66
Riswan dan Aditya, D., Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran..67
Sumber air tambang yang paling mengatasi air yang masuk ke area
mendominasi adalah air hujan, Curah penambangan secara optimal dan
hujan merupakan salah satu parameter efisien.
pada kegiatan tambang terbuka yang
secara umum dapat mempengaruhi 1. Sistem Penyaliran Tambang
kegiatan operasional penambangan, Sistem penyaliran tambang adalah
Intensitas curah hujan di wilayah suatu usaha yang diterapkan pada
penambangan PT TIA secara umum daerah penambangan untuk mencegah,
sangat tinggi. Proses kemajuan mengeringkan, atau mengeluarkan air
tambang baik luas maupun kedalaman yang masuk ke daerah penambangan.
mengakibatkan daerah tangkapan Upaya ini dimaksudkan untuk
hujan (Cacthment Area) semakin luas mencegah terganggunya aktifitas
dan proses dewatering semakin sulit penambangan akibat adanya air dalam
karena harus mengatasi total head jumlah yang berlebihan, terutama pada
yang terlalu besar serta mengalami musim hujan. Selain itu, sistem
kesulitan dalam melakukan proses penyaliran tambang ini juga
maintenance karena lumpur yang dimaksudkan untuk memperlambat
terbawa air akan terakumulasi sangat kerusakan alat, sehingga alat-alat
banyak. mekanis yang digunakan pada daerah
Sistem penyaliran tambang sangat tersebut mempunyai umur yang lama
berperan dalam mengatasi (Budiarto,1997 : 79-80). Penanganan
permasalahan tersebut, sehingga perlu masalah air dalam suatu tambang
adanya analisis kebutuhan jumlah terbuka dapat dibedakan menjadi dua
pompa untuk mengatasi masalah air yaitu :
yang masuk ke dalam tambang. a. Mine drainage
Genangan air dan banjir yang sering Mine drainage merupakan upaya
terjadi pada front penambangan dan untuk mencegah masuknya air ke
mengganggu aktivitas penambangan daerah penambangan. Hal ini
dapat menyebabkan target produksi umumnya dilakukan untuk penanganan
tidak tercapai sehingga perlu dilakukan air tanah dan air yang berasal dari
analisis kebutuhan jumlah pompa sumber air permukaan.
berdasarkan debit air yang masuk ke b. Mine Dewatering
front penambangan, kapasitas sump Mine dewatering merupakan upaya
dan debit pemompaan yang mampu untuk mengeluarkan air yang telah
68 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 9, No. 1, Pebruari 2012 (66 75)
Koef.
Kemiringan Kondisi Daerah Pengaliran
Limpasan
Sawah, Rawa 0,2
<3% Hutan, Perkebunan 0,3
Perumahan dengan kebun 0,4
Hutan, Perkebunan 0,4
Perumahan 0,5
3 % - 15 % Tumbuhan yang jarang 0,6
Daerah penimbunan, tanpa tumbuhan 0,7
Hutan 0,6
Perumahan, Kebun 0,7
> 15 % Tumbuhan yang jarang 0,8
Daerah Tambang, tanpa tumbuhan 0,9
Sumber : Suwandhi, 2004 : 10.
Qout
Qin
Qac Sum
p
Qout = debit yang keluar sump atau pengamatan dan hasil perhitungan akan
limpasan, dan debit limpasan, kapasitas adalah 0.497 m3/detik (1,789.20 m3/jam),
sump serta debit pemompaan. berdasarkan data curah hujan bahwa
durasi hujan maksimum 16.40 jam/hari
Kondisi Daerah Penambangan Saat ini dan 26 hari/bulan, diperoleh debit air
Dari hasil pengamatan yang limpasan maksimum (Qin) adalah
dilakukan, air limpasan permukaan pada 762,914.88 m3/bln.
Pit South nantinya akan mengarah pada
daerah lebih rendah yaitu Sump South Kapasitas Sump South
elevasi +17,30 mdpal dan selanjutnya Volume sump di daerah
dipompa ke elevasi +42 mdpal menuju pengamatan adalah 133,036.18 m3
settling pond. dengan asumsi tidak ada lumpur.
Qin
Dari Gambar 3 Hubungan antara n ..(7)
Qout
Jumlah pompa dengan debit akumulasi,
Tetapi jika pada persamaan (6)
maka persamaan water balance dapat
tersebut total debit akumulasi pada
ditulis sebagai berikut:
sump (Qac) pada waktu tertentu atau
Qac = Qin (Qout x n) ............... (6) waktu ketahanan sump menampung
Qout = debit yang keluar sump atau (q) yang dapat ditulis kedalam bentuk
Tabel 2. Debit akumulasi (Qac) berdasarkan Qin dan Qout serta Jumlah unit Pompa
LAMPIRAN
Catchment area Pada Pit South