Proposal OKOKOK
Proposal OKOKOK
Dan
Diusulkan Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
DESEMBER 2016
1
HALAMAN PENGESAHAN
Malang,
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana,
( ) ( EMANUEL G. KABORA )
NIDN : NIM : 2015410024
Menyetujui,
Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Dekan,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Magang Kerja
Mahasiswa Peternakan ini dengan baik.
Proposal ini dibuat untuk kelengkapan dari kegiatan Magang Kerja Mahasiswa
Peternakan di Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang
diselenggarakan oleh Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, sebagai salah satu
syarat untuk mengambil Sarjana pada program studi peternakan. Dalam kesempatan ini
pulah, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo selaku rektor Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang
2. Ibu Dr. Ir. Widowati, MP selaku dekan Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang
3. Ibu Nonok Supartini, S.Pt.,MP selaku Kepala Program Studi Peternakan
4. Bapak
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak, demi perbaikan proposal dimasa yang akan datang.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1) Menambah pengetahuan, ketrampilan dan wawasan mahasiswa terhadap manajemen
pemeliharaan sapi perah.
2) Meningkatkan kompetensi mahasiswa Program Studi Peternakan terhadap dunia kerja.
3) Menjadi media evaluasi kinerja satuan kerja UPT PT - HMT Batu.
4) Menjadi referensi bagi masyarakat peternak tentang pemeliharaan sapi perah yang baik
c. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi di UPT PT dan HMT Batu terdiri dari : Kepala UPT, Kepala Sub
Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Produksi dan Kepala Seksi Pelayanan dengan bagan
sebagai berikut :
6
Komoditi ternak unggulan yang dikembangkan di UPT PT dan HMT Batu adalah Sapi Perah,
dengan populasi sebanyak 130 ekor (betina dewasa ekor, betinak muda ekor, anak betina
ekor dan anak jantan ekor), juga dikembangan Sapi Bali sebanyak 5 rkor betina dewasa.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Payne, 1993). Masa lepas sapih berarti pedet sudah tidak mendapatkan susu lagi dari induk
sehingga untuk memenuhi kebutuhannya dibutuhkan pakan yang dapat menggantikan kebutuhan
akan susu tersebut (Muldjana, 1985).
11
melakukan pemerahan sebaiknya putting dicelupkan dalam larutan disinfektan untuk
menghindari terjadinya mastitis (Syarief dan Sumoprastowo, 1984).
Perkandangan yaitu komplek dari suatu sentra kegiatan ternak yang melindungi ternak
dari gangguan buruk yang merugikan ternak dan menunjang seluruh aktivitas ternak seperti
kandang, gudang pakan, tempat feses, kantor, mess dan kamar susu ( Girisonta, 1995). Kandang
adalah tempat tinggal sapi selama hidupnya selain itu juga sebagai tempat produksi, kawin dan
melahirkan. Tujuan pembuatan kandang tersebut adalah untuk melindungi ternak terhadap
gangguan dari luar yang merugikan, misalnya gangguan terik matahari, hujan dan angin yang
kencang (Djarijah, 1996). Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan tidak lembab dan
kandang dibersihkan setiap hari agar sapi senantiasa bersih dan bebas dari kotoran sehingga susu
yang diperoleh tidak rusak dan tercemar (Syarief dan Sumoprastowo, 1985).
12
ternak sapi (kurang lebih 2 m), karena berhubungan dengan pengaturan ventilasi dan masuknya
sinar matahari sehingga tidak terhalang oleh dinding, tinggi kandang dari lantai sekitar 125-150
cm (Syarief dan Sumoprastowo, 1984). Lantai kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang cukup
keras dan tidak licin untuk dapat menjaga kebersihan dan kesehatan kandang. Tempat pakan
dibuat memanjang sepanjang kandang dan diusahakan sapi dapat mengambil pakan yang
disediakan. Tempat minum porsi yang cukup untuk ternak dan bisa dibuat disebelah pakan,
namun juga harus diperhatikan cara pergantiannya agar terhindar dari kontaminasi pakan yang
tercecer oleh ternak (Darmono, 1993).
14
BAB III
METODE PELAKSANAAN
15
BAB IV
JADWAL KEGIATAN DAN IDENTITAS TIM
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN LAMPIRAN
18