refleks moro di dapatkan hasil, lengan akan
abduksi dan ekstensi, tangan terbuka, dan kaki fleksi. Bisa juga diikuti dengan
menangis. Reaksi positif adalah normal pada bayi usia 3-6 bulan.
2. Asimetric Tonic Neck Reflex (ATNR) : kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi
pada arah sisi wajah, atau peningkatan tonus ekstensor, fleksi lengan dan tungkai sisi
yang berlawanan, atau peningkatan tonus fleksor.
3. Refleks mencari (Rooting Reflex) : Bayi akan membuka mulutnya dan langsung
memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya kemudian akan
menghisap. Reaksi positif terjadi sejak bayi lahir hingga bayi berusia 2-4 bulan.
4. Refleks Hisap (Sucking Reflex) : Bayi akan langsung menghisap jari pemeriksa.
Refleks negatif didapatkan bila tak ada respon menghisap jari pemeriksa,
menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf. Bayi prematur yang lahir sebelum usia
kandungan 34 minggu biasanya belum memiliki refleks mengisap. (akika)
5. Refleks menggenggam (Grasping reflex) : Semua jari akan fleksoi menggenggam
jari yang menekan telapak tangannya.
6. Reflex Babinski : pada reaksi positif pada bayi akan terjadi fleksi pada jari-jari kaki
dan akan menarik tungkai. Terjadi normal pada bayi sejak lahir hingga berusia 4
bulan. Reaksi negatif, pada bayi akan timbul respon dimana jempol kaki akan
dorsofleski, sedangkan jari-jari lain akan membuka atau menyebar. (ibu)
7. Reflex Galant : tulang belakang bayi akan melengkung ke sisi yang di rangsang.
8. Reflex Landau : bayi akan mengangkat kepala,dan tulang belakang bayi akan
menjadi lurus.
9. Refleks Parasut : Didapatkan hasil positif karena pada saat pemeriksaan terdapat
respon lengan dan kaki bayi menjadi ekstensi.
10. Refleks Berdiri : Didapatkan hasil positif karena pada saat pemeriksaan kepala dan
thoraks tegak serta dorsifleksi kedua kaki.
11. Refleks Merangkak : Didapatkan hasil positif karena pada saat pemeriksaan kepala
dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan tungkai ke arah samping dan terdapat
reaksi perlindungan pada bagian samping bawah. Tapi pada pemeriksaan terdapat
reaksi negatif : kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya,tidak ada keseimbangan atau
reaksi perlindungan.

Intervensi :

Diberi pendidikan kesehatan pada orang tua terutama ibu si bayi tentang bagaimana
mengatasi keterlambatan reflex merangkak pada bayi.

1. Pastikan bayi sudah memiliki kemampuan tengkurap bolak balik dan menopang tegak
tubuh saat bayi tengkurap.
2. Sehabis bayi mandi, dapat membuatnya berbaring tengkurap tanpa menggunakan baju
untuk memudahkan bayi bergerak.
3. Menatih dengan penuh kesabaran. Masa menatih (titah, bahasa Jawa) merupakan
masa yang membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra. Karena tangan kita harus
mendampingi kemanapun si kecil bergerak.
4. Gunakan berbagai alat sebagai bantuan. Kursi plastik yang kokoh, meja kecil yang
ringan, maupun galon air mineral yang tidak terisi penuh bisa menjadi alat yang
menarik untuk didorong-dorong anak.
5. Pastikan lingkungan di sekitar anak cukup aman. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan. Seperti menyingkirkan benda-benda yang
mudah diraih dan mudah pecah.
6. Lakukan dengan kegembiraan. Ambillah jarak dari si kecil dengan memegang mainan
atau benda yang menarik perhatiannya. Mintalah anak untuk mengambilnya dan
berikan pelukan hangat saat dia berhasil menjangkaunya. Perlebar jarak untuk
meningkatkan kemampuannya.
7. Terus berikan semangat pada anak. Belajar berjalan merupakan kombinasi dari latihan
kemandirian, kepercayaan diri, pantang menyerah, dan kesabaran.
8. Konsultasikan dengan dokter ahli jika anak tidak juga menunjukkan kemajuan dalam
kemampuan berjalan meskipun sudah dilakukan stimulasi yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai