PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era informasi saat ini, profesi Humas atau Public Relation (PR),
menjadi sangat penting artinya bagi sebuah organisasi. Dalam kurun
waktu itu telah terjadi mis-informasi dan komunikasi sehingga banyak hal
yang tidak diapahami dan dimengerti dengan baik.Hal ini terjadi sebagai
akibat terhambatnya arus informasi dan lemahnya infrastruktur
komunikasi yang pernah ada. Baik buruknya citra organisasi antara lain
ditentukan oleh perilaku, kreativitas dan kinerja Humas atau PRnya.
B. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan dari pembuatan Pedoman Pelayanan Unit Humas dan Marketing
RS. Karitas adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi pemimpin rumah sakit dalam
mengembangkan pelayanan.
2. Tujuan Khusus :
a. Menyempurnakan ruang kerja Humas rumah sakit demi
peningkatan pelayanan bagi masyarakat
b. Mensukseskan program pemerintah dalam bidang kesehatan
dan Humas rumah sakit pada khususnya dalam kaitan
pengembangan Sistem Kesehatan Nasional
c. Memperjuangkan kepentingan kerja Humas rumah sakit
sebagai suatu Profesidi Rumah Sakit
d. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit Karitas Weetebula
D. BATASAN OPERASIONAL
Batasan Operasional dari Pedoman Pelayanan Unit Humas dan
Marketing antara lain :
1. Pedoman di susun menurut undang undang, peraturan, pedoman
dan kebijakan yang berlaku
2. Isi pedoman disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan rumah
sakit
3. Pedoman diberlakukan dilingkungan Rumah Sakit Karitas Weetebula
4. Semua petugas yang memberikan pelayanan Humas dan Marketing
secara langsung maupun tidak langsung harus berpedoman kepada
buku pedoman ini
5. Dapat dilakukan perubahan pada buku pedoman apabila diperlukan
dikemudian hari
Batasan operasional dari unit Humas dan Marketing Rumah Sakit Karitas,
adalah sebagai berikut :
1. Humas
Adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara
satu badan organisasi dengan masyarakat melalui satu proses
komunikasi timbale balik atau dua arah
2. Marketing
Adalah suatu proses kegiatan menyeluruh dan terpadu yang terdapat
didalamnya individu maupun kelompok untuk mendapatkan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan dengan cara membuat pelayana,
menetapkan harga, mengkomunikasikan sebuah informasi atau
mempromosikan dan menyalurkan melalui kegiatan pertukaran untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen dan rumah sakit
3. PKRS
Adalah upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien
dan kelompok masyarakat sehingga pasien dapat mandiri dalam
mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, mandiri dalam
meningkatkan kesehatan, mencegah masalah kesehatan dan
mengembangkan upaya kesehatan melalui penyuluhan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.
6. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
7. Undang Undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Konsumen.
8. Undang Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. PENGATURAN JAGA
Pola pengaturan ketenagaan unit Humas dan Marketing yaitu :
Dinas Pagi : Pukul 07.30-15.15 WITA
Dinas Sore dan Malam : On Call
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
4 3
6 2
5
1
7 8 7
Keterangan :
1. Pintu masuk / keluar
2. Meja Humas
3. Meja marketing
4. Meja Kepala Unit + PKRS
5. Wastafel
6. Meja kerja
7. Kursi tamu
8. Meja tamu
B. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung kegiatan bagian humas dan marketing, dibutuhkan
fasilitas sebagai berikut :
1. Daftar Inventaris :
1 HP 1 Nokia
3 Komputer 3 Baik
5 Modem 1 Bolt
3. ATK
A. ALUR PELAYANAN
Wadir
Ranap
Rajal
Pasien dan
Keluarga Humas &
Unit Lain
Marketing Evaluasi dan
Karyawan
Tindak lanjut
PKRS Dalam
Gedung
Luar Instansi
Gedung Terkait
B. PELAYANAN HUMAS DAN MARKETING
Petugas Humas setiap hari melakukaan pekerjaan rutin yaitu :
1. Pelayanan Sapaan Pelanggan
Setiap pagi jam 08.00 hari senin sabtu bagian humas
ke ruangan pasien rawat inap untuk melakukan kunjungan dan
sapaan pasien.
2. Survey kepuasan pelanggan
Setiap hari kerja bagian Humas ke ruangan pasien baik rawat
jalan dan rawat inap untuk melakukan survey kepuasan, setiap
pasien diberikan angket untuk diisi dan memberikan
saran/kritik bagi Rumah sakit, setelah selesai semua angket
terkumpul dan dilakukan analisa untuk dibuat laporan untuk
ke Wadir terkait untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan di
setiap unit Rumah sakit.
3. Sensus harian pasien rawat inap yang pulang
Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja senin sabtu jam 08.00
selesai oleh bagian humas. Kegiatan dilakukan dengan
mendata nama pasien, tanggal pulang, tanggal control dan no
handpone pada formulir yang sudah disediakan. Setelah semua
nama pasien tercatat bagian humas mencatat di buku untuk
menghubungi pasien tersebut.
4. Menyediakan media komunikasi di lingkungan rumah sakit
madding/papan informasi.
Setiap hari bagian humas akan meng up date papan informasi
yang ada di lingkungan rumah sakit, untuk diperbarui. Isi papan
informasi berupa pengumuman penting rumah sakit,
informasi seputar kesehatan, pengumuman yang sudah
tidak up date diganti dengan nformasi terbaru.
5. Penanganan Komplain
a. Keluhan /masukan dari pasien dan keluarga /karyawan
masuk kebagian humas untuk ditindak lanjuti.
b. Humas mensortir keluhan /masukan yang diterima
c. Memilah complain berdasarkan unit pelayanan
d. Dipilih mana complain yang harus diselesaikan segera
e. Melakukan croscek di kepala unit terkait
f. Jika ada maslah (benar sesuai laporan) humas
melakukan mediasi dengan kepala unit dan juga pelapor
g. Jika bisa diselesaikan maka complain teratasi, jika tidak
maka humas membuat laporan untuk meneruskan
kepada wadir yang bersangkutan untuk ditangani
h. Hasil kompalain yang telah teratasi dijadikan bahan
/masukan untuk rumah sakit karitas dalam perbaikan
pelayanan melalui PKRS.
i. Petugas memilih tema atau judul untuk PKRS
j. Menyiapkan materi untuk penyuluhan
k. Petugas memilih untuk dilkukan penyuluhan di dalam
gedung dan di luar gedung
l. Kalau di dalam gedung petugas berhubungan dengan
unit-unit terkait untuk melakukan penyuluhan dan kalau
di luar gedung petugas melakukan kerja sama dengan
instansi terkait untuk penyuluhan.
m. Melakukan evaluasi dari semua kegiatan pelayanan yang
dilakukan apakah sudah mencapai target atau belum.
6. Pelayanan Operator
Mengangkat dan menerima telepon yang masuk.Setiap ada
telepon masuk maka bagian operator harus mengangkat dan
menjawab telepon
Membalas atau menjawab sms masuk dan berinisial.
7. Mengarahkan tamu rumah sakit
Petugas menyambut tamu/ pasien/ pengunjung yang
memerlukan bantuan, menanyakan maksud dan tujuan, bila
tamu rumah sakit dia harus menulis dibuku tamu, nama ,orang
yang akan ditujuh, kepentingan dan tanda. Petugas
mengarahkan/ diantar ke ruang yang ditujuh.
C. PELAYANAN PKRS
1. Pelayanan Promosi Rumah Sakit
Kegiatan promosi rumah sakit dilaksanakan dengan membuat
konsep terlebih dahulu. Konsep harus sesuai dengan etika
promosi rumah sakit yang ditetapkan dalam undang-undang atau
peraturan pemerintah. Segala bentuk konsep promosi bertujuan
memperkenalkan produk rumah sakit, mendidik dan
mempengaruhi individu atau kelompok orang untuk
menggunakan produk yang ditawarkan, sehingga pada
akhirnya terjadi pertukaran nilai antara rumah sakit sebagai
pemberi layanan dengan masyarakat atau individu sebagai
pengguna layanan.
2. Pelayanan Promosi Rumah Sakit dalam bentuk PKRS.
PKRS dilakukan setiap hari jumat pukul 08.00 09.00 oleh
pegawai humas dan bagian/instansi yang bertugas. Kegiatan
dilakukan di ruang tunggu rawat jalan melalui media cetak yaitu
berupa brosur yang bersisi tentang informasi kesehatan.
BAB V
LOGISTIK
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu system dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
B. TUJUAN
Tujuan dari program keselamatan pasien adalah :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Selain itu rumah sakit dan dokter bersusah payah melindungi dirinya
dengan asuransi, pengacara dsb, tetapi pada akhirnya tidak ada pihak
yang menang, bahkan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan rumah sakit.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Undang Undang No 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan bahwa
upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
terbebas dari gangguan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Kami berharap pedoman ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan mutu
pelayanan di Rumah Sakit Karitas Weetebula namun demikian, kami tetap
terbuka untuk menerima kritik dan saran demi penyempurnaan pedoman ini
di masa mendatang.