Anda di halaman 1dari 5

KESEMPURNAAN PUASA

DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN

Editor : Ahmad Kholid

Ibadah Puasa merupakan salah satu rukun islam dan merupakan kewajiban bagi
setiap muslim, sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, Surat AlBaqoroh : 183

Hai Orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa segaimana diwajibkan
kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa .

Ibadah puasa adalah Menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti Makan,
minum, bersetubuh, haid nifas sejak terbitnya fajar sodiq sampai terbenamnya mega merah
(subuh sampai maghrib). Oleh karena itu memerlukan persiapan yang sungguh sungguh agar
puasa menjadi optimal dapat meraih predikat taqwa.
Persiapan itu antara lain meliputi: (1) Persiapan mental/Psikhis, (2) Persiapan Fikriah
(pemikiran), (3) Persiapan J asadiah (kesehatan), (4). Persiapan Maal (harta), (5) Persiapan
Keluarga , (6) Persiapan Lingkungan Masyarakat. Persiapan -persiapan ini mempermudah kita
mendapatkan kesempurnaan Ibadah puasa Ramadhan.
Segi kesehatan merupakan faktor penting dalam menjala nkan puasa romadhon,
karena bila seseorang tidak sehat maka Allah swt. Memberi keringanan berupa penggantian
puasa yang ditinggal itu di hari lain.
Salah satu upaya kita untuk mempersiapkan kesehatan dengan mengetahui lebih
dalam bagaimana perspektif Islam dalam memandang ibadah Puasa ramadhan .

FISIOLOGI PUASA
Kesempurnaan Ibadah puasa didapatkan dengan memenuhi rukun dan sunnah yang
telah diajarkan Rosulullah SAW. Adapun rukun puasa itu adalah (1) Niat dan. (2) Meninggalkan
apa saja yang membatalkan puasa. Sedangkan Sunnah puasa antara lain: (1) Mengahirkan
sahur, (2) Menyegerakan berbuka, dan berbuka dengan sesuatu yang manis, (3)
Memperbanyak bacaan al Quran, dan hadist (4) memperbanyak sodaqoh .
Niat ketika hendak berpuasa dengan sadar dan motiva si yang tinggi akan
mengkoordinasi hipotalamus, dimana terdapat pusat makan dan pusat kenyang. Pusat makan
adalah area dalam otak kita di hipotalamus lateralis yang berfungsi menentukan kapan kita

http://masmamad.blogspot.com
berhenti makan, sedangkan pusat kenyang adalah area dalam otak kita di nuclei ventralis
medialis yang berfungsi menentukan kapan ingin makan. Maka dengan niat yang benar dan
ikhlas akan menahan dari keinginan makan, sesuai dengan penekanan pada nuclei ventralis
medialis.
Tidak makan dan tidak minum selama sehari ( sekitar 14 jam) tidak akan
menyebabkan seseorang kehabisan tenaga dan panas, oleh karena masih terdapat cadangan-
cadangan energi yang berasal dari KH (Karbohidrat) dalam bentuk glikogen, ju berasal dari
lemak yang berbentuj trigliserid dan dari protein.. Penyediaan tenaga mula -mula diuraikan dari
KH baik langsung melalui proses glikolisis maupun proses Glikogenolisis yang mampu
bertahan selama 25 jam.
Haus akan timbul bila keadaan tubuh dehidrasi, apabila cairan tubuh yang berjumlah
sekitar 60 % BB tubuh dalam tonisitas dan volume yang normal maka otak tidak
mengisyaratkan haus, Namun bila tubuh dehidrasi, organ yang lain akan m empertahankan
tonisitas dan volume cairan dalam tubuh kita dengan cara meningkatk an hormon Vasopresin
agar dapat menahan air dan melalui cortec adrenal mengeluarkan hormon Aldosteron untuk
retensi Na+.

Menahan dari nafsu Lauwamah. Berkata kotor, marah-marah, mencaci maki dan
berkta bohong termasuk nafsu lauwamah, Bila seseorang yang sedang tidak terkendali nafsu
lauwamahnya maka akan dapat meningkatkan pengeluaran adrenalin yang menyebabkan
pembuluh-pembuluh darah menyempit. Dengan penyempitan pembuluh da rah ini akan
meningkatkan kerja jantung sehingga tekanan darah akan naik.

Firman Allah:

Sesungguhnya nafsu itu selalu menjurus kepada kejahatan kecua;I nafsu yang
diberi rahmat oleh Allah (Robku) (SQ> Yususf: 53)

Hadist:

Dari Abu Huroiroh R.A. berkata, Rosululloh bersadbda:Apabila salah seorang diantara
kamu sekalian itu berpuasa maka janganlah berkata kotor dan janganlah ribut -ribut.
Jika ada orang mencaci maki atau mengajak berkelahi maka hendaklah ia berkata:
Sesungguhnya saya sedang ber puasa. (HR> Buchori dan Muslim) .

http://masmamad.blogspot.com
Sunnah puasa antara lain dengan mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.
Hadist:

Dari Abu Dzar, Rosululloh SAW. Telah bersabda: Senantiasa umatku dalam
kebaikan selama mereka mengahkhirkan sahur dan menyegeera kan berbuka. (HR
Ahmad)

Makanan didaur ulang dalam sistem pencernaan sekitar 8 jam, dengan perincian 4 jam
makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dengan bantuan asam lambung, untuk
selanjutnya dikirim ke usus, 4 jam kemudian makanan diubah wujudnya menjadi sari-sari
makanan di usus kecil kemudian diabsorobsi oleh pembuluh dar ah dan dikirim keseluruh
tubuh. Waktu sisa 6 jam merupakan waktu yang ideal bagi sistem percernaan untuk istirahat.
Makanan yang manis ketika berbuka puasa biasanya mengandung KH yang tinggi, hal
ini untuk mengganti KH yang telah diuraikan menjadi tenaga dan panas.

Merperbanyak bacaan Al Qur an, dengan tartil dan memahami makna yang
dikandungnya dapat menciptakan suasana ketenangan jiwa dan menjadi penyembuh penyakit -
penyakit yang berada dalam dada. Sebagaimana firman Allah SWT:

Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit -penyakit (yang berada) dalam dada dan petun juk bagi orang-
orang beriman, (SQ: Yunus : 57)

Stressor yang kita hadapi sangat tergantung dengan cara kita mengadaptasinya,
Kalau berhaasil maka berdampak positif terhadap pertumbuhn dan perkembangan Jiwa,
Identitas diri dan harga diri. Sebaliknya bila gagal (maladaptasai) maka akan terjadi gangguan
kesehatan fisik maupun rohani.

http://masmamad.blogspot.com
Memperbanyak sodaqoh, merupakan latihan kita untuk ikhlas. Ikhlas merupakan
Respon perilaku yang positif manakala kita menghadapi masalah yang kita hadapi:

Adaptasi
Perkembangan Jiwa
Identitas Diri
Harga Diri
Respon
Stimulus/str Neuroendokrin
essor/masal Mekanisme
ah Pertahanan
Respon Perilaku Sakit (fisik/mental)
Kematian
maladaptasi

Skema: Respon terhadap stimulus yang menegangkan me nimbulkan adaptasi dan


maladaptasi (Disadur dari buku Perawatan Medikal Bedah, Barbara C.Long )

PENGARUH PUASA TERHADAP FUNGSI LIVER

Kadar SGOT dan SGPT dalam darah menggambarkan normal tidaknya fungsi liver.
Penurunan SGOT dan SGPT dalam darah m erupakan indikasi semakin membaiknya fung si
liver. Menurut penelitian DR. dr. H. Wahj oetomo menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi,
semakin nyata perbedaan yang dihasilkan dan pada motivasi tinggi ini akan diperoleh
peningkatan fungsi liver yang sangat n yata (tabel.1)
Dan Juga didapatkan peningkatan fungsi liver yang nyata dihasilkan pada individu yang
merasakan beban yang ringan terhadap puasa Ramadhan (tabel.2) . Hal ini dikarenakan ketika
berpuasa pola makanan lebih dapat dikendalikan, baik dari segi f rekweunsi dan jumlah atau
kuantitasnya, maka liver dapat lebih istirahat atau lebih ringan kerjanya.

Tab. 1. Puasa Ramadhan dan Fungsi Liver Menurut tingkat motivasi


Tk. Motivasi Prapuasa Berpuasa Pascapuasa P
Rendah 25,67 17,00 13,33* 0,62
22,00 18,33 23,79**
Sedang 21,09 14,27 13,82 0,35
17,73 12,82 17,91
Tinggi 18,00 13,75 11,31 0,007
18,06 11,06 14,50
Sumber: Buku Puasa dan Kesehatan , DR.dr. H. Wahjoetomo
* SGOT
** SGPT

http://masmamad.blogspot.com
Tab. 2. Fungsi Liver dan Tingkat Beban yang dirasakan terhadap Puasa R omadhon
Tk. Beban prapuasa Puasa Pasca puasa P
Berat 22,58 15,75 14,33* 0,17
22,00 14,25 21,33**
Sedang 28,00 12,64 11,45 0,18
16,36 11,27 15,73
Ringan 18,28 14,29 10,71 0,02
15,14 11,14 10,14
Sumber: Data primer Penelitian Puasa dan Kesehatan ,1994 (d ari Buku Puasa dan Kesehatan,
DR.dr. Wahjoetomo , Gema Insani Press,1999)

Hasil penelitian DR.dr. Wahjoetomo juga mengenai kadar trigliserida yang mana menunjukkan
pada motivasi rendah terjadi kecenderungan peningkatan triglesrida, tetapi pada motivasi y ang
tinggi terjadi sebaliknya, walaupun secara statistika tidak berbeda nyata. Dengan penurunan
Trigleserida yang merupakan unsur lemak yang memberi resiko buruk terhadap kesehatan
maka berarti berpuasa dengan motivasi tinggi bermanfaat pada kesehatan manu sia.
Disamping itu ditemukan pula korelasi negatif terhadap Gula darah , Kolesterol, dan
LDL terjadi peningkatan, dan pada HDL terjadi penurunan. Hal ini disebabkan karena kurang
sempurnanya pelaksanaan puasa Ramadhan dengan motivasi yang rendah dan puasa
dirasakan sebagai beban yang berat.

KESIMPULAN
Ibadah puasa Ramadhon apabila dilakukan dengan ikhlas, dan motivasi yang tinggi,
serta menjalani rukun dan sunnah puasa dengan sempurna dapat meningkatkan derajat
kesehatan. Baik dari segi Fisik (fisiologis ), Psikhis, maupun Sosial.

Sumber : Abdul Mughni


YAYASAN INDONESIA SEHAT (YISh)

http://masmamad.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai