Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

METODE
PELAKSANAAN
DAN ALAT
BERAT
Metode Pelaksanaan
Bangunan Bertingkat

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Sipil MK10230 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST, MT.

Abstract Kompetensi
Metoda Pelaksanaan Bangunan Bertingkat Mampu menjelaskan dan
mempresentasikan Metoda Pelaksanaan
Bangunan Bertingkat
Metoda Pelaksanaan Bangunan Bertingkat

1. Pendahuluan

Bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai
secara vertikal. Bangunan bertingkat ini dibangun berdasarkan keterbatasan tanah
yang mahal di perkotaan dan tingginya tingkat permintaan ruang untuk berbagai
macam kegiatan.

Semakin banyak jumlah lantai yang dibangun akan meningkatkan efisiensi la


han perkotaan sehingga daya tampung suatu kota dapat ditingkatkan, namun di lain
sisi juga diperlukan tingkat perencanaan dan perancangan yang semakin rumit,
yang harus melibatkan berbagai disiplin bidang tertentu.

Bangunan bertingkat pada umumnya dibagi menjadi dua, bangunan


bertingkat rendah dan bangunan bertingkat tinggi. Pembagian ini dibedakan
berdasarkan persyaratan teknis struktur bangunan. Bangunan dengan ketinggian di
atas 40 meter digolongkan kedalam bangunan tinggi karena perhitungan strukturnya
lebih kompleks. Berdasarkan jumlah lantai, bangunan bertingkat digolongkan menja
di bangunan bertingkat rendah (2-4 lantai) dan bangunan berlantai banyak (5-10

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
lantai) dan bangunan pencakar langit. Pembagian ini disamping didasarkan pada
sistem struktur juga persyaratan sistem lain yang harus dipenuhi dalam bangunan.

Perencanaan gedung bertingkat harus dipikirkan dengan matang karena


menyangkut investasi dana yang jumlahnya tidak sedikit. Berbagai hal perlu ditinjau
yang meliputi beberapa kriteria, yaitu 3S: strength,
stiffness, dan serviceability. Analisis struktur gedung bertingkat dapat dilakukan
dengan computer berbasis elemen hingga (finite element) dengan sofware yang
telah umum digunakan oleh para perencana, misalnya: SAP (Structure Analysis
Program) atau ETABS (Extended 3D Analysis Building Systems).

Konsep perancangan konstruksi didasarkan pada analisis kekuatan batas


(ultimate-strength) yang mempunyai daktilitas cukup untuk menyerap energi gempa
sesuai peraturan yang berlaku. Berbagai macam kombinasi pembebanan yang
meliputi beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa dihitung dengan
pemodelan struktur 3-D (space-frame).

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pekerjaan menentukan hasil gedung yang direncanakan


oleh pihak perencana. Sebelum kita membahas tahap-tahap pelaksaan
pembangunan gedung bertingkat, kita lebih dulu mengenal pihak-pihak yang aktif
dalam pelaksanaan proyek itu. Pihak di antaranya yaitu:

Konsultan proyek

Koordinator dan para pelaksana

Pihak pemilik (owner) jika diperlukan

Pihak perencana/ arsitek jika diperlukan

Pada tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan


mengikuti rencana yang telah dibuat oleh perencana. Dari rencana-rencana tersebut
antara lain gambar rencana gedung dan detailnya, material dan dokumen-dokumen
penting lainya. Tahap berikut setelah dokumen-dokumen pendukung pelaksaan
proyek sudah ada, proyek bisa berjalan.

Sebelum memulai proyek gedung, pastikan hal-hal pendukung pekerjaan


sudah memenuhi kebetuhan proyek seperti peralatan-peralatan kerja, material,
fasilitas pendukung, dan tenaga kerja

Peralatan

Peralatan-peralatan proyek dikategorikan menjadi 2, yaitu peralatan berat dan


peralatan ringan

Peralatan berat meliputi:

- Backhoe: backhoe digunakan untuk pekerjaan tanah, biasanya sering


disebut bulldoser. Fungsi utamanya yaitu menggali/ mengeruk tanah

- Concrete pump truck: alat untuk memompa beton ready mix dari mixer
truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump truck ini untuk
meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran. Alat ini
digunakan untuk pengecoran balok dan plat lantai.

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
- Tower rane: diperlukan terutama sebagai pengangkut vetikal bahan-
bahan untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor,
pengangkutan material/ bekas, dan material lainnya.

- Concrete mixer truck: alat untuk mengolah campuran beton dan


memompa beton ready mix dari mixer truck ke lokasi pengecoran.

- Dum truck: alat yang dipergunakan untuk memindahkan atau membuang


suatu material hasil galian dari lokasi proyek ke lokasi proyek yang telah
ditetapkan kemana material tersebut itu dibuang/ dijual.

Peralatan ringan meliputi:

- Theodolith: alat untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom


pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring.

- Waterpass: alat yang digunakan untuk menetukan elevasi/ peil lantai,


balok, lain lain yang membutuhkan elvasi.

- Trowel: alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaan beton

- Gerobak dorong

- Cangkul

- Sekop

- Gergajih

- Palu

- Rol meter

- Alat pengikat bendrat

- Klem kolom Dan lain-lain

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
Material

Mengingat rencana pekerjaan proyek gedung yang dibatasi oleh waktu, maka
diusahakan pemilihan atau penempatan material yang tepat dan seefisien mungkin
sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Pemilihan material
yang baik juga akan menghasilkan bangunan gedung yang kokoh.

Berikut material-material yang dibutuhkan dalam proyek gedung:

1. Pasir:

- Pasir agregat kasar

- Pasir agregat halus

- Semen

2. Air: gunakanlah air yang bersih dan tidak mengandung lumpur

3. besi-besi tulangan

4. Dsb

Pekerja

Dalam suatu proyek bangunan, komponen-komponen dari unsur utama yaitu


pekerja atau tenaga ahli. Pekerja dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh rencana
yang sudah dibuat oleh perencana dan melaksanakannya sesuai prosedur. Di dalam
proyek kecil maupun besar, keahlian dan keselamatan pekerja sangatlah penting
demi mengurangi hambatan pelaksanaan dan mengurangi kerugian materil maupun
nyawa.

Jika unsur-unsur pendukung dalam pelaksanaan proyek tersebut telah


terpenuhi maka selanjutnya adalah melaksanakan pekerjaan di lapangan dalam
rangka membangun gedung bertingkat. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan melalui
tahap-tahap pekerjaan berikut:

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
Tahap-tahap pekerjaan

a. Persiapan

Pada pekerjaan persiapan, meliputi survei keadaan di lapangan yang akan


dibangun gedung yaitu:

1) Pembersihan lahan, seperti mencabut rumput dan menghilangkan/


menebang pohon yang mungkin menjadi penghalang

2) pembuatan pagar pengaman, dibuat dengan mengelilingi area yang akan


digunakan untuk proyek.

3) Penentuan as dan peil bangunan.

4) pemasangan bouwplank, merupakan papan-papan yang dipasang di sekitar


pekerjaan

b. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah yaitu melaksanakan pekerjaan dari rencana proyek yang


sedang dilaksanakan di area lahan/ tanah, pekerjaan tanah meliputi:

1) galian tanah pondasi, pada galian pondasi untuk bangunan bertingkat/


gedung tinggi yaitu dengan galian yang dalam.

2) urugan pasir.

3) urugan tanah, yaitu mengurug tanah kembali setelah pasangan pondasi


selesai dipasang.

c. Pekerjaan pondasi

Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi.

Dalam ilmu bangunan dan realita pekerjaan bangunan memiliki jenis-jenis


pondasi yang harus disesuaikan dengan bangunan yang akan dibuat. Jenis-jenis
pondasi antara lain :

1. pondasi dangkal: pasangan batu kali, pondasi ceker ayam, pondasi


umpak , pondasi batu bata

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
2. Pondasi dalam: pondasi tiang pancang (driven pile), pondasi tiang franki
(franki pile), pondasi tiang injeksi (injection pile), pondasi tiang bor (bored
pile)

Sebelum menentukan pondasi mana yang akan diaplikasikan pada


proyek tersebut, sebelumnya telah diteliti keadaan tanah di lapangan.
Mengenai tekstur tanah dan daya dukung tanah terhadap bangunan tinggi
yang akan dibangun. Namun pada umumnya, penggunaan pondasi untuk
bangunan atau gedung dengan lebih dari 3 lantai maka digunakan pondasi
tiang pancang. Pada artikel ini membahas pembangunan gedung bertingkat
seperti pada gambar di atas atau awal tepatnya 20 lantai. Lebih tepatnya
menggunakan tiang pancang. Pondasi tiang pancang sama dengan pondasi
bored pile, namun kekuatannya lebih besar pondasi tiang pancang yang pada
umumya digunakan untuk pondasi bangunan apartement, kondominium, rent
office dan sebagainya.

Karena pada proyek gedung bertingkat ini menggunakan pondasi tiang


pancang maka untuk galian tanah menggunakan alat-alat berat

Pekerjaan Beton Bertulang

Sangat difokuskan pada pekerjaan beton bertulang, dalam proyek gedung


bertingkat dengan 20 lantai. Mulai dari pondasi tiang pancang, tiang pancangnya
yang sudah terbuat dari beton bertulang maka dengan itu membuat konstruksi
pondasi sangat kokoh, selanjutnya untuk kolom dan balok-balok pada konstrusi
bagian atas pondasi. Pekerjaan beton bertulang meliputi:

1) pembesian, pengerjaan disesuaikan dengan apa yang ada pada gambar


rencana. Pada proyek gedung bertingkat menggunakan baja sebagai
kerangka

2) bekisting, yakni percetakan balok.

3) betonisasi, pada tahap ini tiap cetakan kolom dan balok diisi adonan
beton dengan berbagi ketentuan yang memenuhi standar.

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
Pekerjaan dinding

Gedung pencakar langit pada saat-saat ini menggunakan dinding kaca,


namun dinding seperti batu-batu diganti dengan beton tumbuk ringan, beton tumbuk
ringan ini lebih efisien memiliki kualitas yang cukup baik dan beratnya yang ringan
memudahkan pengangkutan material. Berikut jenis-jenis kaca yang sering digunakan
dalam proyek gedung bertingkat :

- Kaca bening

- Kaca warna

- Kaca es

- Kaca reflektif

- Kaca tempered

- Kaca laminated

Pada umunya penggunaan kaca untuk dinding eksterior gedung bertingkat


yaitu dengan menggunakan kaca reflektif karena lapisan kaca refletif ini bersifat
memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang
mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkodisian udara. Aplikasi kaca
untuk dinding gedung bertingkat memiliki keuntungan sendiri, selain memberi kesan
megah dan mewah pada penampilan juga dapat menghemat energi karena kaca
refleksi dapat memantulkan sekitar 30 % cahaya matahari, sehingga suhu panas di
dalam ruangan berkurang dan dapat meringankan kerja AC. Ketebalan kaca refleksi
yang akan digunakan sebagai dinding gedung haruslah sesuai standar kebutuhan
untuk keperluan dinding

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

Untuk pekerjaan ini, sebuah proyek gedung tidaklah menggunakan kusen,


pintu dan jendela yang digunakan untuk rumah pada umumnya. Pintu pada gedung
bertingkat biasanya menggunakan kaca bening tebal sesuai kegunaanya, dan pintu
alumunium. Kusen pintu dan kusen jendela juga tidak terbuat dengan kayu seperti

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
9 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
pada bangunan rumah biasa. Jendela dibuat dan ditempatkan dengan menentukan
letak fungsi dan memperhatikan keadaan pemandangan.

Pekerjaan tangga

Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat sangatlah vital, sebagai penghubung


lantai 1 dengan lantai 2 , lantai 2 dengan lantai 3 dan seterusnya. Tangga menurut
bahannya dibedakan menjadi 2, yaitu: tangga beton dan tangga kayu. Pada proyek
gedung bertingkat tangga beton sangatlah cocok dengan keadaan gedung yang
besar dan tinggi dan muatan orang yang banyak. Lebar tangga ditentukan
berdasarkan muatan lebar badan orang yang melintas, 80 cm untuk 1 orang, 120 cm
untuk 2 orang. Pada konstruksi tangga ada istilah optrade dan antrade, yakni
langkah lebar dan langkah atas. Berikut adalah rumus tangga: 1 aantrade + 2
optrade = 56-60 cm.

Macam-macam bentuk-bentuk tangga yakni antara lain: Tangga bordes 2


lengan, tangga bordes 3 lengan, tangga 2 perempatan, tangga dengan permulaan
perempatan dan tangga dengan penghabisan perempatan.

Pekerjaan atap

Untuk sebuah gedung bertingkat dengan 20 lantai, seperti pada gambar di


awal tidaklah dengan atap-atap seperti biasanya yakni genting, sirap, asbes, maupun
seng. Demi memberi kesan megah, kaca juga dapat dijadikan untuk atap. Kaca yang
sebaiknya digunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya dengan
menggunakan jenis kaca tempered atau laminated.

Dari ke delapan tahap pekerjaan pada proyek gedung bertingkat secara inti,
bangunan sudah mencapai tahap penyelesaian. Namun dalam sebuah gedung bertingkat
tidaklah hanya bagian-bagian pekerjaan manual itu saja, terdapat unsur-unsur pendukung
seperti fasilitas untuk mempermudah penjangkauan dengan banyak lantai bertingkat, maka
digunakanlah lift, bisa saja dengan eskalator dan unsur pendukung lainnya.

Setelah unsur pendukung daripada bagian bangunan gedung telah terpenuhi


selanjutnya yakni proses finishing yaitu melengkapi tiap bagian-bagian ruangan gedung
dengan sket guna membagi ruang sesuai dengan fungsinya. Bahan-bahan finishing dipilih
agar sesuai dengan suasana dan keadaan gedung yang dibangun.

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
10 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.
Daftar Pustaka
1. Imam Sukoto, Ir, Mempersiapkan Lapis dasar Konstruksi 1,2, Badan Penerbit
Perkerjaan Umum, Dep. P.U, 1991
2. PT. United Tractors, Teknik dasar pemilihan alat-alat besar, 1984.
3. Susy Fatena R, Ir, Msc, Alat berat untuk proyek konstruksi, Pt. Rineka Cipta, Jakarta,
2002.
4. Asiyanto, Diktat Kuliah Magister Teknik Sipil UI Metoda Pelaksanaan Konstruksi
1996
5. Modul Kuliah Metoda Pelaksnaan Konstruksi, Universitas Mercu Buana ,2003

2017 Metode Pelaksanaan Alat dan Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
11 Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST,
MT.

Anda mungkin juga menyukai